Pages

Sabtu, April 06, 2013

Dankormar Terima Kunjungan Wakil Komandan Operasi Gabungan AB Australia



JAKARTA-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington menerima kunjungan Wakil Komandan Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Australia Real Admiral Stephen Gilmore, AM, CSC, RAN beserta staf di Gedung Putih Mako Kormar, Jl Prapatan No. 40 Jakarta Pusat, Jum’at (5/4)

Kunjungan bintang dua Angkatan Bersenjata Australia tersebut dimaksudkan untuk menjalin serta mempererat hubungan kerjasama antara Angkatan bersenjata kedua negara. Kunjungan kehormatan diakhiri dengan saling tukar menukar cinderamata.

 
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Buyung Lelana, Asops Dankormar Kolonel Marinir Purwadi.





Sumber : Kormar

Berita Foto : Aron Demo Flight

JAKARTA-(IDB) - Suasana pagi di Pondok Dayung, Tanjung Priok terlihat meriah, Pondok Dayung yang dikenal sebagai markas Kopaska, kali ini kedatangan tamu yaitu sebuah Flying Ship bernama Aron.  Flying Ship adalah sebuah istilah yang disematkan bagi kendaraan yang mampu beroperasi di air dan (secara terbatas) di udara.  Teknologi ini sebenarnya lebih dikenal dengan istilah WIG Craft atau Wing in Ground Craft.

Tidak seperti WIG umumnya, yang hanya melayang beberapa kaki, Aron M50 yang ditampilkan oleh Aron Flying Ship Ltd mampu melayang hingga 150 m (450 kaki) dengan kecepatan maksimum 220 km/jam.  Aron M50 sendiri memiliki kecepatan jelajah 180 km/jam dan memiliki jarak terbang hingga 800km  dalam mode WIG.  Dengan daya mesin 250HP pesawat yang beroperasi sepenuhnya di air (dan di udara) ini membutuhkan 1 orang pilot dan dapat dimuati hingga 4 crew.   Dari perbincangan dengan pilot uji, ARC mendapatkan informasi jika Aron M50 sangat mudah dan nyaman dikendalikan apalagi untuk seorang pilot berpengalaman.



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
Sepanjang acara tanya jawab para tamu yang berasal dari Kementerian Pertahanan, TNI AU, AL, Polairud, Basarnas serta beberapa perusahaan swasta nasional terlihat antusias bertanya untuk menggali kemampuan yang dimiliki oleh Aron dan apakah kebutuhan mereka dapat dipenuhi oleh Flying Ship yang demonya dilakukan selama kurang lebih 15 menit sebelum sang pilot uji keluar dari kokpit untuk memberi hormat kepada para undangan.
 





Sumber : ARC 

Menbanpur-1 Mar Gelar Kesiapan Latgab TNI 2013

SURABAYA-(IDB) : Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir yang tergabung dalam Denbanpur Pasrat menggelar kesiapan pasukan dan material yang terlibat dalam Latgab TNI 2013. Gelar kesiapan latihan tersebut ditinjau langsung oleh Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari S di Bhumi Marinir Karang Pilang Surabaya, Jum’at (05/13).

Rangkaian kegiatan diawali dengan paparan kesiapan Denbanpur Pasrat dalam menghadapi Latgab TNI 2013 yang disampaikan oleh Danmenbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Nurri Andrianis Djatmiko diruang serbaguna Yonzeni-1 Marinir. 

Selesai paparan, Komandan Pasmar-1 melaksanakan olahraga jalan sehat bersama prajurit Menbanpur-1 Mar mengelilingi area Ksatrian dan finish di lapangan apel Ksatrian Sutedi Sena Putra Karang Pilang Surabaya. 

Sesampai di lapangan apel Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hadi S didampingi Para Asisten Pasmar-1, Para Dankolak/Satlak Pasmar-1 langsung meninjau kesiapan personel dan material Denbanpur Pasrat dalam menghadapi Latgab TNI 2013. Mayor Marinir Budi Setiyoko selaku Pejabat Dandenbanpur dihadapan Danpasmar-1 menerangkan tugas pokok Denbanpur Pasrat dan tugas unsur-unsur yang berada didalamnya serta mendemonstrasikan peran tiap unsur-unsur Denbanpur Pasrat dalam mendukung pasukan tempur yang berada didepan, dimana kegiatan tersebut disimulasikan dalam situasi dan kondisi pertempuran yang sesungguhnya.

