Pages

Senin, November 05, 2012

Latihan Bersama Punya Implikasi Strategis

JAKARTA-(IDB) : Latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) dengan nama Exercise Eagle (Ex-Eagle)-22/12 mempunyai pengaruh yang strategis untuk kerjasam di masa depan.
 
Demikian sambutan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Sadiman, S.E., yang didampingi Panglima Armada Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) Colonel Thimoty Lo pada pembukaan Latihan bersama Ex-Eagle-22/12 di Aula Gedung Yos Sudarso Markas Komando (Mako) Koarmabar Jalan Gunung Sahari Raya No. 67 Jakarta Pusat, Senin (5/11).

Lebih lanjut Pangarmabar Laksda TNI Sadiman, S.E., mengatakan, dalam kegiatan latihan bersama ini agar seluruh peserta yang terlibat dapat melaksanakan rangkain serial latihan yang sebaik-baiknya dan dapat bekerja sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) serta mengikuti aturan yang ada.

Dalam kesempatan tersebut Pangarmabar mengatakan berdasarkan dinamika keamanan regional  antara Indonesia dan singapura memiliki peranan penting dalam menjaga keamanan perairan terutama Selat Singapura. Berkaitan dengan aspek tersebut, harus dapat menggunakan kesempatan latihan bersama ini sebaik mungkin dalam upaya  meningkatkan kerjasama yang erat antar kedua angkatan laut.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Komandan Guspurlaarmabar Laksma TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., Asops Pangarmabar Kolonel Laut (P) Agung Prasetiawan, Aspers Pangarmabar Kolonel Laut (P) Sugeng Ing Kaweruh,  Aslog Pangarmabar Kolonel Laut (T) Dani Achdani, S.Sos, S.E., MAP, Kas Guspurlaarmabar  Kolonel Laut (P) Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.E. Wadan Kolatarmabar selaku Komandan Satgas TNI AL dalam Exercise Eagle-22/12 Letkol Laut (P) I.G.P Aswan Candra, Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 dan Komandan  KRI  Lemadang-632.

Sedangkan dari Singapura dihadiri  Athan Singapura untuk Indonesia SLTC Tan Bian, ,Komandan Satgas Latihan bersama Exercise Eagle-22/12 Colonel Alan Goh, Komandan kapal Perang Singapura RSS Stalwart-72 LTC Chew Chun-Liang dan para perwira sebagai pelaku latihan.

Dalam latihan Exercise Eagle-22/12 tersebut melibatakan dua kapal perang TNI AL jenis Sigma KRI Frans Kaisiepo-368 dengan komandan Letkol Laut (P) Yayan Sofyan dan kapal perang jenis FPB 57 KRI Lemadang-632 dengan komandan Mayor Laut (P) Robert Marpaung, sedangkan RSN melibatkan satu kapal perang jenis Fregat RSS Stalwart-72.




Sumber : Poskota

Untuk Di Kawasan SDM Indonesia Masih Paling Jago Soal Produksi UAV

BANDUNG-(IDB) : Teknologi pesawat tanpa awak di Indonesia diklaim paling maju di kawasan Asia Tenggara. Misalnya dibandingkan dengan negara Malaysia dan Singapura.

"Malaysia masih di bawah kita. Bahkan dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti, Singapura, kita masih lebih bagus," ungkap Ketua Jurusan Aeronautika dan Astronautika Fakultas Teknik Mesin Penerbangan (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) Taufiq Mulyanto, kepada Okezone, Sabtu (3/11/2012).

Sejak kemarin Jumat 2 November hingga Minggu 4 November mendatang, FTMD ITB menggelar kontes pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) lewat Indonesia Aerial Robot Contest (IARC) 2012 di Lanud Sulaeman, Soreang, Kabupaten Bandung.

Lanjut Taufiq, memang Singapura memiliki resource yang bagus. Namun jika ditelusuri, SDM-nya justru dari Indonesia, misalnya dari ITB.

"Malaysia juga belum (UAV-nya belum maju), dapurnya di kita," tambahnya.

Makanya dengan dihelatnya IARC 2012, semangat untuk mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak di Indonesia makin meningkat. "Lewat event ini bendera kita harus terus berkibar," ujarnya.

