Pages

Rabu, November 28, 2012

Kasad Tutup Latma Indonesia Singapura

BANDUNG-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menutup kegiatan latihan bersama (Latma) Safkar Indopura di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (28/11/2012).
 
 Latma ini telah berlangsung selama delapan hari  sejak 21 sampai 28 November 2012, diikuti oleh 1.150 prajurit dari TNI AD dan AD Singapura (SAF). Kegiatan dilaksanakan di daerah latihan di kawasan Cipatat. Latihan yang diberi nama Safkar Indopura merupakan Latihan Bersama antara dua negara yakni Indonesia-Singapura guna mewujudkan kerja sama internasional yang dilaksanakan tiap tahun secara bergantian yang dimulai sejak 1989 , dan untuk tahun 2012 ini merupakan yang ke-24 kalinya.

Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengungkapkan tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan profesional prajurit, juga menjalin persahabatan antara Angkatan Darat kedua negara.

Kasad berharap para prajurit AD dari kedua negara yang mengikuti latihan bersama ini bisa menerapkan dan mengembangkan materi yang diperoleh selama delapan hari tersebut. Materi Safkar Indopura ke-24 di antaranya latihan taktis, latihan cross training dalam materi taktik dan menembak.

 “Guna menjamin peningkatan kualitas latihan, kita perlu melaksanakan evaluasi latihan secara cermat. Inventarisir berbagai hambatan dan kendala yang ditemukan sebagai masukan dan acuan untuk perbaikan latihan di masa yang akan datang,” tekan Kasad.

Kasad berharap latihan bersama ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang, sehingga dengan latihan bersama secara konsisten akan terwujud interoperabilitas yang sangat diperlukan untuk menopang pilar keamanan bersama masyarakat ASEAN (ASEAN Community).

Hadir dalam penutupan Safkar Indopura ke-24 yakni Kepala Staf Angkatan Darat Singapura  Mayor Jenderal Ravinder Singh, Pangkostrad Letjen TNI M. Munir, Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantio, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Sonny Widjaja.





Sumber : Seruu

Dua Hover Baru Bergabung dalam Armada AL Iran

TEHRAN-(IDB) : Dua unit hover baru bergabung dalam armada Angkatan Laut Iran.
 
FNA (28/11) melaporkan, penggabungan dua unit hover BH7 dan SRN6 (Tondar) Iran itu disaksikaan oleh Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibullah Sayyari.
 
Kedua hover tersebut telah dimodifikasi oleh para ahli di dalam negeri dan mengalami perombakan besar dan disesuai dengan tuntutan operasi di Iran di laut selatan.
 
Hover itu juga dapat dikerahkan untuk berbagai misi penyelamatan, relokasi pasukan, dan operasi di laut. 





Sumber : Irib

Iran Upgrade Kapal Selam dan Resmikan Kapal Berpeluru Kendali Sina-7

TEHRAN-(IDB) : Komandan Angkatan Laut Republik Islam Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, Tehran telah mencapai swasembada di sektor pertahanan dan dapat memenuhi kebutuhan di sektor ini.

"Sejak awal Revolusi Islam, kami belajar untuk tidak meminta bantuan dari negara lain dan mandiri dalam memenuhi tuntutan-tuntutan kami," kata Sayyari pada Rabu (28/11) dalam upacara peluncuran dua versi kapal selam kelas ringan, Ghadir, yang telah di upgrade dan peresmian kapal berpeluru kendali Sina-7.


Ia menambahkan, berkat Revolusi Islam, kami memperoleh pengetahuan untuk memproduksi kapal selam, bahkan tidak ada yang percaya bahwa kami mampu memproduksi kapal perusak yang dapat mengangkut helikopter dan rudal di Laut Oman dan perairan internasional. Padahal, kemampuan untuk memproduksi kapal perusak dan selam merupakan tugas yang amat sulit.


"Departemen Pertahanan Iran saat ini mampu memenuhi tuntutan pertahanan negara, terutama di sektor angkatan laut," tandasnya.


Kapal selam Ghadir pertama kali diperkenalkan pada tahun 2007. Kapal berbobot 120 ton ini mampu melaksanakan misi jangka panjang di laut




Seiring dengan peluncuran kapal selam yang telah di upgrade tersebut, Iran juga meluncurkan kapal berpeluru kendali Sina-7.

Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada di sektor peralatan militer dan sistem-sistem penting lainnya.


Tehran selama ini telah meluncurkan berbagai kelas yang berbeda dari kapal selam canggih termasuk Fateh, Ghadir, Qaem dan Nahang. Meski demikian, Iran berulang kali meyakinkan negara-negara lain, khususnya negara tetangga bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, kerena doktrin pertahanan negara ini didasarkan pada pencegahan. 

Iran akan Kirim Armada AL Ke-23 ke Perairan Internasional

Armada Angkatan Laut Republik Islam Iran ke-23 akan dikirim ke utara Samudera Hindia dan Laut Merah dan dilaporkan akan berlabuh di pantai Sudan dalam beberapa hari mendatang.

