Pages

Jumat, Maret 22, 2013

Malaysia Berminat Beli CN-295 Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Dalam acara Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA), Indonesia akan memamerkan sejumlah pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia. Kabarnya, Malaysia tertarik pada CN 295 seiring dengan merebaknya konflik di Sabah.

Budiman Saleh, Direktur PT Dirgantara Indonesia, mengatakan ada beberapa pesawat yang akan dipamerkan. Di antaranya CN 295 dan produk-produk buatan PT DI lainnya.

"Target kita dari Filipina, 212, 235, dan 295. Saat ini itu target kita Malaysia, yang juga tertarik 295 karena konflik Sabah. Korea tetap tertarik pada 212. PT DI punya stand, ada pesawat TNI AU aktif demo," kata Budiman saat jumpa pers di Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2013).

Apa kelebihan CN 295? Menurut Budiman, pesawat itu generasi terbaru dari semua jenis 'medium lifter'. Pesawat jenis bisa sebagai pengganti pesawat Fokker 27.

"Sebenarnya CN 235, nah yang bentuknya lebih itu CN 295, juga lebih besar mesinnya, hasil kerja sama dengan Airbus Military, Spanyol. Optimistis bakal banyak order," jelasnya.

Menhan Purnomo Yusgiantoro menambahkan, CN 2935 sudah dikirim ke Langkawi. Selain pesawat di atas, ada juga Thailand yang tertarik dengan light transporter buatan PT DI.

"Semoga nanti di sana kita bisa menarik perhatian," ucap Purnomo.

Acara LIMA digelar mulai tanggal 26-30 Maret 2013 di Langkawi, Malaysia. Peserta LIMA terdiri dari negara-negara di Asia Pasifik.





Sumber : Detik

Isu Kudeta, Menhan: Jangan Main-main dengan Negara Ini..!!

JAKARTA-(IDB) : Isu kudeta yang berhembus menjelang demo 25 Maret 2013 jangan ditanggapi terlalu berlebihan. Tidak ada pihak yang bisa melakukan hal itu karena TNI sudah dipastikan tak berbuat demikian.

"Yang mau kudeta itu siapa? Yang punya senjata itu kan TNI. TNI tidak akan berbuat demikian," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro usai jumpa pers usai melepas tim aerobatik Indonesia di Halim Perdanakusumah, Jaktim, Jumat (22/3/2013).

Menurut Purnomo, kedaulatan Indonesia harus tetap dijaga. Aksi demo boleh saja, namun jangan sampai berujung anarkis yang merugikan semua pihak.

"Tapi jangan bebas, kemudian sebebas-bebasnya. Saya peringatkan, jangan main-main dengan negara ini, jangan main-main dengan kedaulatan Indonesia," tegasnya.

Isu kudeta berhembus setelah BIN menyatakan bakal ada aksi demo besar 25 Maret mendatang. Tuntutan para pendemo adalah agar presiden SBY turun dari jabatannya.

Kalau Ada yang Kudeta, Kami Serbu 

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah ada pihak-pihak yang akan melakukan kudeta pada tanggal 25 Maret 2013. Sebab, untuk melakukan kudeta, perlu modal kekuatan senjata.

"Sementara yang punya senjata militer kan hanya TNI," kata Purnomo di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat, 22 Maret 2013. Dia menjamin TNI tidak akan melakukan kudeta. Sebab, TNI memegang teguh prinsip kedaulatan Tanah Air.

Indonesia, Menteri Punomo melanjutkan, memang memegang asas demokrasi. Siapa saja berhak mengeluarkan dan mengemukakan pendapat. Namun, asas demokrasi tetap ada batasnya yaitu tidak boleh melanggar batas kedaulatan Indonesia. "Itu prinsip TNI dan Kementerian Pertahanan. Kalau terjadi kudeta yang ingin menggoyahkan Indonesia, kami serbu mereka," ucap dia.

