LONDON-(IDB) : Ratu ELizabeth II menyambut kedatangan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Buckingham, London,
Rabu (31/10) waktu setempat. Ratu Elizabeth II didampingi Pangeran
Philip beserta pimpinan tertinggi kerajaan Inggris.
Pages
▼
Kamis, November 01, 2012
TNI AD Tunda Pembelian Helikopter Apache
JAKARTA-(IDB) : Meski pihak pemerintah dan Senat Amerika Serikat (AS) telah memberi
lampu hijau bagi Indonesia membeli helikopter serbu Apache, TNI AD
memutuskan belum dapat merealisasikan pembelian Apache pada tahun depan.
Sebab, terganjal persoalan anggaran yang belum cukup.
"Dalam masa persidangan kemarin, hal ini sudah dibicarakan di Komisi I. TNI AD meminta pembelian Apache dari AS agar ditunda dulu sampai dengan anggarannya cukup. Jadi, kemungkinan pembicaraan pembelian Apache akan kembali dibuka paling cepat untuk pengadaan di 2014," kata anggota Komisi I DPR Hayono Isman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11).
Tambah Hayono, Komisi I menyetujui adanya permintaan penundaan pembelian Apache dari AS tersebut mengingat yang berkepentingan dalam hal ini user-nya sendiri (TNI AD).
Hayono mengatakan, ihwal penundaan pembelian Apache ini, karena pihak TNI AD meminta agar anggaran pengadaan heli serbu itu di luar anggaran reguler pada pagu anggaran di APBN 2013. "Mereka (TNI AD) mengakui harga Apache meski second tetap mahal. Karenanya jika Apache itu dibeli dengan menggunakan anggaran reguler TNI AD di APBN, dikhawatirkan akan mengganggu program yang sudah ada. Karenaya mereka meminta alokasi anggarannya lewat on top. Karena anggarannya belum terlihat jelas, akhirnya TNI AD memutuskan untuk menunda saja pembelian Apache di 2013 tersebut," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Hayono menjelaskan, Senat AS telah memberi dukungan bagi rencana Pemerintah Indonesia membeli heli serbu Apache tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Senator AS Richard G Lugar yang melakukan kunjungan ke Komisi I DPR pada Rabu (31/10).
Hayono mengatakan, dari kunjungan Richard G Lugar kemarin itu terungkap, sudah ada congressional notice kepada Pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache ke Indonesia.
Seperti diketahui, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.
Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997. Dibanding seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
"Dalam masa persidangan kemarin, hal ini sudah dibicarakan di Komisi I. TNI AD meminta pembelian Apache dari AS agar ditunda dulu sampai dengan anggarannya cukup. Jadi, kemungkinan pembicaraan pembelian Apache akan kembali dibuka paling cepat untuk pengadaan di 2014," kata anggota Komisi I DPR Hayono Isman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11).
Tambah Hayono, Komisi I menyetujui adanya permintaan penundaan pembelian Apache dari AS tersebut mengingat yang berkepentingan dalam hal ini user-nya sendiri (TNI AD).
Hayono mengatakan, ihwal penundaan pembelian Apache ini, karena pihak TNI AD meminta agar anggaran pengadaan heli serbu itu di luar anggaran reguler pada pagu anggaran di APBN 2013. "Mereka (TNI AD) mengakui harga Apache meski second tetap mahal. Karenanya jika Apache itu dibeli dengan menggunakan anggaran reguler TNI AD di APBN, dikhawatirkan akan mengganggu program yang sudah ada. Karenaya mereka meminta alokasi anggarannya lewat on top. Karena anggarannya belum terlihat jelas, akhirnya TNI AD memutuskan untuk menunda saja pembelian Apache di 2013 tersebut," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Hayono menjelaskan, Senat AS telah memberi dukungan bagi rencana Pemerintah Indonesia membeli heli serbu Apache tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Senator AS Richard G Lugar yang melakukan kunjungan ke Komisi I DPR pada Rabu (31/10).
Hayono mengatakan, dari kunjungan Richard G Lugar kemarin itu terungkap, sudah ada congressional notice kepada Pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache ke Indonesia.
Seperti diketahui, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.
Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997. Dibanding seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
Sumber : Jurnamen
Israel Bertekad Serang Iran Tanpa Persetujuan Sekutunya
TEL AVIV-(IDB) : Rezim Zionis Israel menyatakan tidak akan menunggu persetujuan dari
sekutu terdekatnya untuk menyerang fasilitas nuklir Republik Islam Iran.