Laksamana Sayid Mahmoud Mousavi, Wakil Komandan Angkatan Laut Iran bidang Operasi pada Rabu (28/11) kepada Fars News mengatakan, armada yang terdiri dari kapal perusak Jamaran dan kapal logistik Bushehr itu akan berlabuh di pantai Sudan dalam beberapa hari mendatang.
 
Ia menambahkan, kunjungan tersebut berfungsi untuk mengirim pesan perdamaian dan persahabatan kepada negara-negara sahabat.
 
"Misi ini juga dilakukan sejalan dengan pengumuman kesiapan angkatan laut negara kita untuk melaksanakan misi di perairan internasional dan pembentukan keamanan di kawasan dan rute-rute penghubung. Tujuan ini akan tercapai dengan bantuan dari negara-negara di kawasan itu," ujarnya.

Sebelumnya, armada Angkatan Laut Iran ke-22, yang terdiri dari kapal perusak dan logistik, berlabuh di pelabuhan Port Sudan di timur laut negara itu.

Sejak tahun lalu Angkatan Laut Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional. Hal itu sejalan dengan upaya internasional untuk memerangi pembajakan. Meski demikian, Tehran menegaskan bahwa kehadiran angkatan lautnya di perairan intrnasional dimaksudkan untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persahabatan ke negara-negara regional.





Sumber : Irib

KRI Kambani-971 Jalani Proses Docking

kolinlamil-sub
JAKARTA-(IDB) : Usai dalam melaksanakan tugas operasi angkutan laut militer, KRI Tanjung Kambani-971 salah satu dari kapal perang yang berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan  perawatan dan pemeliharaan badan kapal (bakap) di dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (28/11).

Dikatakan Komandan kapal Letkol Laut (P) Dadang Somantri perawatan bakap KRI Tanjung Kambani-971 kali ini diantaranya pengecatan bakap yang dimulai dari pengetokan bagian-bagian yang mengalami karat dan keropos serta dilanjutkan dengan pengecatan bagian haluan, lambung kanan, lambung kiri kapal sampai dengan buritan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pelaksanaan pengecatan ini merupakan kegiatan perawatan secara rutin dan berkala terhadap bakap sebagai salah satu sarana menjaga dan merawat KRI dalam kesiapannya untuk melaksanakan tugas operasi selanjutnya.

Pelaksanaan pengecatan ini dilaksanakan oleh seluruh prajurit kapal perang dari semua departemen  serta dilaksanakan secara serempak usai apel pagi di bawah pengawasan Perwira Pelaksana (Palaksa) Letkol Laut  (P) Bayu Alisyahbana.

Sementara itu dalam sejarahnya KRI Tanjung Kambani-971 sebelumnya bernama kapal Dong Yang No. 6 dibuat di Galangan Kapal Sanuki Dosen Co Ltd Jepang dan diluncurkan pada bulan Maret 1982 sebagai kapal sipil pengangkut penumpang.

Pada tahun 2000 kapal ini dimodifikasi menjadi kapal bantu angkut personel dan masuk jajaran kapal perang Republik Indonesia. Modifikasi kapal dilaksanakan di Galangan Kapal Dae Sun Shipbuilding & Engineering Ci. Ltd Pusan Korea Selatan selama kurang lebih 6 bulan mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 9 November 2000. 

Dalam modifikasi ini ditambahkan sebuah hHelipad tanpa hanggar, beberapa senjata ringan kaliber 20 mm dan 35 mm, serta perubahan beberapa fungsi ruangan untuk menampung lebih banyak pasukan. KRI Tanjung Kambani secara resmi masuk di jajaran Kapal Perang Republik Indonesia terhitung mulai tanggal 10 Nopember 2000 dengan suatu upacara peresmian xang dilakukan di dermaga Dae Sun Shipbuilding & Engineering C0. Ltd. Pusan oleh Mayor Jenderal (Purn) Abdul Ghani Duta, Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Korea.

KRI Tanjung Kambani memiliki panjang 114,50 meter dan lebar 19,80 meter dan kedalaman 6,00 meter. Kapal pengangkut personel berbobot mati 7.138,9 ton itu memiliki kecepatan maksimum 13 knots dengan jumlah ABK sesuai DSPP (Daftar Stsunan Peralatan dan Personil) 119 orang. Sedangkan kemampuan angkut secara ideal KRI Tanjung Kambani adalah berkapasitas tempat tidur 460 orang, Hellycopter 6,8 ton, cargo 20,83 ton dengan endurance 15 hari. Dalam kondisi tertentu, Tanjung Kambani dapat mengangkut 1500 orang, cargo 23,6 ton dengan endurance dalam waktu yang sama. Sedang muat ruang kendaraan yang dimiliki KRI Tanjung Kambani dapat mengangkut truk jenis Reo sebanyak 38 unit, jenis truk ringan 45 unit, jenis HIACE 65 unit dan sedan 60 unit.





