Pages

Sabtu, Mei 18, 2013

Berita Foto : TNI Jinakkan Ranjau Di Latgab TNI 2013

PASUKAN-(IDB) : Pasukan gabungan TNI kembali melancarkan serangan lanjutan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki musuh Sonora.
Pasukan Yonif-509 Kostrad menarik kabel untuk peledakan ranjau yang dipasang musuh aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka (GSM) di wilayah Kaliorang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Pasukan Kostrad membuat barisan formasi taktis gerak pasukan infanteri menyerbu wilayah musuh aliansi Sonora.

Tank TNI melakukan penyamaran dengan dedaunan untuk bersembunyi dan mengelabui musuh.

Aksi pasukan Kostrad menyerbu wilayah musuh aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka (GSM) di Kaliorang, Kutai Timur.
http://sphotos-b.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/p480x480/970867_546496075391475_1628547700_n.jpg
Aksi pasukan Kostrad mencari dan menjinakkan ranjau.
Sumber : Merdeka

TNI Tinjau Perbaikan Hercules C130-H Hibah Australia

AUSTRALIA-(IDB) : Selama periode 8 hingga 10 Mei 2013, Marsda TNI Sumarno selaku Komandan Pemeliharaan dan Materil Angkatan Udara (Dankoharmatau) melakukan kunjungan kerja ke Markas Angkatan Udara Australia di Richmond dan Markas Angkatan Udara Australia di Williamtown, New South Wales, Australia. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bagian dari pengembangan hubungan antar TNI-AU dan Royal Australian Air Force (RAAF) di bidang pemeliharaan dan keselamatan penerbangan. 


Pada tanggal 8 Mei 2013, Marsda TNI Sumarno bertemu dengan staf teknik dan logistik yang telah mendukung program C130H untuk RAAF. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberikan paparan kepada Dankoharmatau tentang sistem pendukung untuk empat pesawat C130H yang akan dipindahkan dari pihakAustraliake pihakIndonesia. Paparan tersebut juga termasuk memberikan informasi tentang pelaksanaan perbaikan yang dilakukan pada pesawat sebelum diserahkan kepadaIndonesia.


Setibanya di RAAFRichmond, Marsda TNI Sumarno disambut oleh Commander Air Lift Group, Marsma Gary Martin. Selama pertemuan mereka, Marsma Martin memberikan paparan singkat kepada Marsda TNI Sumarno tentang sejarah armada C130H dalam melaksanakan tugasnya untuk Australiadan berbicara secara mendalam tentang peran penting pesawat tersebut selama bermain dalam operasi di seluruh dunia dan juga dalam hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia.


Marsda TNI Sumarno melakukan tur ke hangar di mana armada C130H sedang dalam proses diperbaharui oleh Qantas Defence Services (QDS) sebelum dialihkan kepada pihak TNI-AU. Beliau ditunjukkan pesawat pertama yang telah dipersiapkan untukIndonesiayang telah diberikan tanda Angkatan Udara RepublikIndonesia.


Beliau terkesan dengan kondisi pesawat tersebut dan pesawat lainnya yang akan diperbaiki oleh QDS pada masa depan. Diharapkan bahwa pesawat pertama dapat siap dikirim keIndonesiapada akhir Juli 2013 dan pesawat terakhir akan diserahkan sebelum Oktober 2014. Marsda TNI Sumarno mengatakan bahwa ia sangat tertarik untuk lebih mengembangkan dan memperkuat hubungan antara Koharmatau, Angkatan Udara Australia dan QDS untuk menjamin pengiriman semua empat pesawat akan siap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan telah sesuai dengan praktek terbaik dunia untuk kelayakan udara dan keselamatan penerbangan.


