Pages

Rabu, Mei 22, 2013

Libatkan 5.000 Personel Carat 2013 Di Gelar

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) menggelar latihan gabungan (latgab) bersandi “Cooperation Afloat Readiness and Training” (Carat) 2013 yang dilaksanakan pada 21 hingga 28 Mei 2013.


“Latgab melibatkan 5 ribu personel dari TNI AL US Navy,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, usai  membuka latihan di Markas Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar), Jakarta, Selasa.


Latihan yang dilakukan bersama pasukan “United State Pacific Command” ini  juga mengerahkan sejumlah pasukan khusus dan alat tempur canggih  seperti kapal perang, pesawat tempur dan lainnya.


“Kita mengerahkan empat kapal perang, helikopter. Sementara AS mengerahkan tiga kapal perangnya, sehingga diharapkan ada teknik-teknik baru dalam mengatasi teror di laut,” ujarnya.


Menurut Kasal,  latihan itu merupakan kerangka kerja sama bilateral antara Indonesia dengan AS. Latihan ini merupakan latihan kesekian kalinya bersama Amerika, di mana dari tahun ke tahun programnya semakin meningkat.

Marsetio mengatakan, latihan yang diselenggarakan dengan AS rutin tiap tahun digelar, dan bukan disebabkan memanasnya situasi Laut China Selatan.


Latihan bersama ini terdiri dari tahap pangkalan dan tahap laut. Tahap pangkalan lebih bersifat interaksi antara angkatan laut dengan masyarakat, seperti simposium, pelatihan, olahraga, dan kunjungan ke sekolah dasar di Jakarta Utara.


Sedangkan tahap laut meliputi kegiatan latihan tempur di perairan Laut Jawa dan latihan Marinir di Korps Marinir, Antralina, Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi latihan antara lain di Mako Armabar, perairan Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu, serta Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.


Materi latihan yang diaplikasikan antara lain peningkatan kemampuan teknis dalam operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Secara garis besar, tahap latihan di laut berupa latihan manuver dan peperangan laut oleh unsur kapal perang republikk Indonesia (KRI) dan kapal perang milik US Navy.

Unsur TNI AL yang akan diikutsertakan antara lain KRI Oswald Siahaan-354, KRI Sultan Iskandar Muda-367, pasukan Marinir TNI AL, Koarmabar, dan Pangkalan Utama Angkatan Laut III. Sedangkan unsur kekuatan US Navy adalah kapal USS Tortuga LSD-46, USNS Safeguard T-ARS 50, dan USS Charles Momsen DDG-932






Sumber : Poskota

Berita Foto : Carat 2013


JAKARTA-(IDB) : Adm. Dr. Marsetio, the Naval Staff Chief of the Indonesian Navy and Kristen Bauer, right, Deputy Chief of Mission at the U.S. Embassy in Jakarta, address guests during the opening ceremonies of Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) exercise Indonesia 2013. More than 1,000 Sailors and Marines are participating in Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2013. U.S. Navy ships participating in the exercise include the USNS Safeguard (T-ARS 50) with embarked Mobile Diving and Salvage Unit (MDSU) 1, amphibious dock landing ship USS Tortuga (LSD 46), and the guided missile destroyer USS Momsen (DDG 92). CARAT is a series of bilateral military exercises between the U.S. Navy and the armed forces of Bangladesh, Brunei, Cambodia, Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand and Timor Leste. 


Cmdr. Elaine Collins, right, commanding officer of the guided-missile destroyer USS Momsen (DDG 92), and Cmdr. John Barnett, left, commanding officer of the forward-deployed amphibious dock landing ship USS Tortuga (LSD 46) arrive at the opening ceremony for Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2013. CARAT is a series of bilateral military exercises between the U.S. Navy and the armed forces of Bangladesh, Brunei, Cambodia, Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand and Timor Leste. 

Sailors tend to lines on the forecastle of the forward-deployed amphibious dock landing ship USS Tortuga (LSD 46) as the ship pulls into Jakarta Harbor for a port visit, marking the beginning of exercise Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2013. 

Lt. j.g. Kelly McWhorter, left, converses with Indonesian naval electrical officer Lt. Jaka Winanto on the bridge wing of the forward-deployed amphibious dock landing ship USS Tortuga (LSD 46) as the ship pulls into Jakarta Harbor for a port visit, marking the beginning of exercise Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2013. Tortuga is part of the Bonhomme Richard Amphibious Ready Group, currently on deployment in the U.S. 7th Fleet area of responsibility and is participating in CARAT, the annual bilateral naval exercise series between the United States and partner nations in the Southeast Asia region. 

