JAKARTA-(IDB) : Bahwa “Jiwa Korsa” yang membuat “Militer” menjadi “lebih” dari semua
institusi manapun di Indonesia. Kemudian, media jangan hanya memojokkan
pihak TNI dengan meng-Expose berita pembunuhan Preman. Preman yang
dibunuh hanya dihukum 2 tahun, padahal sudah membunuh dan memperkosa.
Jangan hanya mempermasalahkan kejadian di LP saja…
Apalagi, Jenderal Purn. Luhut telah melihat rekaman CCTV waktu
penganiayaan/pembunuhan di Hugos Cafe. Bagaimanapun Prajurit Kopasus
sudah bilang bahwa yang bersangkutan adalah Prajurit Kopassus, tapi
malah tambah banyak yang mengeroyok. Kepala dipukul dengan botol
Minuman, sudah roboh, malah ditusuk pisau, dihajar, ditendang sudah
tidak bergerak (meninggal) masih diseret-seret.
Kata Beliau, “saya saja sangat tidak nyaman, darah saya mendidih”.
Sekarang, kenapa Media tidak mecari sumber CCTV di Hugos Cafe itu,
tayangin dan kita lihat commentar dari masyarakat luas.
Jangan hanya mempermasalahkan kejadian di LP saja…
Kata beliau, Kenapa sih orang-orang ini hanya menjelek-jelekkan TNI terus ?? Apa Mereka lebih baik dari TNI ?? Mereka yang commentar menjelekkan TNI, itu saya tahu dan bisa tunjuk hidung…kelakuannya. Cara berpikir Prajurit, Militer, beda dengan para “orang-orang” yang hanya bisa cuap-cuiap saja karena merasa “intelektual”. Padahal saya yakin tamtama Bintara TNI lebih baik dibanding mereka-mereka yang hanya bisa commentar di ruangan ber AC.
Dari beliau, “mari kita merenung, bahwa sampai detik ini TNI masih
merupakan yang Terbaik yang menjadi Garda Bangsa ini karena TNI memiliki
“Jiwa Korsa”.
Sumber : JKGR