Pages

Senin, Juni 10, 2013

Taruna Akademi TNI Dan Akpol tiba Lanud Adisutjipto

YOGYAKARTA-(IDB) : Sebanyak 401 Taruna Akademi TNI dan 302 Taruna Akademi Kepolisian mengunjungi Lanud Adisutjipto dalam rangka Latihan Bhinneka Eka Bhakti. Peserta latihan ini diterima di hanggar 102 Lanud Adisutjipto oleh Kadisops Lanud Adisutjipto dan Letkol Pnb Ign Wahyu Anggono dan Komandan Skadik 102 Mayor Pnb Fery Yunaldi. baru-baru ini. 

“Latihan Bhineka Eka Bhakti dimaksudkan untuk Menjalin kebersamaan diantara para Taruna. Dari kegiatan ini diharapkan muncul rasa bangga terhadap kesatuan dan akhirnya terbentuk jiwa korsa yang benar diatara calon pemimpin bangsa” ujar Letkol Pnb Herdy Arif Budianto sebagai Komandan Batalyon III Menchandra.

Sedangkan ditempat yang terpisah Kolonel Kav Cahaya Angkasa menyampaikan bahwa kehadiran para Taruna dan taruni di Lanud Adisutjipto dimaksudkan untuk memperkenalkan seluruh alutsista yang ada di TNI dan Kepolisian bagi para Taruna tingkat I yang masih melaksanakan pendidikan Integratif.

Dalam penjelasannya Komandan Latihan Bhineka Eka Bhakti Letkol Pnb Herdy Arif Budiarto menyampaikan bahwa latihan ini akan berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 16 Juni dan mengunjungi 17 lokasi di lingkungan TNI dan Kepolisian. Latihan ini akan menyambangi Akademi masing-masing sesuai giliran dan ditunjukkan pula satuan kerja di lingkungan TNI baik Darat, laut, udara serta kepolisian.

Setelah kegiatan di Hanggar Skadik 102, kegiatan dilanjutkan ke dengan pameran alutsista TNI AU baik pesawat KT-01 Wong-Bee, Chalie 034, Bravo, Satuan Paskhas, dan Colibri. Taruna di bagi menjadi 4 gelombang yang masing masing gelombang didampingi oleh Pengasuh dan Pembina.

Menurut rencana Latihan Bhineka Eka Bhakti masih melanjutkan latihan di Yogyakarta yang akan menuju Museum Pusat TNI AU Dirgantara mandala. Selanjutnya Rombongan akan menyempatkan diri berkunjung ke Mako Group 2 Kandang menjangan Kopassus sebelum melanjutkan kunjungan ke Akademi Angkatan Laut Surabaya. 







Sumber : TNI AU

TNI AU Lakukan Latihan Pengeboman

MADIUN-(IDB) : Latihan pengeboman ”Air to Ground” yang dilaksanakan di AWR Pulung Desa Suren, Mlarak, Ponorogo, oleh penerbang tempur Lanud Iswahjudi bukanlah suatu rutinitas, akan tetapi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kemampuan sebagai penerbang tempur yang handal dan profesional.
 
Secara bergantian tiga jenis pesawat tempur yang ber-home base di Lanud Iswahjudi diantaranya pesawat F-16/Fighting Falcon, F-5/Tiger II dan Hawk MK-53, menguji kemampuan melakukan pengeboman dengan menggunakan bom praktice BDU 33, dengan  sasaran darat (Air to Ground) berupa skip yang berada di Air Weapon Range (AWR)  Pulung di desa Suren, Mlarak, Ponorogo.   Sedangkan ”take off” dan ”landing” langsung dari landasan pacu Lanud Iswahjudi.



Latihan pengeboman ”Air to Ground” tersebut, merupakan Program Kerja Lanud Iswahjudi, khususnya bidang operasi dan latihan yang dilaksanakan mulai Senin (10/6) hingga Kamis (21/6). 

Sedangkan maksud dari latihan tersebut untuk mengasah kemampuan para penerbang-penerbang muda sekaligus untuk meningkatkan profesionalitas sebagai penerbang tempur TNI Angkatan Udara.


Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Yuyu Sutisna, S.E., berpesan kepada para penerbang dan ground crew maupun pendukung lainnya selama latihan berlangsung, selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan ulang terhadap pesawat, sehingga latihan dapat berjalan lancar sesuai yang dijadwalkan.


Perhatikan pula Keselamatan Terbang dan Kerja (Lambangja), sehingga hal-hal sekecil apapun yang tidak diharapkan tidak terjadi dan ”Zero Accident” tetap menjadi prioritas utama. Demikian penekanan Dalanud Iswahjudi kepada para penerbang dan ”crew” yang menjadi acuan dalam latihan tersebut.






Sumber : TNI AU

TNI AL Gelar Latihan peningkatan Profesionalisme Prajurit

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., diwakili Komandan Komando Latihan Koarmabar (Dankolatarmabar) Kolonel Laut (P) Yudo Margono membuka Latihan Peningkatan Profesionalisme Prajurit Koarmabar di Lapangan Pangkalan TNI AL Pondok Dayung Jakarta Utara, Senin (10/6).

Pangarmabar dalam amanatnya yang dibacakan Dankolatarmabar mengatakan, Latihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan teknik dan taktis prajurit baik secara individu maupun kelompok agar dapat tercipta prajurit Koarmabar yang berkualitas dan profesional dalam rangka menunjang kesiapsiagaan operasi untuk tugas-tugas Koarmabar.


Tema dalam latihan yang melibatkan personil dari satuan-satuan dan unsur KRI adalah “ Melalui Latihan Peningkatan Profesionalisme Prajurit Koarmabar Tahun 2013, Kita Mantapkan Kesiapan dan Kesiagaan Operasional Koarmabar Guna Mendukung Pencapaian Keberhasilan Pelaksanaan Tugas Koarmabar”.


Tema tersebut sangat tepat dan relevan untuk ditindaklanjuti dalam meningkatkan kemampuan Koarmabar sekaligus dapat menunjang pencapaian perwujudan visi TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani.


Latihan yang dimulai tanggal 10 sampai dengan 14 Juni 2013, melibatkan seluruh satuan kapal baik yang ada di Jakarta maupun satuan-satuan di luar Jakarta. Latihan yang akan digelar di Jakarta dan Mentigi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu sarana tolak ukur dalam memahami serta penyegaran profesi perwira pelaut tentang aturan Penyelamatan Kapal (PEK), prosedur RAS, SAR dan Medivac.


Lebih lanjut Pangarmabar memberikan penekanan kepada para peserta latihan agar melaksanakan setiap tahapan latihan dengan penuh kesungguhan, dalami materi latihan guna mendapatkan pemahaman yang utuh, pertahankan kondisi teknis alat utama agar tetap prima guna mendukung kelancaran dan keberhasilan dalam setiap serial latihan.


Selain itu perhatikan keamanan latihan dengan mentaati semua prosedur yang telah ditetapkan agar tercipta zero accident.


Hadir dalam acara tersebut, Para Pejabat Teras Koarmabar, Para Komandan Satuan Jajaran Koarmabar dan Para Kadis/Kasatker Koarmabar.  







Sumber : Koarmabar

Komandan Kapal Perang Perancis Sambangi Koarmabar

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., diwakili Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI M. Atok Urrahman menerima kunjungan kehormatan Komandan Kapal Perang Prancis FS L’Adroid Letnan Kolonel Luc Regnier di ruangan VVIP Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67, Jakarta Pusat, Senin (10/6).

Dalam kunjungan yang bertujuan mempererat hubungan dan kerja sama dalam bidang pertahanan kedua negara khususnya Angkatan Laut tersebut,  Komandan Kapal Perang FS L’Adroid didampingi Atase Pertahanan Prancis untuk Indonesia Kolonel Alexis Brossolet.


Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan pemutaran video klip profil Koarmabar dan saling tukar menukar informasi antara kedua pejabat, selanjutnya acara diakhiri dengan saling tukar-menukar cenderamata.


Turut mendampingi Kasarmabar pada kesempatan tersebut para Pejabat Teras Koarmabar.