 
Simulasi kegiatan Denbanpur Pasrat dalam mendukung pertempuran meliputi dukungan logistik, pemeliharaan dan perbaikan peralatan serta perlengkapan perang seperti perbaikan kendaraan tempur , kendaraan taktis dan senjata berat maupun senjata ringan. Dukungan yang dilakukan Denbanpur Pasrat juga meliputi pengobatan dan perawatan personel yang terluka dalam pertempuran, mengurus tawanan perang serta pembersihan lapangan ranjau anti personel maupun ranjau anti tank.

Dalam akhir peninjauannya, Komandan Pasmar-1 menyampaikan rasa bangga setelah melihat kemampuan dan kesiapan prajurit Marinir yang tergabung dalam Denbanpur Pasrat dan meminta agar seluruh personel terus belajar, berlatih, memahami tugas pokok baik perorangan sampai ketingkat organisasi dan selalu menjaga kondisi fisik guna menghadapi tugas di masa yang akan mendatang.





Sumber : Kormar

TNI AU Dari Skadron Udara 3 Latihan Cresh Team

MADIUN-(IDB) : Dalam suatu kegiatan penerbangan, baik untuk misi operasi maupun latihan, pesawat tempur kemungkinan mengalami emergency karena faktor alam atau gangguan teknis, sehingga pesawat harus medarat darurat dan sangat membahayakan penerbang maupun pesawatnya.
 
Mengantisipasi situasi tersebut, penerbang Skadron Udara 3, bersama team “Cresh Team” Lanud Iswahjudi mengadakan latihan “Cresh Team” dengan menggunakan pesawat tempur F-16, di depan hanggar Skadron Udara 3, Jumat (5/4).

Crash Team adalah upaya penyelamatan seorang penerbang dan pesawat saat mengalami emergency yang memerlukan tindakan penanganan secara khusus karena di sekitar pesawat terkontaminasi bahan kimia Hidrazyne yang sangat membahayakan penerbang. Oleh karena itu setelah pesawat mendarat tim Recovery Feul System lengkap dengan pakaian Rokets Fuels Handler harus secepatnya menetralisir Hidrazyne tersebut menggunakan air larutan kaporit.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari seksi Keselamatan Terbang dan Kerja Lanud Iswahjudi. Latihan penyelamatan penerbang bertujuan untuk meningkatkan Skill dan kualitas personel tim SAR maupun para teknisi APG (Air Plane General) dan tim Recovery Feul System Skadron Udara 3.





Sumber : TNI AU

SBY Angkat Topi Untuk Kopassus

Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari, meminta penyerangan Lapas Cebongan, menjadi momentum bagi aparat hukum untuk memberantas premanisme.
 
JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta penyelidikan dan penyidikan terhadap oknum Kopassus yang terlibat penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sabtu, 23 Maret 2013 lalu dilakukan secara transparan. Sehingga semua pihak yang bertanggung jawab dapat menerima hukuman sesuai apa yang diperbuat.

Dia menegaskan tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan dalam negara hukum, meski itu terjadi karena ada jiwa korsa atau perasaan kesatuan korps dalam keyakinan 11 personel Kopassus penyerang Lapas Cebongan, Sleman, DIY. Namun, SBY memuji para prajurit yang telah mengakui perbuatannya sebagai sikap bertanggung jawab dan berjiwa kesatria.

"Mereka siap terima sanksi, bagi saya itu berat. Mereka bertanggung jawab dan kesatria, itulah prajurit sejati yang harus ditunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata SBY, Jumat 5 April 2013.

SBY memahami jiwa korsa itu muncul karena perilaku sekelompok orang yang disebut preman dengan sadis membunuh Serka Heru Santoso, seorang Bintara Kopassus TNI AD. Akan tetapi, jiwa korsa seperti itu juga tidak dibenarkan.

Kepada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat, SBY memerintahkan agar setiap komandan di semua jajaran TNI memikul tanggung jawab penuh untuk memastikan setiap prajurit TNI memelihara disiplin dan kehormatan korps TNI.
 
"Pembinaan kepada para prajurit harus dilakukan terus-menerus. Mulai komandan peleton hingga komandan batalyon harus secara langsung mengenal anggotanya dengan baik. Moral prajurit harus dipelihara," ujarnya.

Dia juga minta kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para komandan di lingkungan TNI, agar tidak ada lagi personel TNI yang melanggar hukum publik karena menganggap dirinya berada di atas hukum.

SBY juga memastikan Polri bertindak tegas menyingkirkan premanisme dan semua bentuk organisasi kriminal. Seperti diketahui penyerangan oleh 11 anggota Kopassus Grup II itu dilakukan setelah mendengar Serka Heru Santoso, ditusuk kelompok preman di Hugo's Cafe hingga tewas pada Selasa, 19 Maret 2013. 

