Pages

Rabu, Desember 12, 2012

Analisis : Menyambut Senyum 2013

ANALISIS-(IDB) : Musim bunga alutsista segera tiba bersamaan dengan datangnya fajar senyum di tahun 2013 meski wangi kembangnya sudah mulai tercium harum sejak kuartal terakhir tahun ini. Bolehlah disebut sebagai tahun dimulainya panen raya dengan kedatangan beragam jenis alutsista modern untuk disandangkan dan dikandangkan ke setiap kesatrian pengawal republik di segala matra.

Boleh juga disebut inilah panen raya terbesar selama beberapa dekade manakala RI membelanjakan milyaran dollar untuk mengejar ketertinggalannya dalam memodernisasi alutsistanya.  Ada pelajaran pahit manakala sebagian besar alutsista kita tak pernah disegarkan, sudah jumlahnya sedikit, mutunya jadul lagi.  Namun yang bikin sesak nafas adalah ejekan tetangga dengan melakukan klaim dan show of force seakan mereka sudah menjadi ayam jantan yang merasa paling kuat lalu berkukuruyuk padahal hari telah malam.
Upacara Latgab 2012, perlu visualisasi lengkap
Kesabaran dan rasa sesak di sekujur tubuh itu perlahan mulai menemukan sinar cerah manakala panglima tertinggi mulai menjalankan strategi “wajah jawa”  dengan tetap berbaik hati dan bermanis muka pada si jiran.  Namun dibelakangnya menjalankan strategi besar dengan anggaran besar, membangun kekuatan tentara dengan alutsista secara revolusioner tanpa harus arogan sikap.  Kita masih ingat di ruang publik yang bernama layar kaca dan disiarkan secara langsung dari Cilangkap Jakarta beberapa tahun lalu Presiden Sby mengeluarkan statemen yang softly untuk meredam kemarahan rakyat kepada negara jiran yang hobi mengklaim.  

Pernyataan Presiden dalam bahasa diplomasi sebenarnya ingin agar kita sebagai rakyat tidak perlu emosi dengan negara jiran karena saling ketergantungan satu sama lain.  Misalnya, kata beliau, di sana ada lebih sejuta tenaga kerja kita dan seterusnya.  Jelas pernyataan yang tidak memuaskan secara adrenalin.  Tapi banyak yang tak tahu sesungguhnya setelah itu ada “kemarahan militer” yang dituangkan dalam strategi memodernisasi angkatan bersenjata.  Dan hasilnya kita lihat sekarang dan tahun-tahun mendatang, kita panen raya bro.

Namun yang perlu diingat dari semua sambutan kedatangan alutsista itu tentu   pertanggung jawaban pada kesesuaian produk dengan nilai yang telah dikorbankan.  Caranya tentu dengan menyampaikan sample utama untuk disiarkan kepada segenap publik yang juga menanti dengan keriangan hati.  Tidak perlu telanjang jua karena ini rahasia militer, namun sample kedatangan alutsista gahar perlu disampaikan ke publik untuk memberikan rasa kebanggaan dan memupuk semangat beralutsista.

Visualisasi seperti yang akan disiarkan oleh Kompas TV tanggal 26 dan 28 Desember 2012 tentang “pertanggungjawaban” kehebatan Garda Samudra seharusnya menjadi sebuah public relation untuk jembatan komunikasi kepada rakyat bahwa ini loh yang telah kami lakukan untuk mengawal samudra. Misalnya dengan keberhasilan penembakan rudal Yakhont yang menggetarkan itu baru-baru ini.  Sehingga publik tahu dan paham tentang sangarnya rudal itu dan keterlatihan prajurit TNI AL yang mampu menembakkan rudal maut itu tanpa supervisi dari negara si pembuat Rusia.

Jika setiap bulan ditayangkan melalui visualisasi minimal 30 menit di layar kaca dan narasi melalui media cetak representatif dengan berganti-ganti antar matra TNI, kita meyakini jembatan komunikasi yang dibangun kepada rakyat selaku “penyandang dana melalui pajak” akan memberikan nilai harmoni dan kesepahaman tentang nilai tugas  tentara dan jenis alutsista yang dipergelarkan.  Tidak seperti selama ini melalui layar kaca TVRI lewat acara CITA sama sekali tidak memberikan nilai kebanggaan dalam bermiliter.  Yang ditampilkan kegiatan pergantian tugas jaga di kesatrian lalu wawancara ala kadarnya.

