Pages

Senin, Oktober 15, 2012

KRI Sultan Hasanuddin 368 Ikut Latihan Gabungan MTF Unifil Di Laut Mediterranean

MEDITERANEAN-(IDB) : KRI Sultan Hasanuddin-366 “mengamuk”, bertubi-tubi tembakan dikeluarkan dari moncong meriam kaliber 76 mm dan 20 mm. Sesaat kemudian nampak dikejauhan sasaran permukaan laut hancur dan perlahan-lahan tenggelam. Sejenak kemudian terdengar dentuman-dentuman keras suara tembakan yang berasal dari meriam kapal perang lainnya.  

Air laut pun nampak semburat keatas menandai bahwa amonisi yang dipakai untuk menghancurkan sasaran itu adalah peluru tajam. Akhirnya delapan sasaran permukaan laut berwarna orange dapat dihancurkan. Demikian sekilas gambaran mengenai MTF Live Firing Gunnery Exercise yang dilaksanakan oleh enam unsur Maritime Task Force United Nations Interim Force In Lebanon (MTF/UNIFIL)  di area Barbara 2 Laut Mediterranean, Jum’at (12/10).

Latihan Gabungan MTF-448 UNIFIL menggunakan sandi “Blue Hurricane” sebutan angin topan yang biasa terjadi di daerah tropis, dengan sasaran target permukaan laut dan target udara (Surface and Anti Air Gunfire Exercise).  Unsur-unsur MTF yang terlibat terdiri dari tiga kapal Fregate dan tiga kapal patroli yaitu KRI Sultan Hasanuddin-366 (Indonesia), FGS Magdeburg F-261 (Jerman), BRS Liberal F-43 (Brasil), FGS Gepard P-6121(Jerman), BNS Madhumati P911 (Bangladesh) dan HS Kristallidis P-69 (Yunani). Sedangkan dari LAF Navy diikutsertakan beberapa perwira observer dan kadet yang onboard di KRI Sultan Hasanuddin-366, BRS Liberal  F-43 dan FGS Magdeburg F-261.

Latihan manuvra laut ini juga disaksikan oleh para petinggi LAF (Lebanon Armed Force) dan pejabat UNIFIL yang onboard di BRS Liberal F-43. Latihan ini bertujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan inter operability antar unsur-unsur MTF-448 sekaligus menunjukkan kepada Staf UNIFIL dan LAF tingkat profesionalitas dan kesiapan unsur-unsur laut dalam mendukung United Nations Security Council Resolution (UNSCR) 1701.

Mengawali latihan terlebih dahulu dilaksanakan Identification and Surveilence Recognition (ISR) yang dilakukan oleh Helikopter BO 105 NV 414 yang onboard di KRI Sultan Hasanuddin-366 untuk melaksanakan pengamatan dan meyakinkan area latihan benar-benar aman dari lalu lintas laut.            Surface Gunfire Exercise dilaksanakan pada siang hari dengan sasaran target permukaan berupa delapan Killer Tomatoes. Peletakkan target Killer Tomatoes dilakukan oleh KRI Sultan Hasanuddin-366, FGS Magdeburg F-261 dan FGS Gepard P-6121 di area penembakkan Barbara (Laut Mediterranean).

Latihan Surface Gunfire ini dibagi dalam lima sesi, pada sesi pertama sampai dengan sesi keempat  penembakkan dilaksanakan oleh tiap-tiap unsur yang membentuk formasi garis lurus dengan jarak antar unsur 1000 yards. Sedangkan jarak tembak dari formasi bervariasi dari 1500 – 10.000 yards dengan menggunakan meriam 76 mm dan 20 mm secara bergantian.

Pada sesi kelima KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan manuvra taktis dengan kecepatan 25 knot sambil memuntahkan tembakkan dari meriam 76 mm kearah sasaran sejauh 9000 yards/4,5 nautical mile. Dua dari enam target Killer Tomatoes berhasil dihancurkan oleh meriam 76 mm. Setelah mendekati sasaran pada jarak 3000 yards, meriam 20 mm beraksi dengan memuntahkan amonisinya ke target. Satu target Killer Tomatoes berukuran 3 x 3 meter itupun dapat dihancurkan dengan mudah. Tidak semua target dihancurkan oleh KRI Sultan Hasanuddin-366  karena  tiga target lainnya untuk  latihan penembakan unsur yang lain.