IARC 2012 merupakan acara tahunan FTMD ITB yang sudah digelar sejak 2008. Kali ini, IARC berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana acara dihelat di outdoor. Biasanya, IARC ITB digelar di ruangan FTMD ITB, Jalan Ganeca, Bandung. Sehingga tantangan peserta IARC kali ini akan lebih berat.

"Sebelumnya pada September kami telah melakukan workshop, dan survei tentang bagaimana jika dilakukan kontes outdoor. Sehingga kesiapannya sudah diperhitungkan," terangnya.

Ada tiga tujuan utama kenapa IARC. Kata Taufiq, intinya acara ini ingin menumbuhkan semangat inovasi khususnya bidang UAV, bukan hanya sekedar kontes menang kalah.

Kedua, kata dia, diharapkan ada kolaborasi antara ilmu di perguruan tinggi dan sekolah tingkat SMA.

"Ketiga, ada proses, kita enggak lihat hasil akhir saja tapi penguasaan teknik UAV di Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, teknologi UAV Indonesia tentu sangat jauh ketinggalan jika dengan UAV di negara maju misalnya Jepang.

Jika dihitung-hitung, teknologi UAV di negara maju sudah ada sejak 20 tahun lalu. "Ya ketika dibandingkan dengan kita, ibarat bayi dengan pelari. Jadi perlu investasi waktu supaya UAV di Indonesia maju. Di kita sendiri bentuk UAP baru ada 2004, kalau penelitiannya sejak 94," ceritanya. 




Sumber : Okezone

Pangarmabar Terima Panglima Armada Singapura

armabar-sub
JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Sadiman, S.E., menerima kunjungan kehormatan  Panglima Armada Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) Colonel Thimoty Lo yang didampingi Atase Pertahanan (Athan) Singapura untuk Indonesia SLTC Tan Bian, Komandan Satgas Latihan bersama Exercise Eagle-22/12 Colonel Alan Goh dan Komandan Kapal Perang Singapura RSS Stalwart-72 LTC Chew Chun-Liang di Ruang VVIP gedung Yos Sudarso Markas Komando (Mako) Koarmabar Jalan Gunung Sahari Raya No. 67 Jakarta Pusat, Senin (5/11).

Turut mendampingi Pangarmabar dalam kegiatan tersebut, Komandan Guspurlaarmabar Laksma TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., Kas Guspurlaarmabar Kolonel Laut (P) Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.E.,  Asops Pangarmabar Kolonel Laut (P) Agung Prasetiawan, Aspers Pangarmabar Kolonel Laut (P) Sugeng Ing Kaweruh,  Aslog Pangarmabar Kolonel Laut (T) Dani Achdani, S.Sos, S.E., MAP, Wadan Kolatarmabar Letkol Laut (P) I.G.P Aswan Candra selaku  Komandan Satgas TNI AL dalam  Exercise Eagle-22/12 serta Komandan KRI Frans Kaisiepo-368.





Sumber : Poskota

Wamenhan Terima CEO DMO Australia

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Senin (5/11) menerima kunjungan CEO The Defence Materiel Organisation (DMO) Australia Mr. Warren King beserta rombongan, di kantor Kemhan Jakarta. 

 Dalam pertemuan tersebut antara lain dibicarakan mengenai persiapan dan kelanjutan skema kerja kerjasama industri pertahanan antara Indonesia dan Australia. Selain itu juga dibicarakan mengenai perjanjian kerjasama antara kedua negara, angkatan bersenjata dan industri pertahanan yang dapat meningkatkan kerjasama pertahanan. 

Dalam kesempatan tersebut Wamenhan mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Indonesia sepenuhnya mendukung Departemen Pertahanan Australia mulai dari kebijakan hingga pelaksanaan skema kerja tersebut. Salah satu bentuk kerjasama antara Kemhan dan DMO Australia adalah dengan ikutsertanya DMO Australia dalam Indo Defence Expo and Forum 2012 yang akan berlangsung mulai tanggal 7-10 November 2012 di JIExpo Kemayoran Jakarta. 

Dalam minggu depan direncanakan Menhan bersama dengan Menkeu dan Bappenas akan mengadakan pertemuan antar kementerian/lembaga untuk membahas anggaran diantaranya anggaran dalam memodernisasi alutsista termasuk diantaranya pesawat c-130. Untuk itu Wamenhan memohon kesediaan CEO DMO untuk memantau proses akselerasi modernisasi tersebut.

