Pages

Minggu, Maret 17, 2013

KSAL : TNI AL Kembangkan Satuan Tempur

Dalam waktu dekat akan dibentuk Yonif-10 Marinir yang berkedudukan di Pulau Setoko Batam dan Pasmar-3 yang berkedudukan di Sorong Papua

JAKARTA-(IDB) : TNI AL akan kembangkan satuan tempur beberapa wilayah tanah air. Hal itu ditegaskan Kepala Staf  Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio, di sela penganugerahaannya sebagai warga kehormatan Korps Marinir, di  Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (14/3/13).
 
“Dalam waktu dekat akan dibentuk Yonif-10 Marinir yang berkedudukan di Pulau Setoko Batam dan Pasmar-3 yang berkedudukan di Sorong Papua”, ujar Marsetio.
 
Pengembangan satuan-satuan itu adalah untuk mengantisipasi dan menyikapi perubahan paradigma yang terjadi, termasuk mengamankan Selat Malaka dari ancaman prompak,tambah Marsetio.  
 
Diingatkannya pula dengan adanya pengembangan satuan tersebut, seluruh Korps Marinir agar terus berupaya optimal menjaga konsistensi serta meningkatkan kemampuan profesionalisme hingga memenuhi kriteria world class marine.
 
Selain Kasal Laksamana Dr. Marsetio mendapat kehormatan sebagai warga Korps Marinir yang ke 30, Koptu Mar. Eko Yulianto juga mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa yang diberikan langsung oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.
 
Koptu Mar Eko Yulianto merupakan anggota Puskodal Mako Kormar yang beberapa waktu lalu berhasil menggagalkan aksi perampokan sepeda motor di Bekasi.




Sumber : PelitaOnline

Taiwan Kuasai Teknologi Rudal Jarak Menengah

TAIPEI-(IDB) : Taiwan mengembangkan peluru kendali pertama jarak menengah, yang dapat digunakan melawan mantan pesaingnya China, kata mantan menteri pertahanan Michael Tsai dalam buku baru, yang dikutip media pada Sabtu.

Michael Tsai, politikus menjadi menteri pertahanan dalam pemerintahan skeptis terhadap Partai Progresif Demokratik China (DPP), mengungkapkan dalam bukunya, yang diterbitkan pada Minggu, bahwa militer berhasil mengembangkan rudal kembali pada 2008, kata "Liberty Times".

Dalam menanggapi laporan kementerian pertahanan negara mengenai Tsai, dia mengatakan kepada AFP bahwa pengungkapan informasi itu "dapat membahayakan keamanan nasional".

The Times mengatakan, Tsai sengaja menggunakan istilah "rudal jarak menengah" dalam bukunya - yang berjudul "God bless Taiwan" - sangat berbeda dengan rudal jelajah yang sudah ada di gudang pulau itu.

Taiwan pada 2010 mengonfirmasi bahwa pihaknya memproduksi secara massal rudal Hsiungfeng 2E, sebagai jawaban pulau itu kepada Tomahawk buatan AS, meskipun terjadi pemanasan cepat dalam hubungan dengan China.

Rudal jelajah dapat diluncurkan dari darat atau laut, dan akan mampu mencapai bandar udara dan markas rudal di tenggara China, serta kota-kota seperti Shanghai dan Hong Kong.

Tsai tidak memberikan spesifikasi untuk senjata jarak menengah yang dijelaskan dalam bukunya.

Ketegangan di Selat Taiwan telah mereda sejak Ma Ying-jeou dari Partai Kuomintang yang bersahabat dengan China berkuasa pada tahun 2008 dengan platform meningkatkan hubungan perdagangan dan memungkinkan lebih banyak wisatawan China.

Dia terpilih kembali pada Januari 2012. Namun China masih menolak untuk meninggalkan kemungkinan penggunaan kekuatan terhadap pulau dalam rangka menyatakan tujuannya untuk kembali mengambil Taiwan, yang telah memerintah sendiri sejak akhir perang saudara pada tahun 1949.

"Kami harus mengembangkan senjata kita sendiri jika kita ingin mencegah setiap serangan oleh China, yang telah menargetkan Taiwan dengan lebih dari 1.000 rudal," kata Tsai di buku itu.

Ahli Taiwan memperkirakan Tentara Pembebasan Rakyat China saat ini memiliki lebih dari 1.600 rudal yang ditujukan pada pulau.

AFP melaporkan, kementerian pertahanan, yang sering menolak untuk mengomentari laporan-laporan mengenai pengembangan persenjataan sensitif dan akuisisi, mengutuk pengungkapan Tsai.

"Saat Tsai menjabat sebagai menteri pertahanan, dia harus tahu bahwa menjaga rahasia nasional merupakan hak kewajibannya dan dia seharusnya tidak mengungkapkan informasi sensitif, satu langkah yang dapat membahayakan keamanan nasional. Kita menyesali apa yang telah ia lakukan," kata juru bicara kementerian David Lo kepada AFP.





Sumber : Metrotvnews