"Ketika hal itu penting dilakukan untuk masa depan Israel, dan memiliki
kaitan dengan keamanan yang vital, maka kami tidak bisa menunggu
(persetujuan). Bahkan (persetujuan dan dukungan) dari sekutu-sekutu
terdekat dan terbesar kami," kata Menteri Peperangan Rezim Zionis, Ehud
Barak pada Rabu (31/10).
Pernyataan terbaru Barak
muncul meski adanya berbagai kritikan keras dari publik di Palestina
pendudukan (Israel), militer dan para mantan pejabat intelijen Israel.
Mereka memperingatkan langkah tersebut.
Sebelumnya, Amerika Serikat menolak tuntutan Israel untuk menentukan garis merah terhadap program nuklir Iran.
Sementara pada pertengahan Agustus, Presiden Rezim Zionis Shimon Peras
mengesampingkan upaya serangan sepihak ke instalasi nuklir Iran
mengingat Tel Aviv memerlukan bantuan Washington untuk menggelar operasi
tersebut.
Sumber :
Markas Kopassus Terima Kunjungan Anggota Dewan
JAKARTA-(IDB) : Anggota DPR Komisi I mengunjungi Markas Besar Komando Pasukan Khusus
(Kopassus) Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2012) sore kemarin.
Rombongan yang diketuai Ramadhan Pohan tersebut, datang dalam rangka
meninjau langsung kesiapan personel Kopassus, dan melihat informasi
alutsista pengadaan dan informasinya secara lengkap.
“Kunjungan kerja ini dalam rangka melaksanakan fungsi dan wewenang
DPR RI dalam konteks untuk pembuatan Undang-undang, Legislasi,
pengawasan dan anggaran. Kami disini memastikan anggaran negara itu di
gunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan Nasional,” kata Pohan kepada
wartawan.
Didampingi Danjen Kopassus, Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo dan
pejabat Kopassus, delapan anggota DPR Komisi I yang diantaranya
Nurhayati Asegaf, Roy Suryo, Fardan Fauzan, Tri Tamtomo, Tjahjo Kumolo,
Evita Nursanty, Susaningtyas NH Kertopati tersebut melihat barak
prajurit.
“Pada tahun 2012 ini sudah ada pembahasan dengan Menhan dan Panglima
TNI. Hasil kami sudah menjadi bahan kami soal anggaran. Kami sudah
datang untuk melihat kondisinya langsung,” tuturnya.
Sementara itu Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo mengungkapkan ucapan terima kasih atas perhatian anggota DPR.
Sumber : Tribunnews
Parlemen Amerika Dukung Penuh Indonesia Untuk Akuisisi Apache
JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Amerika Serikat berencana menjual sejumlah unit helikopter
tempur Apache ke Indonesia. Langkah AS ini terkait kebijakan Indonesia
yang tengah meremajakan alutsista. Senat AS dijamin tidak akan
menggagalkan rencana tersebut.
"Senat akan mendukung penguatan kerjasama militer Amerika Serikat dengan Indonesia," ujar anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi usai bertemu dengan Senator AS Richard G Lugar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10).
Menurut Helmy, Senator Lugar dalam pertemuan tersebut tegas menyatakan akan mendorong pemulihan kerjasama militer AS-Indonesia. Bentuk kerjasama yang sudah disebut-sebut antara lain adanya pelatihan militer.
"Bahkan beliau (Richard) menegaskan tidak ada objection (penolakan) dari Senat terhadap rencana penjualan heli Apache ke Indonesia," urai anggota FPDIP ini.
Dia menambahkan, Dubes AS untuk RI Scott Marciel juga memperkuat pernyataan Richard. Scott, seperti ditirukan Helmy, mengungkapkan sudah ada congressional notice kepada pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache. "Mendengar kepastian ini, kami tentu senang dan mengapresiasi sikap Senat yang mendukung pemulihan kerjasama militer," tandas Helmy.
Seperti diwartakan, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.
Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D seri Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997.
Selain AS, kini militer dari sejumlah negara sudah menggunakannya, yaitu Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
"Senat akan mendukung penguatan kerjasama militer Amerika Serikat dengan Indonesia," ujar anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi usai bertemu dengan Senator AS Richard G Lugar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10).