Sebelumnya, muncul isu akan ada kudeta untuk menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 Maret mendatang. Isu kudeta sebenarnya sudah kerap diembuskan pada 2011 dan 2012 lalu. Semuanya tidak pernah terjadi.






Sumber : Detik

Airbus Gandeng PT.DI Produksi A320 Lion Air

JAKARTA-(IDB) : Pemesanan 234 unit Airbus A320 oleh maskapai Lion air membawa berkah bagi PT Dirgantara Indonesia. PTDI sejak 2008 lalu telah menjadi pemasok dan memproduksi hidung dan bagian depan sayap (engine pylons) berbagai varian A320.

Airbus menyatakan A320 yang diproduksi di Eropa memiliki kontribusi besar dari berbagai pemasok di seluruh dunia. Sedangkan PTDI telah terlibat sebagai salah satu pemasok utama berbagai program Airbus.

"PTDI telah memproduksi suku cadang untuk hidung dan bagian depan sayap A320," kata Juru Bicara Airbus dalam surat elektroniknya kepada VIVAnews, Kamis 21 Maret 2013.

Selain A320, PTDI juga memproduksi sayap bagian depan A380, pesawat komersil terbesar di dunia saat ini.  PTDI juga memproduksi beberapa bagian sayap A350 XWB (extra wide body) terbaru. Pada 2012 lalu, Airbus juga telah mempercayakan PTDI untuk melakukan frame struktural metalik bagian hidung pesawat A350-1000 yang akan mulai beroperasi pada 2017 mendatang.

"Semua pesawat produksi Lion Air akan dirakit di Eropa dan akan dikirim ke Indonesia melalui fasilitas Airbus di Toulouse dan Hamburg," katanya.

Saat dikonfirmasi, Direktur Produksi PTDI, Supra Dekanto, menjelaskan PTDI telah memegang kontrak pembuatan bagian sayap A320 sejak 2008 lalu dan berlaku selama 10 tahun. Rata-rata setiap bulannya PTDI memproduksi dan mengirim 12 bagian sayap senilai Rp7 miliar ke Inggris.

"Kontrak untuk A320 dan A380 berlaku selama 10 tahun. Sedangkan kontrak untuk bagian pesawat A350 untuk 300 unit dan itu baru permulaan," katanya.

Ia mengakui maraknya pengguna A320 di Indonesia memberikan dampak positif bagi PTDI. PTDI kebanjiran pesanan dari Airbus untuk membuat bagian sayap dari A320. "Untuk pembuatan sayap A350 baru permulaan, kami berharap akan ada kontrak jangka panjang," katanya. 





Sumber : Vivanews

Pesawat Hawk Latihan Menembak Dari Udara Ke Darat

RIAU-(IDB) : Skuadron Udara 12 "Black Panther" yang terdiri dari pesawat Hawk 200, Lanud Roesmin Nurjadin, melakukan latihan "Weapon Delivery" yaitu dengan melakukan penembakan dari udara ke darat. Latihan dilakukan di Siabu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Kamis. 

Latihan yang dipimpin langsung oleh Komandan Skuadron Udara 12, Letkol Pnb A Yani Amrullah tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang dalam melaksanakan bombing dan guning.

Selain itu, latihan "Weapon Delivery" merupakan ajang uji ketangkasan para penerbang tempur dalam melaksankan ketepatan menembak ataupun menghancurkan sasaran yang berada di darat.
Latihan yang direncanakan berlangsung dua hari tersebut merupakan latihan profesiensi rutin yang dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan seluruh penerbang Skuadron Udara 12.




Sumber : Kompas

Akhir Tahun Ini Indonesia Akan Adakan Simposium Maritim

Indonesia Maritime tahun lalu
JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI AL, Laksamana Marsetio, mengatakan, Indonesia akan menyelenggarakan simposium maritim pada Desember 2013 guna membahas masalah terkini terkait keamanan dan kegiatan kemanusiaan di kawasan.