DMO adalah bagian dari Departemen Pertahanan Australia, merupakan lembaga pemerintah Australia yang bertanggungjawab dalam bidang akuisisi dan mengelola berbagai macam material (peralatan).

Turut hadir mendampingi Wamenhan dalam pertemuan tersebut yaitu Kabaranahan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip. Dirjen Pothan Kemhan Dr. Ir. Pos M. Hutabarat, M.A, Ph.D dan Dirtekinhan Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Sukimin, S.Ip., M.M.




Sumber : DMC

Korsel Ingin Jalin Kerjasama Penelitian Bidang Pertahanan dengan Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin menerima President of Korea Institute for Defense Analyses (KIDA) Lt. Gen (Ret) Bang Hyo Bok, Senin (5/11) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua negara yang saat ini sudah terjalin baik dan semakin meningkat. Dalam kesempatan ini, President of KIDA menyampaikan harapannya untuk dapat menjalin kerjasama penelitian di bidang pertahanan antara institusi penelitian dari kedua negara.
 
President of KIDA, mengatakan saat ini hubungan kerjasama pertahanan antara Korea dan Indonesia semakin meningkat, untuk itu diperlukan suatu usaha untuk membuat hubungan tersebut dapat lebih efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerjasama antara institusi penelitian seperti institusi KIDA dengan institusi penelitian di Indonesia. 

Menurutnya, kerjasama dapat dilakukan dengan melalui berbagai metode seperti penyelenggaraan seminar bersama yang membahas isu - isu yang memang menjadi pusat perhatian kedua negara, ataupun penyelenggaraan pelatihan bersama oleh para peneliti dari kedua negara untuk dapat berlajar dan berdiskusi bersama. 
 
President of KIDA menjelaskan, KIDA merupakan sebuah institusi yang ditempati oleh hampir 450 pemegang gelar akademis Master dan Doctor khususnya peneliti bidang pertahanan, militer, strategis dan juga bidang pengadaan. “Kami kedepannya sangat berharap dan akan secara aktif menjalin hubungan dengan institusi penelitian di Indonesia, sehingga hubungan kerjasama antara kedua negara bisa ditingkatkan satu tingkat lagi”, ungkapnya.

Lebih lanjut President of KIDA, menyampaikan keyakinannya bahwa kedepan kerjasama kedua negara akan semakin meningkat. Terlepas dari hubungan kenegaraan antara kedua negara, secara pribadi Lt. Gen (Ret) Bang Hyo Bok menyampaikan bahwa dirinya memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap Indonesia, khususnya karena Indonesia memilki peran geopolitik yang sangat strategis baik di kawasan regional maupun Internasional dan juga karena potensi petumbuhan yang dimiiki Indonesia untuk dapat lebih maju kedepan.

Menurutnya, jika kedua point tersebut diatas dapat saling melengkapi dengan positif, maka kedepan Indonesia akan menjadi negara yang besar, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara namun juga di kawasan Asia dan juga panggung Internasional.

Menanggapi President of KIDA, Wamenhan RI menyampaikan bahwa memang perkembangan hubungan kerjasama Indonesia dan Korea khususnya di bidang kerjasama pertahanan saat ini dalam posisi yang paling tinggi. Hubungan antara kedua pemimpin negara sampai dengan Menhan dan sampai pada tingkat operasional serta hubungan antar perwira berjalan sangat baik, komunikasi personel dan komunikasi institusi dari kedua negara juga sangat intensif.

Menurut Wamenhan, dengan kunjungan President of KIDA ke Kemhan RI ini, maka tentunya juga akan menambah jumlah dari kualitas kerjasama antara kedua negara khususnya kerjasama di bidang pertahanan. “Semoga kunjungan bapak bisa bermanfaat bagi kedua negara dan kedua institusi”, ungkap Wamenhan. Terkait dengan kerjasama penelitian di bidang pertahanan, Wamenhan RI menyampaikan sangat menyambut baik keinginan dari President of KIDA tersebut.
Wamenhan merekomendasikan agar KIDA dapat menjalin kerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, untuk itu Kemhan akan menfasilitasi agar President of KIDA bersama delegasi dapat melakukan kunjungan ke Lemhannas. Wamenhan RI menjelaskan, Lemhannas merupakan institusi kajian di Indonesia yang terdiri dari berbagai pakar - pakar disiplin ilmu tidak hanya di bidang pertahanan tetapi juga pada skala nasional.

