Pages

Minggu, Februari 10, 2013

China Kerahkan Armada Intai Ke Laut China Selatan

BEIJING-(IDB) : Walau bukan kapal perang angkatan laut, namun China mengerahkan dua armada kapal intai di Laut China selatan dan Laut China Timur. Sebelumnya Tokyo memanggil Duta Besar China untuk Jepang, Cheng Yonghua, guna menyampaikan protes kepada Beijing atas konflik Kepulauan Senkaku. 

Ekskalasi perairan Laut China Selatan dan Laut China Timur bisa memanas kembali. China sejak beberapa tahun terakhir meningkatkan tensinya dan secara sepihak semakin terang-terangan mengklaim sebagai pemilik seluruh Laut China Selatan. Dengan Jepang, mereka punya persoalan serius soal Kepulauan Senkaku yang bertetangga dengan gugus Okinawa. 

Kantor Administrasi Kelautan Negara China, dalam pernyataannya Minggu, mengemukakan, dua kapal intai itu adalah Haijian 75 dan Haijian 167, yang berpatroli rutin di Laut China Selatan. Kedua kapal itu tergabung dalam armada intai terdiri dari Haijian 50, Haijian 51, Haijian 66 dan Haijian 137.

"Meski hari ini adalah Tahun Baru China 2013, patroli tetap kami lakukan rutin untuk menjaga kedaulatan China di kedua wilayah perairan tersebut," demikian pernyataan Administrasi Kelautan Negara China.

Jepang juga semakin tegas tentang konflik ini di bawah pemerintahan Perdana Menteri terpilih Jepang, Shinzo Abe. "Kementerian Luar Negeri Jepang telah memanggil duta besar China terkait kapal yang memasuki kawasan Kepulauan Senkaku," kata sumber kementerian luar negeri Jepang. 

Beberapa waktu lalu, "tuduhan" kapal China mengunci kapal-kapal Jepang di Kepulauan Senkaku diluncurkan. Hal ini menjadi perhatian serius Komando Armada Ketujuh Amerika Serikat yang berkedudukan di Pearl Harbour, Hawaii.

Sekalipun belum pernah memberi pernyataan resmi kepada negara-negara bersengketa, namun Markas Besar TNI memberi artikulasi tersendiri pada perkembangan potensi konflik di Kawasan Asia Pasifik melibatkan China dan Jepang itu. 

Hal itu ada dalam pengantar Rapat Pimpinan TNI oleh Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, di Cilangkap, awal Februari ini. Indonesia yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, bisa terimbas jika ekskalasi semakin meningkat. 
 
 
 
 
 
Sumber : Antara

Anggaran Dipotong, Militer India Pastikan Tetap Beli 126 Rafale

NEW DELHI-(IDB) : Militer India menegaskan tetap berniat untuk membeli jet tempur buatan Prancis, Rafale, walaupun sedang terancam pemotongan anggaran. Pembelian Rafale diperkirakan dapat menghabiskan biaya hingga USD10 milyar atau setara dengan Rp97.1 triliun (Rp9.710 per USD).
India berencana membeli jet tempur Rafale sebanyak 126 buah. Negosiasi pembelian sendiri telah berlangsung sejak tahun lalu.

Sebelumnya media memperkirakan pembelian Rafale akan diresmikan saat Presiden Francois Hollande berkunjung ke India pada 14-15 Februari mendatang, namun militer India membantahnya dan menyebutkan prosedur pembelian masih mebutuhkan waktu lama untuk dapat diselesaikan.

“Kontrak pembelian Rafale masih diperiksa panitia anggaran. Masih ada banyak prosedur yang harus dijalani sebelum kontrak tersebut diresmikan,” ujar Menteri Pertahanan India, A. K. Antony, seperti dikutip Reuters, Kamis (7/2/2013).

Pemerintah Prancis menyatakan, keyakinannya proses pembelian tersebut dapat segera diselesaikan. “Kami harap kontrak dapat diresmikan secepatnya walaupun sepertinya bukan saat Presiden Hollande datang ke India,” ujar seorang diplomat Prancis yang tidak disebut namanya.
Setahu kami, India memang tidak pernah mengumumkan pembelian alutsista dalam sebuah acara politik,” lanjut diplomat tersebut.

India dianggap sebagai salah satu importir persenjataan terbesar di dunia. Pembelian besar-besaran tersebut merupakan bagian dari program modernisasi alutsistanya untuk mengimbangi perkembangan militer China.

Namun perkembangan militer India tersebut tidak akan lepas dari kebijakan pengetatan anggaran yang kini dijalankan negara tersebut. India memotong anggaran pemerintahnya karena selama ini mengalami defisit.





Sumber : Okezone

KSAL Tinjau Fasilitas Pusat Latihan Tempur TNI AL

GRATI-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio, M.M. melaksanakan kunjungan kerja ke Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AL Grati, Pasuruan, Jumat, (8/2).

Dalam kunjungannya tersebut, Kasal didampingi Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono, Asrena Kasal Laksda TNI  Ade Supandi, Aslog Kasal Laksda TNI Sru Handayanto, Danlantamal V Laksma TNI Sumadi, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto, Danpuspenerbal Laksma TNI Sugiyanto dan beberapa pejabat TNI AL wilayah Surabaya.

Kedatangan orang nomor satu di Angkatan Laut tersebut disambut oleh Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Amir Faisol di lapangan terbang TNI AL Grati, Pasuruan. Selanjutnya Kasal menerima paparan dari Komandan Kolatmar tentang situasi dan kondisi serta beberapa fasilitas yang saat ini sedang di bangun di Puslatpur TNI AL Grati, Pasuruan.

Dalam kesempatan tersebut, Kasal meresmikan penggunaan masjid Jannatin yang berada di Mako Kolatmar, peresmian masjid tersebut ditandai dengan menandatangani prasasti di halaman masjid Jannatin.

Usai meresmikan penggunaan masjid Jannatin, Kasal beserta rombongan meninjau langsung pembangunan Rusunawa yang akan digunakan untuk prajurit yang berdinas di Grati, Pasuruan.
Mengakhiri kunjungannya, Kasal beserta rombongan melihat langsung kondisi barak prajurit yang berada di Puslatpur TNI AL, Grati, Pasuruan.





Sumber : Kormar