Pada 09-10 Mei, Dankoharmatau melakukan kunjungan lebih lanjut di RAAF Richmond dan RAAF Williamtown untuk mengamati proyek perbaikan hangar di sejumlah markas yang dapat digunakan sebagai contoh untuk proses perbaikan hangar yang sedang dilakukan di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, yang di sponsori oleh Australia-Indonesia aviation safety joint working group. Kunjungan tersebut dilakukan pada sejumlah hangar pemeliharaan untuk pesawat C130, F/A-18 dan Hawk 100 termasuk fasilitas untuk mengecat pesawat.


Beliau juga turut mengunjungi fasilitas pemeliharaan pesawat Hawk 100 untuk membahas masalah kelayakan udara serta pekerjaan terpenting dalam pencegahan korosi pada pesawat.


Sebagai hasil dari kunjungan ini, Marsda TNI Sumarno menunjukkan keinginannya untuk Koharmatau menjadi lebih erat terlibat pada proses serah-terima C130H dariAustraliauntukIndonesiadan pada bidang aviation safety joint working group. 






Sumber : Ikahan

Latgab TNI, Musuh Dibombardir Artileri TNI

TNI Hujankan Ratusan Peluru Artileri Medan ke Benteng Pertahanan Musuh

KUTAI-(IDB) : Para prajurit Batalyon Armed 12/105 yang tergabung dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 menghujankan ratusan peluru Artileri Medan berkaliber 105 Mm, ke benteng pertahanan musuh yang telah mencengkeram wilayah Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Jumat (17/5).


Menurut Komandan Batalyon Artileri Medan 12/105 Letkol Arm Putranto Gatoto, S.H., pihaknya terpaksa membombardir wilayah Kaubun, karena di wilayah tersebut telah terdeteksi adanya Artileri Medan musuh yang telah berupaya untuk menggagalkan pasukan TNI lainnya yang tergabung dalam Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) dalam melaksanakan siaga fajar.


Berikut ini percaturan Kogasratgab dalam melancarkan siaga fajar serta skenario penembakan dengan menggunakan 6 pucuk senjata berat berkaliber 105 Mm tersebut.

Batalyon Tim Pertempuran (BTP) 509 bergerak menuju Titik Berkumpul (TB) Serangan Permukiman (Sermukim) Garis Taraf (GT) 2 di Karvak 9313.


Kegiatan bekal ulang kepada satuan manuver dilakukan di GT 1 poros kanan yakni BTP 515 dan Kompi Mekanis di Karvak 9709. Sementara itu Yonif 1 Marinir bergerak ke Daerah Persiapan (DP) Aju.


Dari udara, Bantuan Tembakan Udara (BTU) 4 pesawat Hawk dengan 8 bom jenis MK-82 menembak sasaran Meriam 105 musuh selama 10 menit di kordinat 86778-15788 dan 87043-15153.


Untuk melindungi satuan manuver dalam melaksanakan konsolidasi, Batalyon Armed 12/105 pimpinan alumnus Akmil 1996 tersebut memberikan bantuan tembakan 90 butir peluru yang terdiri dari 12 butir White Phospor (WP) dan 27 butir High Exclusive (HE) ke arah sasaran di kordinat 87402-15370.


Setelah BTP 509 tiba di TB Sermukim dan Yonif 1 Marinir melaksanakan konsolidasi tindakan taktis administrasi di DP aju serta Kompi Mekanis bergerak menuju TB Sermukim BTP 509, selanjutnya BTP 509, Yonif 1 Marinir, dan Kompi Mekanis melaksanakan pengintaian di sasaran Sermukim.


Sementara itu, pada malam harinya, Kompi C Yonif 1 Marinir terus melaksanakan Pendaratan Kusus (Ratsus) untuk merebut sasaran di pulau Senupak.


Seluruh kejadian tersebut merupakan bagian dari drama perang-perangan TNI yang bertajuk Latgab TNI 2013, yang digelar di-4 tempat, yakni di Asembagus, Situbondo, Jatim, di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, di Tarakan, Kalimantan Utara, dan di Bima, NTB. Selain itu, untuk latihan perang laut juga telah dihelat di laut Jawa maupun di laut Sulawesi.