Republic of Indonesia navy sailors render honors as the guided-missile destroyer USS Momsen (DDG 92) arrives to take part in exercise Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT). More than 1,000 Sailors and Marines will participate in CARAT. U.S. Navy ships include the diving and salvage ship USNS Safeguard (T-ARS 50) with embarked Mobile Diving and Salvage Unit (MDSU) 1, amphibious dock landing ship USS Tortuga (LSD 46), and Momsen. CARAT is a series of bilateral military exercises between the U.S. Navy and the armed forces of Bangladesh, Brunei, Cambodia, Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand and Timor Leste. 

130521-N-NX489-102 Members of the Republic of Indonesia Navy stand by as the amphibious dock landing ship USS Tortuga (LSD 46) arrives in Jakarta, Indonesia. More than 1,000 Sailors and Marines are participating in Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2013. CARAT is a maritime exercise series between the United States and nine partner nations: Bangladesh, Brunei, Cambodia, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand and Timor-Leste. U.S. Navy ships participating in the exercise include the Tortuga, the diving and salvage vessel USNS Safeguard (T-ARS 50) with embarked Mobile Diving and Salvage Unit (MDSU), and the guided missile destroyer USS Momsen (DDG 92).

Republic of Indonesia Sailors render honors as the guided missile destroyer USS Momsen (DDG 92) arrives in Jakarta, Indonesia. Momsen, along with more than 1,000 Sailors and Marines are participating in Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2013. U.S. Navy ships participating in the exercise include the diving and salvage ship USNS Safeguard (T-ARS 50) with embarked Mobile Diving and Salvage Unit (MDSU) 1, amphibious dock landing ship USS Tortuga (LSD 46), and Momsen. CARAT is a series of bilateral military exercises between the U.S. Navy and the armed forces of Bangladesh, Brunei, Cambodia, Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand and Timor Leste.


Mass Commutation Specialists1st Class Josh Rodriguez, left, and Mass Commutation Specialists1st Class Jay Pugh photograph the diving and salvage ship USNS Safeguard (T-ARS 50) as it arrives in Jakarta, Indonesia.


Members of the Republic of Indonesia Navy stand by as the Mobile Diving and Salvage Unit USNS Safeguard (T-ARS 50) arrives in Jakarta, Indonesia. More than 1,000 Sailors and Marines are participating in Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2013.






Sumber : Kaskus

Prajurit Marinir Tiba Dari Latgab TNI 2013


SURABAYA-(IDB) : Setelah sembilan belas hari berada di daerah latihan, ribuan prajurit dan kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL yang terlibat dalam Latihan Gabungan TNI 2013 tiba di dermaga Ujung, Surabaya, Selasa, (21/5).

Dalam latihan gabungan TNI tahun 2013, Korps Marinir TNI AL melibatkan sedikitnya 2.000 prajurit dan beberapa kendaraan tempurnya yaitu 17 unit BMP-3F, 7 unit LVT-7A1, 33 unit BTR-50, 6 unit Kapa K-61, 2 unit BVP-2, 1 unit Tank Ampibi APC, 2 unit Roket RM-70 Grad dan 4 unit Howitzer 105 mm.


 
Sementara itu, Mayor Marinir Nioko selaku Perwira Embarkasi dalam Latgab TNI 2013 mengatakan kedatangan prajurit dan kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL di dermaga Ujung Surabaya dibagi menjadi tiga gelombang, pada gelombang pertama tiba di dermaga Ujung Surabaya pada hari Senin, (20/5) yaitu prajurit Korps Marinir yang berada di KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Teluk Gilimanuk-531, gelombang dua tiba hari Selasa, (21/5) yaitu prajurit dan kendaraan tempur yang berada di KRI Surabaya-591, KRI Makassar-590, KRI Teluk Cendrawasih-533 dan KRI Teluk Sabang-544, sedangkan untuk gelombang tiga akan tiba di Surabaya pada hari Rabu, (22/5), yaitu prajurit dan kendaraan tempur yang berada di KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Banten-516 dan KRI Teluk Penyu-513.






