Pages

Selasa, Oktober 16, 2012

Pindad Targetkan 2014 Prototype Medium Tank Sudah Jadi

BANDUNG-(IDB) : Setelah sukses membuat kendaraan tempur jenis Anoa, PT Pindad berencana membuat tank tempur medium (Medium Battle Tank).

"Kami akan membuat tank tempur medium," ujar Kepala Sekretariat Perusahaan PT Pindad Iwan Kusdiana, di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).

Iwan menjelaskan, tahapan yang akan dimulai pihaknya adalah berkonsentrasi membuat tank tempur medium dengan bobot sekitar 20 ton.

Meski rencana pembuatan tank tempur medium baru dilakukan, Iwan mengungkapkan pihaknya akan melakukan pengembangan tanpa transfer of technology (ToT) dengan produsen pembuat tank dari luar negeri.

"Kami tidak kerja sama dengan luar. Ini kami kembangkan sendiri," ucap Iwan.

Iwan optimistis pihaknya dapat menyelesaikan pengembangan tank tempur medium dengan jangka waktu yang cepat. Targetnya, pada 2014 prototype tank ini sudah jadi. 

Medium Tank Pindad Hasil Karya Sendiri, Bukan Hasil Meniru

Meski baru pertama kalinya PT. Pindad mengembangkan tank tempur Medium (Medium Battle Tank) pihaknya tidak akan meniru model tank tempur Medium Marder dari Jerman yang akan dipesan oleh Indonesia.

"Kami tidak akan meniru dari mana (Jerman)," ujar Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, Hery Mochtady di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).


Hery menerangkan, pengembangan tank tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI, sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal.


"Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI," ucap Hery.


Sejauh ini, lanjut Hery tahapan yang telah dilalui sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain inilah kavaleri TNI dilibatkan meski tidak sampai ke tahap lebih jauh.


"Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi," kata Hery.




Sumber : Tribunnews

Malaysia Dan irak Belum Ketemu Kata Mufakat Dengan Pindad

BANDUNG-(IDB) : Malaysia dan Irak sudah sejak lama berencana untuk memboyong Panser jenis Anoa buatan PT Pindad. Namun hingga kini belum ada kesepakatan yang terjalin dengan perusahaan persero pengahasil senjata militer tersebut.

"Malaysia(memesan). Kemarin minta 31 unit. Dari Irak juga sudah ada yang datang waktu itu. Tapi ini masih tahap penjajakan dan negosiasi. Kalau nanti deal baru ada kontrak dan sebagainya," kata Kepala Sekretariat perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana.

Iwan mengatakan hal tersebut dalam acara Press Tour bersama wartawan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/12).

Menurut Iwan, Panser Anoa ini memang merupakan produk unggulan PT Pindad. Penjualan perusahaan persero ini juga terdongkrak karenanya.

"Secara penjualan tidak terlalu banyak tapi omzetnya besar. Kita sampai 2008 saja, ada 1,13 triliun. Penjualan Pindad didongkrak oleh penjualan Anoa ini," lanjutnya.

Hingga saat ini Panser Anoa sendiri laris dibeli oleh TNI angkatan darat. Kesatuan yang dipimpin Letjen TNI Pramono Edhi Wibowo ini total telah membeli 226 unit dari PT Pindad.

"TNI pertama pesan Anoa tahun 2008 154 unit untuk berbagai tipe. 2011 pesan 11 unit tipe APC semua. Tahun ini pesen 61 unit. Itu sudah tersebar di berbagai kodam. Biasanya digunakan untuk pengamanan tamu-tamu penting VVIP atau saat kunjungan presiden keluar kota,"

Panser Anoa ini memiliki beberapa varian tipe tergantung kebutuhannya. Kendaraan tempur jenis ini rata-rata memiliki bobot sekitar 14 ton dengan kecepatan melaju 80km/jam di jalur on road dan 40km/jam di jalur off road.

Panser ini juga dilengkapi persenjataan yang disesuaikan dengan tipe masing-masing. Transmisi otomatis juga melengkapi keunggulan kendaraan tempur ini.



Sumber : Detik

Rusia Tunda Produksi Massal Jet Tempur T-50

MOSCOW-(IDB) : Rusia menunda produksi massal jet tempur tercanggih generasi kelima T-50 hingga lima tahun.
 
Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukovpada Senin (15/10) kepada wartawan mengatakan, produksi massal jet tempur generasi kelima akan dimulai pada tahun 2020. Demikian IRNA melaporkan.
 
