Pages

Kamis, Januari 10, 2013

Indonesia Afghanistan Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

KABUL-(IDB) : RI dan Afghanistan sepakat untuk meningkatkan kerjasama militer kedua negara. Sebagai tahap awal dalam upaya peningkatan kerjasama Kementerian Pertahanan kedua negara, Dubes RI untuk Afghanistan Anshory Tadjudin, menyarankan agar Menteri Pertahanan Afghanistan dapat melakukan kunjungan ke Indonesia.

Hal ini disampaikannya dalam kunjungan ke Kantor Kementerian Pertahanan Afghanistan dan bertemu Wakil Menteri Pertahanan Afghanistan, Mr. Enayatullah Nazari (8/01).


Dubes RI juga menyarankan selain pertemuan dengan Menteri Pertahanan RI, Menhan Afghanistan juga akan bertemu dengan Panglima TNI dan kunjungan ke tempat-tempat pendidikan dan pelatihan Tentara Nasional Indonesia.


Wamnehan Nazari menyambut baik usulan tersebut dan berpandangan bahwa kerjasama militer kedua negara perlu untuk terus ditingkatkan.


Dalam dialog mengenai pembangunan kapasitas militer di Afghanistan, Wakil Menteri Pertahanan memandang perlu untuk Afghanistan memperoleh pendidikan dan pelatihan dari Militer Indonesia.


"Pelatihan ini akan ditujukan bagi Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Afghanistan melalui kerjasama antara Kementerian Pertahanan Afghanistan dan Kementerian Pertahanan Indonesia dan penugasan Atase Pertahanan (Resident) di masing-masing negara", demikian disampaikan Wamenhan Afghanistan kepada Dubes RI.


Lebih lanjut, Wakil Menteri Nazari menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang telah memfasilitasi kunjungannya ke Indonesia bertemu dengan para imigran Afghanistan ditempat penampungan, 8 tahun yang lalu, sewaktu masih menjabat sebagai Menteri Imigrasi Afghanistan.


Kesan baik yang masih diingat adalah keramahtamahan, kebaikan dan bantuan rakyat dan pemerintah Indonesia yang diberikan kepada warga negara Afghanistan di tempat-tempat penampungan serta kerukunan hidup beragama di Indonesia.


"Tentara Nasional Afghanistan telah bekerja keras selama 10 tahun terakhir mempersiapkan diri untuk dapat mengambilalih sepenuhnya keamanan Afghanistan", tegas Wamenhan.


Saat ini keamanan di 75% wilayah Afghanistan sudah dikuasai oleh tentara nasional Afghanistan dan diharapkan sepenuhnya dapat dikuasai menjelang tahun 2014.


Setelah tahun 2014, Afghanistan masih memerlukan bantuan dari negara-negara lain, khususnya Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme Kementerian Pertahanan dan tentara nasional Afghanistan.




Sumber : Kemlu

TNI AL Rekrut 37 Perwira Spesialisasi Senjata Elektronik

SURABAYA-(IDB) : TNI ALmerekrut 37 orang perwira pertama yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisasi senjata elektronik di Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL. Di kapal perang, mereka bertanggung jawab pada operasionalisasi persenjataan elektronika dan antinya.

Penutupan program Pendidikan Spesialisasi Perwira Senjata Elektronika dilakukan Wakil Komandan Kobangdikal Brigadir Jenderal (Marinir) Sturman Panjaitan, di Surabaya, Kamis.

Mengutip keterangan tertulis dari Bagian Penerangan Kobangdikal, ke-37 perwira TNI AL itu digembleng di Sekolah Perwira Pusat Pendidikan Elektronika selama lebih kurang tujuh bulan.

Pendidikan spesialisasi senjata elektronika merupakan yang terlama dibanding program spesialisasi perwira lainnya, semisal pelaut, teknik, suplai, hukum, Marinir, dan Polisi Militer AL, yang berkisar empat hingga enam bulan.

"Saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki, kalian mampu berperan sebagai perwira divisi di KRI kelas korvet maupun Sigma, atau jabatan setingkat lain di KRI dan satuan-satuan TNI AL," kata Komandan Kobangdikal, Laksamana Muda TNI Joko Wahojo, dalam amanat yang dibacakan Panjaitan.

Komandan Pusat Pendidikan Elektronika Kobangdikal, Kolonel Laut (Elektronika) M Suhari, menambahkan, selama masa pendidikan, ke-37 perwira itu mempelajari seluruh sistem senjata, komunikasi dan elektronik yang digunakan kapal-kapal perang TNI AL.

"Selain sistem senjata dan komunikasi, mereka juga mempelajari kelistrikan dan elektronik dari berbagai macam peluru kendali yang di miliki TNI AL, di antaranya torpedo, Harpoon, dan Exocet," katanya.




Sumber : Antara

Indonesia Resmi Beli Leopard Jerman

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan resmi menandatangani kontrak pengadaan main battle tank Leopard dengan sebuah perusahaan asal Jerman, Rheinmettal. "(Kontrak pembelian) sudah ditandatangani pertengahan Desember lalu," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, kepada Tempo, Rabu, 9 Januari 2013.

Nilai kontrak pembelian tank berat itu, kata Ediwan, berada di bawah pagu anggaran sebesar US$ 280 juta. "Kurang sedikit dari jumlah itu," kata dia tanpa menyebutkan nominal.

Ediwan memastikan spesifikasi teknis dan jumlah tank yang akan diproduksi tetap sama dengan kesepakatan awal. "Ya, mereka setuju dengan penawaran kita."

Pembelian tank seberat 63 ton ini juga sudah dilengkapi dengan kesepakatan transfer teknologi yang diteken November 2012 lalu. "PT Pindad dan Bengkel Pusat Angkatan Darat akan mendapatkan kerja sama pelatihan untuk perbaikan ringan hingga berat."

Rencananya, Indonesia akan membeli Leopard Ri dan A24 beserta tank sedang Marder seberat 33 ton. Leopard Ri dibanderol US$ 1,7 juta atau sekitar Rp 16,4 miliar per unit. Indonesia dikabarkan memesan 61 tank Leopard Ri dan 42 Leopard 2A4 seharga US$ 700 ribu atau Rp 6,7
miliar per unit. "Itu akan ditambah lagi dengan amunisi dan perlengkapan pendukungnya," ujar Ediwan. Tank ini akan menambah kekuatan TNI di perbatasan.



Sumber : Tempo

Pemerintah Kucurkan Dana Triliunan Rupiah Ke 8 BUMN

JAKARTA-(IDB) : Menjelang penutupan tahun lalu, Presiden SBY menyetujui suntikan modal negara untuk 8 BUMN yang jumlah totalnya mencapai triliunan rupiah. BUMN apa saja yang dapat?

Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Kamis (10/1/2013), suntikan modal untuk BUMN tersebut telah disetujui melalui peraturan pemerintah (PP) yang diteken SBY di akhir tahun.

Adapun daftar BUMN yang mendapat suntikan modal dari APBN-P 2012 yang disetujui di akhir-akhir tahun tersebut adalah:


  1. PT Askrindo sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2012 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 24 Desember 2012, mendapatkan tambahan modal negara sebesar Rp 831 miliar. Tambahan modal negara ini diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.
  2. Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2012 tertanggal 24 Desember 2012 memperoleh tambahan penyertaan modal negara sebesar Rp 1,169 triliun, yang dananya bersumber dari APBN 2012;
  3. PT PAL memperoleh tambahan penyertaan modal negara Rp 600 miliar dari APBN 2012 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2012 tertanggal 24 Desember 2012;
  4. PT Pindad sebesar Rp 2 triliun dari APBN 2012 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 111 Tahun 2012 tertanggal 24 Desember 2012;
  5. PT Industri Kapal Indonesia memperoleh Rp 200 miliar dari APBN 2012 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 112 Tahun 2012 tertanggal 24 Desember 2012;
  6. PT Garam memperoleh Rp 100 miliar dari APBN 2012 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 113 Tahun 2012 tertanggal 24 Desember 2012; dan
  7. PT DI sebesar Rp 400 miliar dari APBN 2012 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 116 Tahun 2012 tertanggal 28 Desember 2012.
  8. PT Damri sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 115 Tahun 2012 tertanggal 27 Desember 2012 memperoleh tambahan penyertaan modal negara sebesar Rp 11,048 miliar.
Tambahan penyertaan modal negara bukan kepada Damri tidak berupa uang tunai sebagai BUMN-BUMN lainnya, tambahan modal negara kepada Damri dalam bentuk pengalihan barang milik Kementerian Perhubungan berupa 37 unit bus Hyundai HD Mighty 136-B yang pengadaannya bersumber dari APBN 2010.




Sumber : Detik

2013 TNI AL Akan Terima 6 Kapal Perang Baru

JAKARTA-(IDB) : Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) akan memiliki enam kapal perang baru pada 2013.
Kepala Sub Dinas Penerangan Umum (Kasubdispenum), Dinas Penerangan Angkatan Laut Kolonel Laut (S) Julius Widjojono menguraikan keenam kapal perang itu diproduksi di dalam negeri.

Dua kapal berjenis tugboat alias kapal tunda akan diproduksi PT Penataran Angkatan Laut (PAL). Kapal tunda nantinya akan mempercepat mobilitas armada laut yang ada.

PT PAL juga harus menyelesaikan dua kapal cepat rudal (KCR-60). Kapal dengan panjang 60 meter, lebar 8,10 meter dan berat total 457 ton itu diproyeksikan memperkuat armada perang.

Mampu mencapai kecepatan 28/20 Knots, kapal itu dilengkapi sistem antiserangan permukaan dan mampu mendukung saat terjadi adu tembak di laut.

Kapal ini bahkan bisa dilengkapi alat antiserangan kapal selam.

Kementerian Pertahanan menyebut kontrak pembuatan empat kapal buatan PT PAL itu Rp500 miliar. Kapal tunda dalam kontrak ditargetkan selesai April dan Juni 2013.

Adapun kontrak penyelesaian kapal cepat rudal jatuh tempo Maret dan Desember 2013.

Adapun kapal perang kelima dan keenam yang segera dimiliki AL yakni PC 40. Jenis PC 40 merupakan kapal perang patroli.

Meski demikian, rudal antikapal akan disematkan sebagai bagian pertahanan.

"PC 40 pertama memang kami mengajukan, kemudian Kemenhan menambah satu, sehingga total enam unit yang diserahkan tahun ini," jelas Julius, Senin (7/1/2013).

Keenam kapal baru itu, lanjut dia, akan bergabung dengan 156 kapal yang dimiliki TNI AL. Sehingga dengan tambahan yang baru, AL memiliki kapal 162 buah.

"Itu nantinya ditambah kapal selam yang dipesan di Korea Selatan," tambahnya. Saat ini Indonesia memiliki dua kapal selam.

Indonesia tahun ini dijadwalkan mulai membangun tiga kapal selam bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan.

Ada transfer teknologi dalam program ini. Kapal pertama diproduksi di Korsel, kapal kedua akan mulai diproduksi di Indonesia dan ketiga akan sepenuhnya diproduksi PT PAL Indonesia.

Kapal selam pertama dijadwalkan tiba pada 2015, kedua pada 2016 dan ketiga 2018. Ketiganya bernilai US$1,07 miliar. 




Sumber : Plaza

Meski Mahal, Kemhan Lanjut Pembelian Helikopter Apache

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan akan tetap membeli helikopter Apache dari Amerika Serikat. Harga yang mahal tidak menyurutkan niat pemerintah. 

