Pages

Sabtu, April 13, 2013

Korea Selatan Memahami Kekhawatiran Indonesia Atas Penundaan KFX/IFX

SEOUL-(IDB) : Proyek prestisius-ambisius Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment ditunda pada tahap pertama. Hal itu dinyatakan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young-sun, sebagai satu rancang bangun jangka panjang; sehingga kedua negara tidak perlu merasa tergesa-gesa.

Kim menyatakan hal itu di ruang kerjanya, di Jakarta, Jumat, atas kelangsungan proyek arsenal tempur taktis-strategis senilai 8 miliar dolar Amerika Serikat itu. 

"Proyek (KFX/IFX) ini tidak dihentikan. Ini proyek jangka panjang, sehingga tidak perlu tergesa-gesa. Kami masih mengkaji kelayakannya, selain itu juga ada upaya untuk mengadopsi teknologi-teknologi terbaru untuk diimplementasikan ke dalamnya," ujar Kim.

Meski demikian, Kim mengaku sangat memahami ketergesaan yang mungkin muncul di Indonesia berkaitan dengan kepastian soal proyek KFX/IFX.

"Kami paham sepenuhnya betapa penting proyek IFX/KFX, namun untuk saat ini kami masih mengkaji kembali kelayakannya," ujar dia. 

Dari sisi Korea Selatan, inisiasi pengembangan KFX ini telah dilakukan sejak 2001 pada saat Presiden Korea Selatan, Kim Dae-jung, memimpin negara industri terkemuka Asia itu. Mereka sudah sangat paham bahwa proyek KFX ini layak dikerjakan sejak masa kepemimpinan presiden itu, alias 12 tahun lalu.

Menurut sumber, Korea Selatan pada 2010 menggandeng Indonesia mengembangkan KFX/IFX itu dengan pertimbangan Indonesia mitra tepat untuk itu. Saat itu, Korea Selatan menawarkan banyak hal, di antaranya transfer teknologi kelas tinggi pesawat tempur yang digadang-gadang sekelas dengan F-35 Lighting II buatan Amerika Serikat. 

Indonesia belakangan banyak membeli arsenal militer dari Korea Selatan, dimulai dengan 12 unit KT-1B Wong Bee untuk TNI AU, perawatan total kapal selam kelas U-209 KRI Cakra/402 hingga pembelian lima unit lagi kapal selam serupa dengan dua di antaranya dibuat di Tanah Air.

Pula, tahap final pembelian FTA-50 Golden Eagle dari Korea Selatan untuk TNI AU telah dilakukan. TA-50 Golden Eagle ini menyisihkan pesaingnya, Yakovlev Yak-130 Mitten buatan Rusia dan Aermacchi M-346 dari Italia.

Korea Selatan sendiri, sejak lama mengincar F-22 Raptor buatan Lockheed, Amerika Serikat, untuk memperkuat angkatan udaranya mengingat negara itu masih dalam status perang dengan Korea Utara. Amerika Serikat tidak mengijinkan F-22 Raptor dibeli Korea Selatan, karena mereka "lebih menyukai" mengalihkan arsenal strategis itu kepada Jepang.

"Banyak aspek yang harus diperhatikan, maka dari itu ini menjadi sebuah proyek jangka panjang. Tentunya akan menyita banyak waktu, kita bisa menjalankannya pelan-pelan," kata Kim menambahkan.

Sebelumnya, pada awal Maret, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Sisriadi juga telah memastikan proyek KFX/IFX tidak dihentikan melainkan ditunda selama 1,5 tahun (hingga September 2014) melalui surat resmi yang dikirim oleh pihak Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korsel.

Ia mengatakan, produksi bersama pesawat KFX/IFX yang telah disetujui pada 2011 telah berhasil menyelesaikan tahap pertama, yaitu Technology Development Phase (TD Phase) pada Desember 2012.

Dalam pelaksanaan TD Phase selama 20 bulan, Indonesia dan Korea Selatan telah membentuk Combine R&D Centre (CRDC) dan telah mengirim sebanyak 37 tenaga ahli Indonesia guna bersama kolega Korea Selatan-nya merancang-bangun pesawat KFX/IFX.

Namun, kata dia, di dalam perjalanan mengikuti perkembangan politik dan ekonomi, pemerintah Korea Selatan melalui surat resmi yang dikirim DAPA, berinisiatif menunda pelaksanaan produksi selama 1,5 tahun (hingga September 2014). 

Penundaan ini disebabkan belum ada persetujuan Parlemen Korea Selatan untuk menyediakan anggaran yang diperlukan guna mendukung tahap EMD (Engineering and Manufacturing Development Phase) Program.