Disamping sebagai institusi kajian, Lemhannas juga merupakan institusi yang membekali dan mendidik para eksekutif baik itu dari pemerintah maupun juga para kalangan bisnis dan politisi serta LSM, untuk mendapatkan suatu persamaan formulasi berpikir pada skala nasional dalam menghadapi permasalahan - permasalahan lingkungan regional dan global. Turut mendampingi Wamenhan RI dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kabadiklat Kemhan) Mayjen TNI Suwarno, S.I.P., M.Sc dan Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin.




Sumber : DMC

Menhan Terima Kunjungan Kasau Thailand

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (5/11), menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Udara Royal Thailand Air Chief Marshal Prachin Chantong di Kantor Kemhan, Jakarta. Kunjungannya menemui Menhan ini merupakan salah satu rangkaian kunjungannya sebagai tamu Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Imam Sufaat.

Menhan menyambut baik hubungan kerjasama angkatan bersenjata antara kedua negara yang terjalin erat terutama kerjarama yang terjalin di tingkat regional/ASEAN. Menhan Purnomo Yusgiantoro berharap kerjasama antara kedua Angkatan Udara dapat ditingkatkan terutama dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Angkatan Udara kedua negara sempat melakukan latihan bersama pada tahun 2011 yang lalu dengan nama Elang Thainesia.

Sementara itu Kepala Staf Angkatan Udara Thailand menjelaskan kerjasama yang terjalin antara Angkatan Udara kedua negara sampai sekarang telah melakukan pertukaran Perwira untuk mengikuti sekolah staf dan komando, saling kunjung pejabat tinggi dan  working group kerjasama pertahanan kedua negara untuk menggali kemungkinan-kemungkinan kegiatan yang dapat mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin baik selama ini. Saat menemui Menhan Purnomo Yusgiantoro, Kasau Thailand didampingi oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal Imam Sufaat.



Sumber : DMC

Jelang BDF TNI Polri Perketat Pengamanan

DENPASAR-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperketat pengamanan Bali menjelang pelaksanaan kerja sama politik dan demokrasi, Bali Democracy Forum (BDF) V yang digelar pada 8-9 November 2012, di Nusa Dua.

"Kegiatan pengamanan ini tidak mentolerir kesalahan sekecil apapun sehingga perlu adanya koordinasi antarunsur terutama di lapangan," Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya saat mengecek kesiapan pengamanan BDF V di Lapangan Laguna, Nusa Dua, Senin.

Dia mengatakan, TNI mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan jalannya pertemuan tahunan yang dihadiri 12 kepala negara dan kepala pemerintahan.

Namun ia tidak menyebutkan berapa jumlah pasti aparat TNI yang dikerahkan dalam pengamanan BDF V.

"Kita jaga sama-sama keamanan, personel ada ribuan yang terlihat di lapangan dan di tempat mereka bertugas," katanya.

Nusa Dua sebagai tempat pelaksanaan, dipastikan pengamanannya akan semakin ketat di beberapa pintu masuk kawasan wisata elit tersebut.

Selain Nusa Dua, beberapa pintu masuk menuju Pulau Dewata seperti Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, dan Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem juga tidak terlepas dari pantauan pengamanan aparat.

Dalam pengarahannya kepada ribuan personel dalam gelar pasukan itu, Pangdam IX Udayana menekankan agar aparat memahami dan menguasai prosedur tetap pengamanan pejabat penting seperti presiden, wakil presiden, kepala pemerintahan, tamu negara dan delegasi BDF.

Selain itu aparat diimbau untuk displin dengan memahami rantai komando dengan efektif dan efisien, mencegah kelengahan dan selalu waspada.

Ia meminta kepada aparat yang bertugas untuk tidak ragu untuk bertindak dan selalu berkoordinasi dan mengikuti serta mencermati situasi.

