WASHINGTON-(IDB) : Amerika Serikat (AS) berniat mengirimkan
jet F-16 dan 200 tank ke Mesir pada Senin mendatang. Pengiriman itu
tetap dilakukan, meski sejumlah anggota Kongres AS merasa keberatan
mengenai hal itu.
"Kongres tidak mengubah keputusannya mengenai penjualan senjata ke Mesir. Pemerintah AS mendengar seluruh pendapat yang ada di Kongres," ujar anggota Kongres AS William Taylor, seperti dikutip Al-Masry Al-Youm, Sabtu (19/1/2013).
Sejak menandantangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979, Mesir menerima bantuan militer dari AS senilai miliaran dolar pertahun. Namun sejak Mesir dipimpin oleh fraksi Ikhwanul Muslimin, sejumlah anggota Kongres mendesak Pemerintah AS untuk memotong bantuannya ke Mesir.
Selain bantuan militer, Mesir pun menikmati bantuan dana dari Negeri Paman Sam atas proses transisi demokrasi yang mereka lakukan pascakejatuhan Husni Mubarak. Seperti diketahui, perekonomian Mesir saat ini dihadapkan dengan permasalahan yang serius.
Bantuan dana itupun sudah ditegaskan kembali oleh Senator John McCain yang mengunjungi Mesir beberapa hari yang lalu dan bertemu dengan Presiden Mohamed Morsi. Saat itu, McCain dan Morsi tengah membahas komentar Morsi pada 2010 yang menyebut Israel sebagai keturunan kera.
Sikap Morsi langsung dikecam oleh Gedung Putih, McCain pun ikut menyuarakan kekecewaannya dengan politisi Ikhwanul Muslimin itu. Meski demikian, AS akan tetap berkomitmen untuk menyalurkan dana ke Mesir.
Meski demikian, McCain sempat menepis laporan yang mengatakan, bantuan AS ke Mesir akan meningkat karena transisi demokrasi di Mesir. McCain langsung mengajak negaranya agar bersabar ketika menghadapi sebuah transisi demokrasi di negara lain.
"Perekonomian Mesir masih membutuhkan bantuan. Sulit untuk mewujudkan demokrasi bila banyak warga Mesir yang tak bisa makan," tegas McCain.
"Kongres tidak mengubah keputusannya mengenai penjualan senjata ke Mesir. Pemerintah AS mendengar seluruh pendapat yang ada di Kongres," ujar anggota Kongres AS William Taylor, seperti dikutip Al-Masry Al-Youm, Sabtu (19/1/2013).
Sejak menandantangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979, Mesir menerima bantuan militer dari AS senilai miliaran dolar pertahun. Namun sejak Mesir dipimpin oleh fraksi Ikhwanul Muslimin, sejumlah anggota Kongres mendesak Pemerintah AS untuk memotong bantuannya ke Mesir.
Selain bantuan militer, Mesir pun menikmati bantuan dana dari Negeri Paman Sam atas proses transisi demokrasi yang mereka lakukan pascakejatuhan Husni Mubarak. Seperti diketahui, perekonomian Mesir saat ini dihadapkan dengan permasalahan yang serius.
Bantuan dana itupun sudah ditegaskan kembali oleh Senator John McCain yang mengunjungi Mesir beberapa hari yang lalu dan bertemu dengan Presiden Mohamed Morsi. Saat itu, McCain dan Morsi tengah membahas komentar Morsi pada 2010 yang menyebut Israel sebagai keturunan kera.
Sikap Morsi langsung dikecam oleh Gedung Putih, McCain pun ikut menyuarakan kekecewaannya dengan politisi Ikhwanul Muslimin itu. Meski demikian, AS akan tetap berkomitmen untuk menyalurkan dana ke Mesir.
Meski demikian, McCain sempat menepis laporan yang mengatakan, bantuan AS ke Mesir akan meningkat karena transisi demokrasi di Mesir. McCain langsung mengajak negaranya agar bersabar ketika menghadapi sebuah transisi demokrasi di negara lain.
"Perekonomian Mesir masih membutuhkan bantuan. Sulit untuk mewujudkan demokrasi bila banyak warga Mesir yang tak bisa makan," tegas McCain.
Sumber : Okezone