Sumber : Kormar

Berita Foto : Gelaran AASAM 2013

aasam2013-1
JKGR-(IDB) : Tim Petembak TNI-AD kembali menyabet juara umum Lomba Menembak Australian Army Skills at Arms Meeting (AASAM) 2013 di Puckapunyal Military Area, Victoria, Australia, 29 April – 19 Mei 2013, sekaligus mempertahankan gelar Juara Umum. 

Jika tahun 2012, pesertanya 15 negara, tahun ini bertambah menjadi 17 negara, termasuk RRC dan Tonga yang sebelumnya berstatus sebagai peninjau.


Peserta lomba dari: Australia, Indonesia, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Thailand, Selandia Baru, Brunai Darussalam, Kanada, Singapura, Papua New Guinea, Timor Leste, Philipina, Jepang, China dan Tonga.


Indonesia mengirimkan 19 prajurit Kostrad dan Kopassus, dipimpin Mayor Setyo Wibowo dari Divisi-1 Kostrad, untuk berlomba memperebutkan 58 medali. Materi yang diperlombakan: perorangan maupun tim, pada nomor senapan, pistol, senapan otomatis dan gabungan materi senapan dan senapan otomatis.

aasam2
aasam3aasam4aasam8aasam10
aasam11aasam12aasam13aasam14

Detil kategori lomba; Riffle: 300, 400, 450 meter Deliberate, 300 meter Rapid, 200, 400 meter Snap, Service rifle long range individual aggregate, Long range team aggregate, Applied marksmanship practice, Closer quarter practice Individual an team, Barricade match, Rifle falling plates.


Pistol/Sniper: Advanced application of fire, Closer quarter practice, Combat, Service pistol individual, Assault-LSW, Team snap, Team assault/defence, Pistol tiles, Sniper observation/cold shot, Sniper snap, Night combat, Barricade teams; juga Machine Gun Match dan banyak lagi.

aasam15
aasam16aasam18aasam19aasam22aasam23aasam24aasam26aasam28aasam29aasam30aasam31aasam32aasam34

Kontingen TNI AD menjuarai Lomba dengan meraih 17 medali emas, 17 perak dan 15 perunggu. Juara kedua diraih Tim Angkatan Darat Philipina dengan 11 medali emas, 9 perak dan 3 medali. Sedangkan juara ketiga diraih tim tembak AD Australia dengan 10 medali emas, 16 perak dan 6 perunggu.


“Kontingen TNI AD dengan gemilang menang lomba tembak AASAM di Australia, meraih 17 medali emas. Selamat. Saya bangga,” ujar Presiden SBY dalam akun Twitter resminya @SBYudhoyono. Kebanggan atas kontingen Indonesia ini bertambah karena mereka menggunakan senjata buatan Pindad.


Dibandingkan AASAM 2012, lomba menembak tahun ini lebih ketat. Jika tahun 2012, Indonesia meraih 25 emas, tahun ini menyusut tinggal 17 emas.  Philipina melesat ke urutan kedua dengan 11 emas,  padahal tahun lalu menempati peringkat ke delapan dengan 1 emas. Australia merosot ke peringkat ketiga namun menambah perolehan emas menjadi 10, dibanding tahun lalu 9 emas. Malaysia pun naik ke peringkat 4 dari peringkat ke 6 pada tahun AASAM 2012.

Berikut skor lomba AASAM 2013:

Skor AASAM 2013
Skor AASAM 2013


Bandingkan dengan perolehan medali AASAM 2012, TNI AD relatif melenggang sendirian:


Medali AASAM 2012
Medali AASAM 2012
Hal ini menunjukkan negara-negara lain mempersiapkan diri lebih baik dan menjadi tantangan bagi TNI AD untuk terus mempertahankan gelar juara umum.


Senjata Pindad Semakin Diminati


Kemenangan Tim TNI AD yang berulang kali dalam lomba menembak internasional ini, membuat negara lain mulai memperhatikan senjata Pindad yang diusung TNI AD dalam AASAM, Victoria- Australia. Kualitas senjata Indonesia tidak kalah dari senjata-senjata NATO yang dibuktikan bertahun tahun di AASAM, Australia.


Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrin menyatakan, beberapa negara seperti: Irak, Iran, Uganda, Kongo dan Arab Saudi tertarik membeli senjata buatan Indonesia. ”Mereka tertarik dengan senjata kita karena kualitasnya sudah internasional,” ujar Hartind.