"Jalan-jalan dan tempat-tempat umum harus bersih dari semua bentuk premanisme yang mengancam harta benda dan nyawa. Warga harus merasa aman di manapun dan di semua waktu, siang dan malam," kata Presiden SBY melalui Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa.

Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari, meminta penyerangan Lapas Cebongan, menjadi momentum bagi aparat hukum untuk memberantas premanisme. Ulah para preman itu sudah sangat meresahkan warga. Menjadi tugas negara menertibkan para preman ini.

Aparat keamanan dan penegak hukum harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menyikat habis premanisme di negeri ini. "Sudah bukan rahasia lagi bahwa rakyat di berbagai tempat mengalami keresahan atas maraknya premanisme. Rakyat tidak berani membalas para preman, dan terbukti hanya aparat TNI yang memiliki keberanian untuk membalas aksi-aksi para preman," ujar Hajriyanto.

Hukum Militer

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan bahwa pihaknya menyerahkan proses hukum kasus penyerangan Penjara Cebongan kepada TNI. Ini termasuk segera melimpahkan seluruh barang bukti kepada TNI.
"Barang bukti yang ada pada kami nanti akan kami serahkan untuk proses lebih lanjut. Kami akan serahkan barang bukti terkait dengan hasil laboratorium forensik ke penyidik militer," kata Timur. Timur menegaskan pihaknya tidak akan ikut campur mengenai proses hukum tersebut.
Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, menyatakan proses persidangan 11 oknum Kopassus itu digelar di Peradilan Militer dan terbuka untuk umum. Menurut dia sanksi bagi para pelaku merupakan kewenangan pimpinan tertinggi Angkatan Darat. "Saya hanya penandatangan terakhir," ujar Agus.

Meninggal Dalam Tugas
Agus mengungkapkan bahwa Heru Santoso tewas dikeroyok kawanan preman Dicky Ambon saat sedang bertugas. Agus menegaskan saat kejadian itu, almarhum itu tidak sedang bersenang-senang. Dia di kafe itu dalam rangka menjalankan tugas.
      
"Dia tidak minum-minum. Dia sedang ada misi. Namun, dia malah dikeroyok dengan keji, dipukuli, ditendang, ditusuk. Dia sempat minta tolong, tapi tidak ada yang membantu," ucap Agus kepada VIVAnews di markas Kopassus, Cijantung Jakarta Timur.

Di mata Agus dan rekan-rekan almarhum lainnya, Serka Heru adalah sosok pribadi yang baik dan tidak pernah macam-macam. Dia anggota intelijen Kopassus dan merupakan anggota komunitas intelijen yang tergabung dalam Rapat Koordinasi Intel Daerah (Rakominda).
      
Menurut dia, Heru dalah salah satu prajurit terbaik yang pernah dimiliki Kopassus. "Ia adalah sosok prajurit berprestasi, salah satu yang terbaik. Anaknya memang baik, jadi wajar kalau rekan seangkatannya merasa kehilangan lantas timbul rasa solidaritas korps."
Para pelaku adalah bekas anak buah Heru. Pelaku ingin membalas kebaikan Heru yang pernah menolong mereka. "Serka Heru Santoso adalah atasan pelaku yang telah berjasa menyelamatkan pelaku dalam sebuah tugas operasi," kata Ketua Tim Investigasi Penyerangan Lapas Cebongan TNI AD, Brigadir Jenderal Unggul K Yudhoyono.

Rasa kehilangan tidak hanya dialami oleh rekan sesama prajurit Kopassus. Duka mendalam juga dirasakan keluarga Heru Santoso. Indria, istri Heru saat ini tengah mengandung buah cinta mereka. Indria yang belum setahun mengarungi bahtera rumah tangga bersama Heru itu sangat terpukul. "Rasanya seperti tidak berpijak lagi ke bumi," kata Indria di Palembang. Kini dia hanya bisa pasrah sambil menanti kelahiran anak Heru.

Di mata keluarga Heru sangat bertanggung jawab dan menjadi teladan. Menurut ibunda Indira, Jamilah, Heru selalu mengajarkan istrinya untuk selalu berbagi dan mengasihi orang lain. Sebelum meninggal, Heru sempat berencana membawa keluarganya tinggal di Solo agar dekat dengan dirinya.
Selama ini sang istri bertugas sebagai PNS di Palembang. Tapi niat itu tak pernah terlaksana. Pesan terakhir yang disampaikan Heru adalah agar namanya disisipkan pada nama anaknya.





