TEHRAN-(IDB) : Iran akhirnya benar-benar membuktikan janjinya memamerkan jet tempur generasi terbaru pada peringatan Revolusi Iran tahun 1979.
Presiden
Iran, Mahmoud Ahmadinejad memperkenalkan tet Tempur baru canggih “Qaher
313″ (Conquer) yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan dan
Logistik Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.
Semua proses
desain dan produksi jet tempur Qaher (Conquer) 313 dilakukan oleh
“Iranian Aerial Defense Industries Organization and their professional
scientists.”
Ahmadinejad menggambarkan karakteristik fisik jet
Tempur Qaher 313, adalah sebuah jet tempur canggih, dengan Radar cross
section (RCS) sangat kecil dan mampu terbang pada ketinggian rendah. Dan
ini merupakan fitur yang paling penting dari pesawat tempur ini.
“Pesawat
ini juga memerlukan landasan pendek untuk lepas landas dan mendarat”,”
ujar Ahmadinejad, dilansir Mehr News, Minggu (03/02/2013).
Menurut
Ahmadinejad, menegaskan, Qaher 313 merupakan simbol luar biasa dari
kecerdasan, kreativitas dan keberanian profesional Iran di Departemen
Pertahanan.
Qaher 313 Disiapkan untuk Pertempuran Masa Depan
Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) menegaskan, jet tempur
Qaher 313 yang merupakan jet tempur tercanggh milik Iran disiapkan untuk
pertempuran masa depan.
“Pesawat ini memang dirancang dan
diperuntukkan pertempuran masa depan. Kami meyakini, dalam beberapa
tahun mendatang, Iran bisa terlibat pertempuran besar dengan musuh-musuh
utama kami, Amerika Serikat dan Zionis Israel,” tegas Wakil komandan
IRIAF, Brigjen Abdul Rahim-Moussavi, dilansir Pres TV, Minggu
(03/01/2013).
Sebelumnya diberitakan, Presiden Iran, Mahmoud
Ahmadinejad memperkenalkan tet Tempur baru canggih “Qaher 313″ (Conquer)
yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan dan Logistik Angkatan
Bersenjata Republik Islam Iran.
Semua proses desain dan produksi
jet tempur Qaher (Conquer) 313 dilakukan oleh “Iranian Aerial Defense
Industries Organization and their professional scientists.”
Ahmadinejad
menggambarkan karakteristik fisik jet Tempur Qaher 313, adalah sebuah
jet tempur canggih, dengan Radar cross section (RCS) sangat kecil dan
mampu terbang pada ketinggian rendah. Dan ini merupakan fitur yang
paling penting dari pesawat tempur ini.
TEHRAN-(IDB) : Ancaman serangan militer dari Amerika Serikat (AS) dan Israel,
memaksa Iran terus berinovasi menciptakan teknologi militer terbaru.
Paling gres, Industri Pertahanan Iran memproduksi sistem rudal
pertahanan udara tercanggih, yang diberi nama Ya Zahra.
Dilansir
Press TV, Senin (28/01/2013), Menteri Pertahanan, Mayjen Ahmad Vahidi
mengatakan, sistem Ya Zahra telah mencapai tahap swasembada.
“Sistem
pertahanan udara itu mampu mengidentifikasi, mencegat dan menghancurkan
target udara, termasuk berbagai jenis pesawat, helikopter dan Unmanned
Aerial Vehicles (UAV),” terang Vahidi.
Rudal ‘Ya Zahra’ adalah
sebuah sistem mobile dan dapat dihubungkan ke jaringan pertahanan udara
terpadu. Juga mampu menghancurkan target udara secara bersamaan dan
bereaksi cepat serta dengan kemampuan deteksi penuh.
Ya Zahra
adalah sebuah sistem rudal jelajah lain yang memiliki kemampuan mencegat
dan sudah melalui berbagai tes dalam latihan udara besar “Modafe’an-e
Aseman Wilayat-e 4, sebulan lalu.