Sebelumnya, Moskow mengumumkan bahwa produksi massal jet tempur T-50 akan dimulai pada tahun 2015 dan pada tahun 2013 akan diproduksi beberapa jet sebagai sampelnya.
 
Pesawat T-50 diproduksi oleh perusahaan Sukhoi Rusia dan pertama kali diujicoba pada bulan Januari 2010.
 
Menurut rencana, jet tempur T-50 akan menggantikan Sukhoi-27 yang lebih dari 30 tahun digunakan oleh Pasukan Angkatan Udara Rusia.
 
T-50 memiliki kecepatan 2.600 kilometer perjam dan dapat terbang hingga 4.300 kilometer. 




Sumber : Irib

KRI Dewaruci Bersiap Merapat Kembali Ke Koarmatim

SURABAYA-(IDB) : KRI Dewaruci, kapal latih tiang tinggi TNI AL yang selesai mengelilingi dunia sejak 14 Januari lalu, bersiap merapat kembali ke pangkalannya, di Komando Armada Timur Indonesia TNI AL, Surabaya.

Setelah bertolak dari dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Jakarta, empat hari lalu, kapal latih ini tengah lego jangkar di perairan Selat Madura. Pelayaran selepas Teluk Jakarta dilatari ketinggian gelombang hingga lima meter.

"Rencananya besok pagi siap disambut Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Marsetio, dan segenap unsur pimpinan kami di Surabaya," kata Komandan KRI Dewaruci, Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto.

Untuk mempersiapkan kepulangan kapal latih berusia hampir 60 tahun itu, seluruh anak buah kapal membersihkan kapal, menyikat sebersih mungkin perlengkapan kapal terbuat dari metal dan kuningan, serta berbagai pembersihan lain kapal.

Menurut rencana, kapal layar lain TNI AL yang sama-sama pernah berkeliling dunia, KRI Arung Samudera II, yang dipimpin Mayor Pelaut M Dofir, akan mengiringi kepulangan KRI Dewaruci. KRI Arung Samudera II merupakan kapal layar kelas yacht yang pernah berkeliling dunia pada 1996 dari arah timur ke barat.

Kali ini, KRI Dewaruci membawa 69 kadet tingkat III Akademi TNI AL, terdiri dari 43 kadet korps pelaut, 10 korps elektronika, dan 16 korps teknik. Bersama ke-69 kadet ini, turut enam dosen dari Akademi TNI AL.

Mereka inilah yang ada di lambung kapal pendidikan itu dalam pelayaran KRI Dewaruci selama ini. Di dalam kapal, mereka tetap kuliah teori sebagaimana halnya di dalam kelas mengikuti kurikulum yang ditetapkan.

"Di dalam KRI Dewaruci bisa langsung praktek; mirip dengan kuliah langsung di tempat sejatinya, jadi sangat berharga," kata salah satu dosen Akademi TNI AL, Letnan Kolonel Elektronika Lukman Yudho.

"Yang tidak kalah penting adalah pengalaman langsung berlayar, membentuk mental mereka semua," katanya.




Sumber : Antara

KSAU : Hawk 200 TNI AU Grounded Sementara

RIAU-(IDB) : Kepala Satuan Angkatan Udara, Marsekal Imam Sufaat menegaskan setelah jatuhnya pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara, pesawat jenis Hawk 200 akan berhenti beroperasi.
 
Penghentian ini dilakukan sementara sampai ditemukan penyebab pasti dari peristiwa tersebut. ”Biasanya kalau ada kejadian, tentunya pesawatnya digrounded sementara sampai kita temukan penyebabnya,” katanya saat ditemui di Istana Negara, Selasa (16/10).

Ia mengatakan penyelidikan akan dilakukan oleh Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT) dari Angkatan Udara. Belum bisa dipastikan membutuhkan waktu berapa untuk penyelidikan tersebut. Karena, harus dilihat beberapa instrumennya.

“Nanti dilihat instrumennya, kalau masih ada instrumennya. Sebelum kejadian itu dilihat speednya berapa, altitude berapa. Kalau mungkin ada rekaman yang bisa diambil dan penerbangnya juga ditanya,” katanya.




Sumber : Republika

Panglima TNI Berangkatkan Satgas Kizi ke Haiti

haiti-sub

JAKARTA-(IDB) : Penugasan Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti) merupakan mandat lanjutan dari misi kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Haiti, guna menggantikan Satgas Kizi TNI Konga XXXII-A/Minustah yang telah diberangkatkan pada Oktober 2011 yang lalu dan memasuki masa purna tugas.

