Pages

Senin, Desember 31, 2012

Jerman Jual 30 Panser Ke Arab Saudi

BERLIN-(IDB) : Pemerintah Jerman dikabarkan akan menyelesaikan proses penjualan 30 panser buatannya untuk Arab Saudi. Nilai penjualan panser tersebut dilaporkan mencapai 100 juta euro atau Rp1,2 triliun (Rp12.718 per euro).

Media Jerman menyatakan, penjualan tersebut merupakan bagian dari kerja sama militer jangka panjang yang dimiliki Jerman dengan Arab Saudi. Pihak Arab Saudi berharap ke depannya mereka dapat memiliki setidaknya 100 panser Jerman yang disebut dengan nama “Dingo” itu.

Selain ingin membeli panser Dingo, Pemerintah Arab Saudi juga melirik panser buatan Jerman lainnya “Boxer”. Kedua panser tersebut merupakan kendaraan perang buatan perusahaan militer Krauss Maffei-Wegmann yang terletak di Kota Leipzig, Jerman. Demikian diberitakan Reuters, Senin (31/12/2012).

Penjualan panser Dingo sendiri dikabarkan tinggal menunggu persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional. Dewan Keamanan Nasional adalah dewan yang mengatur kebijakan keamanan di Jerman dan beranggotakan Kanselir Angela Merkel serta beberapa menteri yang terkait.

Pihak oposisi di Jerman mengkritik penjualan panser tersebut. Mereka khawatir panser buatan Jerman itu akan digunakan untuk menekan masayarakat Arab Saudi yang melakukan aksi protes.

Kondisi di Arab Saudi dilaporkan memanas dengan makin banyak warga yang merasa tidak puas dengan keadaan politik yang ada di negara penghasil minyak terbesar di dunia itu. Tahun ini sempat terjadi aksi protes yang dilakukan kelompok Syiah di Arab Saudi yang menimbulkan sekitar 13 korban jiwa.

Jerman dan Arab Saudi memiliki hubungan yang cukup baik dalam bidang militer. Pada 2011 silam kedua negara juga menyetujui penjualan sekitar 270 Tank Leopard dua buatan Jerman yang dgunakan oleh militer Arab Saudi.




Sumber : Okezone

AL India Diperkuat Fregat Baru

NEW DELHI-(IDB) : Kapal kedua dari tiga kapal perang tipe fregat rudal yang dipesan India dari Rusia telah tiba di India, Minggu (30/12/2012) kemarin. Demikian diungkapkan pejabat Kementerian Pertahanan India.

Menurut kantor berita RIA Novosti, kapal perang INS Tarkash itu tiba di pelabuhan Mumbai, Minggu, setelah berlayar dari Galangan Kapal Yantar di Kaliningrad, kawasan Baltik, November lalu. Dengan kedatangan kapal itu, Angkatan Laut India kini memiliki dua fregat rudal yang diklaim memiliki kemampuan sulit terlacak radar (stealth).

India dan Rusia menandatangani kontrak pembuatan tiga kapal fregat kelas Krivak III yang telah dimodifikasi (Proyek 11356, atau di India dikenal dengan kelas Talwar) senilai 1,6 miliar dollar AS (Rp 15,4 triliun) pada 2006 lalu. Kapal pertama, yang diberi INS Teg (F45), telah bergabung dengan AL India, 27 April silam.

INS Tarkash sendiri resmi dioperasikan AL India dalam sebuah upacara resmi di Kaliningrad, 9 November. Kapal itu kemudian diberangkatkan dari kawasan eksklaf Rusia di Baltik, Eropa, itu, menuju India pada 17 November.

Kapal ketiga, INS Trikand, saat ini masih menjalani pengetesan di galangan, dan akan segera melakukan uji pelayaran di Laut Baltik. Dijadwalkan, kapal itu akan bergabung dengan AL India pada musim panas tahun depan.

Dibandingkan dengan tiga kapal kelas Talwar terdahulu, yakni INS Talwar (F40), INS Trishul (F43), dan INS Tabar (F44), tiga kapal terbaru ini memiliki sedikit perbedaan kemampuan serang. Tiga kapal ini dilengkapi dengan delapan peluncur rudal vertikal yang diisi rudal jelajah supersonik BrahMos.

Selain itu, kapal dengan 124,8 meter dan lebar 15,2 meter ini juga dilengkapi meriam 100 milimeter, sistem rudal permukaan-ke-udara Shtil, dua sistem pertahanan udara Kashtan, dua peluncur torpedo 533mm dan satu helikopter antikapal selam. 




Sumber : Kompas