Pages

Kamis, Maret 07, 2013

Perang Sabah Buka Kelemahan Militer Malaysia

SABAH-(IDB) : Para pejuang Tentara Pembebasan Sabah (Sabah Liberation Army-SLA) mengatakan bahwa perang gerilya akan terus dilakukan untuk membebaskan Sabah dari pendudukan Malaysia. Suatu pernyataan disampaikan oleh para pejuang SLA dari Sulu. Tentara Malaysia pun sampai hari ini (06/03/2014) belum mengumumkan perkembangan terakhir serangan yang dilakukan oleh militer Tentara Diraja Malaysia.

Sementara itu Kedutaan Besar Malaysia di Manila ditutup karena adanya demonstrasi di depan kedutaan besar negara Malaysia. Perkara perjuangan membebaskan Sabah oleh Kesultanan Sulu menjadi berita besar baik di Malaysia, Brunei dan Filipina - sementara pihak Indonesia menganggap peristiwa dan pergolakan di Sabah bukan urusan Indonesia, meskipun pada kenyataannya kondisi di lapangan sangat memungkinkan penyusupan dan perampasan wilayah Indonesia oleh Malaysia terjadi dengan memanfaatkan konflik Sabah.

Pihak SLA atau Tentara Pembebasan Sabah yang diduga juga didukung oleh MNLF menyampaikan bahwa mereka akan melakukan serangan secara sporadis dan terencana sebagai balasan atas serangan yang sudah menewaskan llebih dari 50 orang termasuk pihak Tentara Diraja Malaysia. Para pengamat militer sebenarnya merasa heran dengan taktik militer Malaysia dalam perang di Sabah melawan para pejuang SLA.

Para pejuang SLA yang merupakan keturunan dan pewaris yang sah atas Sabah sesuai dengan garis hak dari Kesultanan Sulu berikrar akan melakukan serangan balik dan akan terus berupaya membebaskan Sabah secara militer karena tidak ada dukungan secara diplomatik. Para pejuang SLA menyampaikan bahwa integrasi Sabah tidaklah sah karena dilakukan atas dasar persetujuan para pengelana Eropa, China, dan Kolonial Inggris di Borneo Utara.

Di pihak lain, perang di Sabah ini adalah perang pertama militer Malaysia dalam menghadapi perang gerilya yang akan berlangsung bertahun-tahun. Menarik sekali mengamati kemampuan perang militer Malaysia tanpa dukungan Inggris, Australia dan Singapura. Namun melihat beberapa hari sejak pernyataan perang terhadap para pejuang SLA, kemampuan taktis militer Tentara Diraja Malaysia menunjukkan tingkat yang sangat rendah dibandingkan dengan kemampuan militer Filipina, Laos, Singapura, Indonesia, apalagi Vietnam.





Sumber : Kompasiana

Kasarmatim Tinjau Peralatan Selam Dislambair Koarmatim


SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Armatim (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H., M.A.P., meninjau peralatan selam yang berada di Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu, (06/03). Pada kesempatan itu Kasarmatim didampingi Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Pangarmatim Kolonel Laut (P) Yusup, Kadislambair Koarmatim Kolonel Laut (T) Birawa Budi Juana serta para Kasatker di lingkungan Koarmatim.

Peninjauan perlengkapan milik penyelam TNI AL itu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pembinaan material Koarmatim sekaligus sebagai sarana untuk mengetahui kesiapsiagaan personel dan peralatan penyelaman dalam rangka mendukung tugas-tugas operasi dan latihan.

Sebelum melakukan peninjauan, Kasarmatim menerima paparan dari Kadislambair dalam forum Coffee Morning, bertempat di Ruang Rapat Dislambair. Forum tersebut membahas tentang kapasitas dan kapabilitas Dislambair Koarmatim, serta kelengkapan peralatan selam yang dimilki dan kemampuan prajurit dalam penggunaannya.

Kadislambair memaparkan tentang kemampuan yang dimilki penyelam TNI AL yang dipimpinnya serta peralatan yang dimilki saat ini. Salah satu kemampuan yang terus dikembangkan di antaranya dalam bidang pengelasan bawah air, yang terus dimodernisasi peralatannya. Selain itu forum tersebut juga membahas tentang berbagai macam program kerja Koarmatim di bidang kebersihan lingkungan, terutama kebersihan wilayah laut di sekitar dermaga.