"Harganya memang sangat mahal, kami harus mempertimbangkan kekuatan anggaran," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo kepada Tempo, Rabu, 9 Januari 2013.

Harga mahal itu, kata Ediwan, adalah konsekuensi dari pemerintah Amerika Serikat. "Mereka ingin standar keselamatan yang tinggi. Tidak mau kalau helikopter itu jatuh di sini (Indonesia) dan merugikan citra mereka," kata dia.

Rencana pembelian delapan helikopter Apache Longbow AH 64 D itu sudah dikabulkan oleh kongres negeri Abang Sam. "Congress notification sudah kami terima, kini tinggal tunggu persetujuan DPR kita," kata Ediwan.

Untuk menyiasati mahalnya harga heli Apache, Kementerian akan menyesuaikan perencanaan anggarannya. "Kami akan sesuaikan pos anggaran yang lain agar bisa mencukupi."

Harga per unit heli Apache sendiri diperkirakan mencapai US$ 40 juta. Kementerian Pertahanan dan TNI AD sebelumnya sudah menandatangani kontrak pengadaan heli serbu dan heli serang dengan PT Dirgantara Indonesia. Kontrak tersebut masing-masing bernilai US$ 90 juta dan US$ 170 juta.




Sumber : Tempo

TNI AD Beli Kapal Dan Helikopter Untuk Mobilisasi Pasukan Di Maluku

AMBON-(IDB) : Kesulitan memobilisasi pasukan di Maluku karena daerahnya yang terdiri dari banyak pulau kerap menjadi masalah, terutama saat di satu daerah sedang tertimpa musibah atau terjadi bentrokan. Karena itu, personel TNI AD di Maluku akan ditopang oleh kapal dan helikopter.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa direalisasikan kapal dan helikopter untuk prajurit TNI AD di Maluku," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo saat kunjungan kerja di Ambon, Maluku, Rabu (1/9/2013) malam .

Kapal yang dimaksud berupa kapal yang bisa mengangkut hingga 30 orang. Sementara helikopter yang dimaksud yang bisa mengangkut sampai 40 orang.

"Dengan adanya kapal dan helikopter, mobilisasi pasukan di daerah kepulauan seperti Maluku ini bisa lebih cepat. Tidak seperti yang terjadi selama ini, untuk menyeberang ke pulau lain saat pulau itu tertimpa musibah atau lagi ada bentrokan, harus meminjam kapal Gubernur Maluku," ujar Pramono.

Lebih cepatnya mobilisasi pasukan diharapkan bisa segera membantu masyarakat yang tertimpa bencana di daerah terpencil atau pulau-pulau di Maluku. Begitu pula saat ada bentrokan antar warga yang membutuhkan pemulihan keamanan secara cepat. 




Sumber : Kompas

Analisis : Tendangan Maidin Kena Muka Sendiri

Zainudin Maidin
ANALISIS-(IDB) : Kalau anda melihat, Maidin, jumlah penonton Indonesia yang mencapai 3 juta penonton sejak film Habibie dan Ainun di putar di seluruh bioskop di Indonesia sepanjang satu bulan ini, sudah pasti anda menjadi seorang yang kerdil nilai, kerdil martabat dan malu hati.  
 
Malu terhadap hinaan dan cercaan yang anda tuliskan untuk konsumsi politik dalam negeri negara anda.  Anda katakan Habibie penghianat, anda katakan Habibie anjing imperialis adalah sebuah penghinaan yang hanya bisa dilakukan oleh politisi bermuka celeng tanpa hati nurani.  Kita ingin menegaskan hal yang sudah tegas dan lugas bahwa Habibie adalah sosok yang dicintai rakyat Indonesia, baik pribadinya maupun kecerdasan intelektualnya serta ketaatannya pada akidah yang digenggamnya bersama kecintaannya pada sang istri yang sudah lebih dulu meninggalkan kita semua..