Menurut Helmy, Senator Lugar dalam pertemuan tersebut tegas menyatakan akan mendorong pemulihan kerjasama militer AS-Indonesia. Bentuk kerjasama yang sudah disebut-sebut antara lain adanya pelatihan militer.
"Bahkan beliau (Richard) menegaskan tidak ada objection (penolakan) dari Senat terhadap rencana penjualan heli Apache ke Indonesia," urai anggota FPDIP ini.
Dia menambahkan, Dubes AS untuk RI Scott Marciel juga memperkuat pernyataan Richard. Scott, seperti ditirukan Helmy, mengungkapkan sudah ada congressional notice kepada pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache. "Mendengar kepastian ini, kami tentu senang dan mengapresiasi sikap Senat yang mendukung pemulihan kerjasama militer," tandas Helmy.
Seperti diwartakan, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.
Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D seri Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997.
Selain AS, kini militer dari sejumlah negara sudah menggunakannya, yaitu Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
Sumber : Merdeka
TNI AL Siapkan Calon Awak KCR
JAKARTA-(IDB) : Komando Latihan Komando Armada RI Kawasan
Barat (Kolatarmabar) dengan Komandan Kolonel Laut (P) Yudo Margono
mengadakan program pelatihan Calon Pengawak (Cawak) Kapal Cepat Rudal
(KCR) di Markas Komando (Mako) Kolatarmabar, Jalan Gunung Sahari Raya
No. 67 Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2012).
Program pelatihan Cawak yang direncanakan untuk mengawaki Kapal
Perang baru dengan nama KRI Baladau-643 ini diikuti 35 personel calon
pengawak KRI tersebut, dengan Mayor Laut (P) Hari Suyanto sebagai
perwira tertua yang mengikuti pelatihan.
KRI Baladau-643 merupakan Kapal Perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR)
40 yang pembuatanya dilakukan oleh salah satu galangan kapal di Batam.
Kapal tersebut dibuat dengan menggunakan bahan baku dari baja khusus
yang bernama High Tensile Steel. KCR 40 yang dibangun untuk ketiga ini
direncanakan terpasang peralatan Sensor Weapon Control (Sewaco) yang
modern serta dilengkapi dengan persenjataan meriam Close in Weapon
System (CIWS) dan 2 set Rudal (peluru kendali) C-705 yang terletak di
buritan kapal.
Pelatihan tersebut, dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
professionalisme para calon pengawak KRI Baladau-643 agar memiliki
kemampuan dan ketrampilan dalam mengoperasionalkan seluruh peralatan
yang ada di kapal dalam mendukung tugas.
Sumber : Poskota
Pangarmabar Terima Dirjen Operasi Maritim AL Australia
JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat
(Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Sadiman, S.E., yang diwakilkan
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (Danguspurlaarmabar) Laksma TNI
Tri Wahyudi Sukarno, S.E., menerima kunjungan kehormatan (Courtesy
Call) Laksma Braddon John Wheeler Dirjen Operasi Maritim Royal
Autralian Navy (RAN), didampingi Atase Pertahanan (Athan) Angkatan Laut
Australia Captain Katja Bizil J. RAN, di Ruang VVIP Markas Komando
(Mako) Koarmabar Jalan Gunung Sahari No. 67 Jakarta Pusat, Rarbu
(31/10).
Kunjungan kehormatan tersebut dimaksudkan untuk menjalin serta
mempererat hubungan kerjasama antara Angkatan Laut Indonesia dan
Angkatan Laut Australia di bidang Operasi Maritim.
Kunjungan kehormatan diakhiri dengan saling tukar menukar cinderamata.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Asisten Operasi (Asops)
Pangarmabar Kolonel Laut (P) Agung Prasetiawan, Asisten Perencanaan dan
Anggaran (Asrena) Pangarmabar Kolonel Laut (P) M. Zainudin, Asisten
Intelijen (Asintel) Pangarmabar Kolonel Laut (E) Hendrawan B.P. dan
Wakil Komandan Satuan Komando Pasukan Katak Koarmabar
(Wadansatkopaskaarmabar) Letkol Laut (T) Liber Sihombing.
