Pages

Kamis, Oktober 04, 2012

Pindad : Kami Siap Rawat Tank Leopard

JAKARTA-(IDB) : PT Pindad menyambut baik disahkannya Undang-undang Industri Pertahanan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan UU itu, industri pertahanan semakin dubutuhkan oleh negara.

Demikian disampaikan oleh Direktur PT Pindad, Adik Afianto kepada VIVAnews, di Bandung, Jawa Barat, Kamis 4 Oktober 2012. "Kami sangat antusias jika UU ini benar disahkan, kami juga akan menyiapkan seluruh unsur serta komponen yang disesuaikan dengan amanat UU tersebut," kata Adik.

Menurut dia, ada beberapa poin dalam UU tersebut yang menyatakan industri pertahanan negara harus dilibatkan dalam proses pemeliharaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) miliki negara yang dibeli dari luar negeri.

"Jika melihat perkembangan sekarang, seperti rencana pembelian Tank Leopard, kami diminta mempersiapkan SDM untuk maintenance," katanya. PT Pindad, tambah Adik, siap menjalankan amanat UU tersebut, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, menyatakan UU ini dibuat untuk menguatkan sistem pertahanan persenjataan negara. "Kita harus memiliki kekuatan bersenjata yang cukup kuat, maka kita membutuhkan alutsista, anggaran alutsista kita per tahun Rp 30 trilliun. Jika kita memanfaatkan industri yang ada di dalam negeri itu jauh lebih dari cukup," terang TB Hasannudin.

Dalam UU tersebut juga, kata dia, beberapa industri pertahanan di Indonesia akan dilakukan penyehatan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri militer. "Ada banyak nilai ekonomis jika UU ini berjalan dengan baik, jangan sampai ketergantungan ke pihak asing terus dilakukan negara kita," kata dia.

Dalam dua tahun ke depan, tambah Hasanuddin, Indonesia perlu merevitalisasi BUMN industri pertahanan. Lima tahun berikutnya, merupakan persiapan untuk produksi massal. "Dan sepuluh tahun ke depan kita tidak boleh membeli sebutir peluru pun dari luar negeri. Baik senjata , pesawat tempur, dan alutsista lainnya. Saya yakin negara kita bisa bangkit," ungkap dia.




Sumber : Vivanews

KSAD : Hanya Alutsista Khusus Dan Belum Bisa Dibuat Di Indonesia Yang Kita Beli Dari Luar Negeri

JAKARTA-(IDB) : Meski Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menambah alat utama sistem senjata (alutsista), demi melengkapi yang sudah ada, bukan berarti buatan produksi dalam negeri dilupakan.

Kepala Staf Angkatan TNI AD, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, meyakinkan hal itu. Bahkan menurutnya, TNI tetap memprioritaskan produksi anak negeri.

"Kami masih beli alutsista dari luar, untuk alat-alat khusus. Tapi kami juga kembangkan untuk dibuat oleh dalam negeri. Alat yang bisa dibuat dalam negeri, ya dibuat. Bagi yang tidak bisa dibuat, kami anggarkan untuk membeli dari luar," ujar Pramono Edhie, Kamis 4 Oktober 2012.

Pramono menjelaskan, alutsista produksi dalam negeri dibuat dengan sejumlah penyesuaian yang ada di Indonesia. Penyempuraannya juga akan melihat di lapangan.

"Perlengkapan prajurit mulai dari helm, seragam, sepatu, parasut terjun payung, tas ransel, senjata, itu produk sudah dalam negeri. disesuaikan dengan postur prajurit-prajurit kita yang kecil badannya," ucap Pramono.

Selain itu, kata Pramono, persenjataan Indonesia yang dibuat PT Pindad juga sudah menunjukkan kualitasnya. Sebut saja Senjata Serbu (SS1 dan SS2) dan Tank Anoa.

Bahkan sejumlah negara tertarik dan segera memesan senjata buatan perusahaan dalam negeri itu.