Sumber : Koarmabar

Terkendala Bahan Bakar Menggangu Operasional Radar TNI AL

SANGATTA-(IDB) : Radar Integrated Maritime Surveliance System (IMSS) milik TNI -AL yang terpasang di Mangkaliat Kecamatan Sandaran Kabupaten Kutai Timur Kaltim, hanya bisa beroperasi dua hari dalam seminggu karena terkendala kesulitan bahan bakar Minyak BBM jenis Solar.

Komandan Markas Komando Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Sangatta, Letkol Laut (P) Sigit Santoso, mengatakan, radar TNI-AL di Mangkaliat yang dibangun tahun 2010, kondisinya sangat baik, kendalanya BBM Solar tidak ada. "Karena BBM Solar agak susah, ada keinginan kami untuk mengusulkan diganti Tenaga Surya (Solar Cell)," kata Danlanal Letkol Laut Sigit Santoso, Senin (10/5).

Menurut Danlanal Letkol Sigit Santoso, bahan bakar solar sebenarnya tidak langka, tetap ada, namun yang menjadi hambatan adalah kendaraan transportasi yang bisa membawa solar ke Mangkaliat.

Danlanal Letkol Laut Sigit Santoso, di sela-sela menghadiri acara Isra Miraj di masjid Agung Sangatta, menjelaskan, kalau cuaca buruk dan musim gelombang, tidak ada kendaraan yang bisa membawa solar kesana. "Satu-satu transportasi yang bisa digunakan ke Kecamatan Sandaran termasuk Mangkaliat adalah laut, sedangkan akes darat belum ada," ujarnya menambahkan.

Ia mengatakan, kebutuhan solar untuk menggerakkan mesin listik dalam mendukung operasi radar sangat besar, dan biaya sangat tinggi juga. Dikatakan Danlanal, untuk mengoperasikan radar selama 24 jam sehari semalam, maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah pengadaan tenaga matahari atau solar cell.

"Saya akan mencoba melakukan pendekatan dengan petinggi TNI-AL dan juga Pemkab Kutai Timur, agar menggunakan listrik tenaga surya," katanya.

Radar Integraal Maritime Surveliance System (IMSS) milik TNI AL di Mangkaliat, untuk memantau dan mengontrol kapal-kapal asing yang melintasi perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia) II terutama aksi illegal loging dan illegal pishing dan kegiatan kejahatan lainnya. Namun menurutnya, meskipun radar Mangkilat hanya beroperasi dua hari dalam seminggu, perairan Kutai Timur dan Kaltim tetap terpantau oleh radar-radar lain yang ditempatkan di beberapa tempat.

"Ada radar TNI-AL yang lain membackup dan memantau perairan alki II termasuk Kutai Timur, seperti dari Tarakan dan Sulawesi," katanya.






Sumber : Republika

Berita Foto : Pembukaan Garuda Shield 2013

DEPOK-(IDB) : Panglima Kostrad TNI AD, Mayor Jenderal Daniel Ambat, bersama wakil Komandan Jenderal United States Army, Pacific (USARPAC), M.Hara dan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scott Marciel saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013). Latihan gabungan yang berlangsung 10-21 Juni 2013 ini bertujuan untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas operasi serta meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana dari kedua pasukan tersebut. 

Pasukan Kostrad TNI AD bersama pasukan USARPAC saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).

Pasukan United States Army, Pacific (USARPAC), saat pembukaan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).  

Pangkostrad TNI AD, Mayor Jenderal Daniel Ambat, bersama Wakil Komandan Jenderal USARPAC, M.Hara saat pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Jabar, Senin (10/6/2013).

Pangkostrad TNI AD, Mayjen Daniel Ambat, Wakil Komandan Jenderal USARPAC, M.Hara & Dubes AS Scott Marciel di pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Senin (10/6/2013). 
Pangkostrad TNI AD, Mayor Jenderal Daniel Ambat, bersama Wakil Komandan Jenderal USARPAC, M.Hara saat pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Jabar, Senin (10/6/2013).
Pasukan Kostrad TNI AD bersama pasukan USARPAC saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).

