Pages

Kamis, Mei 02, 2013

315 Prajurit Pasmar-1 Tergabung Dalam PAM RI 1

SIDOARJO-(IDB) : Sedikitnya 315 prajurit Korps Marinir dari Pasmar-1 yang dipimpin Danyonzeni-1 Mar Mayor Marinir Firman Gunawan mengikuti apel gabungan TNI/Polri di Lapanngan Apel Mako Pasmar-1 Gedangan, Sidoarjo, Rabu, (1/5).

 Apel gabungan yang melibatkan 3 000 personel TNI/Polri yang dipimpin oleh Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki, S.I.K, M.Si. tersebut dalam rangka mengecek kesiapan pengamanan kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sidoarjo, Jawa Timur.

Dalam arahannya Kapolres Sidoarjo menyampaikan agar para personel bertindak tepat dalam pengamanan tersebut dan tidak berbuat serta memutuskan sendiri sehingga akan berakibat fatal, karena dalam pelaksanaan tugas kegiatan tersebut  yang bertangung jawab Kapolres Sidoarjo.

“Mari kita bersama-sama melaksanakan tugas ini dengan sungguh-sungguh sehingga semua yang dibebankan kepada kita dapat terlaksana dengan baik tanpa ada korban,” tegasnya.

Sementara itu Komandan SSY Marinir Mayor Marinir Firman Gunawan mengatakan untuk prajurit Marinir ditempatkan dibeberapa titik  yaitu di Bundaran Waru, Aloha dan Perempatan Gedangan. 





Sumber : Kormar

Pangarmatim Sambut Presiden SBY On Board Di KRI Makasar-590

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H. M.Hum menyambut kedatangan Presiden RI DR. H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya pagi ini, Kamis (2/5). 

Turut menyambut kedatangan Presiden RI antara lain Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan Pangkostrad Letjen TNI Muhamad Munir.

Sedangkan pejabat yg turut dalam rombongan Presiden RI adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II lainnya. 

Usai acara penyambutan, Presiden SBY kemudian menerima penghormatan dari Jajar Kehormatan prajurit TNI AL dilanjutkan memasuki KRI Maksar-590  dengan disambut valreep perwira TNI AL serta menerima laporan dari Komandan KRI Maksar-590  Letkol Laut (P) Kuntho Tjajono, bahwa kapal siap berlayar dan bertempur.

Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Koarmatim dalam rangka untuk meninjau pelaksanaan Latihan Gabungan TNI  2013 di Laut Jawa dan di Asembagus, Situbondo. Untuk melihat jalannya latihan ini, Presiden SBY on board di KRI Makasar-590 dari jajaran Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim. 

 Dalam kegiatan ini, Presiden SBY sebenarnya didampingi Wakil Presiden Prof. Dr. Boediono, namun Wapres  on board di kapal lain, yaitu di KRI Surabaya-591. Selama melaksanakan lintas laut (Linla) dari Koarmatim menuju Asembagus, Presiden dan Wakil Presiden RI akan menyaksikan berbagai latihan manuvra laut  yang  dilaksanakan oleh unsur-unsur laut, termasuk penembakkan senjata strategis milik TNI AL yaitu penembakan Rudal Exocet MM 40, Rudal C- 802 serta Torpedo SUT dengan sasaran Eks KRI Teluk Semangka. Dalam Latgab TNI 2013 Pangarmatim sebagai Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan (Wapangkogasgab).





Sumber : Koarmatim

Pengamat : Kerjasama Dengan Korea Bisa Memungkinkan Integrasi Alutsista Antar Matra TNI

JAKARTA-(IDB) : Pakar militer Universitas Indonesia Andi Widjajanto mengatakan Korea Selatan merupakan mitra kerja sama industri pertahanan yang menyediakan kemungkinan integrasi peralatan dan senjata militer di beberapa platform.

"Untuk sekarang ini potensi kerja sama yang seintegratif Korsel tidak ada," kata Andi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Menurut Andi, dengan kemampuan teknologi industri pertahanan milik Korsel, Indonesia bisa mendapatkan ketersediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di berbagai platform baik itu darat, laut, maupun udara.