"Dalam mewujudkannya dibutuhkan upaya makimal guna mengantisipasi berbagai kemungkinan ancaman yang bisa mengganggu seperti unjuk rasa, aksi teror oleh jaringan radikal, dan teroris," kata Wisnu.

Selain mengerahkan ribuan personel, TNI juga mengerahkan beberapa peralatan guna mendukung petugas di antaranya kendaraan lapis baja, hingga kapal perang yang disiagakan di Pelabuhan Benoa dan berpatroli di perairan selatan Bali.




Sumber : Antara

Iran Ciptakan Drone Lepas Landas Dan Landing Vertikal

Illustration
TEHRAN-(IDB) : Para ahli Iran telah berhasil memproduksi drone (VTOL) yang memiliki kemampuan lepas landas dan landing vertikal pertama di dunia, yang akan diresmikan dalam waktu dekat.
 
"Pesawat drone buatan Iran ini menggunakan teknologi ultra-canggih dan diproduksi untuk pertama kalinya di dunia", kata Abbas Jam, tim peneliti yang bertugas membangun drone (VTOL), kepada Kantor Berita Mehr, Sabtu (3/11). 

Menurutnya, pesawat tak berawak tersebut akan diuji coba pada Sabtu mendatang, (10/11) dan akan dipamerkan pada 31 Januari tahun depan, yang menandai ulang tahun kemenangan Revolusi Islam ke-34. "Drone tersebut tidak memerlukan landasan pacu, dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal," tegasnya.

Sebelumnya, peneliti Iran sudah merancang sebuah pesawat drone anti radar, bernama Liko, dengan kapasitas mampu membawa beban 100 kg dan mampu menjelajah dengan jarak 100 kilometer. Liko juga mampu terbang non-stop selama tiga jam, dan dapat terbang pada ketinggian 16 ribu kaki.

Karrar, merupakan drone berbadan panjang pertama Iran yang diresmikan pada bulan Agustus 2010. Pesawat tak berawak ini mampu membawa roket untuk misi pemboman terhadap sasaran-sasaran darat, terbang jarak jauh dengan kecepatan tinggi, dan mampu mengumpulkan informasi secara detail. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada peralatan militer.




Sumber : Republika

Jupiter dan Dynamic Pegassus Siap Ramaikan Indodefence 2012

JAKARTA-(IDB) : Satu flight pesawat Helikopter Colibri dari Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma, Kalijati dan satu Flight pesawat KT 1 B dari Skadron Udara 102 Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, satu flight Helikopter Colibri dibawah kendali langsung oleh Komandan Lanud Suryadarma Kolonel Pnb Heraldy Dumex Dharma dan satu flight KT 1 B dibawah kendali Komandan Wingdik Terbang Kolonel Pnb Khairil Lubis  mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (5/11). 

Kedatangan satu flight pesawat Helikopter Colibri dan KT 1 B di Lanud Halim Perdanakusuma tersebut dalam rangka akan ikut serta memeriahkan Pameran Indodefence yang akan berlangsung dari tanggal 6 sampai 10 Nopember di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran,  dengan melakukan Demo Udara di area udara Pekan raya Jakarta, pesawat Helikopter Colibri dengan Dinamic Pegasus dan KT 1 B dengan Jupiter Aerobatic Team.

 

 

 Sumber : ARC

Berita Foto : Persiapan Leo Dalam Indodefence 2012

JAKARTA-(IDB) : Senin pagi, persiapan Indodefence 2012 telah dimulai. Tank Leopard Revolution juga tengah disiapkan berbarengan dengan Tank (IFV) marder. dan berikut adalah foto hasil jepretan ARCers.








Sumber : ARC

DPR Sambut Baik Tandatangan MoU Kerjasama Pertahanan Indonesia Inggris

JAKARTA-(IDB) : Wakil Ketua Komisi I DPR RI Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan respons positif terhadap kesepakatan kerja sama bidang pertahanan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris. Ia yakin kerja sama ini akan memperkuat sistem pertahanan Indonesia. 

"Kerja sama ini perlu ditingkatkan dalam kerangka peningkatan kapasitas industri pertahanan di Indonesia. Dengan demikian, upaya kemandirian alutsista dalam negeri dapat segera terwujud," kata Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (3/11).