Perilaku kekanak-kanakan politisi penguasa di negeri jiran itu memberikan definisi jelas tentang ketidakmampuan mereka pada apa yang disebut perbedaan pendapat dan sudut pandang. Negeri yang merdeka berdasarkan hadiah dari kolonial Inggris tidak mampu menghilangkan kelas masyarakat yang dibangun berdasarkan struktur kesultanan negara bagian yang sangat protektif terhadap bumiputera Melayu.  Struktur non egaliter inilah yang membuat pola pandang dan pola pikir elite politiknya lemah syahwat ketika berhadapan dengan kritik dan beda pendapat.  Kritik dianggapnya “Kirik / Asu” lalu menyebut lawannya dengan Dog Imperialism padahal dia sendiri ( Zainudin Maidin) yang menjadi Kirik / Asu UMNO.  
 
Kegetiran suasana kebatinan ini menampakkan ruang ego yang demikian nyata manakala dalam ruang orasi yang dilakukan Habibie di Universitas Selangor atas undangan Anwar Ibrahim Desember lalu, membuat segelintir politisi UMNO kebakaran jenggot dan keringat dingin di ruang AC.  Kita ingin katakan pada Maidin, bahwa demokrasi di negara anda adalah demokrasi imitasi.  Contohnya jelas, anda bebas menghina Anwar Ibrahim tetapi jika kubu Anwar sebagai pihak oposisi melakukan kritik atas jalannya pemerintahan dan perilaku orang UMNO, dengan memakai jubah “Nabi ISA”  (Internal Security Act)  terjadilah pembungkaman, penangkapan dengan argumen pembenarannya. Anwar Ibrahim adalah korban politik UMNO yang dilakukan secara vulgar, berlebihan dan melewati ambang batas kepatutan.

Zainuddin Maidin adalah corongnya UMNO, maklum profesi awalnya kan seorang jurnalis yang kemudian pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Malaysia.  Jelasnya dia tidak sendirian meski pemerintah Malaysia menganggap itu tulisan pribadi yang tidak mewakili suara pemerintahnya sebagaimana dilontarkan PM Najib Tun Razak ketika bertemu SBY di KL akhir Desember 2012.  Arah tembakannya adalah ingin menaikkan citra UMNO dan BN dalam pilihan raya Malaysia tahun ini.  Musuh bersama UMNO dan BN adalah Anwar Ibrahim yang selama bertahun-tahun dijadikan korban pembusukan namun tak mempan jua.  Bahkan korban pembusukan itu semakin semerbak harum kembangnya.  Sebenarnya jika politisi UMNO tidak membawa-bawa nama Habibie untuk dijadikan sasaran tembak, rakyat Indonesia tidak terlalu memikirkan apalagi mencampuri model demokrasi di Malaysia yang masih setingkat play group, harus ada orang tua yang mendampingi di sekolahnya.  Bukan bermaksud membenarkan posisi bertetangga RI atas jiran yang satu ini tetapi perjalanan sejarah membuktikan selalu saja pihak seberang sana yang memulai keributan apakah itu klaim teritori, klaim kebudayaan, pelecehan TKI, arogansi orang kaya baru.

Habibie adalah sosok yang dikagumi oleh bangsa Indonesia.  Beliau meletakkan dasar-dasar teknologi kerdirgantaraan yang saat ini sedang bergeliat hangat memproduksi pesawat dan helikopter.  Pemikiran visioner beliau yang betapapun pahitnya namun harus diputuskan yaitu melaksanakan referendum di Timor Timur yang kemudian melepaskan diri dari Indonesia.  Pemikiran visioner itu kemudian terjawab kini, Timor Timur tidak lagi menjadi beban politik dan ekonomi bagi Indonesia dan yang terpenting dari semua itu bekas provinsi Indonesia itu bersahabat erat tanpa dendam dengan bekas induk semangnya.  Dunia menaruh hormat pada Indonesia.