Sumber : Vivanews

Untuk Senjata Serbu TNI Lebih Pilih SS Pindad Dibanding M 16 Amerika

JAKARTA-(IDB) : Peralatan perang buatan Indonesia dinilai tidak kalah hebatnya dibanding produksi negara lain. Tentara Nassional Indonesia (TNI) akan memaksimalkan produk dalam negeri ini untuk persenjataannya.

Demikian disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo di Jakarta, Kamis 4 Oktober 2012. "Peralatan produksi dalam negeri juga tak kalah mumpuni," kata Pramono.

Dalam sejarahnya, dia menambahkan, Indonesia mengembangkan peralatan militer karena mend`pat embargo. Kondisi itu yang membuat Indonesia berinisiatif mencari jalan ke luarnya. "Akhirnya kami berusaha mengembangkan senjata produksi dalam negeri," ujar Pramono.

Akhirnya, ujar dia, senjata  buatan PT Pindad dikembangkan dan disesuaikan dengan teknologi mutakhir. "Penyempurnaan secara bertahap terus dilakukan, disesuaikan juga dengan kondisi di lapangan. Andai kami mau mengoreksi diri, kami bisa melakukannya," tutur adik Ani Yudhoyono ini.

Menurut dia, hasilu saha itu memang membanggakan. Dalam sejumlah lomba, beberapa kali TNI menyabet gelar juara dengan menggunakan senjata Pindad itu. Sehingga, kata Pramono, TNI sudah tidak ragu lagi menggunakan produk dalam negeri itu.

Dulu, kata Pramono, TNI masih mempertimbangkan untuk menggunakan sejata lama M16 atau senjata buatan Pindad. Namun, saat berlomba menggunakan senjata buatan Pindad, TNI berhasil memperoleh tropi juara.
"Waktu lomba menembak antar ASEAN, kami juara pertama kali setelah menggunakan senjata-senjata Pindad," kata dia. "Sejak itu kami tidak ada pilihan, selain senjata ringan dari Pindad. SS2-V1 sampai V6," Pramono menambahkan.



Sumber : Vivanews

KSAD Ingin Alutsista TNI Sekelas Dengan Negara Tetangga

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan, TNI AD masih terus menambah alat utama sistem senjata (alutsista). Dalam pengadaannya, TNI secara keseluruhan harus melihat peta kawasan ASEAN.

Maksudnya, Indonesia juga harus mengikuti perkembangan alutsista yang dimiliki negara tetangga di kawasan ASEAN. "Ada satu yang buat saya miris. Kita tidak pernah bisa latihan bersama dengan negara tetangga dengan skala yang besar, maksudnya dengan Batalyon yang besar. Paling cuma latihan kecil-kecilan," kata Pramono dalam jumpa pers di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Kamis 4 Oktober 2012.


Pramono mengatakan, sampai saat ini alutsista Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga. "Negara tetangga sudah punya tank kelas berat, Indonesia masih kelas ringan. Kita tertinggal," kata dia.


Untuk itu, salah satu tank kelas berat yang akan didatangkan TNI AD adalah tank Leopard. "Harusnya itu datang 5 Oktober 2012. Tapi diundur," katanya. "Itu sebabnya, kenapa saya inginkan tank Leopard buatan Jerman itu."


Tank Leopard yang dipesan Indonesia itu juga dipastikan berbeda dengan pesanan negara lain. Perbedaan itu disesuaikan dengan kondisi Indonesia. "Kalau di Eropa tidak perlu pakai pendingin, kita pesannya sekalian dengan AC. Biar tidak kepanasan," kata dia.


Pramono ingin alutsista Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara tetangga, baik dari segi kualitas maupun kapasitas. "Sehingga kita sekelas. Kita jangan terjebak perang gerilya. Karena itu, harus melihat negara tetangga yang ada di kawasan," ujarnya.