Dasar laut sekitar Dermaga Koarmatim membutuhkan perhatian khusus terutama dari segi kedalamannya, demi keamanan dan keselamatan kapal-kapal perang yang akan berlabuh. Dalam hal ini Dislambair Koarmatim mendapat tugas khusus untuk melaksanakan penyedotan lumpur di sekitar dermaga dan wilayah laut di sekitar Mako Koarmatim.

Program tersebut bukan hanya sekedar wacana, namun sudah dilaksanakan secara terpadu oleh Dislambair Koarmatim didukung instansi terkait di jajaran Koarmatim. Forum Coffee Morning dan peninjauan oleh Kasarmatim merupakan saran evaluasi hasil kerja penyedotan lumpur yang dilaksanakan oleh Dislambair Koarmatim.

Secara umum pengendalian lingkungan wilayah laut juga dilakukan oleh satauan-satuan kerja dijajaran Koarmatim, di antaranya dengan membersihkan sampah-sampah yang terbawa arus laut dan mengotori sekitar dermaga. Koarmatim juga terus membenahi dan melengkapi fasilitas pendukung dermaga tempat bersandarnya kapal-kapal perang.




Sumber : Koarmatim

Menart 1 Marinir Laksanakan Gelar Kesiapan Latihan Parsial TNI AL 2013

SURABAYA-(IDB) : Komandan Resimen Artileri-1 Marinir Kolonel Marinir M. Nadir melaksanakan pengecekan kesiapan material dan personil latihan parsial TNI AL 2013 di Lapangan apel Bhumi marinir Karang pilang, Surabaya (6/3) 

Danmenart-1 Mar dalam arahannya, Bahwa latihan Parsial TNI AL Tahun 2013 merupakan Program latihan dengan tujuan untuk mempersiapkan secara dini Latihan TNI AL yang akan di laksanakan di pusat latihan tempur Korps Marinir  banongan, karang tekok dan sekitarnya dengan tujuan dan harapan para peserta latihan sudah lebih matang dan Profesional dalam tugas dan tanggung jawab.

Lebih lanjut Danmenart-1 Mar mengatakan, dengan Kegiatan latihan parsial TNI AL tahun 2013 yang dilaksanakan dalam waktu sangat singkat, diharapkan seluruh peserta dapat melaksanakan latihan dengan sebaik-baiknya. 

Selanjutnya Danmenart-1 Mar juga berpesan kepada prajurit Menart-1 Mar agar menggunakan waktu yang singkat dengan penuh tanggung jawab, dan jadikan waktu Latihan ini sebagai proses belajar sekaligus pembekalan, ikuti dan fahami semua materi yang diberikan,  serta tingkatkan disiplin lapangan, utamakan faktor keselamatan dan zero accident

Hadir dalam kegiatan tersebut Para Perwira Staf serta Para Dansatlak di jajaran Resimen Artileri-1 Marinir.





Sumber : Kormar

Menhan RI Menerima Kunjungan Panglima AB Brunei Darussalam

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam (PABDB) Yang Mulia Dato Paduka Seri Mejar Jeneral Haji Aminuddin Ihsan bin Pehin Orang Kaya Saiful Mulok Dato Seri Paduka Haji Abidin, Senin (4/2) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
 
Kunjungannya kepada Menhan RI kali ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara khususnya di bidang pertahanan yang sudah terjalin baik sejak lama. 

Dalam kesempatan tersebut Menhan RI dan Panglima AB Diraja Brunei Darussalam membicarakan berbagai hal terkait peningkatan hubungan dan kerjasama di bidang pertahanan antara      kedua negara khususnya kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan sebagai upaya untuk meningkatkan kapabilitas atau kemampuan personel Angkatan Bersenjata kedua negara. 
 
Dalam kerjasama di bidang pendidikan, selama ini angkatan bersenjata kedua negara saling mengirimkan personelnya. Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam mengirimkan beberapa personelnya untuk mengikuti pendidikan di Universitas Pertahanan Indonesia, begitupun sebaliknya TNI juga mengirimkan personelnya untuk belajar di Sekolah Staff dan Komando Brunei Darussalam.

Dalam kesempatan tersebut Menhan RI berharap kepada Angkatan Bersenjata Diraja Brunei untuk dapat terus mengirimkan personelnya. Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam juga menyampaikan terimakasih kepada TNI dan Kemhan yang telah mengirimkan personelnya untuk belajar ke Brunei. Hal itu menurutnya mempunyai makna yang besar bagi peningkatan hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.