Sumber : Poskota
TNI Terima Sertifikat Penghargaan UNIFIL
LEBANON-(IDB) : Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Batalyon
Mekanis Kontingen Garuda (Konga) XXIII-F/UNIFIL atau Indonesian
Battalion (Indobatt) Letkol Inf Suharto Sudarsono menjelang satu tahun
masa penugasan bergabung dalam misi perdamaian UNIFIL di Lebanon
menerima sertifikat penghargaan dari UNIFIL (United Nations Interim
Force In Lebanon), sertifikat diserahkan oleh Deputy Force Commander
(DFC) UNIFIL Brigjen Patrick Phela, bertempat di Gedung MCC Markas
UNIFIL, Naqoura, Lebanon Selatan, Rabu (31/10).
Penghargaan ini diberikan karena atas peran, kinerja dan dedikasinya
dalam memimpin satuan Batalyon Mekanis dibawah bendera PBB/UNIFIL di
Lebanon, selama kurun waktu hampir satu tahun dengan baik.
Selain Dansatgas Konga XXIII-F, sertifikat penghargaan juga diberikan
kepada 12 Komandan Satuan jajaran UNIFIL lainnya yang tahun ini akan
mengakhiri masa tugasnya, antara lain Komandan SEMPU (Seceast Military
Police Unit) Letkol Cpm Ida Bagus, Dansatgas FPC (Force Protection
Company) Mayor Inf Wimoko, Komandan Batalyon Spanyol (Spanbatt),
Komandan Batalyon Korea (Rokbatt), Komandan Kamboja, Italia, Ghana,
Hunggaria, Finlandia dan Komandan Belgia.
Dalam sambutannya DFC UNIFIL asal Irlandia ini, mengucapkan terima kasih
atas dedikasi dan peran para Komandan Satuan dalam menjaga suasana
damai di Lebanon, “selamat kembali ke negara masing-masing, bertemu
dengan keluarga,” ucapnya.
Selanjutnya kepada para komandan pengganti yang sudah datang, DFC mengucapkan selamat bergabung dalam UNIFIL dan ia berharap para Dansatgas yang baru dapat segera menyesuaikan dengan tugas sesuai bidang masing-masing dengan baik.
Kegiatan pelepasan dan penyambutan para Komandan jajaran UNIFIL ini,
diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah, ikut mendampingi Dansatgas
Konga XXIII-F pada acara tersebut Perwira POM Mayor Cpm Tatiet Rosadi,
Kasiops Satgas Kapten Inf Risa WP. Setyawan dan Kasi MIO/Intel Kapten
Inf Nurudin.
Sumber : Poskota
Sidang ke-10 HLC Malindo Secara Resmi Dibuka Oleh Panglima TNI
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. didampingi Panglima
Angkatan Tentera Malaysia Yang Berbahagia Jenderal Tan Sri Dato Sri
Zulkifeli Bin Mohd Zin selaku Ketua Bersama membuka Sidang ke-10 High
Level Committe (HLC) Malaysia-Indonesia (Malindo), di Hotel Shangri-La
Jakarta, Rabu (31/10/2012).
Forum ini merupakan pertemuan tahunan yang dinamis dan produktif, serta
senantiasa menyesuaikan terhadap berbagai perkembangan dan perubahan
situasi yang terjadi. Sidang ke-10 HLC Malindo yang dilaksanakan hari
ini, mengandung nilai yang sangat penting dan strategis bagi kedua
negara, karena hasil-hasil kesepakatan di dalam sidang ini, akan menjadi
masukan dan dilaporkan pada forum kerjasama Malindo yang lebih tinggi,
yaitu sidang ke-39 General Border Committee (GBC) Malindo yang dipimpin
oleh Menteri Pertahanan kedua negara yang juga akan bersidang pada akhir
tahun ini.
Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa secara geografis,
Indonesia dan Malaysia telah ditakdirkan sebagai dua negara yang
diberkahi garis perbatasan baik daratan maupun perairan. Oleh karena
itu,interaksi antar kedua bangsa yang telah lama terjalin, baik secara
budaya maupun tradisi, diharapkan mampu mengantisipasi perkembangan
lingkungan, khususnya di kawasan Asia-Tenggara.
Lebih lanjut dikatakan oleh Laksamana TNI Agus Suhartono, Indonesia dan
Malaysia merupakan negara serumpun yang berbagi garis perbatasan
(sempadan) baik di daratan maupun di perairan. Tidak ada hal lain yang
lebih bermartabat dan bermanfaat bagi kedua negara, kecuali melaksanakan
kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak. Seiring dengan
derap kehidupan sebagai negara bertetangga dan berbagi garis perbatasan,
kemungkinan akan terjadi pasang-surut dinamika kehidupan di dalamnya,
dan kadang-kadang terdapat pula kesalah-pahaman yang harus diselesaikan
secara bijak. Untuk itulah, diperlukan jiwa yang besar dan pandangan
yang luas dari kedua pihak dalam menangani setiap permasalahan yang
mungkin timbul.