Arab Saudi dan Irak berencana membeli senjata Senapan Serbu 2 / SS2 PT Pindad. Utusan mereka pun telah mengunjungi PT Pindad. Diharapkan Irak merealisasikan pembeliannya tahun ini dan Arab Saudi tahun 2014.

Lomba tembak AASAM merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Angkatan Darat Australia sejak tahun 1984 dan pertama kali dibuka untuk kontingen Internasional tahun 1988. 






 Sumber : JKGR

Filipina Modernisasi Milter Besar-Besaran

MANILA-(IDB) : Presiden Filipina Benigno Aquino pada hari Selasa, 21 Mei 2013, mengumumkan penganggaran dana sebesar 1,8 miliar dolar untuk modernisasi militer guna mempertahankan wilayah maritim negaranya dari "pengganggu" di tengah perselisihan yang terus memburuk dengan China.

Dalam pidato saat perayaan hari ulang tahun Angkatan Laut ke-115, Aquino bersumpah bahwa Angkatan Bersenjata Filipina akan diberikan sumber daya yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan Filipina. Analis menilai pernyataan Aquino ini ditujukan untuk China.

"Kita memiliki pesan yang jelas kepada dunia : Filipina adalah untuk Filipina, dan kita memiliki kemampuan untuk melawan pengganggu yang memasuki wilayah kita," kata Aquino di hadapan petinggi-petinggi Angkatan Laut Filipina.

Aquino merinci program modernisasi militer yang sebesar 1,82 miliar dolar tersebut akan diprioritaskan untuk peningkatan kemampuan angkatan laut, yang selama ini menjadi angkatan laut terlemah di Asia Tenggara.

Dia juga mengatakan bahwa pada 2017 nanti Filipina akan mengakuisisi dua kapal frigat baru, dua helikopter anti-kapal selam, tiga kapal cepat untuk patroli pantai dan delapan kendaraan serbu amfibi.

"Kita juga akan meningkatkan komunikasi, intelijen dan sistem pengawasan," katanya.

Aquino mengatakan pemerintah Filipina telah menghabiskan 678 juta dolar untuk memodernisasi militer selama tiga tahun terakhir, termasuk untuk membeli dua kapal cutter kelas Hamilton (bekas dan diupgrade) yang diperoleh dari pasukan penjaga pantai Amerika Serikat (US Coastguard).

Kapal yang pertama, diubah namanya menjadi BRP Gregorio del Pilar (PF-15), sudah ditugaskan bersama Angkatan Laut Filipina sejak tahun 2011. Kapal yang kedua BRP Ramon Alcaraz (PF-16), akan dikirimkan pada bulan Agustus setelah mengalami keterlambatan 5 bulan. Pada tahun ini Filipina juga telah mengumumkan akan mengakuisisi 10 kapal patroli penjaga pantai baru dari Jepang.

Sengketa wilayah yang semakin sengit dengan China, bersumber dari klaim kedua negara (Filipina-China) atas suatu wilayah di Laut Cina Selatan, yang diyakini mengandung sejumlah besar minyak dan gas bumi dan juga merupakan ladang perikanan yang kaya.

China menegaskan pihaknya memiliki hak berdaulat untuk sebagian besar Laut Cina Selatan, termasuk atas beberapa wilayah perairan di dekat pantai Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Filipina dan Vietnam (keduanya terlibat dalam sengketa dengan China) mengatakan tindakan China telah semakin agresif untuk menegaskan klaimnya atas wilayah yang disengketakan.

Filipina mengatakan bahwa China sejak tahun lalu sudah menduduki perairan dangkal yang berjarak 230 kilometer dari pulau utama Filipina Luzon. Gugus pulau ini berjarak 1.200 kilometer dari daratan terdekat utama China.

Tapi walaupun dengan pengeluaran militer ekstra besar yang diumumkan oleh Aquino, anggaran dan kekuatan milter Filipina tetap menjadi "kurcaci" bagi Angkatan Laut China. Pada bulan Maret lalu China mengumumkan anggaran pertahanan untuk tahun 2013 sebesar 115 miliar dolar. 







