BERLIN-(IDB) : Kemaren pagi sekitar pukul 08.30 WIB, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
beserta delegasi Indonesia bertolak ke Berlin, Jerman. Sebelum
keberangkatan, Presiden SBY menjelaskan agenda penting dalam kunjungan
kerjanya ke Jerman. Total ada delapan agenda prioritas dalam kerja sama
kedua negara. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang dibuat Presiden SBY
dan Kanselir Jerman, Angela Merkel melalui Deklarasi Jakarta pada Juli
2012 lalu.
"Dalam kesepakatan bilateral kami, kedua negara akan fokus pada lima plus tiga agenda atau prioritas kerja sama bilateral," kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (3/3).
Prioritas kerja sama bilateral meliputi bidang ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi, kesehatan dan industri pertahanan. Kemudian juga kerja sama untuk ketahanan pangan, energi dan transportasi.
Di Berlin, Presiden SBY akan menghadiri pameran pariwisata internasional. Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY diundang Kanselir Jerman untuk menjadi co-host atau tuan rumah bersama. Kepala Negara mengaku tidak akan menyia-nyiakan pameran di Jerman untuk mempromosikan potensi pariwisata Indonesia. SBY menegaskan bahwa pariwisata Indonesia tidak kalah dibandingkan negara-negara lain di Asia. "Ini akan kita gunakan untuk menggunakan sektor pariwisata kita, karena kita tertinggal dibandingkan Singapura, Thailand dan Tiongkok. Padahal, tidak kurang yang bisa kita tawarkan kepada wisatawan asing untuk itu," paparnya.
Kunjungan ke Jerman juga dimanfaatkan Presiden SBY untuk menarik pengusaha Jerman berinvestasi di Indonesia. SBY dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan bisnis dengan para pimpinan perusahaan terkemuka di Jerman. Dari Jerman, Presiden SBY akan melanjutkan kunjungan ke Budapest, Hungaria. Kunjungan kenegaraan ke Hungaria akan digunakan Presiden untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur. "Kunjungan ke Hungaria ini selain kunjungan balasan, juga ada tujuan kita. Hongaria dengan ibu kotanya Budapest, itu adalah gate pintu gerbang untuk kerja sama di Eropa Tengah dan Eropa timur," ujar Presiden.
Kunjungan kerja Presiden ke Jerman dan Hungaria akan berlangsung selama lima hari. Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Jumat (8/3) pekan depan.
"Dalam kesepakatan bilateral kami, kedua negara akan fokus pada lima plus tiga agenda atau prioritas kerja sama bilateral," kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (3/3).
Prioritas kerja sama bilateral meliputi bidang ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi, kesehatan dan industri pertahanan. Kemudian juga kerja sama untuk ketahanan pangan, energi dan transportasi.
Di Berlin, Presiden SBY akan menghadiri pameran pariwisata internasional. Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY diundang Kanselir Jerman untuk menjadi co-host atau tuan rumah bersama. Kepala Negara mengaku tidak akan menyia-nyiakan pameran di Jerman untuk mempromosikan potensi pariwisata Indonesia. SBY menegaskan bahwa pariwisata Indonesia tidak kalah dibandingkan negara-negara lain di Asia. "Ini akan kita gunakan untuk menggunakan sektor pariwisata kita, karena kita tertinggal dibandingkan Singapura, Thailand dan Tiongkok. Padahal, tidak kurang yang bisa kita tawarkan kepada wisatawan asing untuk itu," paparnya.
Kunjungan ke Jerman juga dimanfaatkan Presiden SBY untuk menarik pengusaha Jerman berinvestasi di Indonesia. SBY dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan bisnis dengan para pimpinan perusahaan terkemuka di Jerman. Dari Jerman, Presiden SBY akan melanjutkan kunjungan ke Budapest, Hungaria. Kunjungan kenegaraan ke Hungaria akan digunakan Presiden untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur. "Kunjungan ke Hungaria ini selain kunjungan balasan, juga ada tujuan kita. Hongaria dengan ibu kotanya Budapest, itu adalah gate pintu gerbang untuk kerja sama di Eropa Tengah dan Eropa timur," ujar Presiden.
Kunjungan kerja Presiden ke Jerman dan Hungaria akan berlangsung selama lima hari. Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Jumat (8/3) pekan depan.
Sumber : Jurnas