Mandat PBB ini adalah kebanggaan dan kehormatan karena merupakan refleksi kepercayaan dunia Internasional terhadap bangsa Indonesia, khususnya terhadap kualitas prajurit TNI, dalam mengemban misi pemeliharaan perdamaian dunia sejak pertama kali bergabung pada tahun 1957 di bawah bendera PBB.

Kontribusi Indonesia tersebut, merupakan implementasi dari komitmen konstitusional bangsa Indonesia dalam turut serta mewujudkan perdamaian dunia sebagaimana tertuang pada pembukaan UUD 1945.

Demikian dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono S.E., pada upacara pemberangkatan Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah, Haiti, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Kepercayaan dunia ini terlahir sebagai buah dari kinerja serta berbagai prestasi yang telah ditunjukkan oleh satgas-satgas TNI terdahulu, baik sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian di Negara yang sedang bergolak, maupun sebagai Pasukan Bantuan Kemanusiaan, seperti halnya Satgas Kompi Zeni Konga XXXII-B, yang akan bertugas di Haiti.

Untuk itu, junjung tinggi kehormatan, kepercayaan dan tugas ini melalui unjuk prestasi, kinerja dan dedikasi yang lebih baik.  Prinsip ini harus terus ditanamkan dalam diri setiap prajurit dengan memahami dan menguasai uraian tugas yang diembankan. Esensinya, setiap prajurit akan mengemban civic mission  atau tugas kemanusiaan, guna membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat yang sedang dilanda bencana alam hebat di tengah komplikasi permasalahan konflik sosial politik antar faksi yang bertikai di Haiti, lanjut Panglima TNI.

Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah berjumlah 167 personel,  terdiri dari 144 personel Angkatan Darat, 21 personel Angkatan Laut dan 2 personel Angkatan Udara, dipimpin oleh Dansatgas Letkol Czi Arief Novianto dan akan diberangkatkan ke Haiti pada tanggal 22 Oktober 2012.

Turut hadir dalam upacara tersebut diantaranya; Kasal Laksamana TNI Soeparno, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.Ip., Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo dan Koorsahli Panglima TNI serta para Asisten Panglima TNI.




Sumber : Poskota

TNI Persiapkan 33 Personel Untuk Satgas Lebanon

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 33 prajurit akan disiapkan untuk menjadi satuan tugas (satgas) di Lebanon untuk mendukung misi PBB menjaga perdamaian dunia. Pelatihan akan berlangsung 15 Oktober hingga 26 Oktober 2012. Demikian disampaikan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Brigjen TNI Imam Edy Mulyono, saat membuka Latihan Penyiapan Satgas Lebanon di PMPP TNI Sentul, Bogor, Senin (15/10).

Latihan ini terdiri dari Military Community Outreach Unit (MCOU) TNI Konga XXX-C/Unifil, Civilian Military Cordination (CIMIC) Konga XXXI-C/Unifil dan Tim Kesehatan TNI Konga Level II Hospital Unifi l. "Partisipasi prajurit TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi TNI untuk menunjukkan perannya di dunia internasional," kata Imam.

Pengiriman satgas-satgas TNI dalam operasi perdamaian di bawah bendera PBB mendapat dukungan dari lembaga legislatif, kementerian luar negeri, serta institusi lainnya yang terkait. Materi yang akan didapat selama latihan antara lain adalah materi umum berupa Core Pre Deployment Training (CPTM), materi teknis, materi pendukung.




Sumber : KoranJakarta

Pejabat AL Jepang Kunjungi Koarmabar

JAKARTA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Barat (Irarmabar), Kolonel Laut (S) Agus Haryono mewakili Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI Sadiman, menerima kunjungan kehormatan (Courtesy Call) Commander Escort Division Five Captain Hirokazu Yamazaki di Ruang VVIP Markas Komando Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67 Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Captain Hirokazu Yamazaki didampingi oleh Komandan JS Ikazuchi (DD-107) Commander Masahiro Suzuki dan Komandan JS Sawagiri (DD-157) Commander Toshiki Nisizawa.

Kadispen Koarmabar, Letkol Laut (KH) Agus Cahyono mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan kerjasama antara Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut Jepang. Kunjungan diakhiri dengan tukar menukar cinderamata.

Kapal perang Jepang yang membawa rombongan Captain Hirokazu Yamazaki, sandar di Tanjung Priok selama tiga hari, 12-14 Oktober 2012. Kapal tersebut sebelumnya melakukan digunakan dalam melaksanakan misi anti pembajakan di Somalia.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Pangarmabar, Asisten Personel (Aspers), Kepala Dinas Keuangan Koarmabar (Kadiskuarmabar) dan Komandan Satuan Komando Pasukan Katak Koarmabar (Dansat Kopaskaarmabar).