Dubes AS untuk Indonesia, Scott Marciel saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).
Pangkostrad TNI AD, Mayjen Daniel Ambat, bersama Dubes AS Scott Marciel di pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Senin (10/6/2013).






Sumber : Vivanews

TNI Borong Rudal Anti-Tank Javelin

VIVA-(IDB) : Angkatan bersenjata Indonesia memborong peluncur rudal anti-tank (ATGM) canggih buatan Amerika Serikat. Rudal ini mampu mengunci sasaran dan mengikuti kemanapun target berjalan dengan daya ledak yang luar biasa.

Anti tank baru bernama Javelin ini dipamerkan dan diperagakan penggunaannya usai pembukaan latihan gabungan Garuda Shield TNI Angkatan Darat dengan Tentara AS di Pasifik (USARPAC), Senin 10 Juni 2013.

Letnan Satu TNI Bonny Octavian yang memperagakan penggunaan Javelin mengatakan, jarak tembak rudal ini mencapai 2,5 kilometer. Javelin dilengkapi dengan pelacak canggih yang mampu mengunci dan menembak sasaran yang bergerak. "Waktu reload rudal ini cukup cepat, yaitu 40 detik saja," kata Bonny.

Bonny mengatakan, TNI telah memesan 25 alat pembidik dan 189 rudal anti tank Javelin buatan perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin ini. Namun senjata ini masih dalam tahap produksi dan belum dikirim.

Selain canggih, alat ini sangat ringan dan dapat ditempatkan di bahu penyerang. Menurut laman Inetres.com, rudal Javelin berbobot 11,8 kilogram sementara alat pembidik dan peluncur hanya 6,4 kilogram. "Senjata ini selain canggih juga simpel dan ringan," kata Bonny.

Senjata ini telah dikembangkan sejak tahun 1998 oleh perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin dengan nama proyek Javelin Joint Venture. Produksinya sendiri dimulai tahun 1994 dan dikirimkan ke barak militer di Fort Benning, Georgia pada tahun 1996.

Laman army-technology.com menuliskan, Javelin digunakan tentara AS dan Australia pada perang di Irak antara Maret dan April 2003. Saat ini, senjata ini digunakan di Afganistan. Lebih dari 2.000 rudal Javelin telah ditembakkan AS dan tentara koalisi di negara ini.

Negara asing pertama pembeli Javelin adalah Inggris pada Januari 2003 dengan pemesanan awal sebanyak 18 peluncur dan 144 rudal. Negara lainnya yang telah menggunakan ini adalah Taiwan, Lithuania, Yordania, Australia, Selandia Baru, Norwegia, dan Irlandia. Beberapa negara lainnya tengah mengantre untuk mendapatkannya.

Inetres.com memaparkan, satu buah peluncur dan pelacak Javelin dibanderol US$126.000 atau sekitar Rp1,2 miliar, sementara rudal Javelin satuannya seharga US$78.000, setara Rp756 juta.






Sumber : Vivanews

Baru Selang Sehari Bakorkamla Kembali Dapat Tambahan Kapal Patroli Baru Lagi

BATAM-(IDB) : KN Singa Laut 4802 secara resmi diluncurkan setelah satu hari sebelumnya KN Bintang Laut 4801 diluncurkan oleh Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut. 

Dalam kegiatan ini, Kalakhar Bakorkamla di damping oleh didampingi oleh Seslakhar Bakorkamla, Laksma Maritim Dicky R. Munaf, Kepala Pusat Operasi Laksma Maritim Roedy Santoso, Kepala Pusat Informasi, Hukum dan Kerjasama Laksama Maritim Tri Yuswoyo, Kepala Pusat Penyiapan Kebijakan Laksma Maritim Satrio F. Maseo beserta pejabat Bakorkamla yang lain meluncurkan Kapal Negara Bintang Laut 4801 di Batam, tanggal 8 Juni 2013. 
 
Pada prinsipnya, KN Singa Laut 4802 ini memiliki spesifikasi teknik yang hamper sama dengan KN Bintang Laut 4801. Kapal yang direncanakan akan beroperasi pada bulan Juli 2013, untuk mendukung operasi Bakorkamla.





