Pages

Selasa, Januari 15, 2013

KCR 40 KRI Beladau-643 Sea Trial

BATAM-(IDB) : Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjung Pinang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Agus Heryana mendampingi Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda (Laksda) TNI Sru Handayanto melaksanakan Sea Trial Kapal KCR-40 KRI Beladau-643 di Perairan Barelang Batam, Kepulauan Riau, Jumat (11/1).
Kapal KCR-40 KRI Beladau-643 tersebut rencananya akan diresmikan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc, MA, Ph.D., pada tanggal 25 Januari 2013 di Batam.

Turut hadir pada kegiatan tersebut  Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal), Kapusadal Kemhan, Danguskamlabar, Aslog Danlantamal IV Tanjung Pinang, Kafasharkan Mentigi  serta Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Batam. 




Sumber : Koarmabar

Analisis : Setelah Jamuan Istimewa Itu

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond berkunjung ke Indonesia tanggal 15-16 Januari 2013.  Bahasa diplomasinya adalah untuk mempererat dan memperkuat hubungan pertemanan kedua negara.  Bahasa sanjungannya adalah sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan pengaruhnya yang kuat di ASEAN, Inggris sangat patut memperhatikan dan menjadikan RI sebagai mitra pentingnya.

Namanya juga berkunjung pasti ada maunya, lalu keluarlah press release seperti diatas untuk memberikan rasa suka pada tuan rumah.  Ya tuan rumah memang sedang digandrungi dan dirayu oleh sejumlah negara produsen alutsista dunia untuk membeli sejumlah alutsista buatan mereka.  Maklum kucuran dana untuk modernisasi alutsista TNI sangat menggiurkan para semut-semut itu untuk mencicipi madu duit alutsista RI.

Mata kuliah penting dari sejarah pertemanan dengan negeri mama Eli ini adalah mengambil sikap berhati-hati, tidak mudah terjebak rayuan dalam penawaran teknologi terkini yang diusung persenjataan negeri itu.  Setidaknya jika memang kita hendak membeli sejumlah alutsista made in Britain pelajari dulu pasal demi pasal secara cerdas.  Jika ada pasal yang mengatur pengggunaan alutsista untuk urusan dalam negeri atau digunakan untuk berkelahi dengan tetangga sebelah tidak boleh digunakan, ya ditolak saja karena itu berarti sudah mencampuri urusan dalam negeri kita.  Lagian barangnya kan sudah dibeli, ya suka-suka gua dong mau digunakan untuk apa termasuk untuk perang sama jiran yang pongah.

Sejarah pengiriman Hawk200 batch terakhir tahun 1999 sangat mengecewakan.  Pesawat tempur itu ditinggalkan pilotnya di Bangkok Thailand karena di tengah perjalanan ferry London-Jakarta keluar keputusan Pemerintah Inggris mengembargo senjata ke RI karena masalah Timor Leste.  Lalu ketika dilakukan operasi militer di Aceh tahun 2003 Tank Scorpion dan Hawk 200 dilarang digunakan.  Ini sangat menyakitkan.  Makanya kita mengusulkan dalam setiap perjanjian jual beli senjata dengan Inggris atau negara lain yang suka usil dan mendikte RI dimasukkan satu pasal sebelum pasal penutup yaitu pasal yang berbunyi: dilarang melarang.

Kunjungan Menhan Inggris merupakan lanjutan dari kunjungan Presiden SBY ke Inggris tanggal  30 Oktober sampai dengan 3 Nopember 2012 yang dijamu secara istimewa oleh mama Eli dan keluarga kerajaan Inggris termasuk memperoleh gelar kebangsaan.  Dibalik sambutan yang istimewa itu tentu peribahasa tidak ada makan siang gratis menjadi panutannya.  Inggris memang sedang melakukan langkah diplomatik yang intens untuk membujuk Indonesia membeli alutsista mereka.

Rasanya kalau hanya untuk memuluskan penjualan 3 light fregat “Nachoda Ragam Class” atau perbaikan 10 F16 AB TNI AU atau rudal Starstreak kok belum sesuai dengan bobot kunjungan itu. Baru terasa gemanya jika yang dibawa dalam daftar penawaran itu adalah penjualan 24-32 unit jet tempur dan persenjataannya.  Jika jet tempur itu jadi dibeli Indonesia, kita menyambutnya dengan senang hati karena ini berarti semakin memperkuat alat pukul kedirgantaraan ruang udara negeri ini yang sangat luas.  Meskipun begitu kita juga tidak mengharap jet tempur itu segera datang dalam waktu dekat, bisa saja kedatangannya mulai tahun 2016 dan seterusnya.  Mengapa, karena kita tahun ini dan tahun depan akan kedatangan banyak alutsista, untuk TNI AU akan datang 102 pesawat, sebagian diantaranya jet tempur berbagai jenis.

