Pages

Kamis, Desember 13, 2012

AS Bekali Israel Dengan Ribuan Bom Penghancur Bunker

TEL AVIV-(IDB) : Amerika Serikat berencana untuk menjual senjata dan amunisi ke Israel senilai 560 juta dolar untuk menutupi stok persenjataan rezim Zionis setelah delapan hari perang di Jalur Gaza.
 
Menurut situs DEBKAfile Israel, Washington dalam kesepakatannya dengan Tel Aviv, menjual 6.900 bom pintar yang bisa dipandu dari satelit dan 10.000 berbagai jenis bom, termasuk 3.450 bom berbobot satu ton, 1.725 bom masing-masing seberat 250 kilogram dan 1.725 bom penghancur bunker dari jenis GBU-39 dan 3,450 bom dari jenis BLU-109.
 
Amunisi, rudal, dan sistem persenjataan yang dijual ke Israel adalah buatan Boeing Co, Alliant Techsystems, Lockheed Martin Corp, General Dynamics Corp, dan Raytheon. Persenjataan ini untuk melengkapi sistem serangan di militer Israel.
 
Washington juga dikabarkan menjual 20 unit jet tempur F-16 ke Mesir. Press TV melaporkan pada Rabu (12/12).
 
Washington dan Tel Aviv menjalin kerjasama militer yang sangat erat. AS merupakan salah satu eksportir terbesar senjata, sementara Israel dikenal sebagai salah satu dari importir utama senjata di dunia. 





Sumber : Irib

Anggota MPR Tinjau Patok Batas Indonesia Malaysia

NUNUKAN-(IDB) : Anggota MPR mengunjungi patok perbatasan nomor 3 Indonesia-Malaysia di Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik Tengah, Nunukan Kalimantan Timur, Rabu.

Rombongan anggota MPR RI pimpinan Wakil Ketua Ahmad Farhan Hamid melihat langsung patok nomor 3 yang selama ini dikenal dan telah banyak dikunjungi pejabat Provinsi Kaltim hingga pemerintah pusat seperti Wakil Presiden Boediono, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Meutiah Hatta dan sejumlah menteri.

Ketua Fraksi Partai demokrat MPR Jafar Hafsah di Sebatik, Rabu, mengatakan,  perbatasan Indonesia dan Malaysia merupakan garis lurus dan tidak mengikuti jalur lain seperti sungai dan lain-lainnya.

"Menariknya tapal batas kita di sini, karena wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia berada di pulau kecil yang merupakan garis lurus tanpa mengikuti jalur sungai," ujar saat berada di patok perbatasan nomor 3 Pulau Sebatik.

Jafar menilai wilayah perbatasan adalah beranda terdepan Negara Kesatuan RI (NKRI) sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.

Dia meminta Pulau Sebatik mendapat status kabupaten atau kota sehingga dapat mempercepat pembangunan beranda terdepan negara di Pulau Sebatik itu.




Sumber : Antara