Pages

Senin, Mei 27, 2013

Test Flight Dua Pesawat Tempur Sukhoi Berjalan Sukses

MAKASSAR-(IDB) : Test Flight dua Pesawat Tempur Sukhoi SU-30 MK2 yang dilaksanakan selama satu hari , Senin (27/5) dengan Pilot Alexander dan Sergey, yang sebelumnya menjalani perakitan di Skadron Teknik 044 oleh Tim Teknisi dari Rusia yang dibantu Teknisi dari Skadron Teknik 044 berjalan lancar dan sukses. 

Pelaksanaan test flight dua Pesawat Tempur Sukhoi pesawat tempur SU-30 MK2 buatan KNAAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia, pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia yang tiba di Lanud Sultan Hasanuddin beberapa hari yang lalu, diawali dengan pelaksanaan briefing penerbangan yang dihadiri Kadisops Kolonel Pnb Widyargo Ikoputra.S.E mewakili Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Barhim, Pilot Test Flight dari Rusia, Pejabat Skadron Udara 11 serta Petugas PLLU dan Meteo Lanud Sultan Hasanuddin.

Test Flight pesawat tempur canggih yang kurang lebih dua jam dimulai pada pukul 09.00 Wita dilaksanakan di atas udara Lanud Sultan Hasanuddin dan sekitarnya dengan melaksanakan berbagai manuver diudara tersebut disaksikan langsung oleh Para Kepala Dinas serta Pejabat Staf Lanud Sultan Hasanuddin berjalan lancar dan sukses.






Sumber : TNI AU

Armada Kapal Perang India Kunjungi Malaysia

PORT KLANG-(IDB) : Empat kapal perang armada Angkatan Laut India berawak total 800 orang menggelar kunjungan persahabatan ke pelabuhan di Port Klang, Malaysia, selama lima hari.

Keempat kapal perang itu antara lain INS Satpura, INS Ranvijay, INS Kirch, dan INS Shakti, memang ditugaskan untuk beroperasi di kawasan perairan Laut China Selatan dan Samudra Pasifik barat.

Menurut komandan armada keempat kapal perang itu, Laksamana Muda Ajit Kumar, seperti diwartakan Asia News Network (ANN), Minggu (26/5/2013), dalam kunjungan resmi itu mereka juga akan menggelar sejumlah program latihan dengan AL Malaysia.

Latihan bersama dengan AL Malaysia (PASSEX) itu menurut Ajit diyakini bakal berkontribusi besar terhadap upaya menjaga perdamaian dan keamanan maritim di kawasan tersebut.

Latihan perang itu sendiri termasuk perang konvensional dan kerja sama aksi militer dalam menghadapi ancaman nonkonvensional di laut.

"Namun yang terpenting adalah AL kedua negara pernah bekerja sama," ujar Ajit. Lebih lanjut, armada kapal perang AL India itu juga akan menggelar kunjungan serupa ke Vietnam dan Filipina.
Seperti diketahui, Laut China Selatan adalah kawasan perairan sengketa yang mana sejumlah negara terlibat seperti China dan empat negara anggota organisasi kawasan Asia Tenggara (ASEAN), yaitu Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.






Sumber : Kompas

KRI Diponegoro-365 Laksanakan Latma Dengan Unsur-Unsur MTF Unifil

MEDITERANIA-(IDB) : KRI Diponegoro-365 selaku Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-E/UNIFIL 2013 telah melaksanakan berbagai latihan dengan unsur-unsur MTF dari negara lain. Latihan tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh unsur-unsur MTF UNIFIL saat patroli di Area of Maritime Operation (AMO) dalam rangka meningkatkan profesionalisme setiap prajurit.

Selama lima hari sejak 20 Mei 2013 lalu, di AMO yang merupakan bagian dari laut Mediterania Timur tersebut, KRI Diponegoro bersama unsur MTF lainnya melaksanakan latihan-latihan berupa Miscellaneous Exercise (MISCEX)-831 Non Maneuvering, Syntetic Tactical Exercise (SYNTEX)-001, Miscellaneous Exercise (MISCEX)-806 RAS Approach, Anti Asymetric Warfare Exercise (AASYWEX)-005 dan Tactical Exercise (TACEX)-03.

Pada hari pertama On Task keenam tanggal 20 Mei 2013, KRI Diponegoro melaksanakan MISCEX-831 Non Maneuvering dengan BNS Osman (Bangladesh) dan FGS Braunshweig (Jerman). Sebagai Officer Conducting Serial (OCS) KRI Diponegoro bertugas memberikan berbagai persoalan Manuver Taktis yang harus dijawab Osman dan Braunshweig. Latihan ini bertujuan untuk melatih kemampuan olah gerak taktis kapal dan keterampilan personel unsur-unsur MTF dalam menghitung dan menentukan bentuk formasi, halu dan waktu menempati stasiun pada formasi garis banyak (multiple line formation).