Namun demikian, alutsista yang dibeli jangan hanya dipakai saja, tapi juga dikembangkan. Oleh karena itu, Indonesia selalu minta ahli teknologi dari negara produsen alustsista juga mengajari ahli-ahli Indonesia. "Harus ada transfer of technology," katanya.




Berita Foto : Mistral Tiba Astros Persiapan Akhir

JAKARTA-(IDB) : Berbagai Alutsista kembali berdatangan untuk memeriahkan peringatan HUT TNI ke 67 di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta. Setelah peluncur roket multi laras ASTROS, rudal pertahanan udara Mistral juga telah tiba. Rudal Mistral ini dikombinasikan dengan Rantis 4X4 buatan Pindad yang biasa disebut Komodo. 

Namun demikian, belum ada nama resmi alutsista baru ini. Untuk sementara, kami menyebutnya Mistral Komodo. Mistral Komodo ini sendiri sebenarnya tiba di Bandara Halim pada rabu malam kemarin, langsung dari pabrik PT.Pindad di Bandung Jawa Barat. Rencananya, TNI AD memesan sebanyak 56 Unit Mistral Komodo.

 

 

Setelah mengalami keterlambatan, alutsista peluncur roket multi laras (MLRS) terbaru milik TNI-AD, ASTROS akhirnya tiba di tanah air. Peluncur roket buatan Brazil ini tiba semalam dan langsung dibawa menuju kawasan Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta. Rencananya ASTROS akan tampil dalam HUT TNI ke 67 serta Pameran Alutsista di Monas tanggal 6-8 Oktober nanti

 


Sementara itu, MLRS ASTROS juga pada rabu siang ini tengah dipersiapkan. Sejumlah teknisi tampak sibuk menyingkap selubung yang menutupi roket. Dan sungguh sangar penampakan 4 buah roket ASTROS ini. Di masa mendatang, TNI AD akan membeli 2 Batalyon MLRS asal Brasil ini.

 

 





Sumber : ARC 

Berita Foto : Jelang Pameran Alutsista Di Monas


JAKARTA-(IDB) : Prajurit TNI mempersiapkan helikopter dan persenjataan yang akan dipamerkan di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Rabu (3/10). Dalam rangka HUT ke 67 Tentara Nasional Indonesia, TNI Angkatan Darat akan melaksanakan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) pada 6-8 Oktober 2012, juga sebagai pertanggungjawaban TNI AD secara transparan dan akuntabel terhadap pengunaan uang rakyat dalam membeli alutsista. 

Prajurit TNI mempersiapkan persenjataan yang akan dipamerkan di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Rabu (3/10). Dalam rangka HUT ke 67 Tentara Nasional Indonesia, TNI Angkatan Darat akan melaksanakan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) pada 6-8 Oktober 2012, juga sebagai pertanggungjawaban TNI AD secara transparan dan akuntabel terhadap pengunaan uang rakyat dalam membeli alutsista.





Sumber : Antara

Berita Foto : Danpasmar -1 Cek Kesiapan Personel Dan Material






SURABAYA-(IDB) : Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto mengecek kesiapan personel dan material tempur Korps Marinir yang terlibat dalam Latihan Armada Jaya XXXI di Kesatrian Supraptono, Semarung, Surabaya, Rabu, (3/10). Dalam Latihan Armada Jaya XXXI yang akan digelar di Sangata Kalimantan Timur itu Korps Marinir melibatkan 1.837 personel dan 105 kendaraan tempur. 




Sumber : Antara

Leopard Dan Marder Datang Awal Nopember

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 44 unit Main Battle Tank Leopard yang dibeli dari Jerman akan segera tiba di Indonesia, sebagai upaya memperkuat alat utama sistem senjata (Alutsista) dalam membangun kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Kami ingin mendatangkan tank Leopard dalam HUT TNI Ke-67 ini, namun karena prosesnya agak panjang, sehingga November 2012 baru bisa tiba di Indonesia sebanyak 44 unit," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo saat jumpa pers Peringatan HUT TNI Ke-67 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.