"Dengan kapasitas industri pertahanan yang ada di Korsel, kita bisa punya platform yang integratif. Jadi Daewoo bisa kita andalkan untuk kapal perang dan kapal selam, kemudian nanti KAI (Korean Aerospace Industry) bisa kita manfaatkan untuk industri dirgantara," ujar dia.

"Kita juga bisa manfaatkan produk K1A1 tank kelas berat dan kelas menengah itu bisa kita manfaatkan," kata Andi menambahkan.

Andi menyatakan dengan kerja sama tersebut, apabila Indonesia berencana membangun industri pertahanan dengan platform yang sama integrasinya makan akan dimungkinkan lewat transfer teknologi dari Korsel.

"Kita seharusnya sudah memikirkan misalnya konsorsium antara Daewoo dengan PT PAL (Penataran Angkatan Laut) Indonesia, atau KAI dengan Dirgantara Indonesia," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pertahanan Budiman menyatakan kerja sama antara Indonesia dengan Korsel menjadi jembatan selain bagi Indonesia untuk mendapatkan pasokan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Negeri Ginseng tersebut tetapi juga terjadi transfer teknologi.

"Aktivitas akuisisi peralatan militer Korsel oleh Indonesia, pengadaan alutsista oleh Indonesia dari Korsel juga diikuti transfer teknologi," kata dia.

"Proyek KFX/IFX (Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment) misalnya, merupakan model kerja sama pertahanan yang memunculkan bentuk saling memetik manfaat dan keuntungan oleh satu sama lain," ujar Budiman menambahkan.






Sumber : Antara

16 Ribu Pasukan TNI Siap Latihan Tempur

SITUBONDO-(IDB) : Sebanyak 16.745 prajurit TNI akan menggelar latihan gabungan (latgab) TNI di Pusat Latihan Tempur Marinir, Karangtekok, Situbondo, Jumat besok, 3 Mei 2013. Latihan akan dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Boediono. "Ini merupakan latgab terbesar," kata Komandan Satuan Tugas Penerangan Latihan Gabungan TNI 2013, Kolonel Bedjo Suprapto, Kamis, 2 Mei 2013.

Menurut Bedjo, TNI AL akan mengerahkan 36 kapal perang, dan 17 unit tank amfibi BMP-3F NBO-105. TNI AU mengerahkan lima pesawat Sukhoi SU 27/30, lima pesawat Hawk SPO, lima F-16, serta 11 pesawat C-30. Sedangkan TNI AD menunrukan 14 unit Tank Scorpion, 12 unit helikopter Mi-17, 21 meriam dan 12 helikopter Bell.


Acara akan dimulai sekitar pukul 05.00 didahului dengan pendaratan KRI Makassar dan sejumlah amfibi yang membawa SBY-Boediono di Pantai Banongan. Skenarionya, pasukan marinir akan merebut sasaran pantai didukung bantuan tembakan arteleri medan, dilanjutkan dengan operasi lintas udara dari jajaran Yonif Linud 501/Brajamusti. Setelah sasaran pantai berhasil dikuasai, operasi darat gabungan prajurit Infantri, Kaveleri Marinir dan Kostrad akan menghancurkan musuh utama.





Sumber : Tempo

Pangkoopsau II Tinjau Persiapan Latgab TNI 2013

MALANG-(IDB) : Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II, Marsekal Muda (Marsda) TNI Agus Supriatna selaku Panglima Komando Tugas Udara Gabungan (Pangkogasudgab) TNI beserta para pejabat Koopsau II, pagi ini Kamis (2/5) berangkat dari Lanud Abd Saleh terbang menuju Daerah Asem Bagus Situbondo, Jawa Timur, dengan menggunakan Helly Super Puma milik Skadron Udara 8 Lanud Atang Senjaya Bogor.
 