Memasuki hari kedua tanggal 21 Mei 2013 dilaksanakan kegiatan SYNTEX-001 antara KRI Diponegoro, FGS Braunshweig dan BNS Osman (Bangladesh) sebagai Officer Conducting Serial (OCS). Latihan ini dilaksanakan dengan metode prosedur komunikasi melalui jaring taktis, dimana setiap unsur melaporkan simulasi kontak-kontak udara secara bergantian, dan selanjutnya mengidentifikasi, mengeplot serta memberikan aksi terhadap kontak simulasi tersebut secara prosedur. Latihan ini bertujuan melatih operator PIT untuk mengidentifikasi, mengeplot dan melaporkan perkembangan terhadap setiap kontak udara.

Pada hari ketiga tanggal 22 Mei 2013 KRI Diponegoro telah melaksanakan AASYWEX-005 bersama FGS Frettchen P-6126 (Jerman) dengan unsur penimbul situasi (bulsi) diperankan oleh Heli BO-105 NV-409. Dalam latihan ini, disimulasikan Heli NV-409 sebagai kontak udara tak dikenal yang memberikan intensi ancaman asimetris melalui pendekatan langsung ke arah FGS Frettchen dengan kecepatan tinggi dan ketinggian rendah. Selanjutnya FGS Frettchen akan mengeluarkan prosedur air warning (peringatan dini) melalui jaring taktis UHF, mulai tahap air warning satu sampai tahap empat. Setelah tahap air warning keempat, diskenariokan Heli NV-409 tidak menghiraukan peringatan dini tersebut, dan akhirnya memaksa FGS Frettchen mengeluarkan tembakan penghancuran secara simulasi sebagai bentuk pertahanan diri/self defense. Latihan ini bertujuan untuk melatih prosedur air warning dan melatih kesiagaan unsur MTF dalam menghadapi bahaya asimetris dari udara.

Pada hari keempat tanggal 23 Mei 2013 telah dilaksanakan MISCEX-806 (RAS Approach) bersama TCG Bozcaada F-500 (Turki) dan TACEX-03 dengan Coastal Radar Station (CRS), Lebanese Armed Force (LAF) Navy. Pada kegiatan MISCEX-806 telah dilaksanakan RAS Approach sebanyak dua tahap (Run). Run pertama KRI Diponegoro bertindak sebagai kapal pemberi dan TCG Bozcaada sebagai kapal penerima. Sedangkan pada run kedua TCG Bozcaada bertindak sebagai kapal pemberi dan KRI Diponegoro sebagai kapal penerima. Seluruh unsur penerima melaksanakan pendekatan pada station keeping RAS sampai dengan jarak aman 30 yards.

Selanjutnya pada kegiatan TACEX-03 dengan CRS LAF Navy, disimulasikan KRI Diponegoro bertindak sebagai kontak kapal sipil tak dikenal yang mendekat ke pelabuhan Beirut tanpa melalui prosedur pelaporan dan pendekatan yang berlaku. Pihak CRS akan aksi mengidentifikasi dan melakukan pencegatan serta secara simulasi mengirimkan tim pemeriksa (VBSS) ke KRI Diponegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kewaspadaan dan profesionalisme para pengawak CRS terhadap setiap bentuk kontak permukaan tak dikenal yang memasuki wilayah Beirut atau laut Teritorial Lebanon. Semua kegiatan latihan dapat berjalan dengan aman dan aman.




Sumber : TNI AL

Yonif 200/Raider Pulang Dari Satgas Ops Pam Daerah Rawan

PADANG-(IDB) : Alhamdulilaahhirabbil‘aalamin, sebagai prajurit Sapta Marga sudah sepatutnya puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberikan kekuatan dan kesehatan lahir maupun batin, sehingga pada hari ini kita dapat mengikuti Upacara penerimaan Satgas Ops Pam Daerah Rawan Maluku dan Maluku Utara Yonif 200/Raider, dalam keadaan sehat wal'afiat. 

Atas nama keluarga besar Kodam II/Sriwijaya saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih serta penghargaan kepada kalian semua, atas dedikasi dan loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas operasi  sehingga tugas mulia itu dapat kalian laksanakan dengan baik dan aman serta membanggakan nama Kodam II/Sriwijaya yang kita cintai ini. 

Demikian Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo dalam amanatnya pada Upacara Penerimaan Satgas Ops Pam Daerah Rawan Maluku dan Maluku Utara Yonif 200/Raider, bertempat di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Jumat (24/5).
 
