Pages

Minggu, Mei 05, 2013

Berita Foto : TNI AU Paksa Turun Pesawat Musuh

 TNI AU Paksa Turun Pesawat Musuh
SANGATTA-(IDB) : Peristiwa tersebut merupakan skenario latihan lapangan Satgasudgab pada Latihan Gabungan  TNI 2013 yang dilaksanakan di Sangatta, Tarakan dan Bima, Nusa Tenggara Barat mulai 5 hingga 18 Mei 2013.

 TNI AU Paksa Turun Pesawat Musuh
Setelah berhasil menggiring dan memaksa pesawat musuh mendarat di pangkalan udara Sepinggan Balikpapan, unsur Lanud Balikpapan dibawah Satgas siaga untuk melaksanakan introgasi dan mengumpulkan keterangan dari pilot atau Crew Pesawat B-737, selanjutnya dilaporkan ke Komando Atas.
 TNI AU Paksa Turun Pesawat Musuh
Skenarionya pesawat F-16 berhasil menggiring dan memaksa pesawat musuh mendarat, namun apabila  tidak mau turun dengan sangat terpaksa pesawat tersebut kita tembak jatuh “.
 TNI AU Paksa Turun Pesawat Musuh
Penguasa udara Komando Gabungan (Kogab) TNI dibawah pimpinan Panglima Komando Tugas Udara Gabungan (Pangkogasudgab) berhasil memaksa turun pesawat musuh yang masuk ke wilayah udara Kalimantan, Minggu (5/5/2013).





Sumber : Detik

Modernisasi Alutsista TNI Mutlak Agar Memiliki Deterrence Effect

SITUBONDO-(IDB) : Latihan Gabungan (Latgab) Tentara Nasional Indonesia (TNI) 2013 yang digelar di Asembagus, Jawa Timur (Jatim), memperlihatkan kalau militer Indonesia telah memiliki efek getar (deterrence effect) untuk mempertahankan kedaulatan negara.
 
Namun, efek getar itu masih belum sekuat beberapa negara lain, sehingga TNI harus terus didukung, terutama dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).


Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Hanura Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan pihaknya mengapresiasi Latgab TNI tahun ini.


Pameran kekuatan persenjataan TNI yang disimulasikan dengan operasi penguasaan wilayah negara lain dinilai sangat membanggakan.


Dikatakan, Komisi Pertahanan DPR akan selalu mendukung upaya TNI dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dukungan itu termasuk dalam pengadaan alutsista yang modern.


“Hal yang paling penting adalah dukungan terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit, pengembangan sumber daya manusia, dan pendidikan para perwira,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (4/5).


"Latgab ini juga berguna untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan membuat mereka semakin terlatih."





Sumber : BeritaSatu

Presiden : Logistik Dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI

SITUBONDO-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai bahwa kesiapan TNI harus terus ditingkatkan untuk menghadapi berbagai potensi dan serangan yang mengancam negara Indonesia.
 
Namun tak hanya kapabilitas militer dalam hal alat utama sistem persenjataan (alutsista), logistik dan pendistribusian menurut presiden juga menjadi kunci keberhasilan.


Selain itu TNI juga harus mengerti potensi ancaman dan kemungkinan serangan yang bisa terjadi terhadap negara kesatuan.


"Kalau kita memahami lawan kita maka kampanye militer yang kita gelar harus mengimbangi lawan kita,” demikian disampaikan presiden di Jawa Timur, Kamis (2/5) sebagaimana dirilis Sekretariat Kabinet hari ini.


Latihan gabungan merupakan kampanye militer untuk menunjukkan kesigapan mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Oleh karena itu pelaksanaan latihan gabungan yang bisa dihelar tiga bulan sampai setahun menurut presiden memang harus disiapkan total sebagaimana menghadapi ancaman yang sesungguhnya.


Hal tersebut disampaikan presiden setelah mendengarkan paparan latihan gabungan TNI di atas KRI Makasar 590 yang akan berlayar sehari penuh dan diperkirakan tiba besok di Situbondo.