Sisriadi menjelaskan, ada tiga tahap proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X, tahap pertama, pengembangan teknis, diikuti rekayasa manufaktur dan ketiga, pembuatan prototipe.

"Tahap yang ditunda itu tahap kedua. Pada masa penundaan, pemerintah Korea Selatan akan melaksanakan studi kelayakan ekonomis terhadap program ini," kata dia.
 
 
 
 
 
Sumber :  Antara

TNI Akan Gelar Latgab TNI Tingkat Divisi

latgab-sub
JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013. Hal ini ditandai dengan kegiatan Penataran Pelaku Latihan Posko yang dibuka oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Daryatmo, S.IP selaku Direktur Latihan (Dirlat) Latgab TNI, bertempat di Markas Divisi Infantri 1 Kostrad Cilodong, Bogor-Jawa Barat, Jumat (12/4/2013).

Penataran Pelaku Latihan Posko bertujuan agar para pelaku Latgab TNI tahun 2013 mendapat pencerahan dan pembekalan sebaik-baiknya, agar dalam pelaksanaan latihan tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Pembekalan yang diberikan, antara lain tentang Operasi Gabungan, Operasi Udara Gabungan, Operasi Linud, Operasi Amfibi, Operasi Laut Gabungan, Penerapan Strategi Latihan Gabungan TNI, Materi Olah Yudha Latgab TNI dan Prosedur Administrasi Logistik Latgab TNI.

Dalam amanatnya Kasum TNI menyampaikan, bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan Latihan Posko Latgab TNI tahun 2013, perlu adanya kegiatan briefing pelaku latihan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman antara penyelenggara dan pelaku latihan. Kegiatan briefing pelaku ini didalamnya juga terdapat pencerahan dari tim revisi operasi gabungan dan kampanye militer.

latgab-tengah
Penyelenggaraan latihan gabungan ditujukan, disamping untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional juga untuk menguji doktrin-doktrin pertahanan masing-masing matra baik dari aspek personel, materiil, perangkat lunak serta alutsista, yang sewaktu-waktu siap digunakan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman yang mungkin akan timbul. “Latihan Posko Latgab TNI ini harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan didesain serealistis mungkin sehingga benar-benar membawa manfaat untuk tujuan Latgab”, harapnya.

Lebih lanjut dikatakan, agar penyelenggaraan Geladi Posko Latgab TNI benar-benar dapat efektif bagi upaya peningkatan profesionalitas TNI dalam pelaksanaan tugas pokoknya, maka skenario latihan harus dibuat serealistis mungkin disesuaikan dengan prediksi operasi militer yang paling mungkin terjadi dihadapkan dengan ancaman. Keberhasilan Geladi Posko Latgab TNI tidak terlepas dari peran penyelenggara dan pelaku Latgab.

Kasum TNI berpesan agar para pelaku latihan dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk betul-betul memahami materi pencerahan maupun semua briefing yang akan disampaikan oleh para Deputi Latihan yang tentunya akan sangat bermanfaat dalam mendukung penyelenggaraan Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi tahun 2013.

Hadir pada acara tersebut Pangkostrad selaku Pangkogab TNI, Wapang Kogab, Kas Kogab, Pangkogasgab, para Dansatgas, Perwira Staf Kogab, Kogasgab dan Kosatgas.





Sumber : Poskota

TNI AL Laksankan Uji Skill Calon Komandan KRI

JAKARTA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan uji skill kepada para perwira yang akan menjabat sebagai Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmabar di Perairan Teluk Jakarta, Kamis (11/4/2013).
 
Uji Skill yang menggunakan KRI Imam Bonjol-383 dan KRI Kobra-867 tersebut, para perwira diberikan kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan dalam mengawaki KRI.

Sehari sebelumnya, para perwira tersebut telah melaksanakan Uji Kompetensi secara tertulis dan lisan di hadapan Panglima Koarmabar (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., yang diwakili Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI M. Atok Urrahman di Komando Latihan Koarmabar (Kolatarmabar).

Uji Kompetensi yang telah dilaksanakan secara tertulis dan wawancara secara lisan kepada Perwira Koprs Pelaut sejumlah lima Perwira Menengah dengan pangkat Letnan Kolonel dan empat Mayor serta satu Perwira Pertama dengan pangkat Kapten yang direncanakan untuk diberikan kepercayaan menjabat Komandan unsur KRI jenis Parchim dan jenis kapal PC jajaran Koarmabar.

Dalam kegiatan uji skill tersebut dipimpin Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmabar (Dansatkorarmabar) Kolonel Laut (P) Nur Singgih Prihartono dengan KRI Imam Bonjol- 383 dan Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmabar (Dansatrolarmabar) Kolonel Laut (P) Deni Septiana dengan KRI Kobra-867 serta didampingi perwira penguji dari Kolatarmabar.





