Pages

Minggu, Januari 27, 2013

Menhan : Hadirnya “KRI Beladau 643” Sangat Penting Bagi Pembangunan Kekuatan TNI AL

BATAM-(IDB) : Dengan hadirnya Kapal Perang type Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 yang diberi nama KRI Beladau-643, memiliki makna penting dan strategis dalam pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut menuju kekuatan pokok Minimum (MEF). Demikian dikatakan Menhan RI, Purnomo Yusgiantoro saat meresmikan satu unit kapal type KCR 40 “KRI Beladau 643” hasil produksi ketiga PT. Palindo Marine Shipyard, Jumat (25/1), di Dermaga Batu Ampar, Batam Kepulauan Riau.

Menhan menuturkan dalam sambutannya, bahwa penambahan satu unit Kapal KCR 40 maka diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan operasional TNI AL dalam mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI. Menhan juga menambahkan, peningkatan Alutsista di laut baik bentuk KRI (Kapal Perang Indonesia) dan KAL ( Kapal Angkatan Laut) merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan.

Lebihlanjut dikatakan Menhan, konsekuensi bangsa Indonesia ini terletak pada tanggung jawab untuk menjaga wilayah Indonesia yang berada pada posisi strategis, serta memiliki selat dan perairan utama yang penting bagi jalur pelayaran nasional maupun internasional yang membawa manfaat ekonomis.

"Saya kira sudah sewajarnya kalo kita memberikan perhatian yg besar atas keamanan maritim dengan memperkuat armada laut TNI dalam rangka membangun kemampuan untuk mengamankan wilayah laut,” Ungkap Menhan.

Disisi lain menurut Menhan, keberadaan KRI Beladau-643 dibangun atas karya anak-anak bangsa Indonesia, yang dijadikan bukti sebagai tanda kebangkitan industri dalam negeri guna kemandirian. Hal ini seiring dengan perhatian besar pemerintah dalam mengupayakan pemberdayaan industri pertahanan nasional dalam mendukung Alutsista TNI saat ini.

“ KRI Beladau 643 merupakan kapal ketiga dari type Kapal Cepat Rudal yg dibangun anak-anak bangsa Indonesia. Oleh sebab itu harus dilihat sebagai salah satu kebangkitan industri dalam negeri guna menuju kemandirian,” Kata Menhan.

Sebelumnya KCR - 40 pertama telah diresmikan pada bulan April 2011 dengan nama KRI Clurit-641. Sedangkan kapal yang ke dua juga diresmikan pada bulan Febuari 2012 dengan nama KRI Kujang dengan nomor lambung 642. Kedua Kapal ini telah diserahkan kepada TNI AL untuk memperkuat Armada Perang TNI AL dijajaran Komando Armada Barat (Koarmabar).

Secara keseluruhan, PT. Palindo Marine Shipyard mendapatkan pesanan dari TNI AL membuat KCR-40 sebanyak empat unit. Unit yang keempat diperkirakan akan selesai pada tahun 2013 ini. Nilai kontrak dari setiap unit pengadaan KCR – 40 tersebut kurang lebih sebesar Rp. 75 Milyar.  Pengadaan KCR – 40 ini menggunakan sumber pembiayaan Pinjaman Dalam Negeri (PDN). Program pengadaan type Kapal Cepat Rudal (KCR) seperti ini sampai dengan tahun 2014 nanti direncanakan sebanyak 16 kapal.





Sumber : DMC

Iran Usulkan Pembentukan Pakta Militer Islam

TEHRAN-(IDB) : Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, Tehran menyerukan pembentukan sebuah pakta militer bersama antara negara-negara Muslim untuk membela rakyat tertindas di mana pun diperlukan.
 
"Kami telah mengusulkan pembentukan sebuah pakta militer yang terdiri dari angkatan bersenjata negara-negara Muslim untuk membela hak-hak bangsa tertindas," kata Vahidi pada hari Sabtu (26/1), seperti dikutip Press TV.
 
"Ini adalah tugas umat Islam untuk membela Palestina dan prioritas kami adalah bekerja sama dengan negara-negara Islam lainnya yang membela orang-orang tertindas melawan kekuatan arogan," tambahnya.
 