Perjalanan udara dari Lanud Abd Saleh menuju Daerah Asem Bagus memakan waktu hampir 1 jam lamanya. Setibanya di tempat latihan, Pangkoopsau II beserta rombongan meninjau dan mengecek langsung persiapan yang telah dilakukan para prajurit yang tergabung di dalam Latihan Pra-Latgab TNI 2013 tahun ini. Pangkoopsau II menjelaskan, tujuan utama diadakannya Latgab TNI ini adalah untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme operasi Gabungan secara tepat guna disamping untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam melaksanakan operasi gabungan.


Disamping itu Latihan Gabungan TNI 2013 juga dimaksud untuk menguji keakuratan dan relevansi Prosedur Tetap (Protap) Operasi Gabungan TNI maupun Buku Petunjuk Induk (Bujukin) Operasi Gabungan TNI. Apakah masih up to date atau Out of date bila diterapkan dalam Operasi Gabungan yang sebenarnya.


Oleh karenanya setiap prajurit yang mendapat tugas melaksanakan latihan ini ditekankan untuk melaksanakan setiap rangkaian latihan, tahap demi tahap dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sehingga diakhir latihan dapat dilakukan evaluasi dan mendapatkan konklusi yang diharapkan, serta upaya untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit, maupun upaya untuk menguji Protap dan Bujukin Operasi Gabungan dapat benar-benar terpenuhi.


Dalam pengarahannya kepada seluruh prajurit yang terlibat dalam Latgab TNI ini, Marsda TNI Agus Supriatna juga menekankan untuk selalu memperhatikan keselamatan dan keamanan di dalam melaksanakan latihan, dari awal hingga akhir latihan, karena sukses pelaksanaan tugas tanpa memperhatikan safety adalah suatu kesalahan besar bagi pelaksanaan tugas operasi apapun bentuk operasinya. Oleh karenanya safety harus menjadi perhatian utama bagi setiap prajurit TNI.





Sumber : Poskota

Perluas Kerjasama Pertahanan, RI-Korsel Dapat Kembangkan Cyber Warfare

JAKARTA-(IDB) : Melihat potensi yang dimiliki Indonesia dan Korea Selatan, peluang kerjasama pertahanan kedua negara di masa mendatang dapat dikembangkan untuk menjangkau kearah yang lebih luas lagi. Salah satu bidang yang cukup menjanjikan adalah di bidang teknologi komunikasi dan informasi. 

Ancaman keamanan glabal yang sedang berkembang saat ini adalah cyber-attack, dalam hal ini Indonesia dan Korea Selatan dapat mengembangkan kerjasama di bidang cyber warfare.
 
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Letjen TNI Budiman, Kamis (2/5) saat menjadi pembicara kunci pada seminar “2013 ROK-RI Security & Defence Seminar” di Jakarta.


Sekjen Kemhan RI lebih lanjut mengatakan, Indonesia dan Korsel telah menjalin kerjasama pertahanan dalam berbagai bidang kegiatan. Dalam beberapa tahun terakhir, komunikasi serta kunjungan antar pejabat tinggi pertahanan dan angkatan bersejata kedua negara meningkat cukup signifikan.


“Kerjasama pertahanan kedua negara juga terjadi di bidang lainnya antara lain pendidikan, kerjasama logistik, akuisisi dan industri pertahanan. Di bidang pendidikan, kerjasama kedua negara berlangsung antara lain melalui pertukaran peserta didik termasuk instruktur dan infrastruktur pendidikan bahasa”, tambahnya.


Kegiatan ini, memberikan manfaat bagi kedua negara dalam memperkokoh hubungan pertahanan, karena para alumni tersebut merupakan asset penting yang berperan dalam terselenggaranya People-to-People Links.


Menurut Sekjen Kemhan RI, bahwa peningkatan hubungan kedua negara tersebut juga tidak terlepas dari aktifitas akuisisi peralatan militer produk Korsel yang dilakukan oleh Kemhan RI. Sejauh ini Indonesia telah melakukan pengadaan Alutsista yang disertai alih teknologi seperti pembuatan Landing Platform Dock (LPD), pembelian pesawat tempur dan latih, kapal selam, kendaraan taktis dan tempur beserta suku cadangnya.