JAKARTA-(IDB) : Sejumlah kapal perang baru yang fokus pada pengawasan
laut perbatasan dan pemekaran organisasi menjadi pembahasan dalam rapat
pimpinan TNI Angkatan Laut di Jakarta, Kamis-Jumat (31/1-1/2).
Kepala Staf TNI AL Laksamana (TNI) Marsetio dalam jumpa pers di Markas
Besar TNI AL, Cilangkap, menjelaskan, sejumlah kapal baru akan
melengkapi TNI AL hingga 2014.
“Kapal selam akan beroperasi lima unit. Sebanyak tiga unit baru dibuat
dengan kerja sama Korea Selatan. Pembuatan kapal ketiga dibangun
sepenuhnya di PT PAL Surabaya,” kata Marsetio.
Untuk kapal perusak kawal rudal (PKR) dari Damen Schelde Belanda, lanjutnya, memasuki kontrak pembelian unit kedua.
“Pada pembelian kedua akan dilengkapi peluncur torpedo, ruang kendali
tempur, dan cupola senjata permukaan yang sebelumnya tidak diberikan
dalam pembelian kontrak pertama. Pembangunan PKR juga melibatkan PT PAL
Surabaya,” ujar Marsetio.
Pada Desember 2012, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal
Madya (TNI) Eris Heryanto mengatakan, sebanyak 250 teknisi PT PAL
dikirim ke Belanda untuk ikut dalam pembangunan kapal PKR.
Rencana pembelian tiga light frigate eks kapal kelas Nakhoda Ragam
Angkatan Laut Brunei dinilai tidak bermasalah. Menurut Marsetio,
perlengkapan yang dinilai kurang akan dilengkapi BAe Inggris dan
sekarang keputusan ada di tangan Kementerian Pertahanan.
Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Aljazair batal membeli light frigate
itu karena ada kendala teknis, seperti sudah tutupnya perusahaan yang
menjadi penyedia sarana kendali tempur.
Namun, Poengky Indarti dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi
Pembelian Senjata TNI mengkritisi rencana pembelian kapal PKR kedua dari
Belanda.
“Beli kapal rudal kok tanpa rudal. Pembelian senilai 220 juta dollar AS
itu tidak dilengkapi senjata utama, yakni peluru kendali. Kita masih
harus membayar 75 juta dollar AS untuk melengkapi rudal bagi kapal
tersebut,” kata Poengky.
MOSCOW-(IDB) : Industri militer Rusia menggandeng Italia untuk membuat kapal selam
baru. Namun, uniknya, kapal selam itu tidak akan dipakai militer Rusia
maupun Italia melainkan khusus dijual ke mancanegara.
Perusahaan
alat utama sistem persenjataan Rusia, Rosoboronexport, bekerja sama
dengan Fincantieri memperoduksi kapal selam S1000. Desain konsep kapal
selam itu sudah selesai dibuat para pakar di Rubin Central Desihn Bureau
of Marine Engineering dengan Fincantieri.
Perusahaan kapal
asal Italia itu juga telah memamerkan maket S1000 dalam pameran
International Naval Defense and Maritime Exhibition dan di Konferensi
Euronaval pada 2008. "Arsitektur kapal selam telah dibuat, perlengkapan
telah disusun ulang dan sistem tempur terintegrasi juga sudah didesain,"
kata Enrico Bonnetti, Direktur Komersial Fincantieri.
S1000
memiliki panjang 56 meter dan badannya berdiameter 5,5 meter dengan
bobot 1.100 ton. Kapal ini dibuat untuk menyelam hingga lebih dari 250
meter dan, saat di bawah permukaan laut, berkecepatan hingga melampaui
14 knot. Kapal selam itu bisa mengangkut 16 awak dan enam tentara
operasi khusus.
Sistem tenaga dorong S1000 mencakup dua
generator disel, sebuah aki, sebuah motor elektrik dan sistem AIP dengan
generator elektrokimia. Mengingat ini proyek patungan, komposisi
peralatan buatan Rusia dan Italia dibuat sama imbang.
Kapal
selam non nuklir itu didesain untuk mampu terlibat perang anti kapal
selam, misi pengintaian, pendukung operasi khusus sekaligus mengantar
pasukan bawah laut.