Selain itu, pihaknya juga berterima kasih kepada TNI yang telah mengirimkan pelatih tembak untuk memberikan pelatihan kepada personel AB Brunei Darussalam. Menurutnya, hal tersebut telah memberikan peningkatan yang sangat signifikan bagi kemampuan personel AB Brunei Darussalam.

Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo, M.A. dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi dan Karo TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Bambang Hartawan, M. Sc.




Sumber : DMC

Menhan RI Menerima Kunjungan Dubes Rusia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin, Rabu (6/3) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Ini merupakan kunjungan pertamanya kepada Menhan RI semenjak memulai tugasnya menjadi Dubes Rusia Untuk Indonesia pada bulan November 2012.
 
Selain untuk memperkenalkan diri sebagai Dubes Indonesia yang baru menggantikan Dubes Rusia sebelumnya Alexander A. Ivanov, kunjungannya menemui Menhan RI tersebut juga dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara khususnya kerjasama khususnya di bidang pertahanan yang terjalin baik selama ini. 

Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas di Indonesia serta berharap hubungan kerjasama pertahanan kedua negara yang telah terjalin baik selama ini akan terus dapat meningkat di masa-masa mendatang.

Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsda TNI F. Henry B. Sulistyo, S.Sos, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, Direktur Kerjasama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan Brigjen TNI Jan Pieter Ate, M.Bus., dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.




Sumber : DMC

Indonesia Jerman Sepakat Latihan Perang Bersama

BERLN-(IDB) : Kunjungan kenegaraan dan kerja Presiden SBY ke Berlin, Jerman juga menghasilkan sebuah Memorandum of Understanding (MoU) kegiatan dalam bidang pertahanan. Salah kegiatan yang disepakati adalah kerjasama dalam latihan pasukan khusus Angkatan Darat.

Delegasi yang mewakili Indonesia dalam kerjasama dengan kementerian pertahanan Jerman adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Dalam kesepakatan tersebut ada 16 kegiatan kerjasama pertahanan militer untuk peningkatan capacity building.

16 Kegiatan tersebut diantaranya adalah kerjasama peace keeping operation, kerjasama universitas pertahanan, kerjasama Civil Military Coordination (CIMIC) atau Binter, kerjasama latihan pasukan khusus angkatan darat, kerjasama pelayanan medis militer, seminar militer dalam demokrasi dan pelatihan komandan kompi untuk pengawakan Main Battle Tank (MBT).

Sedangkan kerjasama bidang industri pertahanan meliputi pembelian 103 MBT jenis Leopard dan 50 unit Marder untuk infanteri fighting vehicle (IFV), pembelian 18 unit pesawat latih angkatan udara, pembelian material khusus untuk pasukan khusus dan pemeliharaan batery kapal selam.

"Telah ditandatangani MoU tentang perlindungan informasi guna keperluan pengembangan industri pertahanan agar keperluan informasi industri pertahanan dapat dikelola dan dijaga oleh kedua pihak," ujar Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam keterangannya di Berlin, Jerman, Selasa (5/3/2013).


 TBH : SBY Beli Pesawat Latih Jerman Tanpa Seijin DPR

Wakil Ketua Komisi I DPR yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin, mengkritisi kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jerman. Dia menuding SBY melakukan kontrak pembelian alat utama sistem senjata (alusista) tanpa seizin DPR, sebagai lembaga budgeting.

"Bahwa Pak SBY di Jerman melakukan kontrak pembelian, MoU, pembelian ada 103 MBT (main battle tank), 50 Murder. Itu kelasnya di bawah MBT untuk tank. Dan 18 pesawat latih," kata Hasanuddin di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (6/3).

Hasanuddin pertama kali mengetahui informasi tersebut dari media luar negeri. Menurutnya, tidak ada persoalan terkait kontrak pembelian tank jenis MBT dan Murder, sebab anggarannya sudah disetujui Komisi I DPR.

Namun soal kontrak pembelian 18 pesawat latihan, Hasanuddin geram. Menurutnya, pembelian itu tanpa sepengetahuan Komisi I DPR.

"Yang dipermasalahkan adalah pesawat latih, itu kita gak tahu. Harganya berapa juta US, kemudian mengapa beli lagi? Karena kita baru saja memborong satu skuadron pesawat T50 dari Korea Selatan," lanjutnya.