Dengan tayangan yang mengedepankan kebanggaan menampilkan latihan militer skala brigade ke atas boleh jadi akan menjadi respons yang baik dari publik dengan mengajak pemerintah dan DPR untuk lebih memoles lagi pengawal republiknya.  Misalnya untuk pertahanan pangkalan AU dan AL serta ibukota negara tidak lagi dengan rudal-rudal  jarak pendek melainkan dengan rudal surface to air jarak menengah yang punya nilai gentar.

Kita meyakini tidak lama lagi pengawal republik akan segera mendapatkan alutsista  anti serangan udara jarak menengah seperti keyakinan kita akan terjadinya transaksi jet tempur canggih dari sebuah negara Eropa yang telah menjamu presiden Sby dengan megah dan meriah.  Tidak adalah makan siang gratis dalam hubungan pertemanan dan persahabatan sekalipun, seperti yang ditunjukkan dalam perjamuan full service VVIP naik pesawat kepresidenan Korsel manakala delegasi RI bertandang ke Korsel sebelum kontrak Changbogo setahun silam.  Dan itu sah dalam hubungan berbisnis untuk mengambil hati.
Gelar Alutsista TNI AL, memberi spirit beralutsista
Sebagai bangsa besar dengan populasi besar kita tetap akan berjalan dengan keyakinan hati dan kepercayaan diri bahwa kita bisa membangun kekuatan kita. Kekuatan ekonomi yang stabil selama 9 tahun ini dengan pertumbuhan yang mengesankan, PDB kita menjadi yang terbesar di ASEAN dan no 15 terbesar di dunia.  Pendapatan perkapita per tahun sudah mencapai US $ 5.000,-  Rasio hutang jauh lebih baik dan ada dalam koridor aman dengan rasio 24%.  Banyak hal yang berhasil di capai selama ini termasuk pengakuan badan-badan ekonomi dunia dan lembaga keuangan dunia pada kemajuan ekonomi Indonesia.  Kemajuan ini tentu berpengaruh besar pada peningkatan anggaran militer yang diprediksi akan terus meningkat dan akan menjadi nomor satu di ASEAN mengalahkan Singapura pada tahun 2018.

Oleh sebab itu menyambut senyum di tahun 2013 adalah awal dari perubahan revolusioner dalam perolehan kuantitas dan kualitas alutsista kita.  Kedatangan beragam jenis alutsista mulai tahun depan dan seterusnya akan memberikan nilai tawar dalam pergaulan kawasan dan diplomasi bergigi.  Ini yang mestinya menjadi pijakan cara pandang sesama kita dalam berdiplomasi.  Boleh saja di urusan rumah tangga bernegara kita ribut, namanya juga berdemokrasi.  Tetapi manakala menjalankan diplomasi kita seragamkan sikap kita, tentu dengan motor Kementerian Luar Negeri untuk mengedepankan kewibawaan tanpa harus merasa sombong.  Modal untuk kewibawaan itu tentu dengan kekuatan militer yang didukung kuantitas dan kualitas alutsista yang minimal setara dengan rumah jiran.

Rasa segan itu timbul jika kita mampu memoles kebugaran dan kekekaran tubuh kita untuk kemudian tampil dengan berbaik cakap dan sikap.  Itulah analogi perkuatan milter. Kebugaran dan kekekaran tubuh kita itu memberikan nilai tawar tinggi dalam etika pergaulan.  Setidaknya tetangga akan menahan diri untuk bersikap tak cakap, padahal kita belum melotot padanya.  Apalagi kalau kita sampai melotot.





Sumber : Analisis

TNI AL Mantapkan Strategi Pengamanan Pulau Terluar

JAKARTA-(IDB) : Mengantisipasi pencaplokan maupun klaim sepihak batas maritim Indonesia oleh negara asing, TNI Angkatan Laut (AL) memantapkan pengamanan dini melalui penerbitan peta laut navigasi yang menggambarkan garis klaim batas laut secara unilateral atau klaim sepihak.

Kepala Dinas Hidro-Oseanografi (Kadishidros) TNI AL, Laksma TNI Aan Kurniadi seperti yang dikutip siaran pers Dispenal kepada Suara Karya di Jakarta, Selasa (11/12), menyatakan, garis klaim batas laut yang terbitkan TNI AL telah dikonsultasikan kepada Kementrian Luar Negeri (Kemlu), pakar dan ahli yang terkait dengan bidang perbatasan.

"Dishidros telah menerbitkan peta-peta laut navigasi yang menggambarkan garis klaim batas laut Indonesia secara unilateral," ujarnya.