Sumber : Vivanews

Danjen Kopassus: Kasus Cebongan Saya Yang Paling Bertanggung Jawab

JAKARTA-(IDB) : Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo menyatakan siap bertanggung jawab atas terjadinya penyerangan dan pembunuhan empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Dengan tegas, ia siap berada di baris terdepan mempertanggungjawabkannya.
"Semua (yang terlibat) itu bawahan saya, anak buah saya. Maka di Kopassus, saya orang yang terdepan yang paling bertanggung jawab," kata Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2013).
Namun begitu, Agus mengatakan bakal mengikuti prosedur sesuai hukum yang berlaku di militer. Ia menyerahkan semua sesuai hukum meski siap bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Investigasi TNI AD terkait penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Brigjen TNI Unggul Yudhoyono mengakui bahwa oknum Grup II Kopassus Kartosuro adalah pihak penyerang empat tahanan terkait pembunuhan Serka Santoso. Menurutnya, penyerangan ini berhubungan dengan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso, yang juga anggota TNI AD, pada 19 Maret 2013 dan pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013 oleh kelompok preman di Yogyakarta.
Serka Heru Santoso merupakan pejabat bintara peleton Kopassus yang notabene atasan langsung para pelaku yang juga pernah berjasa menyelamatkan pelaku saat melaksanakan tugas operasi. Sementara Sertu Sriyono adalah mantan Kopassus yang notabene merupakan rekan pelaku saat latihan komando.
"Peristiwa tersebut dilatarbelakangi jiwa korsa yang kuat di mana jiwa korsa merupakan roh setiap kesatuan militer. Namun, diakui kegiatan serangan ke Lapas II Cebongan adalah penerapan jiwa korsa yang tidak tepat," ujar Unggul. 

Jadi Sorotan Internasional

Pelaku penyerangan empat tahanan titipan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, akhirnya berhasil diungkap tim investigasi yang dibentuk Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD) kemarin. Dari hasil penyelidikan, tim memastikan pelaku penembakan adalah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Selain menjadi pemberitaan media lokal dalam beberapa hari terakhir ini, insiden penyerangan yang mengakibatkan tewasnya empat tahanan Lapas Cebongan ternyata juga menjadi sorotan media asing.
Situs asiaone.com misalnya. Situs asal Singapura ini, Jumat (5/4), menulis Ketua Tim Investigasi Brigjen Unggul K Yudhoyono menyatakan sebelas anggota Kopassus terbukti menjadi pelaku penyerangan empat tahanan Lapas Cebongan pada 23 Maret lalu. Asiaone mengangkat judul 'Pasukan khusus di belakang pembunuhan tahanan penjara, kata tentara Indonesia'.
Sementara situs bbc.co.uk, Kamis (4/5), menyebut di bawah pemerintahan mantan Presiden Suharto, yang berkuasa antara 1967 sampai 1998, Kopassus dituding telah melakukan beberapa pelanggaran hak asasi manusia.
Situs asal Inggris ini juga menulis bahwa insiden itu telah membawa kembali pertanyaan sampai sejauh mana batas-batas kekuatan militer di Indonesia sejak era reformasi yang dimulai pada 1998 lalu dalam menuju demokrasi.
Sedangkan situs abc.net.au hari ini melaporkan, militer Indonesia telah membuat sebuah pengakuan yang menakjubkan dengan menyatakan sebelas anggota pasukan khusus telah menyerang sebuah penjara dan menembak mati empat tahanan. Situs asal Australia ini menulis, pihak militer Indonesia menyatakan penyerangan itu dilakukan untuk menjaga kehormatan unit.
Seperti diketahui, dalam jumpa persnya di Dinas Penerangan TNI AD kemarin, Unggul menjelaskan penyelidikan telah dilakukan sejak 29 Maret lalu. Hasilnya, para pelaku adalah rekan-rekan Serka Heru Santoso yang tewas dalam perkelahian di Hugo's Cafe. Sebelas anggota Kopassus dinyatakan terlibat.
Kesebelas orang itu terdiri dari satu eksekutor, sisanya, delapan orang bertindak sebagai pendukung. Mereka menggunakan mobil Toyota Avanza biru dan Suzuki APV warna hitam. Sementara dua orang lagi berada di mobil Daihatsu Feroza.
Empat tahanan yang tewas tertembak adalah Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, Adrianus Candra Galaja, Yohanis Juan Manbait, dan Gameliel Yermiyanto, yang salah satunya desertir polisi.





Sumber : Kompas