Menurut Agus, selama ini Inggris merupakan salah satu negara yang punya keunggulan bidang pertahanan. Salah satunya, dalam hal pengembangan alutsista berikut industrinya. Adanya kerja sama ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk meminta kesediaan Inggris melakukan transfer teknologi pertahanannya.

"Inggris memilliki banyak produk milter yang berkualitas baik. Kita harus mendorong perusahaan-perusahaan Inggris untuk melalukan kerja sama dengan perusahaan di Indonesia," kata politisi Partai Golkar ini.

Seperti diketahui, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron meneken nota kesepahaman antarkedua negara. Kerja sama yang disepakati adalah di bidang pertahanan, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Kerja sama di bidang pertahanan antara lain berupa peningkatan kapasitas bagi TNI dan kontrak penjualan alat pertahanan seperti peluru kendali, senapan sniper, kapal perang kecil multiguna, dan onderdil pesawat tempur.





Sumber : Jurnamen

Perlombaan Senjata Negara-Negara Timur Tengah

TIMTENG-(IDB) : Koran Independent baru-baru ini mengungkapkan bahwa London sedang mengkaji pengiriman jet tempur Typhoon ke kawasan Teluk Persia dengan tujuan untuk menjaga kepentingan negara-negara kawasan dari ancaman Iran. Koran cetakan Inggris itu dalam laporannya mengungkapkan bahwa kemungkinan pengiriman jet tempur canggih tersebut dilakukan menyusul kesepakatan militer antara London dan Abu Dhabi mengenai peningkatan kehadiran militer Inggris di negara-negara Arab.
 
The Independent mengutip pejabat teras Inggris melaporkan rencana besar penempatan jet-jet tempor Typhoon di pangkalan udara al-Zafar, selatan Abu Dhabi, yang saat ini menjadi pangkalan bagi pesawat tempur Perancis dan AS. Penjualan senjata besar-besaran terhadap negara-negara Arab dalam dua dekade terakhir menjadi perlombaan senjata tanpa batas.
 
Sebelumnya, media-media rezim Zionis melaporkan rencana Washington menjual peralatan militer senilai $60 miliar ke sejumlah negara Arab seperti Arab Saudi, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab. Jerusalem Post mengungkapkan bahwa AS menjual 82 unit jet tempur F-15 senilai $30 miliar ke Arab Saudi. Menyusul Riyadh, Kuwait akan membeli 10 unit F-15 dari AS.
 
Eskalasi pembelian persenjataan dan perlengkapan militer oleh negara-negara Arab dilakukan seiring gencarnya propaganda Iranophobia yang dilancarkan media mainstream. Terprovokasi dalih infaktual itu, raja-raja Arab menggunakan uang hasil penjualan minyak untuk menimbun persenjataan dan perlengkapan militer yang dibeli dari negara-negara Barat. Dilaporkan, dalam kurun waktu lima tahun saja terjadi peningkatan pembelian persenjataan dan perlengkapan dan militer sebesar 20 persen dari tahun 2004 hingga 2009.
 
Ironisnya, Uni Emirat Arab dengan populasi penduduk sekitar enam juta jiwa merupakan pembeli persenjataan dan perlengkapan militer terbesar keempat dunia setelah Cina, India dan Korea Selatan. Abu Dhabi membeli lebih dari 60 persen kebutuhan militernya dari AS. 
 
Fenomena perlombaan pembelian senjata itu berlangsung di saat negara-negara pemasok persenjataan dan perlengkapan  militer terbesar seperti AS, Jerman, Perancis dan Inggris merupakan sejumlah negara yang paling getol melancarkan kampanye hitam anti Iran di dunia. Gelombang propaganda Iranophobia yang dijadikan dalih perlombaan senjata di kawasan Timur Tengah berlangsung di saat negara-negara Barat sedang menghadapi krisis ekonomi yang semakin akut.
 
Sejatinya, isu anti Iran yang dilancarkan media mainstream dan negara-negara Barat dilakukan dengan dua tujuan. Pertama menyudutkan Iran di arena internasional, sekaligus menyelamatkan perekonomian mereka yang diterjang badai krisis dengan mengenjot penjualan persenjataan dan perlengkapan militer ke negara-negara Arab.




Sumber : Irib