Menhan Iran menegaskan, negara-negara Muslim tidak boleh menjadi kekuatan ketiga, tetapi harus tampil sebagai salah satu kekuatan militer superior dan tidak membiarkan setiap agresor untuk berpikir tentang menyerang negara-negara Islam.
 
Vahidi menambahkan bahwa persatuan umat Islam dapat mengecewakan musuh yang berusaha menciptakan perpecahan di antara negara-negara Islam. Dia menggambarkan rezim Zionis sebagai musuh terburuk bagi negara-negara Islam dan menyerukan persatuan mereka terhadap Israel.
 
Mengomentari kekuatan militer Iran, Vahidi menjelaskan Iran adalah independen dalam hal peralatan militer dan doktrin pertahanan didasarkan pada kemampuan dalam negeri serta kerjasama yang luas dengan negara-negara Islam.
 
Iran pertama menyerukan pembentukan perjanjian pertahanan antara negara-negara Muslim pada Agustus 2012 lalu.
 
"Jika aliansi pertahanan yang kuat dan strategis terbentuk di antara negara-negara Muslim untuk membela Palestina, Israel tidak akan punya pilihan lain kecuali menerima tekad dan tuntutan bangsa Palestina," demikian Vahidi.




Sumber : Irib

Polri Beli 90 Anjing Dan 7 Ekor Kuda Sebesar Rp 16,650 Miliar

JAKARTA-(IDB) : Mabes Polri beberkan soal pembelian kuda dan anjing yang harganya mencapai Rp 16,650 miliar . Hewan-hewan tersebut rencananya dibeli dari Belanda maupun negera lainnya yang kwalistasnya mumpuni untuk kebutuhan reserse.
 
Menurut, Asisten Perencanaan Polri (Asrena) Irjen Sulistyo Ishak, pembelian hewan tersebut diambil dari pos sarana prasarana sebesar Rp1,356 triliun. Selain untuk kebutuhan hewan satwa juga dianggarkan untuk alat komunikasi dan transportasi.

“ Untuk anjing, Polri menganggar dana Rp13,5 miliar untuk pembelian 90 ekor anjing.

Dengan estimasi satu ekornya dihargai USD 8-9 ribu. Namun itu tidak hanya dilihat harganya akan tetapi kebutuhan dan manfaatnya,” jelas Irjen Sulistyo Ishak.

Hewan tersebut memang dibeli di luar negeri sehingga ada biaya tambahan dalam anggaran ini. Seperti PPh, PPn, biaya akomodasi, biaya transportasi pengiriman dari lokasi pembelian ke Indonesia, biaya karantina, biaya pajak masuk, serta biaya transportasi lokal untuk pengiriman ke satuan wilayah yang akan disalurkan.

“Anjing-anjing tersebut untuk didistribusikan ke 31 Polda dalam rangka pengamanan Pemilu 2014,” ungkapnya.

Sedangkan masalah pembelian kuda, Polri mengganggarkan Rp3 miliar untuk pembelian tujuh ekor kuda yang dihargai masing-masingnya mencapai USD 20 ribu.

“Anggaran tersebut sudah transparan dan boleh dilihat diinternet harga hewan tersebut,” bebernya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Suhardi Alius, menambahkan, spesifikasi anjing dan kuda ini juga bukan sembarangan. Menurut Suhardi, 90 anjing ini akan didatangkan dari Belanda dan memiliki kualifikasi berbeda.

“Anjing tersebut mampu mengendus adanya bahan peledak atau narkotika. Memang hewan tersebut spesifikasinya khusus tidak sembarangan,” sambungnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Kepolisian rencananya mengalokasikan dana untuk pembelian satwa anjing dan kuda sebear Rp 16,650 miliar. Jumlah tersebut digunakan untuk membeli 90 ekor anjing dengan anggaran Rp 13,5 miliar, dengan kisaran harga anjing dunia di harga USD 8-9 ribu.

Sementara sisanya sebesar Rp 3 miliar, Polri akan membelanjakan untuk pembelian 7 ekor kuda yang masing-masing seharga sekitar Rp 450 juta.




Sumber : Poskota