Pages

Minggu, Oktober 14, 2012

Analisis : Menggagahkan Diri Di Wajah Rakyat

ANALISIS-(IDB) : Episentrum peringatan HUT TNI ke 67 di Air Force Base Halim Jakarta Jumat tanggal 05 Oktober 2012 yang lalu sesungguhnya ada dalam pernyataan lugas Presiden SBY yang menyebut perkuatan alutsista TNI dengan kedatangan berbagai jenis alutsista yang dijelaskan secara rinci. Episentrum ini semakin bergema manakala tampilan kemampuan personil dan defile brigade upacara melintas dan “menari” di hadapan seluruh hadirin di pagi yang cerah itu.  Sementara berbagai alutsista sebagai background upacara memberi kesan pemandangan yang gagah dan gahar, belum lagi kemampuan berjoget Collibri Subang dan manuver lincah Tim Yupiter Yogya.
Harga diri berselendang dan bersemangat alutsista sepanjang Oktober ini memang sangat menghangatkan dan membanggakan. Mulai dari pernyataan Presiden di berbagai kesempatan termasuk di hadapan para veteran RI yang menyatakan bahwa pertambahan dan pertumbuhan alutsista TNI sedang menuju ke perubahan siginikan.  Bahasa petaninya adalah sedang mengalami panen raya.  Meski sedang memulai panen raya namun persemaian bibit-bibit baru berbagai genre alutsista tetap dipesan dan diadakan untuk panen raya berikutnya sehingga lumbung alutsista kita kelak menjadi sebuah keniscayaan bersamaan dengan makin berkilaunya kesatrian-kesatrian pengawal republik di seluruh Indonesia.
Defile Pasukan Kostrad dengan Uniform baru
Selain pernyataan itu kenyataan di lapangan pun seia sekata.  Pernyataan jelas, kenyataan jelas pula dengan kedatangan berbagai jenis alutsista baru seperti Super Tucano, Astross, Caesar, Mistral, Kapal Rudal buatan dalam negeri.  Astross, Caesar dan Mistral ikut dipamerkan di Monas Jakarta tanggal 6-9 Oktober 2012.  Bahkan yang tak terekspos sejatinya adalah produksi yang terus menerus dari Panser Anoa buatan Pindad yang sudah mencapai 250 unit, 40 diantaranya sudah wira wiri di perbatasan Libanon-Israel. Demkian juga produksi kapal rudal di Batam sudah masuk penyerahan kapal ketiga.  
Bulan-bulan mendatang dan tahun-tahun mendatang kita akan disuguhkan berita yang mampu membusungkan dada berupa penyerahan beragam alutsista buatan dalam negeri seperti kapal rudal Palindo, kapal rudal PAL, kapal rudal Lundin, panser Anoa, panser Anoa Canon, UAV / UCAV, kapal LST, kapal BCM, pesawat CN235 MPA, roket Rhan, kendaraan Rantis, berbagai jenis senjata personil mulai dari satu laras sampai multi laras.  Yang mengembirakan tentu saja dalam segudang proyek alutsista itu industri pertahanan dalam negeri ikut tersenyum dan berkeringat karena banyak mendapat order pengadaan alutsista baik produk murni maupun produk kerjasama.
Yang mau datang dari luar negeri misalnya pesawat latih Grob Jerman, jet tempur ringan T50 Korea, kapal selam Korea, kapal perusak kawal rudal Belanda, kapal latih pengganti Dewaruci Spanyol, berbagai rudal Cina, MBT Leopard Jerman, medium tank Marder Jerman, kapal light fregat ex Brunai, F16 AS, Sukhoi Rusia, Hercules Australia, CN295 joint product PT DI, Heli Cougar Perancis, Heli Mi17 Rusia, Heli Bell 412Ep joint product PT DI, Heli anti kapal selam, Heli serang AD dan lain-lain.  Kenapa disebut “dan lain-lain” karena tentu saja ada beberapa jenis alutsista yang tak perlu disampaikan ke media untuk kepentingan strategi militer.  Kan tidak semua rahasia dapur harus diketahui publik.
Alutsista strategis yang sedang diincar itu