Selain itu, TNI AD juga akan menambah dua batalyon Multiple Launch Rocket System (MLRS) buatan Brasil, satu batalyon Mitra Rudal Antipesawat Terbang dan dua batalyon Meriam 155 mm/Caesar buatan Perancis.

Dalam upaya membangun MEF, TNI Angkatan Laut juga akan membangun tiga kapal selam dari Korea Selatan, yang bekerja sama dengan PT PAL, tiga unit Kapal Cepat Rudal (KCR)-60M dan dua unit Kapal Tunda 2400 HP.

 

"Kami juga mau mendatangkan satu skadron helikopter antikapal selam dari Amerika Serikat," ujar Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno.

Sementara TNI Angkatan Udara akan menambah dan mengupgrade pesawat Hercules hibah dari Australia. "Hercules kami cuma 13 unit. Kami akan upgrade lagi dan akan membeli 10 unit pesawat Hercules lagi dari Australia," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufa`at.

Di tempat yang sama, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan penambahan alutsista itu harus diimbangi oleh kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI.

"Kami menyadari, secanggih apa pun alutsistanya, namun SDM yang ada tidak memadai, maka alat secanggih apa pun tidak ada artinya," ujar Agus.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan, sebagian tank tempur utama (Main Battle Tank/MBT) Leopard dan tank tempur medium Marder dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada awal November 2012 nanti, dengan pengiriman dilakukan melalui angkutan udara dan laut.

"Leopard akan dikirim bersama dengan Marder pada awal November 2012," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin di Makodiv-1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/9).

Staf ahli menteri pertahanan bidang keamanan itu mengatakan, dipersiapkan dua unit pesawat yang akan digunakan khusus mengangkut tank-tank tersebut.

"Tapi nanti kombinasi pengirimannya, ada yang melalui pesawat, ada juga melalui kapal," jelas Hartind.

Pengiriman ini molor dari rencana semula pada Oktober 2012 mendatang karena terkendala administrasi. Pada November mendatang, tank-tank tersebut akan ditunjukkan kepada publik.

Pemerintah sendiri akan membeli tank Leopard sebanyak 103 unit, tank Marder sejumlah 50 unit dan membeli 10 tank pendukung. 



Sumber : Antara

PT. DI Serahkan Dua Pesawat CN-295 Ke TNI

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia menyerahkan pesawat angkut CN-295 ke Kementerian Pertahanan yang selanjutnya akan diserahkan kepada Mabes TNI. Pesawat CN 295 ini akan menggantikan peran Fokker 27 yang akan dipensiunkan.

"Ini Pesawat penumpang terbaru yang dibeli dari PT DI, untuk menggantikan peran Fokker 27 yang pemakaiannya akan dihentikan secara permanen," ujar Kadispen TNI Angkatan Udara Azman Yunus ketika berbincang dengan VIVAnews di Lanud Halim Perdanakusama, Kamis 4 Oktober 2012.

Pesawat penumpang hasil kerjasama PT DI dan Airbus Military, Spanyol ini dibeli oleh kementerian pertahanan RI sebanyak 9 unit. Saat ini baru dua pesawat yang didatangkan dan sudah berada di Lanud Halim. "Kemhan membeli 9 unit, saat ini baru sampai dua unit dan akan datang secara bertahap sampai 2014 nanti," ujarnya.

Pesawat CN295 ini menurut Azamn mempunyai beberapa kelebihan dibanding pesawat Fokker 27 yang sebelumnya digunakan oleh TNI AU. Di antaranya adalah daya angkut pesawat CN295 lebih besar dibanding dengan Fokker 27.