Sumber : Jurnas

Pesawat Hawk 200 TNI AU Jatuh Di Riau


RIAU-(IDB) : Sebuah pesawat Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris milik TNI AU diberitakan jatuh di sekitar perumahan Pandau Permai, Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10/2012) sekitar pukul 09.30. Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus dalam wawancara di Metro TV membenarkan peristiwa tersebut.


Pesawat yang dipiloti Letnan Dua Penerbang Reza Yori Prasetyo itu sedang melakukan latihan rutin dan diberitakan sempat oleng sebelum jatuh. Pilotnya sendiri berhasil selamat karena keluar menggunakan kursi lontar sebelum pesawat jatuh.

Informasi dari lokasi menyebutkan bahwa area tersebut dijaga oleh personel TNI dan tertutup bagi masyarakat.

Adapun pesawat itu diduga milik Skadron Udara 12 Black Panther yang bermarkas di Lanud Pekanbaru.





Sumber : Kompas

PC-43 Kapal Patroli Pesanan TNI AL Dari Palindo Marine Shipyard




BATAM-(IDB) : Tanpa banyak gembar-gembor serta publikasi, PT. Palindo Marine Shipyard ternyata tengah membangun berbagai jenis kapal pesanan Pemerintah serta TNI-AL. Mereka kini sedang mengejar target menyelesaikan 2 buah kapal patroli milik TNI AL dari jenis PC-43, kapal patroli 48 meter pesanan Bakorkamla serta Catamaran pesanan BASARNAS.

Kapal patroli cepat jenis PC-43 seolah luput dari perhatian dan tenggelam oleh kemunculan Kapal Cepat Rudal 40 meter. Padahal, secara fisik pembangunan 2 kapal patroli ini telah mencapai lebih dari 50 persen. Jika tidak ada aral melintang, 2 buah kapal sekaligus akan diserahterimakan pada maret atau april 2013 mendatang.



PC-43
Namun demikian, PT. Palindo tampaknya masih enggan membeberkan secara terbuka desain dan spesifikasi PC-43. Namun, menurut Managing Director PT. Palindo marine shipyard, Hermanto, secara fisik dan desain, PC-43 mirip dengan KCR-40. Keduanya pun menggunakan bahan campuran yaitu baja serta alumunium alloy.  Bisa diduga, PC-43 juga memiliki kecepatan yang sama dengan KCR-40M, yaitu berkisar antara 28-30 knot.

 
Bakorkamla 48M
Yang membedakan antara PC-43 dan KCR-40 tentunya adalah kapabilitas menggotong senjata. Sebagai Kapal Patroli murni, PC-43 tidak dirancang membawa peluru kendali. Masih menurut Hermanto, PC-43 nantinya hanya akan membawa Kanon kaliber 30 mm sebagai senjata utama di haluan. Persenjataan lainnya kemungkinan dari jenis Senapan Mesin Berat kaliber 12,7mm bisa ditempatkan pada buritan kapal. Persenjataan ini dinilai sudah cukup untuk menghadapi maling ikan atau perompak. Namun demikian, PC-43 selayaknya juga diberikan perangkat navigasi serta radar yang mumpuni, sehingga keberadaan kapal-kapal nelayan asing bisa terdeteksi dengan mudah.




Basarnas Catamaran
Spesies lainnya yang kini dalam proses pengerjaan adalah kapal patroli Bakorkamla ukuran 48 meter, serta Catamaran pesanan Basarnas. Nah, seperti apa nantinya kapal-kapal baru produksi PT. Palindo marine shipyard? tunggu tanggal mainnya.




Sumber : ARC

Satuan Kapal Cepat Rudal Andalan Pertahanan Laut

JAKARTA-(IDB) : Kapal cepat rudal (KCR) yang dipesan pemerintah dari industri galangan kapal PT Palindo Marine, Batam, segera diserahterimakan. Keberadaan kapal jenis tersebut penting untuk pengamanan wilayah laut.

Dari empat KCR yang dipesan, dua di antaranya telah diserahterimakan, yakni KRI Celurit- 641 dan KRI Kujang-642.Ini merupakan bagian dari program pengadaan KCR secara besar-besaran TNI Angkatan Laut (AL). Managing Director PT Palindo Marine Harmanto mengungkapkan, KCR yang ketiga sekarang ini tinggal tahap finishing. ”Minggu lalu sudah di-launching dan akhir tahun ini mungkin bisa diserahterimakan,” katanya kepada SINDO kemarin.


