JAKARTA-(IDB) : Salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Teluk
Lampung (TLP)-540 melaksanakan operasi Angkutan Laut Militer
(Anglamil) dalam rangka mendukung pergeseran pasukan (serpas) Batalyon
Pasmar-2 Jakarta dalam pengamanan pulau Terluar (Pamputer) XIV Wilayah
Timur tahun 2013, bertolak dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Tanjung
Priok, Selasa (9/4).
KRI Teluk Lampung (TLP)-540 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P)
Marwiji Harahap, adalah Kapal Perang jenis Landing Ship Tank (LST) Type
Frosch, yang bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI
AL dan juga sebagai kapal pengangkut personel, logistik dan materiil ke
pulau-pulau perbatasan dan daerah-daerah rawan di wilayah Indonesia. KRI
itu dibuat di galangan VEB Penee Werft Wolgast, Jerman Timur, pada
tahun 1979 dan saat ini merupakan salah satu unsur Komando Lintas Laut
Militer (Kolinlamil) yang berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer
(Satlinlamil) Surabaya.
KRI Teluk Lampung memiliki berat 1,900 ton. Dengan dimensi 90,70
meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft
menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18
knot.
Asisten Operasi (Asops) Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Abdul Rasyid
K, S.E. mengatakan, operasi pergeseran pasukan dan material merupakan
salah satu tugas dan fungsi Kolinlamil sebagai pembina kemampuan sistem
Angkutan Laut Militer, dengan menyelenggarakan pergeseran pasukan TNI
dan Polri yang meliputi personel, peralatan dan perbekalan, baik yang
bersifat administratif maupun taktis strategis.
”Bahwa operasi pergeseran pasukan ini merupakan salah satu tugas
pokok yang diemban oleh Kolinlamil sebagai Kotama operasional TNI, oleh
karena itu agar Komandan KRI beserta seluruh ABK mengedepankan faktor
keamanan personel maupun material, baik KRI maupun pasukan yang
diangkut”, tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan Asops Pangkolinlamil, sambil melaksanakan
lintas laut menuju daerah sasaran guna mendukung pergeseran pasukan
(serpas) Satgas Batalyon Pasmar-2 Jakarta, dan sekaligus melaksanakan
operasi penegakan hukum di laut dengan melaksanakan pendeteksian
terhadap berbagai kegiatan pelayaran kapal-kapal niaga maupun kapal ikan
sepanjang route pelayaran menuju daerah operasi, dengan tetap
mengutamakan keamanan.
Selama kegiatan operasi di sepanjang perairan yang menjadi route
dalam penugasan, juga melaksanakan kegiatan pendeteksian terhadap
kemungkinan berbagai tindak pidana yang terjadi di laut. Paling tidak,
kehadiran KRI Teluk Lampung (TLP)-540 selama lintas laut di perairan
perbatasan wilayah Timur dapat memberikan dampak yang berarti dalam
pengendalian laut di kawasan perairan Indonesia khususnya kawasan
perbatasan.
KRI Teluk Lampung (TLP)-540 dalam rangka mendukung pergeseran pasukan
(serpas) Batalyon Pasmar-2 Jakarta di bawah pimpinan Dansatgas Kapten
Marinir Nurkodli Arbain yang jabatan sehari-hari Komandan Kompi G
Yonif-6 Marinir, guna rotasi Satgasmar sebelumnya untuk pengamanan
pulau-pulau kecil terluar ke wilayah Timur Indonesia antara lain Pulau
Marore, Pulau Miangas, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau
Brass, Pulau Biak, Pulau Batek, Pulau Danarote.