Setidaknya itu yang sudah jelas alamat pengirimannya, waktunya, dan sudah jelas kontraknya. Yang menarik tentu saja, masih adakah alutsista lain selain yang mau datang itu. Apakah masih ada alutsista yang mau dipesan lagi.  Jawabnya pasti ada dong.  Kalau mau diambil jangka waktu yang paling pendek saja dari pemerintahan SBY masih ada 2 tahun anggaran (2013, 2014) yang memberi ruang adanya kesempatan beli atau produksi bersama alutsista RI. Kemhan sebagaimana pernyataan Menhan beberapa waktu lalu sedang fokus untuk penambahan alutsista strategis selain yang sudah dipesan.  Nah prediksi kita adalah sangat dimungkinkan adanya penambahan 1 skuadron  Sukhoi atau 1 skuadron Typhoon bersamaan dengan tambahan minimal 2 kapal selam U214 Jerman. Tanda-tandanya kan sudah jelas, Kanselir Jerman pertengahan tahun ini berkunjung ke Jakarta, sementara Presiden kita mau berkunjung ke Inggris dalam waktu dekat. Ah masak masih gak jelas juga sih.
Kalau mau berasumsi lagi tahun 2014 itu baru 30 % target MEF TNI tercapai, artinya setelah itu pertambahan alutsista masih akan berlangsung terus. Target MEF yang selalu diberitakan adalah tahun 2024 dimana saat itu kita sudah masuk pada tahapan kemampuan milter yang memliki kekuatan pukul dan bantingan.  Sekarang memang sudah punya kekuatan pukul tapi belum sampai bisa membanting.  Makanya jika tahapan sudah sampai kesitu, istilah PPRC nya bisa tetap sama, cuma istilah pemukulnya diganti sehingga menjadi Pasukan Pembanting Reaksi Cepat.
Penambahan alutshsta MLRS Astross II Mk6 buatan Brazil untuk 2 batalyon TNI AD, Howitzer Caesar Nexter Perancis untuk 2 batalyon TNI AD dan 1 batalyon rudal Mistral Perancis untuk Arhanud AD adalah contoh jelas pertumbuhan itu.  Belum lagi penambahan batalyon tempur di Kalimantan, penambahan skuadron heli Penerbad, tambahan brigade Marinir di Batam dan Sorong, penyebaran skuadron tempur untuk F16 di Pekanbaru, skuadron UAV baru di Pontianak dan Pekanbaru, Berpuluh radar pantai di jalur ALKI sudah operasional, mau nambah pangkalan AL di selatan Jabar.  Isian berita itu tentu sangat menghangatkan ruang dada dan mampu menyemangatkan olahpikir bagi kita yang menginginkan sebuah kebanggaan bertanah air yakni memiliki hulubalang yang tangguh dan gahar.
MLRS Astross II milik TNI AD
Bukan bermaksud menghiperbolakan sebuah tema tentang alutsista, namun pagar yang hendak dibangun dalam semangat berkebangsaaan adalah ketika semua menjadi nisbi, semua menjadi “sandiwara” di setiap pemberitaan yang menyangkut tawuran, kerusuhan, bakar membakar, hasut menghasut, pesta korupsi gugur satu tumbuh seribu, ghibah infotainment, kebanggaan sebagai anak bangsa tidak lantas harus tersungkur manakala menyaksikan semua harubiru yang di blow up sedemikian rupa.  Maka membesarkan dan mendandani pengawal republik adalah sebuah kearifan dan kebijakan bernilai cum laude untuk meracik nilai gagah diri yang memberikan sebuah “rasa merdeka pada hati nurani”.  Sekaligus agar tidak kualat pada pendiri republik dan pejuang kemerdekaan yang sudah menitipkan perjalanan bangsa ini pada kita.
Testimoni dari semua rasa bangga dan wibawa memiliki TNI yang gagah itu bisa dilihat dari kerumunan ribuan warga di Halim ketika menyaksikan HUT TNI ke 67 tanggal 5 Oktober 2012.  Kemudian di Monas selama 3 hari berikutnya, ribuan orang menyemut menyaksikan pengawal republiknya mdmamerkan beragam alutsista, dan itu baru yang dimiliki TNI AD.  Testimoni itu adalah gambaran rekonstruksi dari sebuah kebanggaan melihat postur tentaranya yang gahar dan berotot untuk mengawal eksistensi NKRI.  Maka kita bisa melihat berjubelnya massa untuk menyaksikan, melihat, mengambil foto, menaiki, meraba, menanya, menggenggam beragam alutsista seakan itu menjadi miliknya.  Dan memang itu miliknya, milik rakyat kita yang dititipkan pada hulubalangnya yang terlatih untuk mengawal republik ini.  Testimoni kunjungan itu adalah evidence tak terbantahkan betapa sesungguhnya rakyat bangsa ini bangga dengan tentaranya.  Apakah masih ada yang membantah ?