Ia mengatakan, RI sebagai negara kepulauan terbesar di Asia yang memiliki 17.499 pulau. Sebanyak, 92 pulau, diantaranya merupakan gugus pulau terluar yang memiliki nilai strategis dan berbatasan langsung dengan 10 tetangga.

Perbatasan antarnegara itu, mencakup batas laut wilayah (laut teritorial), batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan batas landas kontinen (Continental Shelf) sangat penting dalam upaya mengelola sumber daya di lingkungan laut secara efektif dan berkesinambungan.

"Ini dalam rangka memajukan ekonomi kelautan yang disertai dengan peningkatan keamanan maritim, penegakan hukum dan kedaulatan di wilayah yurisdiksi Indonesia di laut," ucapnya.

Kadishidros juga menyinggung perkembangan penyelesaian batas wilayah negara. Dari 10 negara yang berbatasan, diantaranya, dua negara yang telah menyelesaikan seluruh perbatasannya dengan Indonesia, yaitu Australia dan Papua New Guinea.

Sedangkan yang masih dalam proses perundingan, yaitu Malaysia, Singapura, Philipina, Vietnam dan Palau. Hasil dari beberapa perundingan yang telah dilaksanakan, penyelesaian perbatasan laut dengan negara-negara tersebut masih memerlukan waktu yang cukup lama, untuk kebutuhan operasional di lapangan.

Dalam kesempatan itu, Aan juga menjelaskan bahwa Dishidros merupakan lembaga hidrografi nasional yang ditetapkan dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1951 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 164 Tahun 1960, berperan aktif dalam penetapan batas laut.

"Dishidros TNI AL merupakan salah satu Badan Pelaksana Tingkat Pusat di tingkat Mabesal (Balakpus Mabesal) yang melaksanakan fungsi hidro-oseanografi (hidros) untuk kepentingan militer dalam rangka mendukung penyiapan data dan informasi hidros bagi kepentingan operasi militer dan pertahanan," katanya.

Terkait tugas dan tanggung jawabnya, Dishidros TNI AL memiliki peran penting dalam mendukung teknis pada Tim Perundingan Perbatasan Laut (TPPL) yang dipimpin Kemlu, seperti dukungan peta laut dan publikasi nautika yang mencakup wilayah perbatasan yang dirundingkan, serta membuatkan garis-garis batas laut alternatif yang akan diusulkan dalam perundingan.





Sumber : SuaraKarya

RCWS DeFNder To Defend Anoa Pindad

ARC-(IDB) : Kualitas Panser Anoa 6x6 produksi Pindad sejauh ini sudah lumayan baik. Akan tetapi, berbagai penyempurnaan terus dilakukan, baik oleh PT.Pindad sendiri maupun 'user'nya yaitu TNI Angkatan Darat. 

Salah satu penyempurnaan yang dilakukan adalah mengawinkan Sistem Senjata Remot (RCWS) ke Panser Anoa. Dan seperti diketahui, PT.Pindad sendiri saat ini sedang menyeleksi berbagai tipe RCWS produk luar.


Salah satu kandidat kuat adalah RCWS DeFNder lansiran raksasa senjata FN Herstal. Bahkan sistem senjata DeFNder ini telah diujicoba  beberapa bulan lalu, serta disaksikan pejabat TNI-AD dari berbagai satuan seperti Dislitbangad, Batalyon mekanis serta Batalyon Kavaleri.


Dalam uji coba tersebut, digunakan Anoa 'pinjaman' batalyon mekanis TNI-AD. Untuk memasang DeFNder ini mudah saja ternyata, dan tidak memerlukan modifikasi khusus. Hanya saja, jika nantinya benar-benar dibeli, jalur kabel dari sistem senjata ke pengendali perlu diperhatikan dan dirapihkan.

Tipe RCWS yang diuji coba adalah DeFNder medium yang cocok dipasangkan dengan Senapan Mesin Berat type M2HB atau M3 kaliber 12,7mm. Jika cocok dengan SMB kaliber 12,7mm, maka menggabungkan sistem senjata kaliber lain seperti 7,62 atau AGL 40mm bukan hal yang sulit. Hasil uji tembak pun berlangsung dengan baik dan tepat mengenai target.

 Uji coba juga berlangsung secara intensif dengan berbagai kondisi termasuk penembakan di malam hari. Istimewanya DeFNder adalah berbagai modul pembidikan bisa dipasang dan dilepas sesuai kebutuhan. Untuk penembakan malam, tentu yang sangat dibutuhkan adalah pembidik infra merah. Dan lihatlah bidikan DeFNder ditengah malam gelap. Hasil tangkapan kameranya sungguh terlihat jelas.