Kapal ketiga itu sudah berada di galangan kapal dari pabrik tersebut dan menjalani penyempurnaan. ”Setelah penyempurnaan, akan dilakukan pengujian di laut,”sebut dia. Sembari menyelesaikan kapal ketiga,lanjut Harmanto,pihaknya juga sudah mulai tahapan pengerjaan kapal keempat. ”Kita membuat kapal lengkap,kecuali persenjataannya,” imbuh dia. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin menuturkan,pemerintah akan membeli total sekitar 35 KCR untuk memenuhi kebutuhan sesuai program pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).

”Sejauh ini baru empat yang kita pesan,”ujarnya. Indonesia butuh kapal-kapal jenis ini untuk pengamanan wilayah laut, terutama di kawasan barat.”Perairan wilayah barat sangat cocok untuk kapalkapal kecil seperti ini (panjang di bawah 100 meter) karena perairannya dangkal. Kalau di timur, kita butuh kapal-kapal besar yang panjangnya di atas 100 meter,”terang dia. Untuk kapal berukuran di atas 100 meter, kata dia,Kemhan memesan ke PT PAL Surabaya.

”Kita juga punya program korvet nasional,” sebut Hartind yang juga staf ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan itu. Komandan Satgas KCR-40 dan PC-43 TNI AL Kolonel Nurwahyudi menambahkan, butuh waktu sekitar 12 bulan untuk merampungkan satu unit KCR terhitung sejak penandatanganan kontrak.”Nanti sebelum diserahterimakan ada uji kelaikan laut dulu oleh TNI AL,”sebut dia.

Kapal ini,kata Nurwahyudi, memiliki spesifikasi yang relatif sama dengan dua kapal sebelumnya, KRI Celurit-641 dan KRI Kujang-642. Untuk diketahui, kapal yang didesain sebagai kapal patroli tersebut memiliki spesifikasi panjang sekitar 44 meter, lebar 7,4 meter, berbobot 250 ton,dan mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knot. Kapal dipersenjatai rudal C-705, meriam kaliber 30 mm enam laras, serta meriam anjungan dua unit kaliber 20 mm.

KSAL Laksamana TNI Soeparno sebelumnya menuturkan, program penambahan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL 2012 adalah pengadaan kapal selam dan kapal permukaan. ”Ada tiga kapal selam, dua kapal permukaan frigat jenis perusak kawal rudal (PKR) dan 20 kapal patroli cepat dan kapal cepat torpedo,” tuturnya.

Hingga 2024,TNI AL butuh 24 unit kapal jenis ini.Kapal ini akan dioperasikan di wilayah armada barat dan Sulawesi Utara.Dalam pemesanan kapal ke PT Palindo itu, diketahui harga per unit kapal sekitar Rp75 miliar. Pada pengadaan pertama,KRI Celurit,pemerintah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk pembiayaannya.

Kemandirian Alutsista

Lahirnya Undang-Undang (UU) Industri Pertahanan dipercaya bakal mempercepat perkembangan industri pertahanan dalam negeri. Sebab, UU yang ditandatangani Presiden saat hari ulang tahun TNI ke-67,5 Oktober lalu,itu mengatur sinergi antarindustri strategis maupun industri pertahanan dalam memproduksi alutsista.

Perkara sinergi ini yang selama ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi perusahaan. Menurut Hartind, UU Industri Pertahanan memberikan jaminan adanya pembelian produk pertahanan maupun oleh pemerintah. ”Selama ini yang dikhawatirkan industri pertahanan adalah masalah konsistensi pembelian dari user,”beber dia. 




Sumber : Sindo

Armada Jaya XXXI : Marinir Berhasil Mendarat Dan Kuasai Sangatta

SANGATTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan secara langsung pelaksanaan pendaratan Pasukan Marinir dari laut ke darat. Pendaratan pasukan tersebut sebagai upaya merebut kembali wilayah Sangatta, Kalimantan Timur, yang telah dikuasai oleh negara lain.

Demikian skenario dalam latihan perang terbesar TNI Angkatan Laut yang bersandikan Armada Jaya XXXI/2012, di Sangatta, Kalimantan Timur, Senin (15/10).

Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), latihan Armada Jaya tahun ini melibatkan 5.500 prajurit TNI AL, 35 kapal perang berbagai jenis, 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir, dan 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat. Kapal perang terdiri dari kapal selam, perusak kawal rudal (PKR), kapal cepat rudal (KCR), kapal perusak kawal, kapal angkut tank, buru ranjau, kapal tanker dan kapal bantu tunda.