Sumber : Analisis

Menhan AS Serukan Peningkatan Keamanan Dunia Maya

Menurut Menhan AS, Leon Panetta, virus "Shamoon" telah melumpuhkan 30 ribu komputer di perusahaan minyak Arab Saudi, ARAMCO.

WASHINGTON-(IDB) : Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan serangan virus komputer yang menyerang perusahaan minyak dan gas alam di Teluk Persia, barangkali merupakan serangan paling merusak yang dialami oleh sektor swasta selama ini.

Panetta mengatakan virus yang dinamakan “shamoon” telah menyebabkan lebih dari 30 ribu komputer lumpuh ketika menyerang perusahaan minyak negara Arab Saudi, ARAMCO.  Dalam beberapa kasus virus ini mengganti file komputer dengan gambar bendera Amerika yang dibakar.


Menteri Pertahanan mengatakan hanya beberapa hari setelah insiden ini, dua bulan lalu, ada serangan yang mirip terhadap Ras Gas, produsen LNG kedua terbesar di Qatar.


Panetta memberi komentar atas serangan ini saat berpidato di hadapan eksekutif bisnis Kamis dan ia menyerukan agar mereka mendukung RUU keamanan dunia maya yang saat ini macet di Kongres.


Ia mengatakan kepada kelompok itu bahwa Amerika sedang giat memerangi serangan-serangan semacam itu, yang berpotensi menyebabkan kerusakan yang menyebar luas di Amerika.


Panetta tidak mengatakan negara mana yang dicurigai berada dibelakang virus Shamoon yang canggih itu. Tetapi ia mengatakan bahwa Iran telah mengambil langkah-langkah untuk menggunakan Internet secara menguntungkan. Panetta juga mengatakan Rusia dan Tiongkok punya kemampuan beroperasi di dunia maya yang canggih. 




Sumber : Voanews

Rudal Yakhont TNI AL Berhasil Tenggelamkan Sasaran

 
MAKASSAR-(IDB) : KRI Oswald Siahaan (OWA)-354 dari jajaran unsur Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkor Koarmatim) yang tergabung dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012 menembakkan Rudal Yakhont dan berhasil menenggelamkan kapal Ex KRI Teluk Berau yang dijadikan sasaran dalam latihan tersebut, Sabtu (13/10).

Manuver lapangan Armada Jaya XXXI/2012 yang digelar di perairan Laut Sulawesi tersebut, KRI OWA-354 tepat pada pukul 09.58 WITA telah meluncurkan Rudal Yakhont dan berhasil mengenai target sasaran yang ditempatkan pada koordinat 0241.54 U – 12240.30 T (perairan Laut Sulawesi).

Begitu mendapat serangan Rudal Yakhont, tepat pada pukul 10.05 WITA sasaran mengalami kemiringan hingga 45 derajat. Kemudian tidak menunggu lama, pada pukul 10.06 WITA (satu menit kemudian), anjungan kapal yang menjadi sasaran tembak mulai tenggelam. Selanjutnya pada pukul 10.07 WITA, sasaran tembak tersebut dinyatakan tenggelam secara keseluruhan.

Rudal Yakhont yang saat ini diuji cobakan penembakan dalam Latihan Armada Jaya XXXI merupakan salah satu senjata strategis yang dimiliki TNI AL. Negara asal rudal ini adalah Rusia. Rudal ini memiliki kecepatan terbang kurang lebih 2 mach, dengan jangakauan tembak 300 km. Ketika ditembakan, rudal tersebut memiliki sudut luncur 90 derajat, dengan ketinggian terbang 14.000 mter. Dengan berat 3.000 kg, rudal ini memiliki panjang 8.900 mm dengan diameter 720 mm.

Pada tahap manuver lapangan Armada Jaya XXXI/2012 yang dimulai tanggal 9 hingga 22 Oktober, kekuatan yang dikerahkan secara kuantitas kurang lebih 5.500 personel, 35 kapal perang berbagai jenis (kapal selam, perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, perusak kawal, angkut tank, buru ranjau, kapal tanker dan kapal bantu tunda), 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat.

Latihan Armada Jaya ini merupakan salah satu aktualisasi tentang kesiapan TNI AL dalam melaksanakan operasi amfibi, operasi laut gabungan dan operasi pendaratan administrasi di perairan timur yurisdiksi nasional dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI.




Sumber : Koarmatim

Kopaska Uji Peralatan Tempur

Latihan pasukan katak tersebut dilaksanakan saat dua kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat 711, KRI Pulau Rupat 712 bersama dengan unsur kapal peran angkut pasukan menempati posisi lego jangkar

BANJARMASIN-(IDB) : Pasukan katak TNI AL yang tergabung dalam latihan Armada Jaya XXXI/2012 melaksanakan kegiatan uji coba peralatan tempur kendaraan air dalam rangka mendukung keberhasilan tugas khusus pada saat tahap latihan Umum di perairan sebelah utara Pulau Sebuku Banjarmasin.