Bukan hanya uji tembak, uji ketahanan pun dilakukan. RCWS DeFNder dilepas dan disimulasikan terkena hujan, angin dan pasir. Namun, DeFNder bisa lolos uji itu dengan baik.Dan sebagai ganjaran dari semua uji coba yang berlangsung sukses, Dislitbang TNI AD mengeluarkan sertifikat lolos uji. Apakah Anoa nantinya akan bersenjatakan DeFNder?? kita lihat saja nanti.





Sumber : ARC



Fakta-Fakta Pasca Pemecahan Sandi Sentinel Oleh Iran

TEHRAN-(IDB) : Panglima Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Senin (10/12) mengkonfirmasikan pemecahan seluruh sandi pesawat tanpa awak RQ170 "Sentinel".
 
Pesawat tanpa awak siluman itu ditangkap pasukan pasdaran Iran tahun lalu. Anti-radar bukan satu-satunya keunggulan pesawat ini, masih banyak teknologi canggih lain yang terpasang di dalamnya. 
 
Hajizadeh mengatakan, motor pesawat ini dan sistem pemanasnya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan perbedaan suhu dan oleh karena itu pesawat ini tidak terdeteksi radar.
 
Seraya menyinggung komunikasi pesawat ini dengan sistem satelit, Hajizadeh menegaskan, pada bagian suara pesawat ini, digunakan sistem yang membuatnya sulit terdeteksi oleh sensor suara, sementara dalam teknologi pewarnaan, ketika pesawat ini terbang dan mencapai ketinggian tertentu, maka pesawat ini sudah tidak dapat lagi dilihat. 
 
Pesawat tersebut tidak mengeluarkan asap ketika terbang dan berbagai sensor yang terpasang di pesawat ini berkerja secara spektrum yang dapat mendeteksi tipe dan bahkan bentuk fisik benda-benda di darat melalui refleksi gelombang.
 
Sebagai contoh, RQ170 dapat mendeteksi sebuah tank dalam kamuflase. Pesawat ini bahkan dapat mendeteksi jenis tanah dan kedalaman air. 
 
Seraya menekankan bahwa sandi di seluruh sistem dan hardware pada Sentinel telah dipecahkan dan seluruh informasi di dalamnya juga telah terekstraksi, Hajizadeh mengatakan, "Tidak ada satu hal pun yang tidak kami ketahui dalam pesawat ini dan secara bertahap kami juga mengetahui kemana saja pesawat ini pergi.
 
Menurut pejabat Pasdaran ini, sebelum pilpres Amerika Serikat, orang-orang Zionis bertemu dengan Obama dan mereka mengkritik Presiden AS karena pasif terhadap masalah nuklir Iran, akan tetapi Obama mengatakan kepada mereka bahwa misi RQ170 adalah untuk mengawasi instalasi nuklir Iran dan Washington telah mengeluarkan dana besar untuk program ini.
 
"Sekarang kami telah menguras seluruh informasi darinya dan diketahui bahwa misi pesawat ini tidak ada kaitannya dengan nuklir Iran," katanya.
 
"Ini membuktikan bahwa masalah nuklir Iran hanya dijadikan alasan oleh Barat."
 
Menjawab pertanyaan tentang proses penangkapan RQ170, Hajizadeh mengatakan, "Kami tidak bisa menyebutkan sejumlah masalah dalam hal ini dan Amerika Serikat untuk sementara harus menanti untuk memahami masalah ini."
 
Ditanya tentang bagian bawah RQ170 yang rusak, Hajizadeh mengatakan, "Dari sisi ketebalan pesawat ini sedemikian tipis sehingga jika dilihat secara horizontal tampak seperti garis, dan ini merupakan salah satu kriteria pesawat anti-radar."
 
"Di bagian bawah pesawat ini hanya ada ruang untuk rodanya dan karena mendarat di gurun rodanya rusak, akan tetapi bagian bawahnya tidak rusak dan hal ini juga diketahui oleh orang-orang Amerika."
 
Komponen dan sistem pesawat ini ketika dalam misi muncul seperti teleskop di bagian bawah dan setelah misi, semuanya kembali ke dalam.
 
"Di masa mendatang, jika tidak ada masalah-masalah rahasia, kemungkinan akan kami tunjukkan foto-foto lain dari pesawat ini berikut kompenennya."
 