Pihak Korsel juga melakukan pembelian pesawat CN-235 versi militer, serta pemberian hibah Landing Vehicle-Tracked Personel (LVTP-7A1) kepada Indonesia, termasuk peralatan militer lainnya.


Diungkapkan Sekjen Kemhan RI, dalam beberapa tahun terakhir kebijakan pertahanan Indonesia khususnya menyangkut modernisasi Alutsista TNI, banyak mengarah kepada Alutsista buatan Korsel. Beberapa faktor yang mendorong kebijakan tersebut, selain karena hubungan kerjasama pertahanan yang erat, juga karena kualitas teknologi industri pertahanan Korsel yang mampu bersaing dengan teknologi negara-negara maju lainnya.


Dengan kemajuan teknologi industri pertahanan yang dimiliki Korsel, maka tema seminar ”The future of ROK-RI security and defence cooperation”, harus dapat diterjemahkan ke dalam wujud yang konkrit dan memberi efek peningkatan kemampuan bagi kemajuan industri pertahanan di Indonesia.


Melalui kegiatan akuisisi alat peralatan, diharapkan dapat meningkatkan proporsi Transfer of Teknology (ToT) bagi kemajuan industri pertahanan di Indonesia, dan mengembangkan usaha-usaha bersama menyangkut produksi serta investasi bersama (joint production/joint investment) terutama yang diprioritaskan pada beberapa jenis Alutsista yang banyak digunakan oleh TNI misalnya kendaraan tempur, kapal selam, persawat tempur dan peluru kendali.


Oleh karena itu,  guna meningkatkan prospek keberhasilannya, sasaran dan perencanaan program-program kerja sama tersebut peru dituangkan secara jelas dalam suatu roadmap atau workplan, berikut dengan kemungkinan kedala-kendala yang akan dihadapi sehingga memberikan ruang bagi pertimbangan dan perhitungan yang lebih matang dang realistis.


Seminar “2013 ROK-RI Security & Defence Seminar” diselenggarakan oleh pemerintah Korsel melalui Kedutaan Besar Korsel di Indonesia dan Korea Institute Defence Analysis (KIDA) dalam rangka memperingati hubungan diplomatik dan persahabatan Indonesia dan Korsel yang telah genap berusia 40 tahun.

Seminar tersebut dibuka oleh Presiden KIDA Dr. Bang Hyo-bok dihadiri beberapa pejabat tinggi Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan serta sejumlah pejabat pemerintah Korsel. Hadir pula Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Young-Sun. 





Sumber : DMC

Dephan Australia Paparan Buku Putih Pertahanan Australia 2013

JAKARTA-(IDB) : Sebagai salah satu negara tetangga dan mitra  di kawasan regional, pemerintah Australia melalui Departemen Pertahanan Australia mengharapkan partisipasi Indonesia serta masukan yang positif dan membangun dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. Hal tersebut disampaikan Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo, M.A saat membuka additional briefing, the Australian Defence White Paper 2013, Selasa (30/4), di kantor Kemhan Jakarta.
 
Departemen Pertahanan Australia yang diwakili Deputy Secretary Strategy, Department of Defence Mr. Brendan Sargeant memberikan paparan mengenai Buku Putih Pertahanan Australia 2013 diantaranya berisi mengenai kebijakan pertahanan Australia dan strategi keamanan nasional Australia. Selain itu juga dalam proses pembuatannya, pemerintah Australia berharap dapat bersama-sama menetapkan arah yang koheren untuk menetapkan kebijakan ekonomi dan strategi Australia, dengan penekanan pada kemitraan regional yang positif.


Paparan ini diikuti perwira senior perwakilan dari Kemhan, Mabes TNI, Kemenko Polhukam, Kemlu, BIN, Bais TNI/Mabes Angkatan, Lemhannas, UNHAN, UI, LIPI, CSIS dan media massa.