Sumber : PelitaOnline

Wacana Menjadikan Lanud Iswahyudi Jadi Bandar Udara Di TolakTNI AU

MADIUN-(IDB) : TNI Angkatan Udara menolak usulan pemerintah daerah yang meminta agar Pangkalan Udara Iswahyudi di Magetan, Jawa Timur, yang selama ini berfungsi sebagai pangkalan militer diperluas penggunaannya untuk kepentingan sipil.

"Usulan untuk memperluas fungsi Lanud Iswahyudi ke kepentingan sipil sudah kami ajukan pada tahun 2010, namun tidak disetujui. Waktu itu yang mengusulkan adalah para kepala daerah yang ada di wilayah Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, dan Nganjuk," ujar Bupati Madiun Muhtarom kepada wartawan, Jumat.

Menurut dia, penolakan tersebut karena Lanud Iswahyudi Magetan merupakan pangkalan militer yang banyak terdapat peralatan tempur, alat perang, dan juga senjata milik TNI AU. Dengan pertimbangan itu sehingga tidak akan mungkin dibuka untuk umum.

"Tidak ada izin dari Kepala Staf Angkatan Udara saat itu. Alasannya adalah untuk keamanan negara, karena di dalamnya ada alat perang TNI AU," kata dia.

Ia mengakui jika semisalnya di wilayah Madiun terdapat lapangan terbang sipil, maka daerahnya akan lebih dinamis. Hal tersebut karena keberadaan lapangan terbang akan memicu munculya bisnis ikutan di bidang ekonomi dan pariwisata, seperti hotel, restoran, tempat wisata, dan jasa biro perjalanan.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan rencana pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Madiun dari wilayah Kota Madiun ke wilayah Caruban sesuai dengan PP Nomor 52 tahun 2010.

Pihaknya sangat mendukung upaya sejumlah kepala daerah di Jawa Timur untuk membangun lapangan terbang demi kelancaran akses transportasi, seperti yang sedang digagas oleh Kabupaten Bojonegoro dan lainnya. Terlebih, infonya izin telah keluar dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan juga TNI AU.

Meski tidak disetujui keberadaan lapangan terbang, pihaknya optimistis pengembangan wilayah Madiun dan sekitarnya akan terus berjalan.

"Setelah ini akan dibuka jalan tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono yang juga melewati Kabupaten Madiun. Keberadaan tol tersebut sangat penting dan mampu memberikan 'multiplier effect' yang luar biasa bagi warga Kabupaten Madiun, terutama di bidang sosial dan ekonomi," kata dia.





Sumber : Jurnas

Persiapan Latgab TNI, F16 DanSukhoiTidakMeriahkan HUT TNI AU

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menuturkan alasan pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) seperti F-16, Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 MK2 tidak ditampilkan dalam perayaan HUT TN AU ke-67 yang digelar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,.
 
Kedua pesawat tersebut, rencananya difokuskan untuk latihan gabungan TNI yang digelar pada Mei 2013 mendatang.

"Sejumlah alutsista (pesawat) tidak dapat ditampilkan dalam memeriahkan HUT TNI AU kali ini karena difokuskan untuk latgab," kata KSAU, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Marsekal TNI Ida Bagus menuturkan, dalam perayaan puncak hari ulang tahun TNI AU itu menampilkan 2 tim pesawat aerobatik kebanggaannya yaitu Jupiter Aerobatic Team (JAT) dari Skadron Pendidikan 102 Lanud Adi Sutjipto dan Team Dynamic Pegasus Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma Kalijati Subang, Jawa Barat.

Atraksi yang dilakukan di Landasan terbang Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, ini menampilkan simulasi antiteror yang dilakukan oleh Detasemen Bravo yang berjumlah sekitar 70 orang.

Atraksi dimulai dengan 20 anggota melakukan terjun payung dari pesawat Hercules. Mereka harus mendarat tepat di atas kapal karet yang ditaruh di lapangan.

Saat mendarat tiba-tiba terjadi ledakan yang diduga bom yang berjarak sekitar 3-5 meter dari perahu karet. Ledakan itu sempat menarik perhatian masyarakat yang menonton sampai-sampai mereka melewati batas penonton.

Ada tiga aksi yang cukup unik seperti aksi Pegasus solo yaitu pesawat menukik tajam ke atas yang disebut Pegasus Wing Jump, merupakan manuver malalui cuaca buruk. Kedua, Pegasus Kiss yaitu ada 4 pesawat Pegasus yang saling berhadapan seolah-olah mereka saling berciuman dan terakhir atraksi Pegasus Pusaran Angin.





Sumber : Tribunnews