JAKARTA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggelar Operasi Siaga
Tempur Laut tahun 2013 dengan melibatkan delapan kapal perang berbagai
jenis, satu pesawat udara, tim Pasukan Katak dan tim Taifib, tim Repair
serta personel kesehatan yang dilaksanakan selama 180 hari di perairan
yuridiksi nasional wilayah Indonesia bagian barat.
Operasi Siaga Tempur Laut yang dipimpin Komandan Gugus Tempur Laut
Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) Laksamana Pertama (Laksma)
TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., dengan melibatkan 8 KRI jenis parchim
dan angkut tank, Kapal cepat rudal (KCR) dan kapal patroli tersebut
akan melaksanakan operasi yang dikonsentrasikan pada daerah rawan
strategis perairan ZEE dan perairan pulau-pulau terluar.
Operasi Siaga Tempur laut tersebut diberangkatkan dalam suatu upacara
pemberangkatan dengan Irups Asisten Operasi Panglima TNI mayor Jendral
TNI Hambali Hanafiah yang diwakili oleh Komandan Gugus tempur laut
Komando Armada RI Kawasan Barat Laksma TNI Laksma Tri Wahyudi Sukarno,
S.E., di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin lalu.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jendral TNI Hambali Hanafiah dalam
kesempatan tersebut menyampaikan, Operasi Siaga tempur Laut tahun 2013
yang digelar Koarmabar merupakan implementasi tugas operasi militer
untuk perang yang dilakukan oleh koarmabar selaku Kotama operasional
TNI. Operasi tersebut memiliki tujuan menjaga kedaulatan negara dan
penegakkan hukum di laut dengan menggelar unsur-unsur kekuatan laut.
Lebih lanjut disampaikan kegiatan operasi ini akan digelar secara
terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia bagian barat, utamanya di
daerah rawan strategis sebagai antisipasi dan dampak penangkalan dari
berbagai kemungkinan yang timbul.
Kondisi geografis Indonesia, kata Asisten Operasi Panglima TNI juga
memiliki tingkat kerawanan terhadap terjadinya pelanggaran kedaulatan
negara dan hukum di laut, seperti konflik perbatasan, pelanggaran
wilayah, terorisme, sea robber, illegal fishing, illegal trafficking,
penyelundupan senjata dan kegiatan-kegiatan illegal lainnya.
Operasi Siaga tempur Laut dengan nama sandi Arung Pari-13 yang akan
dilaksanakan oleh unsur-unsur TNI Angkatan laut yang dalam hal ini
dilaksanakan oleh Komando Armada RI Kawasan Barat merupakan tugas
kehormatan yang memiliki makna strategis dalam rangka menjaga
kepentingan dan kedaulatan negara.
Keberhasilan tugas ini, kata Asisten Operasi panglima TNI sangat
bergantung pada tekad kita bersama, oleh karena itu laksanakan tugas
yang mulia ini sebagai wujud komitmen sebagai prajurit TNI khususnya
prajurit TNI Angkatan Laut yang mengemban tugas dalam menjaga dan
menegakkan kedaulatan dan hukum di laut wilayah perairan yuridiksi
nasional Indonesia.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jendral TNI Hambali Hanafiah
dalam kesempatan tersebut menyampaikan penekanan kepada prajurit yang
terlibat dalam Operasi siaga tempur Laut antara lain, tindak tegas
segala bentuk ancaman yang melanggar kedaulatan negara dan hukum di laut
sesuai dengan aturan yang berlaku secara hukum nasional maupun
internasional.
Selain itu laksanakan latihan manuver tempur secara professional
guna mengasah naluri tempur prajurit dan laksanakan tugas dengan
mengedepankan “ Zero Accident” melalui pemahaman dan kegiatan sesuai
standart operastion prosedur (SOP) serta pegang teguh disiplin
keprajuritan.