Sumber : TNI

Latgab TNI, Pasukan Gabungan TNI Rebut Wilayah Musuh

KUTAI-(IDB) : Pasukan darat gabungan TNI kembali melancarkan serangan lanjutan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki musuh aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka (GSM) di Kaliorang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Jumat (17/5).

Pasukan Yonif-509 Kostrad yang berada di poros kiri serangan beberapa kali melakukan kontak tembak dengan musuh, namun dengan perkuatan dan bantuan tembakan dari manuver Tank Scorpion Yonkav-8 Kostrad yang bergerak di depan pasukan, serangan yang dilancarkan berhasil memukul mundur posisi musuh sehingga pasukan Yonif-509 Kostrad semakin leluasa bergerak dan melancarkan serangan. Di sela-sela serangan, satu Baterai dari Yonarmed-12 Kostrad melakukan Sling Load dua pucuk Meriam 105 mm, kemudian turut memberikan bantuan tembakan guna memperlancar gerak maju pasukan.

Sementara pasukan penyerang lain, yaitu Yonif-515 Kostrad dan satu kompi Yonif Mekanis-202 Dam Jaya yang berada di poros tengah serangan, melancarkan serangan ke pemukiman yang diduga menjadi tempat persembunyian pasukan musuh. Sedangkan pasukan yang berada di poros kanan serangan, yaitu pasukan Batalyon Marinir TNI AL dan pasukan BKO Yonif Linud-501 Kostrad berhasil menguasai jembatan yang merupakan jalur gerak maju pasukan dan bersiap untuk melancarkan serangan.

Serangan gencar yang dilakukan pasukan darat gabungan TNI membuat posisi pasukan musuh semakin terdesak dan kocar-kacir, beberapa tentara musuh aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka (GSM) berhasil ditangkap dan ditawan, sebagian lagi menyerah. Tawanan ini kemudian dijemput oleh satuan Penerbad, kemudian diserahkan ke satuan Polisi Militer untuk proses lebih lanjut.





Sumber : TNI AD

Pengamat : Kehadiran Leopard Jangan Timbul Salah Tafsir Tetangga

JAKARTA-(IDB) : Pembelian 164 tank Leopard 2A4 dari Jerman perlu dikomunikasikan dengan baik kepada negara-negara tetangga, terutama yang memiliki perbatasan darat secara langsung dengan Indonesia, di antaranya Malaysia dan Papua Nugini.

"Komunikasi itu diperlukan agar tidak menimbulkan kecurigaan mengenai kebijakan militer," kata pakar hubungan internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Razasyah, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.

"Supaya pembelian ini tidak menimbulkan rasa terancam, terutama sekali bagi Malaysia dan Papua Nugini yang memiliki perbatasan darat," katanya.

Pada sisi lain, dia menilai, sikap Jerman yang menyetujui penjualan kendaraan militer dapat diartikan sebagai sinyal positif terhadap proses demokratisasi di Indonesia yang sering disangkut-pautkan dengan pelanggaran HAM dan proses pemerintahan yang bersih.

Semula TNI AD ingin mengadakan tank-tank berat ini dari Belanda yang kelebihan arsenal militer. Akan tetapi parlemen Kerajaan Belanda tidak sepenuhnya sepakat dengan langkah pemerintahan mereka. 

Setelah melalui liku-liku perundingan, akhirnya negara produsernya, Jerman, yang malah memberi lampu hijau penjualan Leopard 2A4 ini kepada Indonesia. Pekan lalu, Kanselir Jerman, Angela Merkel, telah memberi sinyal positif kepada produsen senjata Rheinmetall AG, di Duesseldorf, Jerman, untuk menjual tank ke Indonesia.

Sejumlah kendaraan yang dipesan dari Jerman itu, sebagaimana dikutip AFP, termasuk 104 tank Leopard 2A4 dan 50 kendaraan tempur infanteri serta amunisi dan 10 kendaraan untuk medan pegunungan, pemasang jembatan dan penggusur tanah lapis baja. Seluruhnya dijual murah, hanya 3,3 juta euro saja. 