 
"Terbang lebih bagus, daya angkut jelas lebih banyak, pesawat ini dapat mengangkut 49 penerjun, dan untuk personal 71 penumpang," ujar Azman. "Prinsipnya, pesawat baru harus mampu bekerja lebih baik dari yang lama"

Ia juga mengatakan, dilihat dari spesifikasinya pesawat ini juga jauh lebih unggul dari pesawat Fokker 27. "Kecepatan pesawat ini 400 km per jam dan maksimum daya angkutnya 9 ton lebih," katanya.

Ia mengatakan, nantinya pesawat  akan digunakan sebagai pesawat angkut untuk mendukung kegiatan operasional TNI. "Ini sangat cocok untuk kegiatan operasi seperti membawa bantuan ketika bencana, pertahanan dan mengangkut logistik," ujarnya.




Sumber : Vivanews

DPR Disarankan Pelajari Sistem Keantariksaan India dan Iran

JAKARTA-(IDB) : Ahli sistem satelit Arifin Nugroho merekomendasikan anggota Komisi VII DPR untuk belajar dari sistem keantariksaan India dan Iran. Kedua negara ini memiliki pola pikir dan karakteristik yang sama dengan Indonesia.

"Kalau mau mencontoh, kepada negara yang memiliki mindset yang hampir sama dengan kita, demografinya hampir sama, kulturnya hampir sama. Negara yang patut untuk dilihat adalah India dan Iran," kata Arifin saat menjadi narasumber RUU Keantariksaan di Komisi VII, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/10).

Kedua negara itu, kata Arifin, sudah berhasil meluncurkan satelit pada orbitnya dan dua-duanya sudah memiliki produk misil untuk security.

Kata mantan ketua Asosiasi Satelit Indonesia ini, keantariksaan jangan diposisikan sebagai proyek mercusuar. Keantariksaan harus didudukkan dalam konteks kesadaran bahwa ruang (space) adalah sebagai geopolitik baru.

"Penguasaan space itu adalah penguasaan suatu resources yang akan membawa suatu tingkat atau kesenioran sebuah bangsa. Itu adalah martabat bangsa," katanya.

"Alangkah indahnya bila bangsa ini sudah beranjak pada penguasaan geopolitik baru ini. Untung ruginya barangkali tak harus menjadi penghalang tetapi kedepankanlah martabat bangsa ini," ujarnya.

"RUU Keantariksaan adalah inisiatif pemerintah dengan inisiatornya, LAPAN. Namun menjadi perdebatan, apakah nantinya otoritas Keantariksaan itu cukup dipegang lembaga khusus atau cukup hanya LAPAN," tambahnya.



Sumber : Jurnamen

Berita Foto : Putra Mahkota Hadiri Gladi Bersih HUT TNI Ke-67 ( 4 )

JAKARTA-(IDB) : Putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) hadir dalam pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.


Putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) hadir dalam pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.





Sumber : Okezone

Berita Foto : Aksi Terjun Payung Gladi Bersih HUT TNI Ke-67 ( 3 )

JAKARTA-(IDB) : Sejumlah prajurit TNI melakukan aksi terjun payung pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang. 


Sejumlah prajurit TNI melakukan aksi terjun payung pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.  




Sumber : Okezone

Berita Foto : Gladi Bersih HUT TNI Ke-67 ( 2 )

JAKARTA-(IDB) : Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) melakukan defile pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang. 
Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) melakukan defile pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Dua pesawat dari tim aerobatik Jupiter melakukan atraksi pada gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Helikopter jenis colibri melakukan atraksi pada gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang. 
Sebuah pesawat terbang cessna membawa spanduk bertuliskan "Dirgahayu TNI ke 67" pada gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Koppassus) melakukan defile pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Sejumlah anggota TNI melakukan atraksi dalam gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Sejumlah Taruna TNI mengikuti gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Sejumlah anggota TNI mengikuti gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Koppassus) melakukan defile pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) melakukan defile pada acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI tahun 2012 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2012). Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara tersebut pada tanggal 5 Oktober mendatang.
 
Sumber : Okezone