Latihan pasukan katak tersebut dilaksanakan saat dua kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat 711, KRI Pulau Rupat 712  bersama dengan unsur kapal peran  angkut pasukan  menempati posisi lego  jangkar.

Dengan diagram serbuan di daerah latihan umum pada saat seluruh unsur kapal perang RI yang tergabung dalam unsur Komando  tugas gabungan Ambifi melaksanakan latihan umum dan uji komunikasi  serta melaksanakan  bekal umum logistik dan bahan bakar.

“Uji peralatan tempur kendaraan air tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan  kesiapan pasukan katak TNI AL dalam rangka pelaksanaan tugas khusus pada saat on board di kapal perang penyapu ranjau yang tergabung dalam  Komando Tugas Gabungan Amfibii dalam rangka pendaratan pasukan pendarat marinir di perairan Kalimantan Timur,” ujar Kepala Dispenarmabar, Lekol Laut (KH) Agus Cahyono, Sabtu (13/10/2012).




Sumber : PelitaOnline

Armada Tempur F16 TNI AU Sebagian Di Tempatkan Di Pekan Baru

PEKANBARU-(IDB) : Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda Bagus Puruhito mengatakan TNI AU akan membentuk skuadron khusus penampung pesawat F-16 hibah dari Amerika Serikat. Skuadron kelak akan ditempatkan di Pangkalan Udara Rusmin Nuryadin, Pekanbaru, Riau.

"Sementara ini akan segera dibangun dulu hanggarnya di sana (Pekan Baru). Dan pesawatnya (F-16) akan mulai datang (dari Amerika Serikat) tahun 2014 nanti sebanyak 24 unit secara bertahap," kata Bagus di Pangkalan Udara Husein Sasteranegara, Bandung, Sabtu 13 Oktober 2012.


Meski di Pekanbaru, Bagus melanjutkan, ke-24 pesawat hibah eks-Angkatan Udara Amerika Serikat itu tak akan disatukan dengan skuadron yang sudah ada di Lanud Rusmin yakni skuadron 12 yang diperkuat pesawat Hawk 200.


"Skuadron untuk F-16 nanti berdiri sendiri, terpisah dari skuadron 12. Nama skuadronnya nanti tentu tergantung Kepala Staf Angkatan Udara," katanya.


Bagus menjelaskan, penempatan F-16 di Pekanbaru tak lepas dari strategi modernisasi teknologi alutsista TNI-AU. Selain juga untuk perimbangan kekuatan di wilayah, supaya lebih berimbang. "Dengan belanja banyak alutsista baru kan (negeri) tetangga juga mikir (memperhitungkan kekuatan Indonesia)," kata dia.


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sebelumnya mengatakan, hibah 24 pesawat F-16 eks Amerika Serikat tersebut akan menambah jumlah kekuatan F-16 Indonesia yang sudah memiliki 10 unit F-16. "Jadi nanti akan ada dua skuadron (F-16). Salah satu skuadron berisi 16 pesawat," katanya Maret lalu. 

TNI AU Bentuk Skuadron Tempur Baru

TNI Angkatan Udara (AU) akan membentuk skuadron baru setelah menerima 24 pesawat F-16 yang dihibahkan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Pesawat itu sendiri rencananya akan mulai didatangkan pada 2014 mendatang secara bertahap.

Panglima Koopsau I Marsekal Muda (Marsda) TNI Bagus Puruhito mengatakan, hingga saat ini proses hibah 24 pesawat F-16 dari Pemerintah AS masih terus dilakukan.

Rencananya, sebagian dari pesawat hibah tersebut akan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Namun, tempatnya tidak disatukan dengan skuadron 12 yang berisi pesawat tempur Hawk buatan Inggris.

"Penamaan skuadron pesawat F-16 bisa Skuadron 16, atau apa namanya itu nanti oleh KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara). Jadi tidak ditempatkan di Skuadron 12," katanya di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Sabtu (13/10/2012).

Untuk itu, pihaknya juga saat ini tengah membangun hanggar baru yang akan ditempati pesawat F-16 asal AS itu. Hanggar itu sendiri ditargetkan akan selesai dibangun pada 2014, sehingga bisa langsung ditempati.

Menurutnya, pesawat F-16 memang sengaja ditempatkan di Pekanbaru, karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. "Untuk mengikuti perkembangan teknologi, mengisi kekuatan wilayah, supaya seimbang," ujarnya.  

 

 

Sumber : Tempo