Sumber : Bakorkamla

“Crossdeck Exercise” Helo Lynx Brazil Navy Landing Di KRI Diponegoro

BEIRUT-(IDB) : Helikopter Angkatan Laut Brazil LYNX AH-11A, on board di KRI Diponegoro-365 dalam rangka serial latihan Cross Deck antara dua kapal perang unsur MTF, KRI Diponegoro-365 (Indonesia) dan BRNS Constituicao F-42 (Brazil) di Area of Maritime operation (AMO) Laut Mediterania, Lebanon.

Unjuk kebolehan pilot heli kedua negara tersebut ditunjukkan bersamaan dengan terbangnya kedua heli secara bersilang, dengan skenario BO-105 NV 409 (Indonesia) terbang dari KRI Diponegoro, melaksanakan landing di BRNS Constituicao. Sebaliknya Lynx AH-11A terbang dari BRNS Contituicao dan landing di KRI Diponegoro.

Kedua heli tersebut melaksanakan kegiatan tiga kali “touch and go“ dengan metode recovery yaitu satu kali IMC (Instruments Meteorological Condition) dengan SCA (Ship Control Approach) dan dua kali VMC (Visual Meteorological Condition).

Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan, S.H., mengatakan latihan Cross Deck merupakan latihan muat dan angkut personel atau barang dengan sarana heli dari kapal satu menuju kapal lain karena suatu keadaan tertentu maupun kondisi darurat.

“Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme pilot dan seluruh tim helideck party dalam melaksanakan peran heli dengan baik tanpa ragu-ragu dan untuk meningkatkan kerja sama serta tukar pengalaman di medan tugas,” jelas Komandan lulusan AAL 1994 tersebut.

Latihan tersebut terlaksana dalam waktu satu setengah jam dan berjalan dengan aman dan lancar. Setelah pelaksanaan latihan tersebut, kedua komandan saling memberikan apresiasi melalui email. Diharapkan latihan sejenis dapat dilaksanakan secara rutin di masa yang akan datang.





Sumber : TNI AL

Bakorkamla Diperkuat Kapal Patroli Baru

BATAM-(IDB) : Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut atau Bakorkamla Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto di Batam, Sabtu meluncurkan Kapal Negara Bintang Laut 4801 untuk mendukung kepentingan patroli.

"Ini merupakan yang pertama, kita membuat sendiri menggunakan biaya APBN," kata Bambang Suwarto seusai peluncuran.

Ia mengemukakan bahwa KN Bintang Laut 4801 buatan PT Palindo Marine Batam, merupakan kapal patroli Bakorkamla pertama yang didanai APBN. Sedang kapal-kapal Bakorkamla yang lain merupakan bantuan dari instasi lain.

Menurut Bambang, kapal itu nantinya akan dilengkapi senjata di depan dan belakang. Senjata itu dinilai cukup, karena KN Bintang Laut hanya menjaga keamanan, bukan untuk pertahanan negara.

Bambang menjelaskan bahwa kapal yang diperkirakan beroperasi mulai Juli 2013 itu dilengkapi kamera jarak jauh 20 km dan teknologi satelit sehingga kegiatannya bisa langsung dimonitor dari Jakarta. "Ini termasuk yang tercanggih, sudah terintegrasi dengan sistem di Jakarta," kata dia.

Kapal berkekuatan mesin tiga kali 1.400 horse power itu juga mampu memantau plankton untuk mengetahui daerah potensi ikan. "Jadi nanti bisa memberitahu HNSI daerah yang banyak ikan," kata dia.

Pembuatan kapal negara itu, menurut dia, menghabiskan dana sekitar Rp58 miliar yang seluruhnya dianggarkan APBD 2013.

Hingga 2014, katanya, Bakorkamla berencana membuat enam kapal, tiga lainnya pada 2013, yaitu Bintang Laut 4801, Singa Laut 4802 yang masih dikerjakan di Citra Shipyard Batam dan akan diluncurkan Minggu (9/6) dan satu lagi baru akan selesai September 2013 oleh PT Palindo Marine.