Laksamana Soeparno memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh prajurit TNI AL yang terlibat dalam Armada Jaya XXXI-2012. Hasil yang dicapai dalam latihan perang kali ini adalah berhasilnya latihan perang di laut dengan ujicoba peluru kendali Yakhont yang berhasil menghancurkan dan menenggelamkan sasaran hanya dalam waktu 9 menit. Selain itu, dilakukan latihan perebutan daerah tumpuan pantai oleh pasukan pendarat Marinir serta latihan perebutan daerah sasaran.
“Kesuksesan latihan ini merupakan salah satu indikator bahwa TNI AL siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI dari setiap ancaman kapanpun dan dimanapun,” kata Soeparno.

Lebih lanjut, Soeparno mengatakan Latihan Armada Jaya tahun ini bertemakan “Melalui Latihan Armada Jaya XXXI/2012 TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Laut Gabungan, Operasi Amphibi dan Operasi Pendaratan Administrasi di Wilayah Timur Indonesia Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”, rencananya akan dilaksanakan setiap tahun. Dengan latihan yang dilaksanakan setiap tahunnya dapat meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL yang harus selalu siap mengemban tugas negar`.

Dalam latihan ini, KSAL bertindak selaku Pemimpin Umum Armada Jaya XXXI/2012, sedangkan Direktur Latihan (Dirlat) dijabat oleh Komandan Seskoal Laksda TNI Arief Rudianto.

Tampak hadir menyaksikan latihan Armada Jaya pada tahun ini yakni anggota Komisi I DPR RI Tri Tamtomo dan Yahya Sacawiria, pejabat teras Mabesal dan para Pangkotama TNI AL.




Sumber : Jurnas

KRI Teluk Hading-538 Distribusikan Bantuan SIKIB ke Pulau Terdepan

JAKARTA-(IDB) : Salah satu kapal perang dari jajaran Komando Lintas Laut Militer KRI Teluk Hading-538 mendistribusikan barang bantuan dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) ke pulau-pulau terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga di Kawasan Timur Indonesia, Minggu (14/10).

Kepala Dinas Penerangan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, melalui pesan elektroniknya yang diterima ANTARA, di Jakarta, Senin, mengatakan, bantuan yang didistribusikan ke pulau-pulau terdepan berupa alat kesehatan, obat-obatan, perlengkapan sekolah untuk anak-anak serta sembako.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Komandan KRI Teluk Hading-538 Letkol Laut (P) Teguh Iman kepada para penduduk dan para prajurit pasukan TNI yang menjaga perbatasan pulau-pulau terdepan di wilayah Indonesia Timur.

"Pulau-pulau tersebut diantaranya Pulau Miangas, Pulau Marore, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Batek, Pulau Dana dan Pulau Rote," kata Letkol Maman.

KRI Teluk Hading-538 bertolak dari dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta utara pada 25 September 2012.

Kapal perang tersebut mengangkut Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) dalam rangka operasi pengamanan ke pulau-pulau terdepan Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga sekaligus barang bantuan dari SIKIB yang akan didistribusikan kepada para penduduk dan pasukan TNI untuk dipergunakan dalam mendukung penugasan.

KRI Teluk Hading-538 yang merupakan kapal perang jenis Angkut Tank tipe Frosch yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta ini, melaksanakan salah satu tugas pokok Kolinlamil, yaitu operasi angkutan laut militer dalam rangka melaksanakan pergeseran pasukan (serpas) pasukan TNI dalam rangka Operasi Pengamanan Pulau-pulau terdepan di wilayah Indonesia Timur.





Sumber : Antara

Indonesia India Laksanakan JDCC Meeting Lanjutan, Menindaklanjuti Kerjasama Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, Senin (15/10), memimpin The 3rd Indonesia – India Joint Defence Cooperation Committee Meeting di Kantor Kemhan, Jakarta. Delegasi Kementerian Pertahanan India dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan India Shri Shashi Kant Sharma. 

Saat melakukan pembicaraan bilateral ini Sekjen Kemhan didampingi Pejabat Eselon I dan II Kemhan. Dalam sambutan pembukaannya Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, strategik partnership yang dibangun antara Indonesia dan India sejak tahun 2005, pada saat ini lebih mengintensifkan hubungan bilateral kedua negara dalam hal menggali lebih luas lagi kemungkinan kerjasama di bidang pertahanan. 