Melalui berbagai aktivitas kerjasama di bawah HLC Malindo saat ini,
mulai dari bidang Operasi Patroli Terkoordinasi, Latihan Bersama,
Kerjasama Kepolisian kedua negara, dan kelompok kerja sosial-ekonomi,
diharapkan dapat menyelesaikan segala permasalahan yang mungkin timbul,
sehingga pada akhirnya, setiap penyelesaian akan memberikan manfaat
bagi kepentingan kedua negara. Melalui forum HLC ini, juga diharapkan
dapat mendorong otoritas yang berwenang di masing-masing negara untuk
segera menuntaskan persoalan mendasar, yaitu penuntasan batas wilayah
negara.
Sumber : Okezone
TNI Polri Perketat Perbatasan Indonesia Timor Leste
ATAMBUA-(IDB) : Guna mencegah penyelundupan Narkotika di Nusa Tenggara
Timur (NTT), Perbatasan RI-Timor Leste diperketat. Menurut Kapolda Nusa
Tenggara Timur (NTT) Brigjen Polisi Ricki HP Sitohang, jajaran
kepolisian akan memperketat pengamanan dan pengawasan di wilayah
perbatasan itu.
Sebelumnya, Polda NTT berhasil menangkap pelaku penyelundupan narkotika dan psikotropika jenis shabu-shabu seberat tiga kilogram senilai Rp 4,5 miliar dari Timor Leste ke NTT, di Pos Motaain, Kabupaten Belu, NTT.
Ricki menyatakan, belum undang-undang yang secara khusus mengatur soal narkotika di Timor Leste, telah menjadikan negara muda ini menjadi tempat transit yang menggiurkan menuju Indonesia. Penyebabnya, karena kurang optimalnya pengawasan di Bandara Eltari Kupang, sehingga dapat memicu terjadinya tindak pidana.
Ditambahkannya, selain masalah penyelundupan narkotika, di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste terdapat kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), penyelundupan pencurian kendaraan bermotor, dan penyelundupan sembako.
Bahan bakar minyak jenis premium di NTT berharga Rp 4.500/liter, sedangkan di Timor Leste mencapai Rp 11.000/liter. Akibatnya, memicu warga NTT untuk melakukan penyelundupan BBM ke Timor Leste.
Pengawasan dan pengamanan di perbatasan ini, dilakukan Polri yang bekerjasama dengan TNI. Soliditas dan sinergitas antara kedua institusi itu terus dijalankan mengingat banyak jalan tikus yang menjadi tempat-tempat aksi penyelundupan.*
Sebelumnya, Polda NTT berhasil menangkap pelaku penyelundupan narkotika dan psikotropika jenis shabu-shabu seberat tiga kilogram senilai Rp 4,5 miliar dari Timor Leste ke NTT, di Pos Motaain, Kabupaten Belu, NTT.
Ricki menyatakan, belum undang-undang yang secara khusus mengatur soal narkotika di Timor Leste, telah menjadikan negara muda ini menjadi tempat transit yang menggiurkan menuju Indonesia. Penyebabnya, karena kurang optimalnya pengawasan di Bandara Eltari Kupang, sehingga dapat memicu terjadinya tindak pidana.
Ditambahkannya, selain masalah penyelundupan narkotika, di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste terdapat kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), penyelundupan pencurian kendaraan bermotor, dan penyelundupan sembako.
Bahan bakar minyak jenis premium di NTT berharga Rp 4.500/liter, sedangkan di Timor Leste mencapai Rp 11.000/liter. Akibatnya, memicu warga NTT untuk melakukan penyelundupan BBM ke Timor Leste.