Dalam urusan pertahanan negeri, perkuatan militer Indonesia adalah jawaban paling tegas untuk memberitahu pihak sebelah bahwa kita tidak ingin lagi menjadi pelengkap penderita.  Militer Indonesia telah bangkit dengan kedatangan sejumlah alutsista modern dan akan terus berdatangan untuk memenuhi definisi MEF(Minimum Essential Force). Memang namanya MEF tetapi target yang hendak dikejar adalah minimal mengungguli kekuatan persenjataan militer Malaysia, maksimal berkeinginan menjadi kekuatan militer nomor satu di Asia Tenggara.   Inilah jawaban cemerlang tentang sebuah hakekat eksistensi dan martabat negeri.  Perkuatan tentara dengan dukungan kemajuan ekonomi selama hampir 9 tahun ini memberikan nilai tambah pada nilai spirit kebangsaan yang memang sudah ada dalam naluri dan adrenalin warga bangsa ini. 

Penambahan satuan tempur termasuk batalyon tank di Kalimantan, pembentukan dua komando militer kewilayahan, penempatan sistem persenjataan Astross II di Kalimantan, pembentukan skuadron UAV dan roket-roket Rhan berdaya tembak 50 km serta skuadron Heli Tempur adalah bagian dari hasrat yang ingin ditumpahkan.  Bahwa jika anda bermain api kami tidak perlu menyiram dengan air lagi seperti yang dilakukan selama ini demi persaudaraan ASEAN.  Tetapi kami juga akan kirimkan bola api yang lebih besar.  Bukankah Presiden sudah mengirim pesan jelas di Universitas Utara Malaysia baru-baru ini, tidak ada garansi tidak terjadi perang di kawasan ASEAN di masa depan. Tidak lama lagi peluru-peluru kendali berjarak tembak 300 km sebagai hasil kolaborasi teknologi roket Lapan dengan teknologi rudal C705 Cina akan menjadi kekuatan strategis yang ditempatkan secara statis dan mobile di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Lanjutan tentang tendangan si Maidin diperlihatkan lagi ketika dalam satu tulisan terbaru yang berdjudul  “Yang Tidak sama Antara Habibie dan Anwar” yang dimuat di Utusan Malaysia tanggal 8 Januari 2012, Zainuddin Maidin berupaya hendak memutihkan Habibie dengan dua alinea terakhir tulisannya : Di Indonesia, bekas Presiden Indonesia B.J. Habibie masih mempunyai kredibiliti yang tinggi. Beliau bukan seorang street actor, maka itu rakyat Indonesia marah apabila saya menyamakannya dengan Anwar Ibrahim. B.J. Habibie adalah seorang pemimpin yang masih dihormati dan tidak bergelumang dengan lumpur seperti Anwar Ibrahim. Jelas sekali dia bermental bunglon dan malu untuk meminta maaf.  Ironinya lagi berpuluh alinea dia ungkapkan untuk kembali membusukkan Anwar Ibrahim lalu ditutup dengan dua alinea diatas. Jelas tidak nyambung karena memang tidak ada kaitannya. Begitulah kenyataannya, Maidin tak mau meminta maaf, lalu menulis lagi dengan maksud mengambil hati. Hebatnya lagi Presiden ketiga RI Habibie tak perlu repot menanggapi tulisan hinaannya, itulah cermin  jiwa kenegarawanannya.  Pelajaran demi pelajaran telah kita dapatkan dari rumah jiran yang pongah ini.  Maka pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan rakyat dan perkuatan militer adalah langkah elegan yang sedang dijalani negara ini untuk memberikan “pukulan telak tanpa harus berkelahi”.  Semuanya sedang berjalan, so biarkan anjing mengonggong kafilah terus melaju.  Tetapi sesekali memang perlu juga dibentak karena biasanya kalau anjing mengonggong tanda tak menggigit dan kalau dibentak dijamin pasti lari.  
 
 
 
 
 
Sumber : Analisis