Direktur Palindo Marine Harmanto mengatakan pembuatan kapal itu memakan waktu sekitar setahun. Kapal dirancang dan dikerjakan oleh sekitar 35 orang yang seluruhnya warga Indonesia.

Menurut dia, stabilitas KN Bintang Laut 4801 merupakan yang terbaik, karena rangka lambung bawah menggunakan baja dan bagian atas terbuat dari alumunium.

"Bisa dilihat saat peluncuran tadi, tidak ada goyang, stabilitasnya bagus," kata dia.

Menurut Harmanto, kapal itu memuat 60 persen konten lokal. Hanya mesin dan alat navigasi yang diimpor.






Sumber : Investro

Lockheed Offers To Upgrade T-50

SEOUL-(IDB) : The Korea Aerospace Industries (KAI) said Thursday that it is in talks with Lockheed Martin for the transfer of in-flight refueling technology for the T-50 Golden Eagle.

KAI, which developed the supersonic trainer with the U.S. defense firm, said the move is aimed at winning a U.S. Air Force contract to replace the long-serving Northrop T-38C Talon with new trainers.

“To win the $10 billion U.S. Air Force deal, we need to meet its requirements for a next-generation trainer. That means that upgrades are necessary for the T-50,” a KAI official said.

“The most important of these is in-flight refueling. We are discussing the issue plus the sharing of the $10 million cost with Lockheed Martin.”

The U.S. Air Force released a set of requirements for its prospective jet trainer project, procurement of which will commence next year and finish in 2016.

It might need as many as 350 aircraft to replace the T-38s, which is used for pilot training and an introduction to basic fighter techniques.

Included in the key requirements are sufficient endurance for visual range dog-fighting; make dry contact with an aerial refueling tanker; and have radars, data-links, radar-warning receivers, situational awareness displays and a full glass-cockpit.

Among them, air-to-air refueling is one of the most important functions as it enables aircraft to remain airborne longer.

It also allows fighters to take off with a greater payload, because they can carry less fuel during takeoff and top up once airborne.

KAI is desperate to win the contract, which it believes will pave the way for more deals overseas; and Lockheed Martin also sees the T-50 as well-suited to meet the requirements.

In a roundtable meeting between President Park Geun-hye and U.S. business representatives in Washington last week, Lockheed Martin Chairman Marillyn Hewson promised to promote the T-50.

“As Lockheed Martin invested in the production of the T-50, the company said that it will help KAI win the U.S. Air Force’s trainer procurement project,” Park’s senior secretary for economic affairs Cho Won-dong told reporters after the meeting.

KAI started to make the advanced trainer in the late 1990s with its maiden flight taking place in 2002. It entered active service with the Korean Air Force in the mid-2000s.

The company’s attempts to export the T-50 have been to little avail excluding a small sale to Indonesia.

Lockheed Martin paid some $300 million of the development costs, approximately 17 percent of the total. If KAI exports the T-50, the U.S. firm will receive royalty payments on each plane sold.

Plus, if the T-50 is chosen, it will be manufactured in the U.S. That means that Lockheed Martin will take charge of providing a substantial proportion of major components.







Source : KoreaTimes

Militer Jepang dan AS akan Gelar Manuver di California

TOKYO-(IDB) : Tentara Jepang akan dikirim ke California untuk menggelar latihan bersama dengan militer Amerika Serikat sebagai upaya meningkatkan kemampuan serangan amfibi negara Asia itu.

Menurut pejabat AS dan Jepang, pasukan kedua negara akan bertemu di pantai selatan California dalam dua pekan ke depan.


Manuver yang belum pernah dilakukan sebelumnya itu akan dipimpin oleh marinirdan pelaut AS dengan tujuan meningkatkan kemampuan pasukan pertahanan Jepang.


Cina telah meminta AS dan Jepang untuk membatalkan latihan yang akan dimulai pada hari Selasa itu.


Jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei menyatakan keprihatinan terkait manuver tersebut.


Ia mengatakan, kami berharap pihak terkait dapat fokus pada perdamaian dan stabilitas di kawasan ini, dan melakukan lebih banyak  kontribusi supaya terjalin saling percaya demi terwujudnya perdamaian dan stabilitas regional.






Sumber : Irib