"Kami akan mengundang seluruh negara yang tergabung dalam Simposium Angkatan Laut Samudera Hindia (IONS) dan Simposium Angkatan Laut Wilayah Pasifik Barat (WPNS) untuk menghadiri simposium maritim di Jakarta pada Desember 2013," kata Marsetio, usai acara Dialog Pertahanan Internasional Jakarta (JIDD) 2013, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, TNI AL akan mengundang setidaknya 45 kepala staf angkatan laut di wilayah tersebut untuk menghadiri simposium yang juga akan membahas penanggulangan bencana serta kegiatan kemanusiaan.

Marsetio mengatakan simposium lebih memfokuskan kepada kegiatan kemanusiaan karena sejumlah negara di kawasan berlokasi di wilayah gunung api yang rentan terjadi bencana.

"Saya rasa isu tersebut penting mengenai bagaimana upaya sejumlah negara menanggulangi bencana dan bagaimana cara memperkuat upaya penanggulangan bencana," kata Marsetio.

Selain itu Marsetio juga akan memberikan tawaran mengenai rencana latihan maritim gabungan secara multilateral.

"Hal pertama yang akan kami lakukan adalah mengundang sejumlah negara anggota ASEAN dan juga bisa ditambah dengan negara lain menjadi ASEAN plus 2, 3, atau 10," kata Marsetio.

Sebelumnya Indonesia telah mengikuti sejumlah simposium internasional mengenai sektor maritim yang membahas kerjasama keamanan maritim.

Marsetio mengungkapkan bahwa TNI AL akan tetap menjaga kedaulatan negara Indonesia serta mendukung rasa kebersamaan dalam menjaga keamanan maritim secara damai. 





Sumber : Antara

Kedepan Cn-235 Masih Menjadi Pilihan Banyak Negara Sebagai Pesawat Patroli

JAKARTA-(IDB) : Pesawat CN235 produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) termasuk jenis pesawat favorit untuk pertahanan karena berkemampuan mendarat dan lepas landas di landasan pendek dilengkapi pintu belakang (ramp door).

"Banyak peserta acara Asia-Pacific Security and Defense Expo (APSDEX) dari negara-negara Asia-Pasifik bertanya pada kami tentang CN235," kata Rachmat Eko, staf senior Marketing Aircraft Integration PT DI , kepada wartawan di lokasi pameran APSDEX, Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu.

APSDEX yang berlangsung sampai Rabu diselenggarakan sebagai bagian dari program dua tahunan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) dibuka Presiden Susilo Yudhoyono, Selasa (20/3). Acara ini dihadiri pejabat militer dan sipil dari 33 negara dan berbagai utusan bisnis swasta.

Eko menambahkan pelanggan PT DI adalah negara-negara tetangga yang berminat dengan jenis pesawat ini, dalam waktu dekat ini setelah pengiriman pesawat CN-235 TNI AL selesai, kemungkinan besar Angkatan Udara Filipina akan memesan pesawat CN-235.

"Tahun lalu kami menuntaskan pengiriman empat CN-235 versi patroli maritim ke Korea Coast Guard," katanya.

Dalam acara APSDEX ini bererapa peserta dari negara Asia Pasifik mengunjungi stand PTDI sangat antusias dengan produk-produk PTDI, hal ini akan menjadi prospek yang baik untuk pemasaran produk PTDI ke negara-negara Asia Pasifik di masa yang akan datang.

PTDI memproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan, dunia akan membutuhkan 355 pesawat sekelas CN235 sehingga untuk jenis pesawat ini pangsa pasarnya masih cukup menjanjikan, kata Ghozaly Eko.

Berdasarkan proyeksi tersebut, CN-235 diperkirakan akan punya potensi pasar sejumlah 56 untuk segmen sipil dan 33 militer, sehingga total 89 unit pesawat dalam kurun waktu 2012-2016.

CN235 dirancang pertama kali sebagai produksi kerja sama PTDI (dulu IPTN) dengan CASA dari Spanyol, yang kini sudah berganti nama menjadi Airbus Military. 





Sumber : Antara