Berandai-andai tentang Typhoon boleh saja kan, meski tetaplah kita berhati-hati dalam pola perjanjian bisnisnya agar sejarah kebodohan kita sendiri itu tidak terulang.  Itu sebabnya ketika Pemerintahan Megawati marah dengan ketidakbolehan menggunakan Scorpion dan Hawk di Aceh kemudian ada embargo F16, dia berpaling wajah lalu memesan 4 Sukhoi ke Rusia.  Yang lebih hebat lagi barangnya bisa datang setelah 4 bulan dipesan.  Ini tidak lebih karena kekecewaan terhadap Barat yang arogan dan Rusia menampung “curhat Ibu” dengan mengistimewakan pesanan 4 Sukhoi walaupun tidak istimewa dalam persenjataan dan avioniknya.  Tapi inilah titik balik itu karena setelah 4 Sukhoi itu kita pesan lagi 6 Sukhoi, barangnya sudah datang, lalu pesan lagi 6 Sukhoi dan semua persenjataannya termasuk suku cadang, simulator dan rudal-sudalnya.  Tahun ini lengkap 16 biji alias 1 skuadron.

Nah ketika negara lain ramai-ramai menawarkan dan menjual alutsistanya ke RI, Inggris hanya melongo saja karena tak dilirik.  Bagaimana mau dilirik wong kita saja banyak dilirik negara lain.  Mana sempat. Aktif dong jangan jual mahal, emang ente siapa bung.  Akhirnya dia sadar diri lalu mengundang RI-1 ke London dengan sejuta hidangan dan layanan sambil menawarkan sejumlah alutsista canggih.  Dan lanjutan cerita jualan itu, datanglah Menhannya yang asli Epping Essex itu.  Huss jangan salah baca loh.

Kita berpendapat, terima sajalah tawaran itu dengan catatan pesawat tempur marga Sukhoi tetap diperbanyak.  Jadi dalam MEF tahap II 2015-2019 boleh jadi kekuatan kita bertambah dengan 24 jet tempur Sukhoi dan 16 jet tempur Sukhoi SU35.  Alamak kalau itu terealisir bangga kali aku sebagai anak bangsa melihat kekuatan dirgantara negeriku yang setara dengan tetangganya sehingga tak ada lagi pelecehan dan umpatan : jelek kali kau ! alutsistamu jadul ! masak mau kau lawan aku !





Sumber : Analisis

500 Rudal Scud Suriah Diarahkan Ke Israel

DAMASKUS-(IDB) : 500 unit rudal Scud Suriah telah siap ditembakkan ke target-target di Palestina pendudukan.
 
Alalam (15/1) melaporkan, terjadi perubahan besar pada penentuan target rudal-rudal Scud Suriah, yang sekarang diarahkan target-target di Palestina pendudukan.
 
Para pejabat rezim Zionis Israel Senin (14/1) mereaksi kebijakan tersebut dengan menyiagakan pasukannya dan  mengklaim Presiden Suriah Bashar al-Assad telah memasuki kancah peperangan dan kemungkinan tidak akan ragu menembakkan 500 unit rudal Scud-nya ke Israel yang akan membakar separuh wilayah di Palestina pendudukan.
 
Rudal-rudal Scud produksi Rusia yang dimiliki Suriah termasuk jenis rudal balistik yang mampu mengangkut bahan peledak sebesar 500 kilogram.




Sumber : Irib

Prajurit Indobatt di Lebanon Latihan Menembak

BEIRUT-(IDB) : Prajurit Indobatt (Indonesian Battalyon) Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL melaksanakan latihan menembak, bertempat di lapangan tembak POSN 7-2 Desa Smerr, Lebanon Selatan, Senin (14/1/2013). Kegiatan ini merupakan salah satu program latihan yang sudah dijadwalkan oleh Satgas Indobatt selama melaksanakan tugas menjaga perdamaian di Lebanon dalam misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).
 
