Pages

Kamis, Mei 16, 2013

Panglima TNI: Perang atau Konflik Hanya Merugikan Kehidupan Manusia

JAKARTA-(IDB) : Komunitas militer merupakan komponen utama peredam situasi keamanan. Komunitas militer perlu bekerja sama dengan para pihak pembuat kebijakan politik.
 
"Mencermati berbagai fenomena perkembangan situasi keamanan di berbagai dunia, komunitas militer harus berperan sebagai unsur penentu dalam meredam situasi tersebut," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono saat menyampaikan sambutan pada penutupan Kongres ke 68 Dewan Olahraga Militer Internasional (CISM - Conseille International du Sport Militaire), di Jakarta, Kamis (16/5).


"Saya yakin melalui kegiatan seperti CISM-lah, maka para petinggi militer dan pembuat kebijakan publik di negara manapun mereka berada akan memperoleh wawasan positif yang akan mendorong mereka berpikir bahwa perang atau konflik itu hanya merugikan kehidupan manusia," imbuhnya.


Dia menegaskan, hanya perdamaian dan persahabatan di dunia lah yang patut terus dibangun demi peningkatan harkat dan martabat manusia.


Pada kesempatan tersebut, Agus menyampaikan apresiasinya atas penganugerahan tanda kehormatan CISM berupa "The Order Merit of Grand Officer of CISM".


"Penganugerahan ini tentu akan lebih mendorong diri saya untuk terus meningkatkan peran dan fungsi CISM Indonesia ke tingkat yang lebih baik sehingga dapat memberikan andil lebih besar pada kawasan serta dunia internasional, sekali lagi melalui kegiatan olahraga militer," ujarnya.


Agus menyampaikan terima kasih kepada Sekretariat Gabungan (Setgab) CISM serta personil pendukung lainnya. Sebab, Setgab CISM telah bekerja keras dalam perencanaan, penyiapan serta penyelenggaran kegiatan Sidang Umum dan Kongres CISM ke 68 tahun ini.


"Kerja keras saudara-saudara tersebut telah menoreh tinta emas keberhasilan pelaksanaan CISM tahun ini di Indonesia," tandasnya.


Kongres ke-68 CISM bertemakan "Persahabatan Melalui Olahraga" ini digelar untuk merumuskan dan menetapkan rencana strategis dan program tahunan, serta empat tahunan.


Kini, CISM menjadi wadah pertemuan dan persahabatan angkatan bersenjata dari 133 negara anggota, termasuk TNI yang pada 14 April 2010 telah dikukuhkan menjadi anggota ke-13 CSIM. 






Sumber : Beritasatu

Indonesia Mulai Pembuatan Tank Tahun 2014

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menandatangani nota kesepahaman dengan Turki mengenai pembuatan  alat utama sistem pertahanan (alutsista). Kerjasama dilakukan di Istanbul, Turki, awal Mei ini, di sela-sela acara International Defense Industry Fair.

Asisten Komite Kebijakan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Silmy Karim mengatakan pihak yang terlibat dari Indonesia ialah produsen senjata PT Pindad. Sedangkan pihak Turki diwakili oleh FNSS Defence Systems.


"Keduanya melakukan kerjasama untuk membuat tank. Waktu kerjasama diperkirakan tiga sampai lima tahun. Tahun ini diusahakan grand design tank tersebut selesai, tahun depan baru bisa dibuat prototipenya," ujar Silmy di Jakarta, Rabu (15/5).


Pada saat yang bersamaan, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan Pos M. Hutabarat yang bertindak sebagai pimpinan delegasi Indonesia mengatakan kerjasama tersebut juga akan membahas tahap pembuatan dan produksi bersama.

"Ukuran tank kira-kira medium. Belum bisa dijelaskan apa rincian spesifikasinya. Tapi diharapkan dari kerjasama itu, terjadi transfer teknologi yang bisa didapat oleh PT Pindad," kata Hutabarat.






Sumber : Metrotvnews

Penerbang F5 Tiger TNI AU Laksanakan Latihan Scramble

MADIUN-(IDB) : Gerakan cepat karena kondisi darurat bisa kapan saja terjadi, untuk mengantisipasi hal tersebut Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi mengadakan latihan scramble bagi penerbang yang mengawaki pesawat tempur F-5 Tiger,Kamis (16/5). 