Pengawasan dan pengamanan di perbatasan ini, dilakukan Polri yang bekerjasama dengan TNI. Soliditas dan sinergitas antara kedua institusi itu terus dijalankan mengingat banyak jalan tikus yang menjadi tempat-tempat aksi penyelundupan.*
Sumber : Itoday
Guna
mencegah penyelundupan Narkotika di Nusa Tenggara Timur (NTT),
Perbatasan RI-Timor Leste diperketat. Menurut Kapolda Nusa Tenggara
Timur (NTT) Brigjen Polisi Ricki HP Sitohang, jajaran kepolisian akan
memperketat pengamanan dan pengawasan di wilayah perbatasan itu.hasil menangkap pelaku penyelundupan narkotika dan
psikotropika jenis shabu-shabu seberat tiga kilogram senilai Rp 4,5
miliar dari Timor Leste ke NTT, di Pos Motaain, Kabupaten Belu, NTT.Ricki
menyatakan, belum undang-undang yang secara khusus mengatur soal
narkotika di Timor Leste, telah menjadikan negara muda ini menjadi
tempat transit yang menggiurkan menuju Indonesia. Penyebabnya, karena
kurang optimalnya pengawasan di Bandara Eltari Kupang, sehingga dapat
memicu terjadinya tindak pidana.ndupan narkotika, di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste terdapat
kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), penyelundupan pencurian
kendaraan bermotor, dan penyelundupan sembako.Bahan bakar minyak
jenis premium di NTT berharga Rp 4.500/liter, sedangkan di Timor Leste
mencapai Rp 11.000/liter. Akibatnya, memicu warga NTT untuk melakukan
penyelundupan BBM ke Timor Leste.Pengawasan dan pengamanan di
perbatasan ini, dilakukan Polri yang bekerjasama dengan TNI. Soliditas
dan sinergitas antara kedua institusi itu terus dijalankan mengingat
banyak jalan tikus yang menjadi tempat-tempat aksi penyelundupan.
Read more about Narkotika by www.itoday.co.id
Guna
mencegah penyelundupan Narkotika di Nusa Tenggara Timur (NTT),
Perbatasan RI-Timor Leste diperketat. Menurut Kapolda Nusa Tenggara
Timur (NTT) Brigjen Polisi Ricki HP Sitohang, jajaran kepolisian akan
memperketat pengamanan dan pengawasan di wilayah perbatasan itu.Sebelumnya,
Polda NTT berhasil menangkap pelaku penyelundupan narkotika dan
psikotropika jenis shabu-shabu seberat tiga kilogram senilai Rp 4,5
miliar dari Timor Leste ke NTT, di Pos Motaain, Kabupaten Belu, NTT.Ricki
menyatakan, belum undang-undang yang secara khusus mengatur soal
narkotika di Timor Leste, telah menjadikan negara muda ini menjadi
tempat transit yang menggiurkan menuju Indonesia. Penyebabnya, karena
kurang optimalnya pengawasan di Bandara Eltari Kupang, sehingga dapat
memicu terjadinya tindak pidana.mbahkannya, selain masalah
penyelundupan narkotika, di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste terdapat
kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), penyelundupan pencurian
kendaraan bermotor, dan penyelundupan sembako.n bakar minyak
jenis premium di NTT berharga Rp 4.500/liter, sedangkan di Timor Leste
mencapai Rp 11.000/liter. Akibatnya, memicu warga NTT untuk melakukan
penyelundupan BBM ke Timor Lesgawasan dan pengamanan di
perbatasan ini, dilakukan Polri yang bekerjasama dengan TNI. Soliditas
dan sinergitas antara kedua institusi itu terus dijalankan mengingat
banyak jalan tikus yang menjadi tempat-tempat
Read more about Narkotika by www.itoday.co.id
Guna
mencegah penyelundupan Narkotika di Nusa Tenggara Timur (NTT),
Perbatasan RI-Timor Leste diperketat. Menurut Kapolda Nusa Tenggara
Timur (NTT) Brigjen Polisi Ricki HP Sitohang, jajaran kepolisian akan
memperketat pengamanan dan pengawasan di wilayah perbatasan itu.
Sebelumnya, Polda NTT berhasil menangkap pelaku penyelundupan narkotika dan psikotropika jenis shabu-shabu seberat tiga kilogram senilai Rp 4,5 miliar dari Timor Leste ke NTT, di Pos Motaain, Kabupaten Belu, NTT.
Ricki menyatakan, belum undang-undang yang secara khusus mengatur soal narkotika di Timor Leste, telah menjadikan negara muda ini menjadi tempat transit yang menggiurkan menuju Indonesia. Penyebabnya, karena kurang optimalnya pengawasan di Bandara Eltari Kupang, sehingga dapat memicu terjadinya tindak pidana.
