Pages

Minggu, April 28, 2013

Iran Produksi Kapal Selam Pelontar Rudal

TEHRAN-(IDB) : Universitas Teknologi Esfahan bersama tiga universitas Iran lain, saat ini tengah merampungkan proyek nasional produksi delapan tipe kapal selam pelontar roket, kapal-kapal pemasang kabel dan kapal tanpa awak. Proyek tersebut merupakan rekomendasi Dewan Tinggi Ilmu, Riset dan Teknologi Iran.
 
Sebagaimana dilaporkan Mehrnews (28/4), Direktur proyek nasional alih teknologi kapal selam Iran, Dr. Mohammad Ali Badri dalam wawancaranya dengan Mehrnews mengatakan, "Proyek raksasa ini bertujuan untuk memproduksi delapan kapal selam."
 
Badri menjelaskan, proyek ini meliputi pembuatan kapal selam-kapal selam patroli, pertahanan sampai kapal selam untuk rekreasi. Untuk merampungkan proyek besar ini telah dirancang rencana jangka panjang 10 tahun.
 
Targetnya adalah meraih 550 jenis teknologi yang dibutuhkan dalam sektor kapal selam. Untuk mencapai tujuan ini, kata Badri, teknologi-teknologi tersebut telah di klasifikasikan ke dalam teknologi merah, kuning serta hijau. "Berdasarkan klasifikasi tersebut kami telah mengidentifikasi potensi-potensi nasional yang dimiliki Iran," tandasnya.  
 
Klasifikasi teknologi merah menurut Badri adalah jenis teknologi yang akan diproduksi di dalam negeri. Sesuai dengan skala prioritas yang ada, diusahakan agar teknologi-teknologi tersebut dapat dikuasai dan diproduksi di dalam negeri Iran sendiri.
 
Badri menambahkan, sesuai dengan potensi yang dimiliki Iran, teknologi-teknologi lain dalam klasifikasi kuning dan hijau juga akan diproduksi. Menurut laporan, lebih dari 2.500 pusat riset yang aktif di sektor ini berhasil didentifikasi, dan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pusat-pusat riset tersebut diharapkan Iran mampu mencapai target-target yang telah ditetapkannya.





Sumber : Irib

Latgab TNI POLRI Antisipasi Terrorisme

BATAM-(IDB) : Sejumlah satuan TNI dan Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau akan melaksanakan simulasi latihan gabungan penanggulangan teroris di Jembatan Satu Barelang pada 5-9 Mei 2013.

"Latihan penanggulangan teroris gabungan ditujukan untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa antara TNI dan Polri tetap kompak," kata Komandan Pleton Kompi Markas 134 Tuah Sakti, Letnan Dua Hendri Mulyadi di Batam, Sabtu.

Ia mengatakan, latihan akan melibatkan Batalion Infanteri 134 Tuah Sakti, Marinir TNI AL, Satuan Brimob Polda Kepri serta melibatkan petugas Bea dan Cukai Batam dan Pemerintah Kota Batam.

Latihan gabungan tersebut, kata dia, akan dipusatkan di sekitar Jembatan I Barelang dan perairan sekitar jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Batam tersebut.

"Semua satuan akan menggunakan peralatan yang dimiliki. Akan ada sejumlah kapal milik AL yang juga digunakan dalam latihan tersebut," kata dia.

Selain untuk menunjukkan kekompakan antar instansi, kata dia, simulasi operasi gabungan tersebut juga untuk melatih ketangkasan para prajurit dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

"Bagi kami yang bertugas di perbatasan, kekompakan antar instransi penegak hukum sangat diperlukan agar NKRI tetap terjaga," kata Mulyadi.

Meski Batam bukan daerah konflik, kata dia, namun seluruh kesatuan keamanan harus selalu waspada terhadap ancaman dari luar dan terorisme.

"Segala kemungkinan bisa terjadi di manapun di Indonesia, jadi sebagai pasukan kami harus selalu siap mempertahankan negara," kata dia.

Pada Sabtu, sejumlah anggota TNI 134 Tuah Sakti juga melakukan latihan repliing (terjun dengan tali) dari Jembatan I Barelang sebagai latihan sebelum simulasi penanggulanggan teroris gabungan.





Sumber : Antara

Kemenhan Kirim Tim Khusus Untuk Pembelian Apache

SEMARANG-(IDB) : Rencana pembelian helikopter (heli) serbu Apache bakal terealisasi. Sebab, dalam waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD sudah akan melihat beberapa varian heli ini.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, rencana penguatan sistem persenjataan TNI dengan pembelian heli Apache ini tetap ditindaklanjuti pemerintah.

Sekarang prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin Sekjen Kemenhan.

Tim khusus TNI AD dan Kemenhan ini, ia menjelaskan, akan melihat langsung beberapa pilihan sebagai pembanding untuk heli-heli yang akan datang. Menurut KSAD, ada banyak pilihan heli yang akan dilihat.

"Misalnya ada tipe Zulu yang merupakan Super Cobra spesifikasi serang/ serbu yang bisa menjadi pembanding," ujar Pramono, usai memberi pengarahan kepada pasukan latihan gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi perdamaian Darfur, Sudan (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (27/4). 

Bell AH-1Z Zulu berpeluang menggantikan Apache jika anggaran tidak mencukupi
Selanjutnya, masih menurut KSAD, juga heli jenis Bell 412 yang akan dilengkapi dengan roket dan tentunya Blackhawk. "Yang jelas kalau Apache sudah akan dilihat bulan depan. Namun kalau Blackhawk masih kita koordinasikan," katanya menambahkan.

Sementara terkait dengan latihan gabungan (latgab) Matra TNI yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang, Pramono mengakui, TNI AD akan mengerahkan Satuan Helikopter terbesar.

Latgab akan diawali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai 1 hingga 4 Mei mendatang di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Satuan helikopter TNI AD, ini nantinya akan menjadi satuan untuk mendukung serangan udara satuan darat dalam gerak di lapangan.

Selain itu juga untuk mendukung mobilitas dan pemindahan pasukan secara cepat. Sedikitnya 10 helikopter jenis Bel 412, MI 17, MI 35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski mengerahkan armada heli terbesar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI.

Tetapi latgab ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pasukan TNI. "Ini merupakan wujud kesiapan prajurit TNI dan kelanjutan dari latihan- latihan sebelumnya," kata Pramono 





Sumber : Republika