Dari sisi operasionalisasi, tank seberat hingga 70 ton itu memerlukan infrastruktur penunjang, mulai dari bengkel dan manajemen pemeliharaan hingga sarana transportasi darat yang tepat. Lazimnya pembelian arsenal militer, paket suku cadang dan asistensi hanya diberikan sekali saja untuk komponen-komponen yang tidak terlalu vital sampai masa garansi berakhir.
Sumber : Antara

Armada Perang Rusia Tiba Di Suriah

DAMASKUS-(IDB) : Kapal-kapal perang Rusia telah tiba dan merapat di pelabuhan Suriah demi memberi dukungan kepada negara ini.
 

Kantor Berita Palestina Maan hari ini (Jumat, 17/5) mengutip koran Wall Street Journal menulis, sedikitnya 12 kapal perang Rusia telah merapat di dermaga Tartus di Suriah guna mengingatkan Amerika, negara-negara Barat dan rezim Zionis Israel bahwa Moskow tidak akan membiarkan intervensi militer asing di Suriah.

 

Kedatangan armada perang Rusia di dermaga Tartus, Suriah terjadi dimana Rusiah sebelum ini berjanji menjamin senjata Suriah, terutama rudal modern dari darat ke laut dan laut ke laut.

 

Rusia berulang kali menyatakan dukungannya terhadap pemerintah Suriah dan menegaskan pentingnya mencari solusi politik bagi krisis yang terjadi.

 

Arab Saudi, Qatar, Turki, Amerika, Perancis, Inggris dan rezim Zionis Israel sejak tahun 2011 hingga kini membayar para teroris dan memberikan dukungan dana, senjata dan media berusaha menciptakan instabilitas di Suriah untuk melengserkan pemerintahan Bashar Assad.

 

Berbeda dengan sikap negara-negara Barat dan sekutu Arabnya, Rusia berusaha agar masalah Suriah diselesaikan lewat jalur diplomatik.






Sumber : Irib

Alasan Korsel Atas Penundaan KF/IF-X Project

JAKARTA-(IDB) : Rencana Indonesia lewat PT Dirgantara Indonesia (PT DI) bekerjasama dengan Korea Selatan untuk membuat pesawat tempur ditunda untuk sementara. Apa alasannya?

Kepala Parlemen Korsel Ahn Hong-Joon mengatakan, saat ini pemerintah Korsel sedang kesulitan mencari dana untuk proyek yang cukup mahal tersebut.

"Sekarang sebenarnya bukan pemberhentian kerjasama, tapi pemerintah Korsel lagi kesulitan sediakan dana untuk program itu, karena ini proyek sangat banyak telan dana. Kita lagi teliti dan review ulang jenis pesawat. Kita akan lebih detil untuk siapkannya (pesawat yang dikembangkan). Jadi kalau kita sudah menentukan jenisnya (pesawat tempur) pasti kita siapkan anggarannya," tutur Hong-Joon usai bertemu Kepala Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Hong-Joon mengatakan, dalam waktu yang tidak lama lagi, Indonesia dan Korsel bisa bersama-sama mengembangkan pesawat tempur yang rencananya diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).

"Perkiraan saya tidak begitu lama. Kelihatannya bisa tahun ini," ucap Hong-Joon.

Dalam proyek ini, rencananya pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20%, selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buatan AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.

Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit, dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar US$ 70-80 juta per unit.

Sebelumnya PT DI akan terlibat dalam pengembangan dan produksi pesawat jet tempur buatan Indonesia. Pesawat itu dikembangkan atas kerja sama Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Indonesia, pesawat tempur KFX/IFX.

Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso menuturkan, untuk mengembangan pesawat yang lebih canggih dari F-16 dan di bawah F-35 ini, PT DI telah mengirimkan sebanyak 30 orang tenaga insinyur ke Korsel untuk terlibat dalam pengembangan proyek pesawat temput versi Indonesia dan Korsel.