Hasanuddin tampak heran dengan kebijakan SBY. Dia mempertanyakan SBY soal sumber dana pembelian pesawat, karena DPR sebagai lembaga budgeting tidak pernah merasa menganggarkan pembelian alusista itu.

"Nah terus duitnya juga dari mana? Harus jelas dong, perencanaannya seperti apa, lalu pesawat T50 itu mau diapain?" Lanjut Hasanuddin.

Belum diketahui informasi rinci terkait pesawat latihan yang dibeli SBY. Rencananya, Komisi I DPR akan memanggil lembaga eksekutif yang bersangkutan untuk mengklarifikasi.

"Seperti biasa, nanya, walau pun jawabnya gitu-gitu saja. Malas, biarkan saja lah, anggap saja tak ada," ungkapnya.






Sumber : Detik

Dua Kapal Perang AL Australia Sandar Di Benoa Bali

BENOA-(IDB) : Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar adalah salah satu pangkalan yang sering sekali disinggahi kapal – kapal asing, baik kapal perang maupun kapal pesiar. Kali ini kapal perang Negara Australia HMAS Childers dan HMAS Bundaberg singgah di pelabuhan Benoa Bali. Sejumlah Perwira Staf dan Anggota Lanal Denpasar menyambut kedatangan kapal tersebut yang dipimpin langsung oleh Pgs Komandan Lanal Denpasar Mayor Laut (KH) I Putu Suartana, ST. Senin (04/13).
Kedatangan kapal perang Australia HMAS Childers yang dikomandani oleh LCDR Chris Brough tersebut yang direncanakan tanggal 4-7 Maret 2013 dalam rangka Port Visit and Recreation, sedangkan untuk HMAS Bundaberg yang dikomandani oleh LCDR George Mc Kense hanya akan melaksanakan bekal ulang BBM, selesai melaksanakan bekal ulang HMAS Bundaberg sekitar pukul 16.00 akan tolak kembali dari pelabuhan Benoa Bali.

Seperti biasa dalam rangka penyambutan, dari Lanal Denpasar menyuguhkan tarian Puspanjali yang disampaikan oleh 5 orang penari. Tarian tersebut adalah salah satu bentuk penyambutan, penghormatan dan ucapan selamat datang kepada seluruh tamu asing yang datang ke Pulau Dewata ini.




Sumber : TNI AL

SAAB AB Swedia Tawarkan Senjata Arhanud Kepada TNI AD

Radar Giraffe AMB (gb.kiri) dan RBS 70 Next Generation (gb.kanan)
JAKARTA-(IDB) : Pada hari Rabu tanggal 27 Pebruari 2013 yang lalu Staf Dirbinlitbang Pussenarhanud menghadiri diskusi teknis yang diselenggarakan oleh Saab AB bertempat di kantor Kemhan RI. Dalam diskusi tersebut dipresentasikan beberapa sistem senjata buatan Saab AB yang dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu sistem senjata udara, darat dan laut. 

Untuk sistem senjata darat, yang dinilai potensial bagi satuan Arhanud adalah sistem Radar Giraffe AMB dan Sista Hanud Rudal RBS 70 NG (Next Generation) yang versi awal keduanya saat ini masih dioperasikan satuan Arhanud TNI AD.
 
Radar Giraffe AMB.

Radar ini merupakan pengembangan dari Radar Giraffe yang saat ini masih dioperasikan TNI AD. Pengembangan signifikan pada Radar Giraffe terbaru dibandingkan Radar Giraffe yang dioperasikan TNI AD antara lain sistem deteksi Radar sudah berkemampuan 3 dimensi, memiliki kemampuan pengamatan pantai dan dapat mendeteksi RAM (roket, proyektil artileri dan mortir) pada jarak 10 s.d. 15 Km (tergantung kaliber) sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap satuan darat dengan cara memberikan peringatan situasi udara, mengaktifkan alarm saat terdapat ancaman, memberikan peringatan terhadap daerah yang akan terkena tembakan RAM dan mengkoordinasikan tindakan atas serangan RAM (sistem senjata C-RAM).