Dan pertemuan ini, menurut Sekjen Kemhan adalah momen yang tepat untuk meningkatkan kerjasama pertahanan dengan menggali kemungkinan aktivitas yang dapat dilakukan di masa mendatang untuk memperluas kerjasama pertahanan ini.

Sekjen Kemhan menjelaskan, berdasarkan pertemuan The 2nd JDCC di New Delhi pada tahun 2010, seharusnya pertemuan ketiga ini diadakan pada tahun 2011. Namun sehubungan dengan kedudukan Indonesia sebagai pemimpin ASEAN pada tahun 2011 yang menyebabkan Menhan harus menfasisilasi kegiatan ADMM sepanjang tahun 2011, maka The 3rd Indonesia – India JDCC baru dapat dilaksanakan pada tahun 2012.

Hubungan kerjasama kedua negara sudah terbangun sejak awal berdirinya negara sampai saat ini. Begitu pula dengan hubungan kerjasama di bidang pertahanan yang sudah terjalin. Hubungan kerjasama pertahanan ini terjalin di beberapa bidang yaitu saling kunjung Pejabat Tinggi Angkatan bersenjata kedua negara, saling tukar dalam bidang pendidikan dan pelatihan Perwira, kerjasama antara Matra dan masih banyak lagi.

Dan dalam level regional, India sangat berperan dalam mendorong perdamaian dan kestabilan keamanan kawasan. India juga merupakan pendukung kuat ASEAN dan negara-negara di Kawasan Asia Tenggara sangat mengakui peran penting India dalam pembangunan keamanan kawasan Asia.

Sama seperti dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, The JDCC ini akan dibagi menjadi dua Joint Working Groups, Working Groups I membicarakan mengenai kebijakan pertahanan dan kerjasama militer, dan Working Group II mengenai fasilitas militer, logistik, industri pertahanan serta penelitian dan pengembangan.

Sementara itu Sekjen Kemhan India Shri Shashi Kant Sharma mengatakan pertemuan ini memberikan kesempatan untuk mengevaluasi sejauh mana kerjasama pertahanan yang telah dilaksanakan dan menggali kembali kemungkinan kerjasama yang dapat meningkatkan hubungan pertahanan kedua negara. The 3rd JDCC ini akan menjadi dasar pembicaraan pertemuan antara Menhan RI dan Menhan India besok, Selasa 16 Oktober 2012.




Sumber : DMC

Roket RM 70 Grad Marinir Bumihanguskan Pantai Sekerat

SEKERAT-(IDB) : Desa Sekerat membara. Pertempuran sengit kala fajar menyingsing membumihanguskan kawasan pegunungan kapur di sisi utara dari arah pantai. Serangan kilat artileri dan ribuan pasukan marinir melumpuhkan pertahanan musuh di gunung itu.
 
Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.

Eksotisme pantai Sekerat saat matahari terbit seolah tertutupi dengan kecamuk pertempuran. Deburan dan pecahan ombak seolah tak terdengar dikalahkan dentuman keras berbagai piranti tempur.

Situasi kian mencekam ketika roket RM 70 GRAD dimuntahkan secara bertubi-tubi. Lidah api yang panjang mengiringi hujan roket yang menembus sisi-sisi gunung dan menerjang pusat pertahanan musuh.

Suasana ini merupakan pelaksanaan rangkaian latihan puncak TNI Angkatan Laut (AL) bersandi Armada Jaya XXXI tahun 2012 yang digelar di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Senin (15/10).

Latihan ini melibatkan semua unsur kesenjataan dan kekuatan TNI AL. Mulai dari kapal perang (KRI) dari berbagai jenis yang melakukan penyekatan dan pertempuran laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan langsung latihan tersebut.

Pertempuran juga didukung kapal Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) yang memuat ratusan prajurit marinir lengkap dengan seluruh kesenjataan infanteri, artileri dengan HOW 105 dan roket RM 70 GRAD, kavaleri dengan tank terbaru BMP 3F dari Rusia, serta LVT-7 dari Korea Selatan disamping tank lama.

Adapun kekuatan unsur yang tergabung antara lain 30 KRI dari berbagai jenis, pesawat udara berupa 4 unit cassa KMA, 2 unit heli bell, dan 2 unit heli BO-105. Untuk personel marinir, terdiri dari satu brigrat (2.681 personel), 17 tankfib, 33 RRF/BTR 50P, 8 KAPA, 2 RM 70 GRAD, 6 HOW 105, 3 MER 57, dan 2 truk TATRA.

Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin.

Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhon, KRI DPN 365 exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa TPO SUT, serta dari KRI FKO 368 Mistral-2.

"Namun ketika baru ditembak Yakhon saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis. Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba. Hanya Yakhon yang belum pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.

Yang istimewa, rudal Yakhon itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer. Anda bayangkan. Selama sejarah, baru ini yang menembak sejauh itu," katanya.

Dalam latihan ini dilakukan penembakan meriam maupun roket dengan skenario melindungi pasukan penyerang. "Dalam Armada Jaya XXXI ini, kita melaksanakan latihan secara lengkap. Mulai dari laut, pendaratan pantai, juga gerakan darat. Kita juga yakin senjata kita bisa digunakan dengan baik dan masih layak pakai," kata KSAL.

Serangan fajar dilaksanakan sejak subuh hingga sekitar pukul 07.00 Wita. Tembakan beruntun roket RM 70 GRAD menjadi pamungkas dari aksi tersebut. Lontaran berbunga api, dentuman yang keras, dan daya rusak yang kuat menjadi gambaran kualitas piranti tempur tersebut.

Pasca penembakan roket, pasukan infanteri masih terus melakukan perang darat, dan disimulasikan bergabung dengan TNI AD, untuk mengepung sarang musuh. Perang darat rencananya masih berlangsung hingga pukul 17.00 hari ini (16/10).

KSAL bangga dengan para prajurit yang dinilainya menjalankan misi latihan dengan baik. Ia pun berharap jajarannya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal untuk dipadukan dengan piranti alutsista yang semakin canggih.

Rombongan KSAL meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 Wita menuju bandara Tanjung Bara dengan helikopter. Setelah itu langsung menuju Balikpapan untuk seterusnya menuju Jakarta.




Sumber : Tribunnews

Pengganti Dewaruci Tetap Dengan Nama Dewaruci Tapi Lebih Canggih

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut berencana mengganti kapal latih KRI Dewaruci dengan kapal sejenis yang lebih canggih. Maklum usia dari kapal tersebut terbilang lansia alias sudah tua. KRI Dewaruci sendiri sudah di operasikan lebih dari setengah abad atau persisnya selama 59 tahun.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan pembahasan mengenai penggati kapal Dewaruci sudah dilakukan pihaknya jauh-jauh hari. "Pembahasannya sudah jauh-jauh hari, untuk mencari kapal yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, lebih besar, dan lebih canggih," kata Untung, di sela-sela acara penyambutan KRI Dewaruci, Kamis (11/10/2012).

Untuk mendapatkan generasi penerus kapal, terdapat lima perusahaan pembuat kapal layar tiang tinggi dari tiga negara yang akan dilakukan tender. Perusahaan yang akan terlibat tender yakni dua dari Spanyol, satu dari Polandia, dan dua dari Belanda. Sementara Jerman tidak lagi disertakan karena sudah tidak membuat kapal layar tiang tinggi.

Menurut Untung, sepesifikasi kapal pengganti yang baru nanti diharapkan mampu menampung 120 kadet. Sementara untuk awak kapal termasuk pelatih berkisaran 60 sampai dengan 80 orang. Kapal baru nanti rencananya akan mampu menampung total hingga 180 sampai dengan 200 orang. Tipe kapal yang akan dipilih yakni dengan tipe Barque.

Mengenai harga, pihak Mabes TNI AL, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan masih dibahas sebelum putuskan kapal mana yang paling cocok, serta perusahaan dan negara mana yang dipilih.

Untung tidak menyebut besaran pasti harga kapal yang baru nanti. "Kalau soal harga itu pastinya cukup besar," ujarnya.

Sementara mengenai KRI Dewaruci sendiri, Untung mengatakan TNI AL tetap akan menggunakannya. Karena sampai saat ini, kapal masih dalam kondisi laik untuk berlayar. Meski tetap digunakan, pihaknya selalu memperhatikan mengenai keselamatan, mengingat usai KRI Dewaruci yang sudah memasuki 59 tahun. "Setelah kapal latih yang baru datang, KRI Dewaruci tetap dipakai di wilayah Indonesia saja. Bisa dibilang ini perjalanan internasional yang terakhir. Untuk kapal baru, paling lambat (tiba) 2014 nanti," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, TNI Angkatan Laut hari ini menyambut kedatangan KRI Dewaruci di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara. KRI Dewaruci mengikuti Operation Sail 2012 di Amerika Serikat dalam rangka memperingati 200th Anniversary of the War.  





Sumber : Kompas