Sumber : Artileri

Negara Lain Jangan 'Slonong Boy' Di Wilayah Udara Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR bidang pertahanan dan luar negeri, Ramadhan Pohan mengatakan tertangkapnya pesawat militer AS jenis Dornier seri 328 di kawasan udara Aceh harus dipandang serius. Tak menutup kemungkinan, aktivitas pesawat tersebut untuk keperluan mapping kekuatan pertahanan Indonesia.

"Ini harus dipandang sebagai persoalan serius. Ini menjadi sinyal bagi negara lain untuk tidak sembarang, slonong boy tidak anggap enteng. Data intelijen, kontur daerah dan data-data lain," kata Ramadhan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (21/5).

Untuk itu, Ramadhan berharap TNI harus investigasi secara ketat, apakah pesawat tersebut sengaja, coba-coba, atau kelalaian dari pihak militer AS.

"Saya kira penanganan itu perlu. Disinkronkan antara keterangan pilot dengan situasi lapangan. Apakah memang tidak sengaja, benar-benar kelalaian harus diinvestigasi. Kita nggak mau apalagi ini masalah kedaulatan," tuturnya.

Kemarin, TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda Provinsi Aceh menahan sementara pesawat militer milik Amerika Serikat di Bandara Sultan Iskandar Muda, karena tidak memiliki izin terbang dalam wilayah Indonesia.

Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Supri Abu di Aceh Besar mengatakan, bahwa keberadaan pesawat militer AS jenis Dornier seri 328 dari Maldives Srilanka menuju Singapura telah terlacak di radar di Lhokseumawe.

"Pesawat militer AS yang mendarat sekitar pukul 14.00 WIB tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanannya sebelum memiliki izin terbang di wilayah Indonesia," katanya.






Sumber : Merdeka

ATM Bersama USN Dan USMC Latihan Perang

ALOR GAJAH-(IDB) : Tentera Darat (TD) berjaya menjalankan Eksesais Belangkas sebagai persediaan menghadapi eksesais gabungan dua hala antara Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dengan Tentera Laut Amerika Syarikat (USN) dan Kor Marin Amerika Syarikat (USMC) di Kuantan, Pahang pada 15 hingga 23 Jun depan.


Asisten Ketua Staf Operasi dan Latihan TD, Mejar Jeneral Datuk Abdul Samad Yaacub berkata, eksesais ketenteraan bersama USN dan USMC itu turut melibatkan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) serta dibantu Tentera udara Diraja Malaysia (TUDM).


Menurutnya, eksesais gabungan yang dikenali sebagai Exercise Cooperation Afloat Readiness and Training (EX CARAT) itu akan memberi fokus kepada operasi amfibi terhad.


"Pihak USN sering mengadakan latihan tersebut di negara ini atas faktor kebolehan tentera kita berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggeris selain penggunaan terma ketenteraan kedua-dua negara yang tidak jauh berbeza," katanya.


Beliau ditemui selepas majlis Penutupan Eksesais Belangkas Siri 29/2013 di Kampung Teluk Gong, Pengkalan Balak, di sini hari ini.


Turut hadir Pengarah Eksesais yang juga Panglima 10 Briged Para, Briged Jeneral Datuk Tengku Ahmad Noor Tuan Chik; Pegawai Memerintah KD Sri Mahawangsa TLDM, Kapten Roslee Mohamad Isa dan Pegawai Staf 2 Eksesais Markas Operasi Udara TUDM, Mejar Izwan Zainal Amran dan AKS Fleet Operation Command TLDM, Laksamana Datuk Chin Yoon Chin.


Sementara itu jelas Abdul Samad, Eksesais Belangkas yang diadakan kali ini melibatkan kira-kira 860 pegawai dan anggota dari ketiga-tiga komponen tentera.


"Objektifnya adalah untuk melatih staf perancang bagi Proses Perancangan Operasi Amfibi Bersama dalam persekitaran operasi untuk mempertingkatkan sinergi sebagai sebuah operasi amfibi.


"Eksesais ini juga bertujuan untuk menguji keberkesanan sistem komunikasi Inter-Service khasnya kemampuan komunikasi kapal ke darat.


"Selain itu, ia juga mampu menguji keberkesanan teknik, taktik dan prosedur terhadap penggunaan platform amfibi yang dikenal pasti dan melatih kedua-dua komponen TD dan TLDM dalam melaksanakan operasi pendaratan amfibi," jelasnya.