Sumber : Poskota

Kaskolinlamil : Kapal Angkut TNI AL Banyak Berusia Lanjut

JAKARTA-(IDB) : Semakin uzur tentu saja semakin menurun kekuatannya. Begitu pula dengan angkutan laut milik TNI. Bahkan ada yang usianya melewati setengah abad. Meski demikian para tentara tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi negeri tercinta.

Hal ini mengemuka saat Kepala Staf Komando Lintas Laut Militer (Kaskolinlamil), Laksma TNI INGN Ary Atmaja mewakili Pangkolinlamil Laksda TNI SM Darojatim menerima Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Lengkap Inspektorat TNI (Tim Wasrikkap Itjen TNI) Gerakan IV Tahun Anggaran 2012 di Gedung Laut Nusantara, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Senin 26 November 2012.

Tim Wasrikkap Itjen TNI yang diketuai oleh Kolonel Infantri Edy Nasution berserta stafnya akan melaksanakan wasrik lengkap Itjen TNI selama tiga hari terhadap kinerja organisasi, perbendaharaan dan keuangan Kolinlamil TA 2012 meliputi bidang operasi, umum dan perbendaharaan.

Pangkolinlamil dalam sambutannya yang dibacakan Kaskolinlamil mengatakan Komando Lintas Laut Militer bertugas sebagai pembina tunggal angkutan laut TNI, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional untuk kepentingan pertahanan keamanan negara di laut, dan membina kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut TNI meliputi personel, alat peralatan dan perbekalan baik yang bersifat taktis, strategis maupun administratif.

"Namun dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kolinlamil menemui berbagai hambatan, salah satunya karena faktor usia. Rata-rata angkutan laut TNI sebagian besar usianya di antara 28 sampai 68 tahun. Hanya 2 KRI yang berusia di atas 3 tahun. Sehingga dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk pemeliharaan. Apabila dikaitkan dengan anggaran pemeliharaan yang terbatas, maka tidak sebanding dengan kondisi KRI dan tuntutan operasi yang harus dilaksanakan," urai Pangkolinlamil.

Meskipun berjalan dengan keterbatasan, namun secara umum pelaksanaan program kerja dan anggaran dapat terselenggara secara optimal, terutama tugas operasi Angkutan Militer (Anglamil), khususnya dalam rangka mendukung Pergeseran Pasukan (Serpas) dan Pergeseran Logistik (Serlog) sesuai perintah operasi dari Mabes TNI maupun TNI Angkatan Laut.

Pangkolinlamil menyambut baik kehadiran Tim Wasrikkap Itjen TNI, karena dengan wasrik ini akan diperoleh masukan-masukan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan pembinaan Kolinlamil di masa mendatang. Sehingga kegiatan program kerja dan anggaran dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Selain itu, Pangkolinlamil juga berharap kepada Tim Wasrik maupun seluruh staf jajaran Kolinlamil untuk mengembangkan pola kemitraan agar dapat dikembangkan suasana keterbukaan serta komunikasi yang dialogis, sehingga diperoleh informasi dan masukan yang obyektif secara timbal balik, yang kesemuanya itu akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi keberhasilan tugas tim wasrik, maupun bagi peningkatan tugas-tugas pembinaan Kolinlamil di masa mendatang.

Hadir pada acara penerimaan Tim Wasrikkap Itjen TNI TA 2012 tersebut, Irkolinlamil, Kolonel Laut (P) Chairil Hapri, para asisten Pangkolinlamil, Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta, para Kadis Kolinlamil dan komandan unsur jajaran Satlinlamil Jakarta yang berada di pangkalan. (Kadispen Kolinlamil)





Sumber : SCTV

Berita Foto : Galeri Angkasa Yudha 2012

BANDUNG-(IDB) : Latihan manouver lapangan (Manlap) TNI AU Angkasa Yudha tahun 2012 digelar di Air Weapon Range (AWR) Buding Lanud H. AS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan, P. Belitung, pada Selasa (23/10), diawali dengan Latihan Pos Komando (Latposko) selama 3 (tiga) hari dari tanggal 10-12 Oktober di Seskoau Lembang, Bandung. 

Dalam Latposko melibatkan unsur Komando Pengendali (Kodal), Pengawas Pengendali (Wasdal), unsur pelaku serta melibatkan Satuan Tugas Informasi (Satgas Info).

Sedang dalam Manlap Angkasa Yuhda 2012 melibatkan beberapa unsur satuan TNI AU, baik unsur pesawat tempur, angkut, Helikopter dan pasukan, seperti Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi yang mengerahkan pesawat F-16 Fighting Falcon, Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dengan pesawat SU-27/30 Sukhoi.



Pesawat angkut melibatkan Skadron Udara 2 dan 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh Malang, unsur intai Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin serta serta unsur SAR dari Skadron Udara 7 Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
 
Sedangkan pasukan yang terlibat terdiri dari satu Tim Pengendali Tempur (Dalpur) Paskhas, Detasemen Bravo, Satuan Tempur (Satpur), Pengendali Pangkalan (Dalan) serta SAR Tempur (Sarpur).





Sumber : ARC