LONDON-(IDB) : Di tengah situasi krisis
keuangan berkepanjangan yang melanda benua Eropa, Inggris tetap
berkomitmen memperkuat angkatan perangnya. Hari Senin (10/12/2012),
Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan kontrak pembuatan kapal selam
nuklir terbarunya, yang akan menjadi tulang punggung kekuatan bawah air
negara itu di abad ke-21.
Kontrak senilai 1,2 miliar
poundsterling (Rp 18,5 triliun) itu diberikan kepada perusahaan
pertahanan BAE Systems untuk merampungkan pembuatan kapal selam HMS
Audacious.
Kapal ini akan menjadi kapal keempat dalam jajaran
kapal selam nuklir kelas Astute, yang merupakan generasi kapal selam
nuklir terbaru Inggris. Menurut rencana, Angkatan Laut Inggris (Royal
Navy) akan memesan tujuh kapal selam kelas tersebut.
Dua kapal
pertama, yakni HMS Astute dan HMS Ambush telah menjalani uji pelayaran,
sementara kapal ketiga, HMS Artful, sedang menjalani proses perakitan
akhir di galangan kapal BAE Systems di Barrow, Inggris barat laut. Tahap
pembuatan awal juga sudah dimulai untuk kapal kelima, HMS Anson.
Sementara proses pembuatan kapal keenam dan ketujuh belum dimulai.
Pemerintah
Inggris telah mengalokasikan anggaran sebesar 1,5 miliar poundsterling
untuk proyek pembuatan kapal kelima, keenam, dan ketujuh tersebut.
Menteri
Pertahanan Inggris Philip Hammond menyatakan, pengucuran dana sebesar
itu membuktikan komitmen pemerintah, tidak hanya kepada kemampuan Royal
Navy di masa depan, tetapi juga untuk melindungi lapangan pekerjaan yang
diberikan industri pertahanan di kawasan Barrow. Galangan kapal Barrow,
yang memproduksi kapal-kapal selam nuklir itu, mempekerjakan tak kurang
dari 3.000 tenaga kerja.
Pemburu-pembunuh
Kapal
selam kelas Astute dirancang sebagai kapal selam dengan misi
"pemburu-pembunuh" dengan penekanan pada fungsi penyerbuan darat,
pengumpulan intelijen, dan operasi pasukan khusus. Kapal-kapal dengan
panjang 97 meter dan lebar lunas 11 meter itu secara bertahap akan
menggantikan kapal selam kelas Trafalgar yang masih dioperasikan saat
ini.
Kapal selam terbaru ini dilengkapi berbagai teknologi
tercanggih abad ke-21, termasuk periskop optronik, yang tidak lagi
menggunakan teknologi optik periskop konvensional, melainkan dengan
memanfaatkan kamera video yang dihubungkan kabel serat optik. Kapal
seberat 7.800 ton itu dilapisi 39.000 keping akustik anti-sonar dan
mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter di bawah permukaan laut.
Untuk
memaksimalkan kemampuan penyerangan darat, kapal tersebut mampu
menggotong 36-38 pucuk rudal Tomahawk, yang masing-masing memiliki
jarak tembak hingga 1.920 kilometer dengan akurasi tinggi. Mereka juga
dilengkapi enam tabung torpedo untuk meluncurkan torpedo Spearfish.
Kapal-kapal
kelas Astute dilengkapi reaktor nuklir PWR2 sebagai sumber tenaga utama
yang tak perlu pengisian ulang bahan bakar sepanjang 25 tahun masa
pakainya. Kapal tersebut juga mengusung sistem propulsi buatan Rolls
Royce yang bisa mendorong kapal melaju hingga kecepatan 30 knot (55,6
kilometer per jam) di bawah air.
Saat menjalani uji pelayaran, HMS
Astute sempat mengalami masalah serius, termasuk kebocoran air dan
kerusakan elektrikal, sehingga memaksa kapal tersebut kembali ke
permukaan.