Selain menyaksikan latihan perang, presiden pula akan menyaksikan simulasi pertahanan udara dari kapal dan simulasi pengangkutan logistic serta simulasi pertahanan di laut dengan manuver kapal perang.


Adapun total prajurit dari ketiga matra, darat, laut dan udara yang ikut serta dalam latihan gabungan mencapai 16.745 prajurit.





Sumber : BeritaSatu

Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014

SITUBONDO-(IDB) : Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan menuntaskan modernisasi peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI sebelum akhir jabatannya. "Insya Allah akhir tahun depan kita tuntaskan modernisasi dan pembangunan pertahanan alutsista kita," kata SBY di Pusat Latihan Tempur, Karangtekok, Situbondo, Jumat, 3 Mei 2013.

SBY hadir di Situbondo untuk menyaksikan latihan gabungan 16.745 prajurit TNI AD, TNI AL, TNI AU di Puslatpur Karangtekok, Situbondo. SBY didampingi istri, Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono beserta istri.


Menurut SBY, modernisasi alutsista sudah direncanakan dalam kurun lima tahun seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia. Pendapatan nasional yang lebih tinggi dibanding saat krisis ekonomi 15 tahun silam menjadikan Indonesia mampu memberikan anggaran lebih besar untuk modernisasi alutsista.


Modernisasi alutsista, kata dia, bukan berarti Indonesia berniat melakukan agresi ke negara-negara lain. Sebab, Indonesia merupakan negara cinta damai. Perang merupakan jalan terakhir bila tidak ada jalan lain seperti diplomasi.


Menurut Presiden, alutsista modern dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan negara. Apalagi peperangan era modern saat ini lebih rumit dan kompleks. "Kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI adalah harga mati," katanya.


Komandan Satuan Tugas Penerangan Latihan Gabungan TNI 2013, Kolonel Bedjo Suprapto, mengatakan latihan gabungan tahun ini merupakan terbesar. "Kami kerahkan semua alutsista," kata dia.


TNI AL mengerahkan 36 kapal perang (KRI) dan 17 unit tank amfibi BMP-3F NBO-105. TNI AU mengerahkan lima pesawat Sukhoi SU 27/30, lima pesawat Hawk SPO, lima F-16, serta 11 pesawat C-30. Sementara TNI AD menurunkan 14 unit Tank Scorpion, 12 unit helikopter Mi-17, 21 pucuk meriam dan 12 helikopter Bell. 





Sumber : Tempo

Presiden : Indonesia Mampu Bangun Militer Besar Dan Modern

SITUBONDO-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakin Indonesia bisa membangun postur TNI yang andal. Negara ini memiliki medan yang khas dan bisa menjadi tantangan saat melaksanakan peperangan. 
"Di samping memiliki alat perang yang canggih, prajurit harus bermental baja, sanggup bertempur di medan apa pun, dan pantang menyerah," kata Presiden Yudhoyono seusai menyaksikan operasi darat gabungan di Pusat Latihan Pertempuran Marinir, Karang Teko, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (3/5).

Presiden kembali menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati. Kekuatan militer Indonesia harus lebih besar dan modern dibanding negaranegara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Australia. Mengingat luas NKRI, kekuatan militer Indonesia mutlak harus lebih besar.

Ekonomi Indonesia tumbuh baik, pendapatan negara meningkat. Kenaikan anggaran tersebut, lanjut SBY, dibutuhkan untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum. Tambahan anggaran difokuskan pada modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS TNI beserta keluarganya. "Itulah bagian dari komitmen pemerintah untuk membangun TNI yang profesional, modern, dan kapabel, serta makin meningkat kesejahteraannya," tambah Presiden SBY.

Skenario Latihan

Sejumlah pasukan Artileri Korps Marinir TNI AL, mempersiapkan amunisi Howitzer 105 pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI di Pantai Banongan, Situbondo, Jumat (3/5). Latgab TNI 2013 yang digelar di empat daerah (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu mengerahkan 16.745 prajurit TNI dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/Spt/13)

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dansatgaspen) Latgab TNI Tahun 2013, Kolonel Adm Bejo Suprapto, dalam siaran persnya menyatakan latihan gabungan (latgab) TNI diawali dengan penyusupan yang dilakukan pasukan khusus gabungan TNI.