Sumber : DMC

6 Pilot TNI-AU Lulus Pelatihan Tahap 1 Dengan T-50

SEOUL-(IDB) : Kabar membanggakan datang dari Korea Selatan. Tepat di hari ini (02/05) 6 orang pilot TNI-AU yang dikirim untuk menjinakan pesawat jet latih tempur T-50 kini telah menyelesaikan tahap pertama pelatihan mereka. Tahap pertama atau Phase 1 pelatihan ini berupa Transition and Instruction Training. Di tahap ini, para pilot TNI-AU berlatih menggunakan T-50 milik Korea Selatan.

Dari informasi yang ARC peroleh, seusai tahap 1, pelatihan akan memasuki phase 2 yaitu untuk mempelajari taktik tempur udara. Untuk tahap ini, pesawat yang digunakan adalah dari jenis T/A-50, yaitu versi latih tempur dari T-50. Selanjutnya pada phase 3, akan dilakukan pelatihan dengan pesawat T-50i yang memang pesanan TNI-AU. Pelatihan pada phase 3 ini lebih dititik beratkan pada familirisasi T-50i. Direncanakan, pelatihan phase 3 ini akan berlangsung pada bulan Juli 2013.

Pada mei 2011, Indonesia menandatangani kontrak perjanjian dengan Korea Aerospace Industries untuk pengadaan 16 unit T-50. Selain itu Indonesia juga mengoperasikan 17 unit KT-1 serta melakukan kerjasama dengan Korsel untuk memngembangkan pesawat tempur KFX.






Sumber : ARC

Militer RI Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Negara Tetangga

SURABAYA-(IDB) : Lima tahun terakhir pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar TNI bisa mendekati postur minimum essential force. Mengingat luas wilayah, Indonesia mutlak harus punya kekuatan militer lebih besar dan modern dibanding negara tetangga.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu saat memberikan arahan kepada Komandan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Letnan Jenderal Munir, di Lounge Room, KRI Makassar, Kamis (2/5) pagi. Saat ini, KRI Makassar sudah berada di perairan Bangkalan, Madura, untuk meninjau latgab di perairan Situbondo, Jawa Timur.

"NKRI adalah harga mati. Kekuatan militer kita harus lebih besar dan modern dibanding negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan lain-lain. Mengingat luas negara kita, kekuatan militer Indonesia mutlak harus lebih besar," Presiden SBY menegaskan.

Presiden mengingatkan, dalam sebuah perang kita harus memahami kekuatan dan kampanye lawan. "Ambil pelajaran dari perang-perang modern yang terjadi di akhir abad 20," kata SBY.

Sebelumnya, Presiden mendengarkan paparan dar Komandan Latgab TNI Letjen Munir mengenai Latgab TNI tahun 2013. Latihan ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia.

"Tujuan Latgab adalah untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam melaksanakan operasi militer gabungan. Selain itu juga untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan," Munir, yang juga Panglima Kostrad, menjelaskan.

Materi latihan yang dikembangkan adalah proses dan mekanisme pengambilan keputusan militer, proses dan mekanisme pengecekan, gelar kesiapan dan latihan pendahuluan serta komando pengendalian kampanye militer dan operasi militer gabungan TNI.

Siang ini, Presiden dijadwalkan menyaksikan sejumlah rangkaian latihan, antara lain latihan penembakan MFT, ADEX, Screnez, Aswex (RBU), Cross Deck Hely, RAS, SUL, SAg Ex (penembakan meriam 76 MM), dan Sailing Pass (Formasi Penghormatan).

Mendampingi Presiden pada kesempatan kali ini, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Timur Pradopo, dan Kasal Laksamana Marsetio.





Sumber : PresidenRI

Presiden SBY Tinjau Latgab TNI 2013

Presiden naik KRI Makassar-590, Wapres naik KRI Surabaya 591

SURABAYA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (2/5/2013), pukul 07.18, meninggalkan Dermaga Ujung Komando Armada Kawasan Timur AL, Surabaya, Jawa Timur. Presiden dijadwalkan bermalam di KRI Makassar-590 untuk menyaksikan latihan gabungan TNI.