Keberhasilan selama bertugas, tidak terlepas dari upaya-upaya yang telah dipersiapkan sebelumnya, baik pembinaan di satuan maupun   dalam pelaksanaan latihan pratugas. Selain itu, keberhasilan  ini  juga  tidak  terlepas  dari dukungan moril yang diberikan oleh semua pihak baik dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten dan pihak-pihak lain, termasuk dari seluruh keluarga  besar Kodam II/Sriwijaya.

Selamat bergabung dengan satuan dan kembali berkumpul dengan keluarga kalian. Perhatikan faktor keamanan personil dan materiil selama dalam perjalanan serta sampaikan salam untuk keluarga. Mudah-mudahan semua  pengorbanan dan dharma bakti yang telah kalian lakukan, diterima dan dicatat sebagai amal shaleh oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.  

Hadir pada acara tersebut Kapolda Sumsel, Irdam II/Sriwijaya, Dan/Kabalakdam II/Sriwijaya, para Pejabat teras Kodam II/Sriwijaya, Danlanal, Danlanud, Ketua beserta Pengurus Persit KCK PD II/Sriwijaya dan Prajurit Satgas Ops Pam Daerah  Rawan  Maluku dan Maluku Utara Yonif  200/Raider beserta keluarga.






Sumber : TNI

Enam KRI Kolinlamil Akhiri Latgab TNI

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 6 (enam) kapal perang Kolinlamil yang tergabung dalam unsur Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI tiba di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur Surabaya, usai mengikuti Latgab TNI 2013 di perairan Sangatta, Kalimantan Timur.
 
Keenam KRI tersebut yaitu Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Amboina-503, KRI Teluk Bone-511, Angkut Tank klas Frosch (ATF) KRI Teluk Parigi-539, Bantu Angkut Personil (BAP) KRI Tanjung Kambani-571, dan 2 (dua) Landing Platform Dock (LPD) buatan dalam negeri KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593.


Latgab TNI 2013 ditutup langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Jumat (24/5), di Mako Armatim Ujung Surabaya dalam sebuah upacara militer yang dihadiri oleh seluruh pelaku yang terlibat dalam latihan.





Sumber : TNI

DPR : Pengadaan Sukhoi Harus Lengkap Dengan Paket Senjata

TNI AU tinggal menunggu dua unit lagi untuk melengkapi Skuadron II Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Tapi, Komisi I ingin memastikan pesawat Sukhoi yang didatangkan dari Rusia itu sudah bersenjata. Sebab, apa gunanya pesawat tempur tanpa senjata.

JAKARTA-(IDB) : Empat unit pesawat Sukhoi pesanan TNI Angkatan Udara telah datang dari Rusia, Februari lalu. Kedatangan pesawat tempur itu menggenapkan satu skuadron yang sudah masuk dalam rencana strategis modernisasi alutsista TNI AU hingga 2014 mendatang.



Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq berencana meninjau fisik dan kelengkapan pesawat tersebut. Pihaknya ingin memastikan bahwa pesawat sudah dilengkapi paket persenjataannya. Sebab, pesawat Sukhoi yang sebelumnya datang tanpa kelengkapan peluru.



"Kalau ada senjatanya, ini akan benar-benar bisa memberi efek penggentar lawan. Kalau tidak tidak ada pelurunya, sama saja itu pesawat tidak banyak memberi efek penggentar lawan. Begitu kan?" ujar Mahfudz Siddiq, Minggu (26/5).



Untuk memodernisasi alutsista, TNI AU berupaya melengkapi pesawat tempur jenis Sukhoi di Skuadron Udara II Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 16 unit di tahun 2013. Kini skuadron tersebut sudah memiliki 14 unit pesawat jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 buatan industri pesawat terbang Rusia, Konsomolks-Na Amure Aircraft Production Association (KNAPO).



Berdasarkan target pada 2013, TNI AU kini tinggal menunggu dua unit pesawat dari enam unit terakhir yang dipesan oleh Indonesia dari pabrikan Rusia. Dua unit pesawat tersebut diharapkan sudah tiba di Tanah Air pada Juni mendatang.



"Sesuai dengan perencanaan semestinya tahun 2014 baru lengkap. Namun, khusus skadron 11 yang alutsistanya pesawat tempur Sukhoi kita akan dorong di tahun 2013 sudah lengkap. Jadi ini persiapan bahwa pada 2014 pesawat sudah lengkap 16 unit dan siap mengudara semua," ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddi, Kamis (18/5) saat meninjau Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.






Sumber : Jurnamen

S-300 Membuat Suriah Menjadi Zona Larangan Terbang Bagi Israel

TEL AVIV-(IDB) : Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyatakan, penyerahan sistem anti-udara S-300 Rusia kepada Suriah, bukan hanya membuat Suriah menjadi zona larangan terbang bagi Israel, melainkan juga mengancam seluruh penerbangan pengintaian Israel di Lebanon.
 