Sedangkan Anti Air Gunfire Exercise dilaksanakan pada malam hari dengan menggunakan meriam 20 mm. Sasaran berupa flare ditembakkan dari BRS Liberal F-43, setelah flare menyala di udara, setiap unsur dapat menembak sasaran tersebut secara bergantian. Latihan penembakan pada malam hari tersebut berakhir pada pukul 21.00 local time dengan berjalan lancar dan aman.
Dalam latihan ini, KRI Sultan Hasanuddin-366 mendapat apresiasi yang tinggi dari para pejabat UNIFIL dan Lebanon Armed Force maupun dari sesama unsur MTF karena tingkat profesionalisme para prajuritnya sehingga dapat melaksanakan latihan manuvra taktis dan penembakkan secara tepat dan aman. Dengan adanya kegiatan latihan ini KRI Sultan Hasanuddin-366/TNI AL juga memberikan kesan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki Angkatan Laut yang profesional dan terlatih dengan baik dan sangat layak untuk mengemban misi-misi internasional dibawah bendera PBB.

Latihan ini diawali dengan Pre Sail Gunnery Exercixe Briefing yang dilaksanakan sehari sebelumnya di BRS Liberal F-43 yang dihadiri oleh MTF Commander Rear Admiral Wagnen  Lopes  de  Moraes  ZAMITH, Chief of Staff MTF Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono, para Deputy MTF dan  para Komandan Unsur-unsur  MTF yang terlibat latihan serta dari LAF Navy.  Dalam sambutannya, MTF Commander menekankan bahwa semua unsur harus mengutamakan keamanan latihan pada setiap sesi latihan. Selain itu setiap sesi latihan menjadi tanggung jawab penuh Komandan kapal dengan tetap mengacu pada standar prosedur dan  peraturan yang berlaku di negaranya masing-masing. Bravo Zulu.





Sumber : Koarmatim

Wamenhan Terima Junjungan Dubes Sri Lanka

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (12/10), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia HE Maj Gen (Ret) Nanda Mallawaarachchi di Kantor Kemhan, Jakarta. 

Kunjungannya kali ini menemui Wamenhan adalah untuk memberikan update terbaru di bidang pertahanan sehubungan dengan kerjasama bilateral kedua negara dalam bidang pertahanan. 

Saat menemui Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, Wamenhan didampingi Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen Puguh Santoso. 




Sumber : DMC

Si Macan Kumbang Kian Bertaring

PASURUAN-(IDB) : Satuan Batalyon Kavaleri 8/Tank dengan lambangnya macan kumbang akan semakin garang saat diperkuat dengan tank ''Leopard''. 
 
Batalyon Kavaleri (Yonkav) 8 berkedudukan di Beji, Pasuruan.

Selama ini, Yonkav 8 menjadi markas alutsista kendaraan tempur Scorpion dan Stormer. 

Lambang macan kumbang ini menggambarkan pendirian teguh prajurit Yonkav 8/Tank  pada kebenaran, selalu siap untuk bergerak dan menghancurkan musuhñmusuhnya yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara. 

Yonkav-8/Tank berada di bawah komando Divisi Infanteri 2 Kostrad, dan merupakan salah satu satuan bantuan tempur yang menjadi pemukul di jajaran Kostrad.

Nama tank ''Leopard'' mengingatkan pada The Javan Leopard, yakni macan tutul, spesies khusus yang ada di Pulau Jawa. Pada tahun 2008, spesies ini masuk klasifikasi terancam punah. 

Simpang siurnya kabar tentang pembelian tank Leopard dari Jerman sudah terjawab, saat ada keputusan dari pemerintah.

Dan Batalyon Kavaleri 8/Tank merupakan satuan Kavaleri yang mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk menerima dan mengoperasikan Leopard ini dengan kekuatan 1 batalyon lengkap untuk wilayah timur. Rencananya, TNI AD membutuhkan dua batalyon tank berat Leopard, masing-masing untuk kawasan barat di Cilodong dan timur di Beji Pasuruan.
Buat Garasi

Leopard direncanakan akan masuk ke Indonesia secara bertahap, dan kedatangan pertama akan langsung masuk ke Batalyon Kavaleri 8/Tank di tahun 2012 ini juga.  