Mangingat Lanud Iswahjudi sebagai pangkalan operasional yang mengawaki tiga jenis pesawat tempur yang berada dibawah kendali Wing 3 Tempur Lanud Iswahjudi, bisa saja sewaktu-waktu mendapat perintah operasi dari komando atas untuk melaksanakan pengejaran terhadap pesawat asing/pesawat yang memasuki wilayah NKRI tanpa ijin resmi dari pemerintah Indonesia.


Terkait hal tersebut Komandan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb M. Nurdin, melaksanakan latihan Scramble bagi penerbang F-5 Tiger, dimana latihan tersebut untuk lebih meningkatkan profesionalitas seorang penerbang tempur dalam menghadapi kondisi darurat sebagai bentuk tanggung jawab sebagai pengawal dirgantara.


Dalam latihan scramble disimulasikan, para penerbang yang lagi santai sembari diskusi di ruang dispatch, mendadak tegang karena mendapat perintah melakukan pengejaran terhadap pesawat asing yang memasuki wilayah NKRI.


Sesuai dengan prosedur para penerbang F-5 Tiger mulai dari mengenakan baju terbang (G-suit), hingga pesawat tinggal landas hanya dalam hitungan menit, dengan semangat dan penuh kehati-hatianpenerbang Skadron Udara 14, melaksanakan scramble mengingat tidak ada kata salah dalam menerbangkan pesawat. 






Sumber : TNI AU

Rusia Tidak Menggubris Protes Barat Dan Israel Atas Penjualan S-300 Ke Suriah

MOSCOW-(IDB) : Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (14/5), menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa. Misi utama kunjungan Netanyahu itu untuk membujuk Presiden Putin agar Rusia mengurungkan niatnya menjual sistem rudal antiserangan udara S-300 ke Suriah.

Sistem rudal S-300 merupakan generasi sistem pertahanan udara buatan Rusia paling canggih saat ini, yang juga bisa berfungsi sebagai sistem rudal anti- rudal. Kemampuan S-300 disinyalir setara dengan sistem rudal antirudal Patriot buatan AS.

Pada tahun 2010, Suriah telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk membeli 144 pucuk rudal S-300 dengan enam tempat peluncurnya senilai 900 juta dollar AS.

Akhir tahun 2011, Rusia mulai mengirim sebagian rudal S-300 itu ke Suriah. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, yang memantau perkembangan isu Suriah dari Kairo, Mesir.

AS, Barat, dan Israel melayangkan protes keras kepada Rusia atas penjualan sistem rudal itu ke Suriah, dan meminta agar Moskwa segera membekukan penjualan tersebut. Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyebut, penjualan sistem rudal S-300 akan mengancam stabilitas kawasan.

Menteri Pariwisata Israel Uzi Landau menuduh Rusia merusak stabilitas Timur Tengah dengan menjual sistem rudal canggih tersebut. Menurut Landau, rudal- rudal S-300 itu bisa saja jatuh ke tangan Hezbollah atau Iran.

Israel sangat khawatir dengan kemungkinan tersebut karena keberadaan rudal S-300 itu akan mengancam supremasi militernya, terutama kekuatan udaranya, di kawasan tersebut.

Namun, Rusia tidak menggubris protes Barat dan Israel itu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Warsawa, pekan lalu, menegaskan, transaksi penjualan sistem rudal itu merupakan transaksi lama dan bertujuan untuk pertahanan diri sehingga Suriah mampu membela diri dari serangan udara.

Seusai bertemu dengan Netanyahu, Presiden Putin juga menegaskan agar semua pihak saat ini menahan diri agar tidak memperburuk perang saudara yang terjadi di Suriah.

Kekejaman oposisi

Sementara kekuatan-kekuatan dunia masih berbeda pendapat soal penyelesaian krisis di Suriah, situasi di lapangan terus memburuk.

Hari Selasa, Lembaga Pengawas Hak Asasi Manusia (HRW) dan Koalisi Nasional (NC) oposisi Suriah mengecam sebuah video yang memperlihatkan kekejaman seorang milisi oposisi. Milisi itu terlihat memotong jantung seorang prajurit rezim Assad yang telah tewas kemudian memakannya.
Video mengerikan itu diunggah ke internet, hari Minggu lalu. Milisi dalam video itu diidentifikasi bernama Abu Sakkar dari Baba Amr. HRW menyebutkan, dia adalah Komandan Brigade Omar al-Farouq al-Mustakila di Homs.