FNA (26/5) melaporkan, Reuters dalam laporannya tentang Suriah menyebutkan, seorang pejabat tinggi Israel mengutip keterangan dari Netanyahu dan mengatakan bahwa penyerahan S-300 kepada Suriah membuat Israel tidak bebas melakukan misi penerbangan di Suriah maupun Lebanon.

 

Di lain pihak, Amos Gilad, seorang pejabat di Kementerian Perang Israel juga menyatakan kekhawatirannya jika Iran menerima rudal S-300 dari Suriah.

 

Laporan Reuters itu menambahkan, "Di Iran, Lebanon dan Suriah, secara keseluruhan terdapat 200 ribu rudal yang mengarah ke Israel, khususnya rudal Fateh 110 yang memiliki daya tempuh hingga 300 kilometer dengan tingkat keakuratan tinggi dan membawa hulu ledak seberat 500 kilogram."

 
Rudal-rudal Fateh 110 mampu melumpuhkan pusat-pusat militer dan perdagangan Tel Aviv.






Sumber : Irib

AU Iran Terima Peluncur Rudal Jarak Jauh Dalam Jumlah Besar

TEHRAN-(IDB) : Pasukan Angkatan Udara Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah dilengkapi dengan peluncur rudal jarak jauh dari permukaan ke permukaan.
 

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi dalam sebuah acara Ahad (26/5) mengatakan bahwa peluncur rudal tersebut dikembangkan secara kolektif oleh Kementerian Pertahanan Iran dan Divisi Angkatan Udara IRGC.

 

Hadir pula dalam acara tersebut Panglima Divisi Angkatan Udara IRGC, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh.

 

Vahidi lebih lanjut menyatakan bahwa kekuatan rudal Republik Islam hanya bersifat defensif dan digunakan untuk menjaga perdamaian dan dalam rangka pencegahan.

 

"Sekarang, Kementerian Pertahanan, dengan menggunakan strategi kunci kepercayaan diri, kerja keras dan kemandirian, telah merancang dan memproduksi berbagai jenis senjata dan sistem militer untuk ruang angkasa, laut, udara, darat, serta bidang elektronik dan optik," kata Vahidi.

 

"Iran tidak ingin berperang dengan negara manapun dan tidak akan menjadi penyulut perang atau konflik, tetapi juga tidak akan mengizinkan segala bentuk agresi atau aksi konfrontatif [terhadap negara itu]," tambah Menhan Iran.

 

Ditegaskannya, Republik Islam akan memberikan balasan destruktif terhadap segala agresi musuh, yang akan membuat mereka menyesali tindakan mereka.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran mengukir prestasi penting di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan sistem militer penting.

 
Meski demikian, Republik Islam berulang kali meyakinkan negara-negara lain, khususnya negara tetangga, bahwa kekuatan militernya bukan ancaman mengingat doktrin pertahanan Iran berdasarkan pada prinsip pencegahan.





Sumber : Irib

Indonesia Undang Vietnam Latihan Keamanan Dan Perdamaian

HANOI-(IDB) : Indonesia mengundang Vietnam untuk berlatih di Pusat Pelatihan Keamanan dan Perdamaian di Sentul, Jawa Barat. Tawaran ini merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Vietnam di bidang pertahanan.

"Tawaran ini akan disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Jenderal Phung Quang Thanh," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Sisriadi.

Penjelasan ini disampaikan Sisriadi dalam penerbangan pesawat CN-295 milik TNI Angkatan Udara dari Ho Chi Minh ke Hanoi, Vietnam, Minggu (26/5/2013).

Penerbangan CN-295 ini bagian dari road show pesawat tersebut ke enam negara ASEAN, yaitu Filipina, Brunei, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia. Selain untuk memperkenalkan pesawat yang merupakan hasil kolaborasi PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military tersebut, road show yang berlangsung 22-31 Mei ini juga untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dengan negara ASEAN.

Sjafrie dijawalkan bertemu dengan Phung Quang Thanh di Hanoi pada Senin (27/5/2013) pagi. Setelah pertemuan, akan digelar joy flight pesawat CN-295. Menjelang sore, rombongan road show langsung bertolak menuju Myanmar.

Menurut Sisriadi, tujuan kerja sama pertahanan seperti antara Indonesia dan Vietnam adalah untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme.

Pusat Pelatihan Keamanan dan Perdamaian di Sentul yang berada di bawah supervisi Kementerian Pertahanan, memiliki tujuh sektor kegiatan. Kegiatan itu antara lain pelatihan untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB, pemberantasan terorisme, dan penanggulangan bencana.






Sumber : Kompas