Kini, Batalyon Kavaleri 8/Tank sedang berbenah dan mempersiapkan diri menerima Leopard tersebut. Di samping penyiapan personel, wujud nyata dari persiapan tersebut adalah mulai dibangunnya garasi untuk Leopard di dalam satuan Batalyon Kavaleri 8/Tank yang akan selesai sebelum Leopard datang ke Indonesia.

Brigjen TNI Hartind Asrin saat menjadi Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan menyatakan,  sebanyak 15 unit Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2 A6 yang akan datang pada tahap pertama, dari 100 tank yang direncanakan, akan ditempatkan di wilayah Jawa. Tetapi tidak menutup kemungkinan tank yang datang kemudian akan dikirim ke daerah-daerah perbatasan.

Tank Leopard 1 buatan Jerman pertama kali digunakan pada tahun 1956. Tank ini juga menjadi tank tempur utama (main battle tank) di beberapa negara di dunia.
Tank Leopard 2 dikembangkan sejak tahun 1970 dan diluncurkan pertama pada tahun 1979 untuk menggantikan 

Leopard 1 sebagai tank tempur utama Angkatan Darat Jerman. 

Leopard juga digunakan di dua belas negara Eropa lainnya, serta negara-negara non-Eropa.

Leopard 2, tak diragukan lagi, adalah salah satu tank tersukses dari generasi terakhir MBT, dan lebih dari 3.200 unit telah diproduksi. 




Sumber : SuaraMerdeka

Iran Menunggu Ketegasan Pemerintah RI Soal Tawaran Kerja Sama

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Iran mengajukan tawaran kerja sama kepada Indonesia. Kerja sama itu antara lain di bidang pendidikan dan penelitian. Tetapi, Pemerintah Indonesia tak kunjung menyikapi tawaran tersebut. Ketidakjelasan sikap ini memicu pertanyaan dari kalangan DPR.

"Pemerintah itu maunya apa terhadap Iran. Jadi teman atau sebagai apa? Pemerintah tidak tegas!" kata anggota Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/10).

Bukan tanpa sebab jika ia bertanya demikian. Beberapa waktu lalu, anggota Fraksi Partai Golkar ini berkunjung ke Iran dalam rangka menjajaki kerja sama ekonomi. Di sana ia pun ditanya oleh pejabat Pemerintah Iran soal tawaran kerja sama yang selama ini disodorkan ke Pemerintah Indonesia.

Menurut mantan wartawati ini, Pemerintah Iran sudah beberapa kali menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia. Namun, hingga kini belum ada tanggapan. Menteri Pertahanan Iran juga sudah lima kali berkunjung ke Indonesia. Tapi, tak ada pula tindak lanjutnya.

"Mereka juga memberi kesempatan untuk peneliti Indonesia untuk melakukan riset nuklir. Mereka gratiskan untuk Indonesia. Tapi itu juga tidak ditindaklanjuti. Padahal riset nuklir itu kan penting bagi Indonesia," kata Meutya.

Intinya, kata Meutya, mereka mengeluhkan Pemerintah Indonesia yang tidak tegas mendukung teknologi nuklir Iran. 

"Praktis Iran merasa sendirian. Mereka bilang kalau tidak mau berhubungan ya sudahlah. Padahal ini momentum untuk berkawan dengan Iran, mereka itu berpeluang jadi negara besar," katanya.





Sumber : Jurnamen

" Hasem " UAV Multifungsi Baru Iran

TEHRAN-(IDB) : Panglima Pangkalan Anti-Udara Khatamul Anbiya Iran, Brigjen Amir Farzad Esmaili menjelaskan perincian baru pesawat tanpa awak Irna dan mengatakan, "Pesawat tanpa awak berjelajah jauh ini mampu membombardir target-targetnya."
 
Dalam wawancaranya dengan Fars News (14/10), Brigjen Esmaili mengatakan, "Pesawat tanpa awak Hazem diproduksi dalam tiga tipe, jarak dekat, menengah dan jauh. Pesawat tersebut dapat digunakan dalam misi pencarian target, identifikasi, pengintaian, dan membawa muatan."
 