NC, yang merupakan payung gerakan oposisi di Suriah, mengecam tindakan sadis tersebut. ”NC menegaskan, tindakan itu telah melanggar moral rakyat Suriah, nilai dan prinsip Tentara Pembebasan Suriah (FSA),” kata NC sambil menambahkan, pelakunya akan diadili secara jujur dan terbuka. HRW menegaskan, pasukan oposisi harus bertindak tegas untuk menghentikan pelanggaran tersebut.






Sumber : Kompas

Kasal Kunjungi KRI Frans Kaisiepo-368 Di Singapura


CHANGI-(IDB) : Kepala  Staf  Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio mengadakan kunjungan kerja ke KRI Frans Kaiesepo-368  yang sandar  di Changi Naval Base pangkalan Republic of Singapore Navy (RSN), Selasa (14/5). Kedatangan  Kasal beserta rombongan diterima Komandan KRI Frans Kaiesepo-368  Letkol Laut (P) Arif Badrudin  yang didampingi perwira kapal. 


Kunjungan ini dalam rangka mendukung kegiatan International Maritime Defence Exhibition & Conference (IMDEX) ASIA 2013. Dalam kunjunganya tersebut,  Kepala stap Angkatan Laut diterima di Longe room Pwa kemudian dilanjutkan  peninjauan di ruang Mcr, PIT (Pusat Informasi Tempur) dan di anjungan KRI FKO-368


Sementara itu pada waktu yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio menerima kunjungan kerja  Menhan Singapura dr. Ng Eng Hen di KRI FKO-368. Dalam kunjungannya ini,   Menhan Singapura menyempatkan diri secara langsung melihat berbagai fasilitas  yang ada di KRI-FKO serta melaksanakan foto bersama dengan Kasal, serta  pejabat teras TNI AL dan seluruh ABK kapal. 





Sumber : Koarmatim

Kerjasama Pertahanan, Mulai Dari Kapal Selam Hingga Rudal

DSME Korea Selatan setuju pembangunan kapal selam ke-3 dibangun full di Indonesia mulai dari awal sampai selesai.

JAKARTA-(IDB) : Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) memastikan kerjasama alutsista dengan sejumlah negara terus berlanjut, termasuk dengan Korea Selatan, China serta Turki. Dalam jumpa pers di gedung Kemhan Rabu (15/05) siang, KKIP menjelaskan panjang lebar sejumlah kerjasama yang tengah dan akan berlangsung.

Baru-baru ini terjadi polemik tentang pengadaan Kapal Selam dari Korea Selatan. Untuk menjawabnya Kementrian Pertahanan menyatakan, akan mengamandemen kontrak dengan pihak DSME Korea Selatan. Salah satu amandemen adalah jika sebelumnya kapal selam ke-3 dirakit di PT.PAL, maka pada perubahan ini kapal selam tersebut sepenuhnya dibuat total di Surabaya. Sehingga mulai dari modul, bagian-perbagian hingga perakitan sepenuhnya dilakukan PT.PAL.



Lebih lanjut, ARC juga mendapat penjelasan, Kementrian BUMN sudah mengajukan dana sebesar US$ 150 Juta untuk menambah fasilitas di PT. PAL. Pasalnya fasilitas produksi yang ada tidak dirancang untuk membangun kapal selam, tetapi kapal permukaan saja. DSME sendiri dikabarkan setuju dengan amandemen kontrak, dengan syarat Kementrian Pertahanan menjamin PT.PAL mampu melaksanakannya.

Khusus dengan Turki, Kementrian Pertahanan baru saja memastikan akan melakukan kerjasama pembuatan Tank. Selain Tank, masih ada kerjasama lainnya. Yaitu antara PT.LEN dan Aselsan. Sesuai bidangnya, kerjasama dengan Aselsan adalah pada pengadaan alat komunikasi untuk di perbatasan. 

Prosesnya sendiri sudah dimulai dan sudah masuk tahapan kontrak. Namun tidak dijelaskan alat komunikasi yang dimaksud, yang pasti alat komunikasi yang dibutuhkan adalah yang canggih sehingga anti jamming dan tak bisa diintersept.


Sementara dengan China, Kementrian Pertahanan juga terus melanjutkan kerjasama pembuatan rudal C-705. Saat ini prosesnya sudah masuk tahap feasiblity studies yang dilakukan oleh Kementrian Ristek. Dalam catatan ARC, rudal C-705 ini nantinya akan mempersenjatai kapal perang cepat jenis KCR-40 dan KCR-60 yang jumlah diperkirakan cukup banyak.