Dansatgas Konga XXIII-G/UNIFIL Mayor Inf Lucky Avianto saat meninjau di lapangan tembak mengatakan, latihan menembak yang dilaksanakan oleh prajurit Indobatt selain dapat mengasah keterampilan para personel, diharapkan dapat menemukan para petembak-petembak ulung yang nanti akan disiapkan untuk mengikuti kejuaraan menembak antar Kontingen dari Negara lain yang tergabung dalam UNIFIL.

tembak-tengah
Latihan menembak Pistol jarak 25 m dan Laras Panjang SS1 dengan jarak 100 m dilaksanakan secara bertahap dengan melibatkan beberapa personel dari tiap-tiap kompi Indobatt, yaitu : Kompi Alpha, Bravo, Cheta, Delta, Ban serta Satma dan Mayon.

Dalam pelaksanaan latihan menembak tersebut, Mayor Inf Lucky Avianto berpesan agar selalu memperhatikan faktor keamanan, ikuti tahapan-tahapan yang sudah ditentukan serta perhatikan aba-aba dari panitia penyelenggara.
 
 
 
 
Sumber : Poskota

KRI SHN-366 Tiba Di Pangkalan Koarmatim Surabaya

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum menyambut kedatangan KRI Sultan  Hasanuddin (SHN)-366 setelah kapal tersebut selesai mengemban misi perdamaian  dunia PBB di perairanLebanon sebagai Satgas  Maritim TNI Konga  XXVIII.D UNIFIL (United Nation Interm Force In Lebanon) 2012 di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (14/1) .

Penyambutan KRI SHN-366 tersebut dihadiri Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H, M.A.P, pejabat teras jajaran Koarmatim, para Kasatker Koarmatim, ibu-ibu Pengurus Daerah Jalasenastri Armatim dan para keluarga ABK KRI SHN-366.

KRI Sultan Hasanuddin-366 dari jenis Sigma Klas Korvet Belanda yang masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkor Koarmatim) ini, adalah yang ke empat kalinya ikut andil mengemban misi perdamaian dunia dalam Satuan Tugas (satgas) Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII.D/ Unifil. Sebelumnya, tugas kemanusiaan ini dilakukan oleh KRI Sultan Iskandar Muda-367. Kapal perang Indonesia ini dalam mengemban tugasnya telah bergabung dengan kapal perang angkatan laut negara lainnya yang tergabung dalam Gugus Tugas MTF.

Kapal perang yang di Komandani Letkol Laut (P) Dato Rusman ini, telah   bertugas selama sekitar 9 bulan dalam mengemban misi PBB tersebut. Rute yang dilewati selama pelayaran dari Lebanon menuju Surabaya,  yaitu Beirut-Port Said-Salalah-Colombo-Belawan-Jakarta-Surabaya. KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam tugasnya membawa 1 buah helikopter BO-105 dengan jumlah personel keseluruhan 105 orang, dengan rincian ABK 94 orang, pilot dan Crew Heli 7 orang, dokter 1 orang, Kopaska 1 orang, perwira penerangan 1 orang, dan perwira intelijen 1 orang.

Selama dalam penugasan Satgas MTF/UNIFIL ini banyak prestasi yang ditorehkan KRI SHN-366 selama 19 kali ontask, antara lain telah berhasil melaksanakan hailing sebanyak 686 kontak kapal permukaan dan melaksanakan monitor military air activity sebanyak 135 kontak pesawat militer. Selain itu, bertindak sebagai MIO Commander sebanyak 13 kali, sebagai Anti Air Warfare Coordinator 21 kali dan sebagai Hello Element Control sebanyak 18 kali.

Pengakuan keberhasilan yang dicapai oleh KRI SHN-366 dalam menjalankan misi perdamaian di wilayah perairan Lebanon ini ditunjukkan dalam bentuk penghargaan yang diberikan Pemerintah Lebanon melalui Lebanesse Armed Force Navy (LAF-Navy). Penghargaan itu berupa Valour Medale yang diserahkan langsung oleh Commander in Chief of LAF-Navy Colonel Joseph Gadban kepada Komandan KRI SHN-366 selaku Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-D/UNIFIL 2012.

Dalam sambutan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum diantaranya mengatakan, bahwa acara penyambutan ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Komandan dan prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam melaksanakan tugas misi perdamaian PBB yang tergabung dalam Maritime Task Force TNI Konga XXVIII-D/UNIFIL, sehingga saat ini dapat kembali bersama ditengah-tengah kita semua dalam kondisi sehat dan selamat, tanpa adanya kerugian personel maupun material.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini, atas nama keluarga besar Koarmatim dengan penuh rasa bangga saya menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat kembali ke Tanah Air kepada Komandan dan prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366,”kata Pangarmatim.





Sumber : Koarmatim