SURABAYA-(IDB) : PT PAL Indonesia pada 2013 memproyeksikan pendapatan menjadi Rp1,5
triliun dengan menggenjot jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal, atau
naik 250% dibandingkan pendapatan tahun ini hanya senilai Rp600 miliar.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin
mengatakan BUMN tersebut tahun depan berpotensi mendongkrak pendapatan,
menyusul besarnya peluang di bidang pemeliharaan dan perbaikan (harkan)
maupun pembuatan kapal baru.
Menurutnya, sepanjang tahun ini divisi harkan kapal mengontribusikan
45% terhadap total pendapatan PAL yang mencapai Rp600 miliar.
“Tahun depan kami memproyeksikan kenaikan revenue menjadi Rp1,5
triliun. Divisi harkan masih akan menjadi tulang punggung, selain
pembuatan kapal niaga, kapal perang dan rekayasa umum (komponen industri
minyak dan gas bumi),” ujarnya saat ditemui Bisnis di kantornya, kemarin (29/12).
Firmansyah optimistis pada 2013 mampu mencapai kinerja sesuai yang
direncanakan, mengingat kini mendapat sejumlah proyek yang akan
dirampungkan tahun depan. Diantaranya dua unit tanker pesanan Pertamina
masing-masing berbobot 17.500 dead weight ton (DWT) dengan harga US$25
juta dan US$24,8 juta.
Divisi rekayasa umum (general engineering/GE) juga tengah
merampungkan pengerjaan platform untuk pemboran minyak lepas pantai
pesanan Petronas senilai US$46 juta. Perusahaan migas asal China CNOOC
juga memesan komponen yang sama untuk pemboran minyak di Madura seharga
US$42 juta.
“Platform pesanan CNOOC kami kerjakan bersama perusahaan asal China,
maka nilai kontraknya dibagi dua masing-masing memperoleh US$21 juta,”
tutur Firmansyah.
Dia menambahkan peluang lain masih terbuka lebar berupa pembuatan dan
harkan kapal dari dalam maupun mancanegara. Untuk itu, bagian pemasaran
PAL tahun depan disebutkan akan lebih proaktif mencari order.
Upaya tersebut akan dibarengi dengan pembenahan manajemen, agar PAL
dapat bangkit kembali sesudah tahun lalu mengalami kerugian hingga
ratusan miliar rupiah.
“Kami optimistis pada 2013 sudah mampu menangguh untung, tahun ini
pun [dengan pendapatan Rp600 miliar] kami sudah bisa membukukan laba
usaha kendati masih sangat kecil,” paparnya.
Sumber : BisnisJatim