Dalam eksesais itu, tambahnya, integrasi komponen ketiga-tiga perkhidmatan dapat dikoordinasi dengan baik merangkumi pengguguran Tim Gerak Gempur dengan pesawat TUDM C130, pelepasan Tim Fast Rooping dari Paskal dan Paskau menggunakan pesawat Nuri diikuti pendaratan amfibi oleh komponen TD dari Kapal KD Sri Mahawangsa.






Sumber : Utusan

Kemhan Dan TNI AL Menunggu Pengganti KRI Klewang

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut masih menunggu selesainya produksi kapal cepat rudal pengganti KRI Klewang yang terbakar pada September 2012 lalu. Produsen KRI Klewang, PT Lundin Industry Invest, kabarnya sedang memproses pembuatan kapal berkemampuan antiradar yang kedua.

"Kapal itu belum diserahkan ke TNI, jadi itu tanggungjawab produsen (mengganti)," kata Sjafrie saat ditemui di kantornya, Selasa, 21 Mei 2013.


Selain itu Kementerian dan TNI AL masih menunggu hasil investigasi soal penyebab terbakarnya kapal. Ada spekulasi kebakaran dipicu terjadi kesalahan rancang bangun. Meski begitu, menurut Sjafrie, ada informasi kalau KRI Klewang terbakar karena hubungan arus pendek.


Meski begitu, Sjafrie melanjutkan, semua pihak harus menunggu kepastian dari hasil investigasi. Menurut Sjafrie kepastian soal penyebab terbakarnya KRI Klewang penting agar kualitas produk dan nama baik PT Lundin --juga industri pertahanan Indonesia-- tetap terjaga.


Untuk saat ini, Sjafrie meminta agar masyarakat tidak langsung memandang sebelah mata produk industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Lundin. Dia berjanji jika hasil investigasi sudah keluar dan kapal buatan Lundin terbukti berkualitas, Kementerian Pertahanan akan mendorong produsen kapal perang antiradar lokal itu ke ranah  internasional. Salah satunya dengan memamerkan kapal itu ke negara-negara tetangga dan sahabat. "Itu sudah pasti."


Pada tanggal 28 September 2012, sekitar pukul 15.15, kapal baru milik TNI Angkatan Laut KRI Klewang 625 ludes terbakar. Padahal, seyogyanya, pada hari tersebut, kapal seharga Rp 114 miliar ini akan memulai uji coba perdana laut atau sea trial dari Dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal canggih jenis trimaran yang konon tidak bisa terdeteksi radar --alias kapal siluman-- ini diluncurkan pada 30 Agustus 2012 lalu. Kapal KRI Klewang ini memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK.






Sumber : Tempo

Kuker Wamenhan Ke Lanud Hasanuddin Makassar

MAKASSAR-(IDB) : Dalam rangka pencapaian modernisasi peralatan Alutsista TNI Angkatan Udara akan mengejar target untuk melengkapi pesawat tempur jenis Sukhoi di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebanyak 16 Unit di Tahun 2013.
 
“Sesuai dengan perencanaan semestinya tahun 2014, akan tetapi khusus skadron 11 yang alutsistanya pesawat tempur Sukhoi kita akan dorong di tahun 2013 sudah lengkap. Jadi  kesimpulan persiapan bahwa di dalam 2014 ini kita akan lengkap skadron 16 unit dan sudah mengudara semua, “ Ungkap Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddi, Kamis (18/4) saat meninjau Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.


Dijelaskan  Wamenhan, dengan datangnya 2 unit pesawat Sukhoi jenis MU SU-30 MK2 pada bulan Februari lalu, saat ini TNI AU sudah memiliki 12 unit pesawat jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 buatan industri pesawat terbang Rusia,  Konsomolsk-Na Amure Aircraft Production Associattion (KNAPO). Sisanya masih menunggu kedatangan 4 unit pesawat dari 6 unit yang terakhir di pesan oleh Indonesia dari Pabrikan Rusia. Diharapkan sisanya bisa kembali datang pada bulan Juni 2013, sehingga Skadron 11 ini sudah dilengkapi dengan 16 unit pesawat.
Wamenhan mengatakan, perjalanan moderanisasi Alutsista TNI AU sudah on the track, tinggal sekarang akan mengejar  jadwalnya. Tentunya perencanaan ini harus didukung dengan administrasi keuangan dari negara. Kemhan memiliki tugas untuk menuntaskan sampai dengan perjalaann Kabinet Indonesia Bersatu selesai pada tahun 2014 maka organisasi peralatan militer juga harus selesai karena itu bagian dari pertanggungjawaban pemerintah


Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan rencana kelengkapan unit pesawat di Skadron 11 ini juga harus sejalan dengan adanya dukungan konstruksi sistem yang bisa mengcover seluruh pesawat. Selain itu juga dengan adanya keperluan fasilitas mesin simulator untuk bisa melatih efisiensi dan juga bisa melatih tekhnis non taktis dari para pilot penerbang tempur. Sehingga nantinya tidak perlu lagi mengirimkan pilot penerbang tempur keluar negeri untuk melatih skill tekhnis mereka.


“Alat simulator itu harus ada dipangkalan ini, itu akan kita jadikan paket bahwa kita punya satu skadron harus ada simulator agar bisa mengimbangi latihan penerbang.” jelas Wamenhan.


Disampaikan  Wamenhan, mengenai pengadaan unit latih simulator ini akan direncanakan di tahun 2014. Tetapi jika simulator ini belum sampai, untuk sementara waktu para pilot penerbang akan di kirimkan ke negara yang memiliki fasilitas simulator salah satunya negara china karena sudah merupakan bagian dari kerjasama pertahanan Indonesia dengan Tiongkok.


Transfer Technology 


Ketika menanggapi  Alih Teknologi Pesawat Tempur Sukhoi dengan pihak Rusia, Wamenhan mengakatan untuk sementara waktu didalam rencana strategis belum sampai mengalihkan teknologi untuk membuat pesawat. Dengan arti lain targetnya baru sampai alih teknologi pemeliharaan pesawat (Maintanance Facility Center).


“ Untuk alih teknologi pesawat itu tidak mudah jadi sementara kita dengan pihak Rusia akan membangun Joint Facilities Center. Karena di dalam satu skadron harus dipenuhi untuk fasilitas tersebut supaya tidak mengirimkan kembali ke luar negeri,” Kata Wamenhan.


Pada saat meninjau Skadron 11 Wamenhan juga mengingatkan untuk selalu sama-sama memperhatikan di dalam penggunaan anggaran pertahanan. Seiring dengan hal itu faktor ketertiban dan Akuntabilitas menjadi sangat penting untuk menghindari kekhawatiran akan terjadinya keborosan dan kebocoran di dalam penggunaan anggaran pertahanan.


" Perlu sama-sama kita perhatikan juga adalah tertib di dalam penggunaan anggaran pertahanan, jadi semua berpikir akuntabel dan tidak salah didalam penggunaan anggaran pertahanan karena sangat ketat dibandingkan dengan sasarannya.“Jika kita tidak tertib didalam penggunanannya itu dikhawatirkan akan terjadi istilah “BOBO” atau Boros dan bocor. Dan itulah komitmen kita untuk mengerjakannya untuk mencegah keborosan dan kebocoran tersebut,” tegas Wamenhan.


Kunjungan Wamenhan ke Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin kali ini dalam rangka High Level Committee (HLC) untuk mengendalikan dan mengawasi perkembangan dari persiapan modernisasi peralatan Alutsista TNI untuk pencapaian 2014.


Saat meninjau Skadron Sukhoi Wamenhan didampingi oleh Komandan Lanud (Pangkalan TNI AU) Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Barhim, dan Komandan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb (Penerbang) Dedy S Salam .






Sumber : DMC

Leopard 2 RI Sudah Disesuaikan Iklim Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Tank Leopard yang dibeli oleh pemerintah Indonesia dari Jerman, disebut sudah mengalami penyesuaian agar main battle tank tersebut cocok digunakan untuk negara tropis. Selain itu, menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Indonesia cukup beruntung, karena dengan anggaran untuk 44 tank baru, akhirnya memperoleh hingga 150 tank, dengan 100 main battle tank dan sisanya tank medium Marder.
 
"Kalau 44 itu brand new, tapi (yang sekarang) bekas. Tapi sudah dimodifikasi. Mereka itu terpakai untuk daerah tropis, karena itu namanya Leopard RI karena sudah di-adjusted yang bisa dipakai di daerah tropis," kata Purnomo, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5).