Ny Ani Yudhoyono tidak ikut bermalam di kapal tersebut, tetapi sebagian besar anggota rombongan Presiden ikut menginap.

Wakil Presiden Boediono juga bertolak meninggalkan Dermaga Ujung. Bedanya, Boediono dan rombongan menggunakan KRI Surabaya-591.

Setelah melihat latihan hingga Rabu malam, Presiden dan Wapres dijadwalkan melakukan pedaratan dengan menggunakan kendaraan angkut amfibi di Situbondo, Jawa Timur, pada Jumat (3/5/2013) besok. 

Presiden Minta TNI Siap Hadapi Serangan Mendadak

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta jajaran TNI terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi serangan yang mengancam wilayah Republik Indonesia, termasuk memastikan kesiapan tempur masing-masing satuan, kesiapan alutsista, dan kemampuan distribusi logistik. Hal itu disampaikan Presiden saat mendengarkan paparan latihan gabungan TNI dengan sandi Wibawa Yudha II di atas KRI Makasar 590 yang berlayar menuju Situbondo, Kamis (2/5/2013).

"Kampanye militer adalah suatu rangkaian operasi militer gabungan yang bisa berlangsung antara tiga bulan sampai satu tahun sehingga harus memiliki kesiapan dalam pelaksanaannya," kata Presiden.

Presiden juga mengatakan, selain kemampuan peperangan dan alat utama sistem senjata, kesiapan logistik dan pola pendistribusiannya menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu militer.

"Kalau kita memahami lawan kita, kampanye militer yang kita gelar harus bisa mengimbangi lawan kita," ujarnya.

Dalam sesi siang ini, Presiden Yudhoyono akan menyaksikan latihan perang, di antaranya simulasi pertahanan udara dari kapal, simulasi pengangkutan logistik, serta simulasi pertahanan di laut yang berupa manuver kapal perang.

Sebelumnya, diberitakan, Presiden Yudhoyono berangkat dari Dermaga Ujung Komando Armada Timur TNI AL menggunakan KRI Makassar 590 untuk meninjau latihan gabungan TNI. Sepanjang hari ini, Presiden dijadwalkan melihat sejumlah manuver dan latihan dalam perjalanan menuju Probolinggo melalui jalur laut.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, latihan perang di Situbondo ini merupakan latihan pendahuluan yang kemudian dilanjutkan latihan lapangan di Sangatta, Kalimantan, Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga 29 Mei 2013.

Total prajurit TNI dari ketiga matra yang terlibat dalam latihan gabungan ini mencapai 16.745 personel dengan didukung berbagai peralatan tempur, seperti kapal perang, pesawat tempur, tank, dan persenjataan roket maupun meriam. Sementara itu, sebagian dari 27 kapal perang di jajaran Koarmatim yang mengikuti Latgab TNI sudah sibuk melakukan embarkasi pasukan dan peralatan tempur sebelum berangkat menuju perairan Laut Jawa, Situbondo, pada Kamis (2/5/2013).

Dari KRI Makasar, SBY Akan Saksikan Penembakan Senjata Strategis TNI

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono melanjutkan kunjungan kerjanya di wilayah Jawa Timur. Kamis (2/5/2013), Presiden beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu akan menghabiskan hari di atas KRI Makassar dalam perjalanan menuju Pantai Banongan, Situbondo.

Dikutip dari laman Setkab, Presiden SBY beserta rombongan akan menyaksikan Latihan Gabungan (Latgab) TNI dari atas kapal perang ini. Berbagai macam kegiatan akan dilakukan seperti latihan penembakan MFT, ADEX, Screnex, Aswex, Cross Deck Hely, RAS, SUL, Sag Ex (penembakan meriam 76 mm), dan sailing pass (formasi penghormatan).

