JAKARTA-(IDB) : Gladi posko Latihan Gabungan TNI yang dilakukan di Markas Komando (Mako)
Divisi Infanteri 1 (Divif 1) Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, berjalan
sukses. Mulai Sabtu (20/4), TNI akan langsung menggelar gladi
lapangan yang akan berlangsung hampir satu bulan penuh.
"Kesiapan
kami sudah lengkap untuk melanjutkan pada tahap gladi lapangan. Kami
juga sudah mempersiapkan semua alat utama sistem senjata (alutsista)
yang akan digunakan," kata Komandan Pasmar 1 selaku Komandan Pasukan
Pendarat (Pasrat), Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, di Jakarta,
Jumat (19/4).
Gladi posko yang berlangsung pada 15–19 April
diisi dengan drama perang-perangan sebagai tahap awal menuju latihan
sebenarnya. Sementara gladi lapangan yang terdiri dari latihan perang
darat, perang laut, maupun perang udara, akan berlangsung di Situbondo,
Jawa Timur, di Sangatta, Kalimantan Timur, dan di Nusa Tenggara Barat
(NTB).
Seperti diberitakan sebelumnya, 2.000 prajurit Korps
Marinir TNI AL yang tergabung dalam Pasrat 13 melakukan pendaratan amfi
bi di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, yang merupakan latihan
parsial menjelang Latgab TNI tahun 2013.
BANGKOK-(IDB) : The Royal Thai
Navy has chosen a South Korean naval ship manufacturer to build a new
frigate that will cost about 13 billion baht.
An RTN
selection committee announced on Friday it had chosen Daewoo
Shipbuilding and Marine Engineering to manufacture the frigate, a navy
source said.
The company was one of the last two South Korean firms to enter the final round of the bid organised by the RTN panel.
The other three foreign firms ousted from the previous rounds were from Spain, Italy and China.
RTN chief of
staff Chakchai Phucharoenyot, who chaired the panel, said Daewoo
Shipbuilding and Marine Engineering was selected because it had proposed
specifications for the frigate that were in line with the navy's
demands.
The navy also
asked the company to manufacture a Combat Management System (CMS) which
can be allied to the systems installed in the frigates HTMS Naresuan and
HTMS Taksin, he said.
The frigate,
which will be the first South Korean-manufactured navy ship in Thailand,
is expected to be commissioned in two years' time, Adm Chakchai said.
The new frigate will have a displacement of between 3,000 and 4,000 tonnes.
The cabinet
earlier approved the RTN's procurement of two frigates with a budget of
30 billion baht. The frigates will be considered for manufacturing one
by one.
According to the navy source, the RTN preferred European frigates but they were too expensive.
Meanwhile, a
Defence Ministry source revealed that Defence Minister Sukumpol
Suwanatat will lead military top brass on a visit to Russia between
Tuesday and next Monday to bolster military ties.
Thai delegates will inspect the armaments industry in Russia, the source said.
JAKARTA-(IDB) : Pentingnya sinergitas antar individu maupun satuan dalam pelaksanaan tugas, khususnya bidang information warfare dan cyber warfare menjadi modal utama dalam mendukung terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani, serta sebagai the world class navy.
Oleh
karena itu, perlu pemahaman bersama, mulai dari pelaksana maupun
pembuat keputusan guna terwujudnya sebuah wadah yang efektif dalam
menghadapi ancaman information warfare maupun cyber warfare, yakni terbentuknya Naval Cyber Command (NCC) di kemudian hari.
Kepala
Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI
Untung Suropati, menyampaikan itu saat menjadi inspektur upacara pada
penutupan Pelatihan Naval Image Building Operation (NIBO) di kantor Dispenal, Gedung B-4, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (19/4).
Kadispenal
menjelaskan, pelatihan ini sebagai momentum membuka cakrawala dan
wawasan para peserta untuk berpikir global dengan melihat berbagai
masalah dalam bingkai yang luas (see in big picture). Hal ini menjadi penting dalam membantu pimpinan dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
Selain
itu, lanjut Kadispenal, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya
dispenal untuk turut berperan aktif dalam memaksimalkan pengetahuan
bidang information and communication technology bagi perwira TNI
Angkatan Laut, sehingga dapat dikuasai dengan baik, benar, dan tepat.
Hal ini penting karena akan bermanfaat dalam mendukung tugas pokok TNI
Angkatan Laut, khususnya dalam mengantisipasi ancaman information warfare, serta dalam membangun public trust pada umumnya.
“Secara
lebih luas, dengan pelatihan ini ke depannya diharapkan para peserta
dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengelola informasi melalui cyber space, dengan memanfaatkan teknologi yang ada di bidang cyber antara lain cyber attack, baik yang bersifat defensive maupun offensive,” katanya melalui siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) yang diterima Jurnal Nasional.
Sementara
itu, Kepala Subdinas Penerangan Umum (Kasubdispenum) Dispenal yang juga
sebagai Ketua Pelaksana Latihan Kolonel Laut (S) Julius Widjojono
mengatakan, pelatihan yang diberi nama Naval Image Building Operation
(NIBO) diikuti oleh 15 Perwira TNI AL yang berdinas di satuan kerja
(satker) terkait. Antara lain Staf Pengamanan Angkatan Laut (Spamal),
Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Dispamal), Dinas Komunikasi dan
Elektronika Angkatan Laut (Diskomlekal), Dinas Informasi dan Pengolahan
Data Angkatan Laut (Disinfolahtal), Dinas Penerangan Angkatan Laut
(Dispenal), serta Dinas Penerangan Kotama TNI AL.
“Kegiatan ini merupakan tahap awal dan diharapkan pelatihan ini akan terus berkesinambungan seiring dengan perkembangan cyber space yang terus berkembang dinamis,” katanya.
Menurut Julius Widjojono, materi yang diberikan mencakup pengoperasian media cyber, pengamanan media cyber, dan pengembangan media cyber, dengan metode pelatihan kuliah di kelas, praktek di ruang Naval Media and Website Center
(NMWC) Dispenal, serta diskusi dan tanya jawab. Sedangkan instruktur
dalam pelatihan ini didatangkan dari PT. Sira Manunggal Selaras yang
saat ini sebagai narasumber Tim Kerja Media Cyber Kementerian Pertahanan.
Julius menambahkan, melalui
pelatihan yang berlangsung selama lima hari, 15-19 April 2013 ini, para
peserta kini dapat memahami pentingnya memaksimalkan fasilitas information and communication technology (ICT) yang terus berkembang. Diantaranya mendayagunakan fasilitas berbasis ICT secara maksimal, baik social media seperti facebook dan twitter maupun fasilitas lainnya seperti website, e-mail, e-learning, digital library, termasuk mampu melakukan tindakan menganalisa berita di media massa, serta meng-counter attack terkait berita atau informasi yang berpotensi mendeskreditkan TNI AL.
“Sebagai organisasi yang senantiasa berkecimpung dengan teknologi, maka pemahaman akan information and communication technology
merupakan sebuah tuntutan mutlak dalam aktifitas dunia global dewasa
ini, terlebih dalam rangka mendukung kemampuan TNI Angkatan Laut guna
meraih predikat sebagai the wold class navy,” kata Kasubdispenum Dispenal.