Hal tersebut disampaikan Menhan menyusul lolosnya kontrak pembelian tank Leopard, yang diperkirakan akan tiba di Tanah Air pada bulan Oktober mendatang.


"Tadinya dengan uang sama, kita hitung hanya dapat 44 brand new. Tetapi dengan uang yang sama, (dapat) 100 main battle tank, terus kita dapat lagi sekitar 50 medium battle tank, sehingga jumlahnya 150-an," kata Purnomo lagi.


Meskipun dilakukan penyesuaian terhadap negara tropis, namun kemampuan Leopard itu, kata Purnomo pula, akan tetap sama. "Ini malah menguntungkan," tegasnya.


Hal yang sama pun, menurut Purnomo, ada pada proses pembelian pesawat F-16 dari Amerika Serikat (AS). Indonesia menurutnya, awalnya akan membeli pesawat brand new sebanyak 6 buah. Tapi dengan F-16 yang tidak baru namun masih bisa digunakan dan dimodifikasi, Indonesia bisa mendapatkan lebih dari 6 unit.






Sumber : Beritasatu

Localization Of Heavy Armored Wheeled Vehicle : Doosan DST Exports To Indonesia

SEOUL-(IDB) : A heavy armored wheeled vehicle (6X6) built with our own technology will be exported to Indonesia. 
 
Doosan DST signed a heavy armored wheeled vehicle contract in 2009 with the Indonesian army and commenced production of these vehicles in November 2011. After carrying out operational tests along with firing and field maneuvering tests starting in early 2012, Doosan DST announced on 5 May that the production of its 6X6 heavy armored wheeled vehicle has been completed in early May 2013. 


Prior to this announcement, DAPA officials, Indonesian inspectors, and affiliated companies held a roll-out ceremony on 2 May for the heavy armored wheeled vehicle (name for the Indonesian army: Tarantula 6X6) that will be delivered to the Indonesian army. 


The number of heavy armored wheeled vehicles that will be delivered to the Indonesian army is ○○. Doosan DST is responsible for manufacturing the armored vehicle and assembling the turret. Also, an Indonesian arms factory will assemble ○○ SKD-type armored vehicles on site in Indonesia. 


The 6X6 heavy armored wheeled vehicles that will be delivered until the end of the year are 18 tons in weight and can hold 3 crew (driver, tank commander, gunner). Its top speed on ground is 100km per hour and can reach speeds up to 8km in the water. The heavy armored wheeled vehicles that will be exported have been manufactured tailored to the Indonesian terrain and thus is lighter and can be operated in the water. 

Also, by arming these vehicles with a 90mm main gun and a 7.62mm machine gun, these vehicles possess the fire power capable of attacking dense enemy units as well as enemy tanks. At the same time, they are known as combat armored vehicles that can be operated for guerilla search and destroy operations. 

Doosan DST also exported the K200A1 tracked armored vehicle to Malaysia for the first time in
ROK history in 1993. 






Source : DA

TNI AL Dan US Navy Latihan Bersama Perang Laut




JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut (AL) milik Indonesia dan Angkatan Laut Amerika Serikat atau USPACOM (United State Pacific Command) menggelar latihan bersama pada 21 Mei-28 Mei 2013. Latihan bersama tersebut diberi sandi Carat (Cooperation Afloat Readiness and Training).

"Latihan ini merupakan kerangka kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), khususnya Angkatan Laut kedua negara," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio di Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Jalan Gunung Sahari No 67, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).

Marsetio menambahkan, kegiatan yang dilakukan selain latihan perang adalah kunjungan ke latihan tempur kapal di perairan Laut Jawa. Selain itu, akan dilanjutkan kunjungan ke latihan Marinir di daerah latihan Korps Marinir, Antralina, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Kita juga akan interaksi sosial dan beberapa seminar," katanya.

Dalam acara kerja sama perang itu, sebanyak 4.500-5.000 personel gabung terlibat. Lokasi yang digunakan adalah Koarmabar, perairan Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu, dan Tanjung Pasir.

Amerika sendiri membawa tiga kapal perang dengan berbagai model yaitu USS Tortuga LSD-46, USNS Safeguard T-ARS 50 dan USS Charles Momsen DDG-932. Sedangkan TNI AL akan menurunkan KRI Oswal Siahaan-345, KRI Sultan Iskandar Muda-367.






Sumber : Merdeka