Pasukan yang berjumlah 137 orang itu berhasil menyusup ke daerah di sekitar pantai Kalimantan Timur dan Bima yang dikuasai negara "Sonora" dengan melaksanakan terjun Kendali Depan Operasi Lintas Udara (KDOL).

"Penyusupan dengan melaksanakan terjun KDOL ini merupakan rangkaian kegiatan operasi militer dalam rangka memandu dan mengendalikan operasi lintas udara (linud) dan operasi pendaratan amfi bi di daerah yang dikuasai musuh dengan aman," kata Suprapto.

Keberangkatan tim KDOL dibagi menjadi dua titik start yang berbeda, tim satu dari bandar udara Juanda Surabaya dan tim dua dari bandar udara Ngurah Rai dengan menggunakan pesawat Hercules yang terbang di ketinggian 6.000 kaki.

Tim satu adalah pasukan khusus gabungan yang terdiri dari pasukan Gultor Kopassus, Den Jaka, dan Den Bravo berjumlah 60 orang di bawah pimpinan Kapten Inf Romy, sedangkan tim kedua terdiri dari pasukan Intai Para Amfi bi Marinir (IPAM), Ton Taipur AD, dan Linud Kostrad berjumlah 77 orang dengan pimpinan Kapten Psk Tobing.

"Setelah pendaratan dinyatakan berhasil, sesuai tugas dan tanggung jawabnya, tim KDOL melaksanakan penyiapan operasi serbuan amfibi untuk menguasai dan menduduki tumpuan pantai," jelasnya. Adapun operasi linud membentuk tumpuan udara di daerah musuh. Kegiatan ini, kata Bejo, dalam rangka penggabungan unsur Kogasratgab lain untuk melaksanakan operasi darat lanjutan.

"Penyusupan yang dilakukan pasukan khusus gabungan TNI ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian latihan pendahuluan yang dilaksanakan prajurit TNI dalam Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi Tahun 2013 di Asem Bagus, Jawa Timur," jelasnya.



Pasukan Artileri Korps Marinir TNI AL, meluncurkan roket multilaras RM-70/Grad pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI di Pantai Banongan, Situbondo, Jumat (3/5). Latgab TNI 2013 yang digelar di empat daerah (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu mengerahkan 16.745 prajurit TNI dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/Spt/13)

Dalam kesempatan itu, pesawat-pesawat tempur TNI AU yang terlibat dalam Latgab TNI juga berhasil menghancurkan target-target penembakan pada latihan Pra Latgab TNI. Pesawat-pesawat TNI AU ini berada di bawah Komando Tugas Udara Gabungan yang dipimpin Pangkoopsau II, Marsda TNI Agus Supriatna.


Kegiatan operasi udara dimulai pada Jumat (3/5) pukul 06.15 menggunakan empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak masing-masing membawa dua buah bom MK-82 (250 kg) melakukan serangan udara langsung (SUL) pada sasaran di Pantai Asembagus untuk memuluskan operasi pendaratan amfibi.


Pada pukul 06.35 empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 12 Pekanbaru dengan bomb MK 82 melakukan SUL untuk mendukung penerjunan 600 personel TNI dalam operasi serbuan linud gabungan. "Penerjunan dilakukan pada pukul 06.45 yang terdiri dari 520 personel Kostrad dan 80 personel Paskhas TNI AU menggunakan 10 pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh Malang," kata Agus.


Dalam mendukung Latgab TNI tahun 2013, TNI AU menyiapkan 62 pesawat yang merupakan 91 persen dari sasaran kesiapan yang antara lain pesawat tempur SU-27/30 Sukhoi, F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, Hawk 100/200, EMB-314 Super Tucano. Pesawat Intai B-737 Patmar, Pesawat angkut C-130 Hercules, B-737 VIP, Fokker-28, CN-235, C-295, C-212 Aviocar, helikopter.





Sumber : KoranJakarta