Pages

Minggu, April 21, 2013

Latgab TNI Mulai Turun Ke Lapangan

JAKARTA-(IDB) : Gladi posko Latihan Gabungan TNI yang dilakukan di Markas Komando (Mako) Divisi Infanteri 1 (Divif 1) Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, berjalan sukses. Mulai Sabtu (20/4), TNI akan langsung menggelar gladi lapangan yang akan berlangsung hampir satu bulan penuh.

"Kesiapan kami sudah lengkap untuk melanjutkan pada tahap gladi lapangan. Kami juga sudah mempersiapkan semua alat utama sistem senjata (alutsista) yang akan digunakan," kata Komandan Pasmar 1 selaku Komandan Pasukan Pendarat (Pasrat), Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, di Jakarta, Jumat (19/4).

Gladi posko yang berlangsung pada 15–19 April diisi dengan drama perang-perangan sebagai tahap awal menuju latihan sebenarnya. Sementara gladi lapangan yang terdiri dari latihan perang darat, perang laut, maupun perang udara, akan berlangsung di Situbondo, Jawa Timur, di Sangatta, Kalimantan Timur, dan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Seperti diberitakan sebelumnya, 2.000 prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Pasrat 13 melakukan pendaratan amfi bi di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, yang merupakan latihan parsial menjelang Latgab TNI tahun 2013.





Sumber : KoranJakarta

South Korea To Build Thai Navy Frigate

BANGKOK-(IDB) : The Royal Thai Navy has chosen a South Korean naval ship manufacturer to build a new frigate that will cost about 13 billion baht.

An RTN selection committee announced on Friday it had chosen Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering to manufacture the frigate, a navy source said.

The company was one of the last two South Korean firms to enter the final round of the bid organised by the RTN panel.

The other three foreign firms ousted from the previous rounds were from Spain, Italy and China.
RTN chief of staff Chakchai Phucharoenyot, who chaired the panel, said Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering was selected because it had proposed specifications for the frigate that were in line with the navy's demands.

The navy also asked the company to manufacture a Combat Management System (CMS) which can be allied to the systems installed in the frigates HTMS Naresuan and HTMS Taksin, he said.

The frigate, which will be the first South Korean-manufactured navy ship in Thailand, is expected to be commissioned in two years' time, Adm Chakchai said.

The new frigate will have a displacement of between 3,000 and 4,000 tonnes.

The cabinet earlier approved the RTN's procurement of two frigates with a budget of 30 billion baht. The frigates will be considered for manufacturing one by one.

According to the navy source, the RTN preferred European frigates but they were too expensive.

Meanwhile, a Defence Ministry source revealed that Defence Minister Sukumpol Suwanatat will lead military top brass on a visit to Russia between Tuesday and next Monday to bolster military ties.

Thai delegates will inspect the armaments industry in Russia, the source said.






Source : BangkokPost

TNI AL Gelar Pelatihan Cyber War

JAKARTA-(IDB) : Pentingnya sinergitas antar individu maupun satuan dalam pelaksanaan tugas, khususnya bidang information warfare dan cyber warfare menjadi modal utama dalam mendukung terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani, serta sebagai the world class navy.

Oleh karena itu, perlu pemahaman bersama, mulai dari pelaksana maupun pembuat keputusan guna terwujudnya sebuah wadah yang efektif dalam menghadapi ancaman information warfare maupun cyber warfare, yakni terbentuknya Naval Cyber Command (NCC) di kemudian hari.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, menyampaikan itu saat menjadi inspektur upacara pada penutupan Pelatihan Naval Image Building Operation (NIBO) di kantor Dispenal, Gedung B-4, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (19/4).

Kadispenal menjelaskan, pelatihan ini sebagai momentum membuka cakrawala dan wawasan para peserta untuk berpikir global dengan melihat berbagai masalah dalam bingkai yang luas (see in big picture). Hal ini menjadi penting dalam membantu pimpinan dalam menentukan kebijakan dan keputusan.

Selain itu, lanjut Kadispenal, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya dispenal untuk turut berperan aktif dalam memaksimalkan pengetahuan bidang information and communication technology bagi perwira TNI Angkatan Laut, sehingga dapat dikuasai dengan baik, benar, dan tepat. Hal ini penting karena akan bermanfaat dalam mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut, khususnya dalam mengantisipasi ancaman information warfare, serta dalam membangun public trust pada umumnya.

“Secara lebih luas, dengan pelatihan ini ke depannya diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengelola informasi melalui cyber space, dengan memanfaatkan teknologi yang ada di bidang cyber antara lain cyber attack, baik yang bersifat defensive maupun offensive,” katanya melalui siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) yang diterima Jurnal Nasional.

Sementara itu, Kepala Subdinas Penerangan Umum (Kasubdispenum) Dispenal yang juga sebagai Ketua Pelaksana Latihan Kolonel Laut (S) Julius Widjojono mengatakan, pelatihan yang diberi nama Naval Image Building Operation (NIBO) diikuti oleh 15 Perwira TNI AL yang berdinas di satuan kerja (satker) terkait. Antara lain Staf Pengamanan Angkatan Laut (Spamal), Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Dispamal), Dinas Komunikasi dan Elektronika Angkatan Laut (Diskomlekal), Dinas Informasi dan Pengolahan Data Angkatan Laut (Disinfolahtal), Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), serta Dinas Penerangan Kotama TNI AL.

“Kegiatan ini merupakan tahap awal dan diharapkan pelatihan ini akan terus berkesinambungan seiring dengan perkembangan cyber space yang terus berkembang dinamis,” katanya.

Menurut Julius Widjojono, materi yang diberikan mencakup pengoperasian media cyber, pengamanan media cyber, dan pengembangan media cyber, dengan metode pelatihan kuliah di kelas, praktek di ruang Naval Media and Website Center (NMWC) Dispenal, serta diskusi dan tanya jawab. Sedangkan instruktur dalam pelatihan ini didatangkan dari PT. Sira Manunggal Selaras yang saat ini sebagai narasumber Tim Kerja Media Cyber Kementerian Pertahanan.

Julius menambahkan, melalui pelatihan yang berlangsung selama lima hari, 15-19 April 2013 ini, para peserta kini dapat memahami pentingnya memaksimalkan fasilitas information and communication technology (ICT) yang terus berkembang. Diantaranya mendayagunakan fasilitas berbasis ICT secara maksimal, baik social media seperti facebook dan twitter maupun fasilitas lainnya seperti website, e-mail, e-learning, digital library, termasuk mampu melakukan tindakan menganalisa berita di media massa, serta meng-counter attack terkait berita atau informasi yang berpotensi mendeskreditkan TNI AL.

“Sebagai organisasi yang senantiasa berkecimpung dengan teknologi, maka pemahaman akan information and communication technology merupakan sebuah tuntutan mutlak dalam aktifitas dunia global dewasa ini, terlebih dalam rangka mendukung kemampuan TNI Angkatan Laut guna meraih predikat sebagai the wold class navy,” kata Kasubdispenum Dispenal.





Sumber : Jurnas