Sumber : ARC

Presiden, Menhan Dan Jajaran TNI Rapat Terbatas Bahas Pengadaan Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro bersama Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan jajaran pejabat tinggi TNI lainnya, menggelar sidang kabinet terbatas bersama Presiden SBY. Sidang itu membahas soal perkembangan pembangunan kekuatan TNI termasuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Secara khusus tadi kita melihat peta perkembangan sejak beberapa waktu lalu. Dinamika perkembangan global, dinamika regional, dinamika nasional, dan bagaimana kita harus menyikapi nanti ke depan dalam rangka untuk pembangunan kekuatan TNI," ujar Purnomo usai sidang kabinet di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta (15/5/2013).


Purnomo menjelaskan, saat ini pemerintah belum akan melakukan perubahan di tubuh TNI. Menurutnya, pemerintah masih melihat berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan di dalam pembangunan kekuatan pertahanan ke depan.


"Panglima TNI juga menyikapi sebaiknya ada langkah-langkah yang dilakukan, tapi tetep berpegang kepada konsep kebijakan zero growth policy, kita tidak menambah lagi kekuatan baru personel terutama, karena personel kita cukup besar. Personel kita itu kalau TNI nya sekitar 460 ribu, sipilnya yang ada di kementerian kita itu 60 ribu lebih, cukup besar," kata Purnomo.


Ia menambahkan, dalam pertemuannya dengan Presiden dibahas empat agenda seperti Alutsista, Sarana-Prasarana, Sumber Daya Manusia dan Kelembagaanya. Saat disinggung soal pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), Purnomo mengatakan hal itu masih dalam proses.


"Jadi pertemuan bulan depan itu barangkali akan kita tindak lanjuti untuk nanti menyikapi apa yang akan kita lakukan akan kita sikapi. Jadi ini belum tuntas,'pungkasnya.






Sumber : Detik

Indonesia Korsel Sepakat Kembangkan KFX Lebih Canggih Lagi

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, proyek kerja sama pembuatan pesawat tempur dengan Korea Selatan tetap berjalan. Hanya, proyek kerja sama pembuatan pesawat Korean Fighter Experiment (KFX) memang ditunda. 

"Tidak ada kata-kata batal atau gagal. Itu yang penting. Betul ditunda karena pemerintahannya (Korsel) lagi transisi," kata Purnomo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/5/2013). 

Pramono mengatakan, Pemerintah Korsel bahkan berpikir kerja sama dapat ditingkatkan dengan membuat pesawat yang lebih canggih. Pasalnya, kata dia, kedua negara berpikir kebutuhan jangka panjang hingga 15 tahun mendatang. 

"Mereka bahkan berpikir untuk meningkatkan (selevel) pesawat F-35 (buatan Amerika Serikat). Kita sudah sampaikan ke pihak Korea, apa pun yang akan dikembangkan, kita ikut. Kita share 20 persen (modal)," kata Purnomo. 

Pramono menambahkan, selain kerja sama dengan negara lain, pemerintah juga tengah menambah investasi di PT Dirgantara Indonesia. 

Seperti diberitakan, Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyebut, pembatalan proyek KFX telah merugikan Indonesia sekitar Rp 1,6 triliun. Proyek itu ditandatangani pada 15 Juli 2012 di Seol, Korsel. 

Anggaran itu disebut untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan. Sudah ada sekitar 30 orang dari PT DI yang dikirim ke Korsel untuk ikut mendesain pesawat KFX. Dari kerja sama ini, Indonesia awalnya berharap dapat memiliki 50 unit KFX pada 2020.






Sumber : Kompas

Menhan : Beli 114 MBT Leopard, Indonesia Dapat Tambahan 50 Tank

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Indonesia mendapat tambahan 50 tank dari rencana pembelian ratusan tank dari Jerman. Jumlah tersebut didapatkan tanpa menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Tank tambahan tersebut merupakan kendaraan pengangkut personel jenis Marder. "Itu dalam pengadaan di sana (Jerman). Bukan tambahan dana, pengadaan itu dilakukan sesuai dengan alokasi dana yang ada pada kita," kata Purnomo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/5).