Seraya menegaskan bahwa dengan penangkapan pesawat tanpa awak ini maka Iran memiliki teknologi canggih pesawat tanpa awak dan sistem spionase, serta mengatakan, "Bahwa sekarang kami hanya akan melakukan reverse-engineering saja, merupakan sebuah pembahasan mendasar dan kami berusaha untuk menggunakan teknologi dalam pesawat ini secara maksimal, meski demikian indigenisasi sebagian teknologinya dapat menelan waktu tahunan karena sistem ini juga diiliki oleh banyak negara maju."
 
Panglima Angkatan Udara Pasdaran ini menepis isu bahwa pesawat tanpa awak Ayub yang dimiliki Hizbullah menggunakan komponen dan teknologi RQ170 dan mengatakan, "Pesawat tanpa Ayub diproduksi 10 tahun lalu di Iran dan ini membuktikan bahwa kami telah memiliki teknologi ini sejak saat itu."
 
"Radar-radar Israel tidak dapat mendeteksi pesawat tanpa awak Ayub. Melalui pemilihan jalur, target dan waktu pengumumannya, Hizbullah mengacu target lain dan mengetahui bahwa pesawat ini dalam perjalanannya akan terdeteksi, akan tetapi mereka mengacu target lain dan mereka telah mencapainya."
 
Menyinggung penangkapan pesawat tanpa awak ScanEagle, Hajizadeh menjelaskan, "Kami memiliki pesawat tanpa awak tipe ini atau dari tipe Shadow buatan Amerika yang sebagiannya jatuh karena kerusakan teknis dan sebagian lain terjebak sistem kami termasuk di antaranya ScanEagle, dan sekarang banyak pesawat tanpa awak seperti ini yang telah diproduksi di dalam negeri, dan penangkapannya bukan hal yang baru bagi kami."
 
"Amerika Serikat mengetahui dengan baik kemampuan kami. Ketika pesawat tanpa awak mereka jadi sasaran serangan jet-jet tempur kami di atas wilayah Teluk Persia, Amerika menunjukkan sikap merendahkan dengan menyatakan bahwa pesawat tersebut tidak dipasang sistem roket. 





Sumber : Irib

Kopaska Laksanakan Latihan Geladi Tempur

JAKARTA-(IDB) : Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno membuka latihan Geladi Tugas Tempur Setingkat K-2 dalam upacara di Markas Komando (Mako) Satkopaskaarmabar, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (10/12).

Dansatkopaskaarmabar, Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno mengatakan latihan Geladi Tugas Tempur Setingkat K-2 tersebut merupakan latihan yang bertingkat dan berlanjut untuk senantiasa meningkatkan kualitas latihan baik secara teknik maupun secara taktik di lapangan. Selanjutnya, dia mengatakan bahwa penyelenggaraan latihan kali ini adalah untuk meningkatkan kemampuan individu maupun tim. Karena itu, diharapkan akan terbentuk suatu tim yang solid dimana pada saatnya nanti akan sangat berguna saat melaksanakan operasi di lapangan.

Dia menekankan kepada perwira pelaksana beserta seluruh staf dan pelaku latihan untuk selalu mengacu kepada standar prosedur operasi dan melaksanakan latihan secara serius dan bersungguh-sungguh serta bertanggung jawab. Selain itu, Dansatkopaskaarmabar juga berpesan agar melaksanakan latihan tersebut secara serius dan bersungguh-sungguh serta bertanggung jawab.

Berdasarkan siaran pers Dispen Koarmabar yang diterima Jurnal Nasional, senin (10/12), materi latihan Geladi Tugas Tempur Setingkat K-2 meliputi inflitrasi, long range navigation, patroli, IMMP, mountenering, menembak, raid demolisi, Taktik Satuan Kecil (TSK) dan Exflitrasi.





Sumber : Jurnas

Berita Foto : Peringatan Hari Armada 2012

SURABAYA-(IDB) : Dalam rangka memeriahkan peringatan hari Armada RI 2012, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar Naval Base Open Day (NBOD) yang diselenggarakan pada hari Minggu 9/12/12. 

Acara yang diperuntukan bagi masyarakat umum di Surabaya dan sekitarnya ini tidak hanya memamerkan alutsista-alutsista yang dimiliki TNI AL. Tetapi juga digelar berbagai acara lain diantaranya funbike, bazaar, open ships, panggung hiburan dan lain-lain. Berikut sedikit oleh-oleh dari Adi Suseno rekan ARC Surabaya yang kebetulan hadir ke acara open day tersebut.





Sumber : ARC