"Baru pulang Desember (2012) 30 orang. Kami mengirim atas nama Kemenhan. Jadi 1,5 tahun tim kita ada di Korea. Kita 1,5 tahun sama-sama mendesain. Kita ada yang belajar dari Korea, dan Korea ada yang belajar dari kita (PT DI)," tutur Budi.






Sumber : Detik

Two-Ship Programme Firms Up for Indonesian PKR Frigate

CHANGI-(IDB) : Dutch shipbuilder Damen Schelde Naval Shipbuilding, working in partnership with Indonesia's PT PAL, has confirmed the programme and build strategy for the construction of the first two SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) guided missile frigates for the Indonesian Navy (TNI-AL).

Damen Schelde and the Indonesian Ministry of Defence signed a contract for the engineering, construction, and delivery of a single PKR in June 2012, with the contract coming into force at the end of 2013. An option for a second ship has subsequently been exercised, with this contract coming into effect in the next few weeks, Damen Schelde confirmed at IMDEX Asia 2013 in Singapore.


Displacing 2,365 tons and with accommodation for 120 (100 crew plus 20 spare), the 105 m PKR will be the largest SIGMA variant built to date. While Damen Schelde is prime contractor for the programme, assembly and trials will be undertaken in conjunction with PT PAL in Surabaya under a transfer of technology arrangement.


Each PKR will be assembled using six major block modules.






Source : Jane's

Latgab TNI, 7 Hercules Terjunkan Pasukan Kostrad

MALANG-(IDB) : Sejumlah 450 pasukan Kostrad dari Linud 330 Jakarta yang akan diterjunkan di Bima NTB, terpaksa harus singgah di Lanud Abd Saleh terlebih dahulu.  Hal ini disebabkan oleh weather yang tidak mendukung, sehingga droping pasukan direncanakan akan dilakukan besok pagi bila cuaca daerah sasaran membaik.

Operasi penerjunan pasukan ini di dukung 7 pesawat TNI AU (5 dari Skadron Udara 31 Halim Perdanakusuma dan 2 dari Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh) Pergerakan 7 pesawat Hercules yang akan menerjunkan 450 pasukan Kostrad tersebut dalam rangka latihan Gabungan TNI 2013 yang dipusatkan di Sangata Kalimantan dan Bima NTB. Puncak Latgab TNI 2013 yang akan digelar hari Minggu (19/5) melibatkan ribuan pasukan dari matra darat, laut dan udara.

Melihat pentingnya Latihan Gabungan tersebut maka semua unsur Pimpinan TNI darat, laut, udara, tahap demi tahap latihan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.  Seperti halnya batalnya droping 450 pasukan Kostrad dan terpaksa harus singgah di Lanud Abd Saleh tersebut, Kas Kostrad Mayor Jenderal Harri Purdianto ikut hadir pula di home basenya prajurit Bromo Valley.

Komandan Lanud Abd Saleh, Marsma TNI Gutomo, S. IP. menyambut langsung kehadiran 450 pasukan yang dipimpin oleh Mayjen Harri P. setelah beramah tamah  sejenak, Kas Kostradpun langsung menuju Divisi 2 Kostrad Malang.

Sementara personil-personil yang bertugas di Posko Latgab TNI 2013 berada di Wing 2 Lanud Abd Saleh terus aktif mengikuti pergerakan pasukan dan pesawat yang terkait dengan Latihan Gabungan TNI 2013, baik yang berpusat di Sangata maupun di






Sumber : Poskota

Latgab TNI , Pelabuhan Bima Direbut Kembali

BIMA-(IDB) : Sebagai bagian dari skenario Latihan Gabungan TNI 2013 merebut kembali instalasi-instalasi strategis di kota Bima, Nusa Tenggara Barat, anggota pasukan marinir TNI AL mendarat senyap di Pantai Kedo, Lawata, Bima.