Ditambahkannya, selain masalah penyelundupan narkotika, di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste terdapat kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), penyelundupan pencurian kendaraan bermotor, dan penyelundupan sembako.
Bahan bakar minyak jenis premium di NTT berharga Rp 4.500/liter, sedangkan di Timor Leste mencapai Rp 11.000/liter. Akibatnya, memicu warga NTT untuk melakukan penyelundupan BBM ke Timor Leste.
Pengawasan dan pengamanan di perbatasan ini, dilakukan Polri yang bekerjasama dengan TNI. Soliditas dan sinergitas antara kedua institusi itu terus dijalankan mengingat banyak jalan tikus yang menjadi tempat-tempat aksi penyelundupan.*
Sebelumnya, Polda NTT berhasil menangkap pelaku penyelundupan narkotika dan psikotropika jenis shabu-shabu seberat tiga kilogram senilai Rp 4,5 miliar dari Timor Leste ke NTT, di Pos Motaain, Kabupaten Belu, NTT.
Ricki menyatakan, belum undang-undang yang secara khusus mengatur soal narkotika di Timor Leste, telah menjadikan negara muda ini menjadi tempat transit yang menggiurkan menuju Indonesia. Penyebabnya, karena kurang optimalnya pengawasan di Bandara Eltari Kupang, sehingga dapat memicu terjadinya tindak pidana.
Ditambahkannya, selain masalah penyelundupan narkotika, di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste terdapat kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), penyelundupan pencurian kendaraan bermotor, dan penyelundupan sembako.
Bahan bakar minyak jenis premium di NTT berharga Rp 4.500/liter, sedangkan di Timor Leste mencapai Rp 11.000/liter. Akibatnya, memicu warga NTT untuk melakukan penyelundupan BBM ke Timor Leste.
Pengawasan dan pengamanan di perbatasan ini, dilakukan Polri yang bekerjasama dengan TNI. Soliditas dan sinergitas antara kedua institusi itu terus dijalankan mengingat banyak jalan tikus yang menjadi tempat-tempat aksi penyelundupan.*
Read more about Narkotika by www.itoday.co.id
Leopard Direncanakan Dipamerkan Dalam Indodefence 2012
JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan akan memperkenalkan untuk pertama kalinya main
battle tank Leopard di Pameran Indo Defence V 2012 Expo and Forum mulai 7
hingga 10 November mendatang di Jakarta Convention Center (JCC). Pada
pameran itu, Pemerintah Indonesia dan Rheinmetall sebagai produsen
Leopard akan menandatangani nota kesepakatan (MoU) pembelian Leopard.
"Nota kesepakatan sebagai implementasi dari kontrak yang selama ini telah kita sepakati. Tinggal proses produksi dan pembiayaan dari pengadaan itu," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (30/10).
Jumlah pembelian Leopard yang disepakati adalah 100 unit, termasuk pembelian tank kelas menengah Marder sebanyak 50 unit serta tank pendukung sebanyak 7 unit.
Sjafrie memerinci bahwa jenis Leopard yang didatangkan ke Indonesia adalah Leopard 2A4 dan Leopard Revolution (jenis modifikasi dari Rheinmetall). Semua tank itu dibeli dengan harga 280 juta dollar AS yang diambil dari pinjaman dalam negeri. "Kedatangan tank tersebut dilakukan bertahap mulai dari 2012, 2013, hingga semester pertama 2014," kata Sjafrie.
"Nota kesepakatan sebagai implementasi dari kontrak yang selama ini telah kita sepakati. Tinggal proses produksi dan pembiayaan dari pengadaan itu," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (30/10).
Jumlah pembelian Leopard yang disepakati adalah 100 unit, termasuk pembelian tank kelas menengah Marder sebanyak 50 unit serta tank pendukung sebanyak 7 unit.
Sjafrie memerinci bahwa jenis Leopard yang didatangkan ke Indonesia adalah Leopard 2A4 dan Leopard Revolution (jenis modifikasi dari Rheinmetall). Semua tank itu dibeli dengan harga 280 juta dollar AS yang diambil dari pinjaman dalam negeri. "Kedatangan tank tersebut dilakukan bertahap mulai dari 2012, 2013, hingga semester pertama 2014," kata Sjafrie.
Sumber : KoranJakarta