Spesifikasi teknis utama Radar Giraffe AMB sebagai berikut   :
 1.  Parameter umum.
a.         Frekuensi gelombang             :  5,4 s.d. 5,9 GHz.
b.         Jenis transmitter                      :  TWT
 2.  Antena
a.         Lebar gelombang                    :  2,1º
b.         Tingkat side lobe rata-rata      :  <-50 db="" font="">
 3.  Mode Radar dan cakupan instrumen.
a.         Jangkauan Radar                     :  40/120/ (180) Km.
b.         Rata-rata putaran antena         :  30/60 rpm
c.         Cakupan vertikal                       :  >70º
d.         Ketinggian deteksi                   :  >20.000 m
 4.  IFF/SSR
a.         Mode                                          :  1, 2, 3/A, S, 4/NS
b.         Potensial                                    :  5
 5.  Penjejakan sasaran
a.         Jumlah sasaran yang dijejak    :  200
b.         Jumlah RAM yang dijejak         :  100
 6.  Pelokalisir senjata mortir dan roket dalam area 360º.
a.         Jarak lokalisir                            :  16/20 Km.
b.         Akurasi posisi mortir                :  < 50 m CEP50

Berdasarkan penjelasan dari Saab, Radar Giraffe yang dioperasikan satuan Arhanud saat ini dapat di-upgrade untuk meningkatkan kemampuannya namun kemampuan deteksinya akan tetap 2 dimensi karena ada perbedaan mendasar pada sistem deteksi antara Radar 2 dimensi dengan 3 dimensi.

RBS 70 Generasi ke 4 dan RBS 70 NG.

Sama seperti Radar Giraffe AMB, RBS 70 NG juga merupakan pengembangan dari RBS versi sebelumnya, dapat dilihat pada gambar di bawah.

RBS 70 yang saat ini dioperasikan satuan Arhanud dapat di-upgrade menjadi generasi ke 4 dengan melakukan perubahan pada stand dan sight sehingga dapat digunakan untuk menembakkan misil BOLIDE. 

Namun RBS 70 NG memiliki sight yang sangat berbeda dengan generasi ke 4 sehingga RBS 70 satuan Arhanud tidak dapat di-upgrade  menjadi RBS 70 NG.  

RBS 70 generasi 4 (gb.kiri) dan RBS 70 NG (gb.kanan)
          
 RBS 70 generasi 4 memiliki kemampuan sebagai berikut :

 1.  Dioda laser tanpa freon.
 2.  Dapat meluncurkan misil semua generasi termasuk BOLIDE.
 3.  Dilengkapi sistem pendeteksi panas (BORC).
 4.  Dilengkapi IFF interrogator digital (TSA1412).
 5.  Dilengkapi interface weapon terminal untuk C3I (TDR35).
 6.  Dilengkapi simulator ruangan berbasis komputer.
 7.  Meminimalkan kebutuhan dukungan logistik.

 Sedangkan kemampuan RBS 70 NG sebagai berikut :

 1.  Dapat beroperasi terus menerus(24 jam dalam 7 hari)
 2.  Jarak deteksi yang diperjauh (menggunakan thermal imager).
 3. Fungsi auto tracker yang terintegrasi (tidak perlu men-track sasaran selama misil meluncur).
 4.  Peningkatan daerah coverage.
 5.  Menggunakan kemampuan misil BOLIDE hingga 100%.
 6.  Meningkatkan kill probability.
 7.  Pengurangan berat total.
 8.  Pengurangan waktu pelatihan operator.
 9.  Konsep pemeliharaan berbasis komputer.
             
Dengan mempertimbangkan kondisi RBS 70 yang dioperasikan satuan Arhanud, Saab memberikan pilihan pengembangan sebagai berikut :

1.   Pilihan konfigurasi.
a.         RBS 70 klasik dengan misil Mk2E dan atau BOLIDE.
b.         RBS 70 NG baru dengan misil BOLIDE dan atau Mk.2E.
 2.  Kemungkinan kandungan lokal.
a.         Perpanjangan usia pakai misil Mk2.
b.         Perakitan akhir misil BOLIDE.
c)         Instalasi ke kendaraan.

Menurut penjelasan dari Saab, pihak Saab sangat terbuka terhadap transfer of technology dan berusaha membangun kemitraan dengan industri di negara konsumen. Untuk program RBS 70, Saab telah melakukan perundingan dengan PT. Pindad dalam hal desain produk, perakitan dan pengiriman misil. Sista Hanud Radar Giraffe AMB dan RBS 70 generasi ke 4 / Next Generation dinilai cukup potensial bagi satuan Arhanud TNI AD sehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut secara lebih mendalam.