Sekitar pukul 01.00 Wita, Jumat (17/5/2013) dua perenang perintis dari Batalyon Infanteri Marinir-7 Brigif 3 Mar Lampung mendarat dengan berenang.

Ratusan meter mereka tempuh dari perahu karet yang diam-diam berada di tengah teluk. Dengan dipimpin Letkol Marinir Agus Setya Warman (Danyonif), Pendaratan Khusus (Ratsus) Amfibi di pinggiran Pantai Kedo, Lawata berhasil mendaratkan sekitar 270 prajurit marinir dan 14 taifib (intai amfibi) yang semuanya menggunakan seragam kamuflase.

Tugas mereka adalah merebut Pelabuhan dan Kantor PT Pertamina Bima NTB.      
   
Di pelabuhan, ada musuh sekitar 30 orang yang menduduki instalasi strategis itu. Mereka diperkuat MO (Mortir) 60 menduduki Pelabuhan Bima dan sekitarnya serta gudang perbekalan.

Ada juga satu peleton Gerakan Bersenjata Nusa Merdeka yang dilengkapi dua pucuk MO-60 menduduki Pertamina di Teluk Lawata Bima.

Serbuan dilaksakanan ketika matahari mulai terbit di Bima, yaitu sekitar pukul 6.00 Wita. Tembak-menembak sempat terjadi. Dalam waktu setengah jam, pelabuhan sudah dikuasai.

Acara Latihan Gabungan dilanjutkan dengan serangan udara. Tiga pesawat Super Tucano menjatuhkan bom MK53 ke sasaran.

Sedianya setelah itu diadakan penerjunan pasukan Lintas Udara. Namun, karena cuaca sangat buruk, diputuskan untuk menunda penerjunan keesokan harinya.
"Karena alasan cuaca yang berhubungan dengan keselamatan prajurit, penerjunan ditunda," kata Kepala Staf Umum Mabes TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar selaku Direktur Latgab TNI yang sedang meninjau latihan. 






Sumber : Kompas

Latgab TNI, Pasukan Darat Gabungan Bergerak Ke Sasaran Berikutnya

KUTAI-(IDB) : Setelah berhasil menguasai sasaran pertama (GT-1) dan memukul mundur pasukan musuh, Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) TNI melaksanakan perencanaan dan persiapan untuk merebut dan menguasai sasaran berikutnya (GT-2). Sementara itu pasukan panyerang dan pasukan perkuatan melaksanakan gerak maju ke titik berkumpul sasaran (TB SAS) di Kaliorang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Kamis (16/5).

Pasukan bergerak dari kedudukan dengan formasi seperti serangan pertama, yaitu melalui tiga poros serangan. Yonif-509 Kostrad bergerak di poros kiri serangan diperkuat oleh Tank Scorpion Yonkav-8 Kostrad yang siap sedia untuk memberikan bantuan tembakan, bila terjadi kontak dengan pasukan musuh. Di poros tengah, bergerak pasukan Yonif-515 Kostrad yang diperkuat satu kompi Yonif Mekanis-202 Dam Jaya. Sedangkan di poros kanan, bergerak pasukan dari Yonif Linud-501 Kostrad dan pasukan dari Batalyon Marinir TNI-AL.

Untuk pasukan perkuatan, satu Baterai Yonarmed-12 Kostrad melaksanakan pemindahan stelling melalui Sling Load dua pucuk Meriam 105 mm dengan menggunakan Helly Penerbad, kemudian menempatkannya pada posisi stelling untuk memberikan bantuan tembakan saat serangan dari pasukan penyerang. Sementara itu, pasukan perkuatan lainnya, yaitu Penerbad, Arhanud dan Zipur melaksanakan kegiatan taktis serta membuat perencanaan dan persiapan untuk merebut sasaran selanjutnya.

Serangan gencar direncanakan akan dilaksanakan esok hari dalam rangka menghancurkan dan merebut kedudukan musuh yang sebelumnya berhasil di pukul mundur.





Sumber : TNI AD