Selain itu, setelah santap, Presiden didampingi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Staf Angkatan akan menyaksikan penembakan Exocet MM40 Blok II dari KRI Sultan Iskandar Muda, penembakan Rudal C802 dari KRI Abdul Halim Perdanakusuma, dan penembakan Torpedo SUT dari KRI Cakra.

Presiden dan rombongan diperkirakan akan tiba di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, pada Jumat (3/5) pukul 05.25. Selanjutnya didampingi Wakil Presiden Boediono yang bergabung di sana akan menyaksikan rangkaian kegiatan latihan dalam rangka Latihan Gabungan TNI 2013.

Seusai melaksanakan shalat Jumat, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Wapres Boediono, Ibu Herawati Boediono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan para Kepala Staf TNI, serta sejumlah menteri KIB II, akan santap siang bersama 1.500 prajurit peserta Latihan Gabungan TNI di dalam tenda di lapangan. 





Sumber : Kompas

Habibie Siap Bangun Industri Pesawat Di Batam

BATAM-(IDB) : Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan mantan Presiden BJ Habibie menyampaikan komitmen untuk merintis industri pesawat terbang di Bandara Internasional Hang Nadim, Kepulauan Riau.


"Beberapa waktu lalu Pak Habibie sudah menyampaikan komitmennya untuk merintis industri penerbangan di Batam. Ia menyatakan hanya akan merintis selama tiga tahun, setelah itu pensiun dan menyerahkan pada anak-anak terbaik bangsa ini," kata dia.


Hal tersebut, kata Djoko, disampaikan pada Kepala BP Batam Mustofa Widjaja dan sejumlah petinggi BP Batam di Jakarta saat penandatanganan pengalokasian 62 hektare dari 100 hektare lahan yang akan dibangun perkantoran, hanggar, perbaikan dan perawatan berat (maintenance, repair and overhaul/MRO) oleh PT Indonesia Aero Maintence (IAM) dan Habibie di perusahaan ituy adalah ketua dewan komisaris.


"Habibie mengatakan hanya mempersiapkan perusahaan. Suatu saat nanti pemerintah diharapkan yang akan mengambil perusahaan industri pesawat itu," kata dia.


Djoko mengatakan, Habibie yang juga pernah menjabat kepala Otorita Batam (sekarang BP Batam) sekitar 18 tahun yakin dalam tiga tahun perusahaan tersebut akan berkembang pesat sehingga sudah bisa berjalan sendiri.


"Tujuan lain dari Habibie merintis perusahaan pesawat di Batam untuk lebih mendapat manfaat dari posisi Batam yang lebih strategis. Bukan hanya Singapura dan Malaysia yang mendapatkan manfaat," kata Djoko saat memperdengarkan rekaman pidato Habibie.




Sumber : Republika

Penyerahan Kapal Patroli Catamaran 1207 Dari Lanamal XI Ke Bakorkamla


MERAUKE-(IDB) : Pada hari Senin tanggal 29 April 2013, bertempat di Mako Lantamal XI telah diadakan acara penyerahan Kapal Patroli Catamaran 1207 dari Lantamal XI untuk selanjutnya digeser menuju Lanal Tual berdasarkan surat Kalakhar Bakorkamla Nomor B/61/I/2013 tanggal 21 Desember 2012. 

Berita Acara Serah Terima Barang Nomor : BA / 06 / IV / 2013 yang ditandatangani oleh Komandan Lantamal XI Brigjen TNI (Mar) Heri Setiadi selaku Pihak Pertama dan Letda Maritim Tri Yoyon, S. Kom selaku Pihak Kedua menyebutkan bahwa Pihak Pertama telah menyerahkan kepada Pihak Kedua berupa 1 (satu) unit Kapal Patroli Catamaran Kamla 1207 dalam keadaan baik dan lengkap. Penandatanganan Berita Acara ini turut disaksikan oleh Wakil Komandan Lantamal XI, para Asisten Danlantamal XI serta Kasatker. 




Sumber : TNI AL