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral era Gus Dur ini melanjutkan, dalam perencanaan yang telah dimasukkan dalam APBN, dana pembelian yang tersedia sebesar USD 280 juta. Dari jumlah itu, Indonesia diperkirakan hanya mendapat 44 unit tank.

"Setelah kita ke sana, kita lakukan negosiasi, ternyata kita bisa dapat 164 unit. Tapi tidak menambah jumlah anggaran," ungkapnya.

Proses pengiriman seluruh tank yang dipesan Indonesia itu dilakukan secara bertahap. Terlebih, Jerman siap untuk segera mengirimkan seluruh pengiriman hingga serah terima.

"Ini yang sedang kita terus (dipotong sendiri). Mereka siap, ya kirim, karena tidak mungkin langsung angkut semuanya," pungkasnya.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo berharap, seluruh tank yang dipesan dari Jerman segera diterima Indonesia dalam waktu dekat. Terlebih, pengadaan alutsista sendiri masih berjalan lancar sesuai dengan rencana.

"Perkembangan Leopard bahwa perjalanan untuk pengadaan tetap berjalan sesuai dengan rencana. Kita harapkan tahun ini akan datang, ada uji coba misalnya manuver dengan penembakan, kita berharap sebelum 5 Oktober alat-alat itu sudah datang," ujar Pramono.

164 Tank Akan Jadi Hadiah Ultah TNI 5 Oktober Tahun Ini

Sebanyak 164 unit tank kelas berat dan menengah akan menjadi hadiah ulang tahun bagi TNI tahun ini. Sebanyak 100 unit di antaranya adalah tank Leopard yang dibeli dari Jerman.
"Kita berharap sebelum 5 Oktober alat-alat itu sudah datang datang," kata Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.

Kepada wartawan yang mencegatnya di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (15/5/2013), Pramono menjelaskan tank Leopard termasuk kelas berat dengan diameter laras 120mm. Sedangkan puluhan sisanya adalah kendaraan tempur infanteri yang juga diperuntukkan bagi TNI AD.

"Yang lainnya itu tambahan dari alokasi yang ada, infanteri fighting vehicle untuk memperkuat satuan infanteri," jelasnya.

Jika tidak ada kendala, dia mengatakan pihaknya juga akan berencana melakukan uji coba tank leoprad pada tahun ini. "Kita harapkan tahun ini akan datang, ada uji coba misalnya manufer dengan penembakan," paparnya.






Sumber : Merdeka

India Mobilisasi Kekuatan Militer Hadapi China & Pakistan

BEIJING-(IDB) : Lembaga think-thank di China menilai, India mulai memobilisasi kekuatan militernya di darat untuk menghadapi Pakistan. Namun belakangan ini, India pun mulai terancam dengan kehadiran China.

Akademi Sains Sosial China membuat analisis mengenai India dalam Blue Book. India dinyatakan mulai memandang Pakistan sebagai "ancaman nyata", dan oleh karena itulah mereka meningkatkan kewaspadaannya.

Pada awalnya, pengerahan militer di darat memang ditujukan untuk menghadapi Pakistan. Namun, perspektif ancaman Negeri Bollywood itu berubah. Kini mereka pun mulai mewaspadai sikap China selaku negara tetangganya yang sangat kuat. Demikian, seperti diberitakan PTI, Rabu (15/5/2013).

Buku yang ditulis lembaga think-thank Negeri Panda itu turut membahas perkembangan kekuatan maritim India. Kekuatan itu berpusat di bagian timur India, tepatnya Komando Angkatan Laut Timur India yang berbasis di Andaman dan Pulau Nicobar.

Dengan adanya peningkatan ekonomi, India juga memutuskan untuk meningkatkan anggaran pertahanannya. Mereka menjadi negara terbesar pengimpor senjata.

Terkait kebijakan luar negeri India, lembaga think-thank itu berpendapat bahwa New Delhi mulai menerapkan "Doktrin Gujral" terhadap negara-negara tetangganya. Doktrin itu ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan dengan pemberian bantuan secara sepihak. Sementara itu, India juga masih berupaya memperbaiki hubungan bilateralnya dengan Pakistan.

India pun membangun kemitraan strategis dengan Afghanistan di saat mereka mengembangkan hubungan bilateral dengan Bangladesh, Sri Lanka, dan Nepal. Ambisi India menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga tercantum dalam pembahasan di Blue Book tersebut.






Sumber : Okezone