"Ini berarti Hazem dapat digunakan untuk mengunci target artileri dan rudal kami dan juga dapat dikerahkan untuk misi-misi pengintaian. Kami tidak memasang roket di Hazem akan tetapi jika diperlukan, pesawat itu dapat membawa muatan bom." jelasnya.
 
Menurutnya, pesawat tanpa awak  Iran ini siap dioperasikan di berbagai wilayah termasuk Teluk Persia dan dapat memonitor segala pergerakan musuh di kawasan.





Sumber : Irib

Pasukan Pendarat Amfibi Gabungan Siap Beraksi

SEBUKU-(IDB) : Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi, Laksda TNI Sadiman, yang juga menjabat Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) melaksanakan pengecekan kesiapan di daerah latihan umum di sebelah utara Pulau Sebuku, Kalimantan, Jumat (12/10). Pengecekan tahapan kegiatan latihan umum meliputi uji komunikasi dan naik turun jaring pasukan pendarat marinir.

Unsur-unsur KRI angkut pastkan jenis LST dan Froch sebagai badan utama Kogasgabfib melaksanakan bekal ulang bahan bakar. Sejak tiba di daerah perairan latihan umum, unsur KRI menempati sektor lego jangkar yaitu KRI Teluk Mandar-514, KRI Teluk Ratai-509, KRI Teluk Sampit-515, jenis Froch KRI Celukan Bawang-532, KRI Teluk Cendrawasih-533 dan kapal markas KRI Banjarmasin-592 serta kapal bantu KRI Arun-903.

KRI jenis penyapu ranjau yang lebih dulu berada di daerah latihan umum melaksanakan pembersihan medan ranjau penyapu ranjau. Yaitu KRI Pulau Rengat 711, KRI Pulau Rupat 712 dan jenis parchim KRI Lambung Mangkurat-374 serta Froch KRI Teluk Sibolga-536.

Selanjutnya, unsur-unsur tersebut melaksanakan lego jangkar sesuai dengan posisi diagram serbuan di daerah latihan umum. Sementara unsur tabir yang terdiri dari delapan unsur KRI yang bertugas melaksanakan perlindungan terhadap badan utama Kogasgabfib dengan kapal Markas Komando di KRI Banjarmasin-592. Sedangkan Satuan pelaksana Operasi Udara melaksanakan intai udara taktis sepanjang route menuju daerah sasaran.

Kekuatan pemukul unsur KRI yang tergabung dalam unsur tabir yang terdiri kapal perang jenis perusak kawal rudal, fregat, dan sigma kelas serta parchim telah menempati posisi di sektor penyekatan di daerah latihan umum di sekitar perairan Sebuku Banjarmasin.

Kesiapan siagaan tersebut dilaksanakan dalam rangka menghadapi ancaman udara maupun kapal permukaan. Sementara di daerah sasaran operasi telah ditugaskan Unsur intai kapal selam KRI Nanggala-402 melaksanakan kegiatan pengintaian terhadap unsur-unsur lawan.

Guna meningkatkan kesiapan dan ketahanan fisik prajurit pasukan pendarat marinir dilaksanakan latihan naik-turun jaring di beberapa kapal perang jenis angkut pasukan tipe landing ship tank (LST). Sedangkan untuk latihan pendaratan dilaksnakan reembarkasi atau diluncurkan ranpur tank amfibi dari kapal angkut KRI Teluk Sampit-515. Pengecekan jaring komunikasi antar unsur KRI dilaksanakan pengecekan sesuai dengan jaring komando taktis.

Sebelumnya, untuk meningkatkan moral prajurit pasukan pendarat marinir secara serentak dilaksanakan olahraga dalam rangka mempertahankan fisik daya juang yang disiapkan melaksanakan pendaratan amfibi di Sangatta, Kalimantan Timur.

Berdasarkan siaran pers Kadispen Koarmabar, Letkol Laut (KH) Agus Cahyono yang diterima Jurnal Nasional, unsur-unsur Kogasfib selama lego jangkar di daerah latihan umum melaksanakan pertahanan udara dan lawan sabotase bawah air.




Sumber : Jurnas