Pages

Kamis, September 20, 2012

Menhan Terima Dubes Rusia Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Kamis (20/9), menerima Dubes Rusia untuk Indonesia, Y.M.  Alexander A. Ivanov, di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
Maksud kunjungan Dubes Rusia dalam rangka berpamitan sehubungan dengan berakhirnya penugasannya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Federasi Rusia untuk  Indonesia.

Pada saat menerima tamunya, Menhan didampingi Kepala Pusat Komunikasi Publik Mayjen TNI Hartind Asrin, Karo TU Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto, M.A.,M.Ed 

Di Tempat Yang Sama Menhan Terima Kasad Thailand, Bicarakan Kerjasama Pertahanan

Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Kamis (20/9), menerima Kepala Staf Angkatan Darat Thailand, General Prayuth Chan-o-cha beserta rombongan di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
 
Maksud  kunjungan Kasad Thailand   dalam rangka  meningkatkan hubungan dan kerjasama di bidang pertahanan kedua negara antara lain dengan menggembangkan  latihan bersama Pasukan Khusus kedua negara.

Selain itu, Kasad Thailand menyampaikan terima kasih kepada Indonesia, karena saat ini hubungan antara Thailand dan Kamboja sudah mulai membaik, setelah kedua negara sepakat melaksanakan Package of solution yang ditawarkan Indonesia untuk mengatasi permasalah antara Thailand dan Kamboja.

Pada saat menerima tamunya Menhan didampingi Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Asisten Personel (Aspers) Kasad, Mayjen TNI Sunindyo, Asisten Pengamanan (Aspam) Kasad Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Kapuskom Publik Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin dan Karo TU Sekjen Kemhan Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto, M.A.,M.Ed.



Sumber : DMC

Pemerintah Dan DPR Sepakat RUU Industri Pertahanan Disahkan

JAKARTA-(IDB) : Setelah melalui pembahasan dan perdebatan yang ketat, Pemerintah yang diwakili Menteri Pertahanan  RI Purnomo Yusgiantoro didamphngi Dirjen Pothan Kemhan DR. Ir. Pos M. Hutabarat bersama sejumlah jajaran kementerian terkait lainnya, pada Rapat Kerja dengan Komisi I DPR-RI, Rabu (19/9) di Jakarta, mencapai kata sepakat bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) Industri Pertahanan yang terdiri dari 10 Bab dan 79 Pasal, dibawa dalam pembicaraan Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan untuk kemudian disahkan menjadi Undang-Undang sebelum 5 Oktober mendatang. 

Menurut Menhan dalam sambutan singkatnya, RUU ini akan menjadi tahap penting bagi 3 pilar industri pertahanan, yaitu pemerintah, pengguna serta kalangan industri. 

Sehingga diharapkan, rancangan ini dapat menjadi landasan bagi pemerintah dalam hal penentuan kebijakan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.



Sumber : DMC

Menhan Membuka Seminar Internasional "Perdamaian, Stabilitas di Laut China Selatan dan Asia Pasific"

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membuka Seminar Internasional bertemakan “Peace, Stability in the South China Sea and Asia Pasific: Asean Unity and regional power engagement in the region” yang diselenggarakan oleh Centre for Asian Strategic Studies (CASS)-India bekerjasama dengan Institute of Defense and Security Studies (IODAS) dan Indonesia Maritime Studies (IMS), Kamis (20/9) di Jakarta.
 
Seminar ini yang berlangsung selama sehari dan menghadirkan sejumlah pembicara dari Indonesia dan luar negeri tersebut membahas berbagai isu terkait peran sentral ASEAN dalam struktur keamanan regional. Seminar ini menjadi ajang pertukaran ide-ide untuk mencari mekanisme dan solusi baru guna menyelesaikan sengketa Laut China Selatan sehingga mampu menciptakan kawasan yang damai dan stabil di Asia Pasifik untuk kerjasama yang lebih baik antara ASEAN dan negara kawasan.

Menhan dalam sambutannya mengatakan, sengketa di wilayah Laut China Selatan merupakan kepentingan langsung dari negara-negara klaim, dan Indonesia tidak termasuk di dalamnya, namun demikian perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut adalah menjadi kepedulian yang sah bagi negara-negara lain yang juga berkepentingan di wilayah tersebut.

Wilayah Laut China Selatan merupakan salah satu jalur laut tersibuk di dunia. Selain digunakan oleh sejumlah besar negara dari dalam wilayah, jalur tersebut juga digunakan oleh negara di luar wilayah. Oleh karena itu, menurut Menhan pembahasan mengenai pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan selayaknya tidak dapat dibatasi hanya untuk negara-negara klaim saja, namun melibatkan juga negara non-klaim dan pihak non-pemerintah.

Menhan juga berharap ASEAN dapat menegaskan kembali konsensus pada enam prinsip, yaitu (1) pelaksanaan penuh dari DOC (2002), (2) pedoman untuk pelaksanaan DOC (2011), (3) kesimpulan awal dari Regional COC, (4) penghormatan penuh terhadap prinsip-prinsip yang diakui secara universal dalam hukum internasional, termasuk UNCLOS (1982); terus menahan diri dan tidak menggunakan kekuatan oleh semua pihak dan (6) resolusi sengketa damai.

Menurut Menhan dalam waktu dekat, penting bagi ASEAN memberikan prioritas untuk finalisasi perumusan kode etik regional di Laut China Selatan dan keterlibatan China sesegera mungkin. Kode etik ini akan dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk mencegah agar sengketa yurisdiksi yang tertunda mulai dari ketegangan serius sampai konflik terbuka di Laut China Selatan.



Sumber : DMC

Koarmatim Persiapan Akhir Latihan Penembakan Terpedo

SURABAYA-(IDB) : Menjelang mendekati pelaksanaan latihan parsial penembakan Torpedo (TPO) Sut kepala latihan, Komandan Satuan Tugas (Satgas) Latihan Parsial Penembakan TPO Sut Kepala Latihan Kolonel Laut (P) Syufenri, S.Sos yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim dengan didampingi Wakil Komandan Satgas Letkol Laut (P) Iwa Kartiwa, SH mengecek kesiapan unsur yang terlibat dalam kegiatan latihan tersebut, Kamis (20/9).

Unsur yang terlibat dalam latihan parsial penembakan torpedo sut kepala latihan tersebut, yaitu KRI Nanggala-402 dan KRI Ajak-653. Adapun sebagai unsur pendukung dalam kegiatan latihan itu ada tiga kapal perang (KRI) yang turut terlibat, yaitu masing-masing KRI Hiu-804, KRI Sura-802, dan KRI Soputan-923.

Dalam pengecekan ke unsur-unsur tersebut, Komandan Satgas Kolonel Laut (P) Syufenri juga melihat langsung aktivitas dan sekaligus mengarahkan kepada para prajurit yang sedang melaksanakan kesiapan latihan. Dengan antusias, nampak para prajurit dari jajaran Satuan Kapal Selam dan Satuan Kapal Cepat Koarmatim beserta pendukung lainnya, senantiasa mencermati dan melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Dilaksanakannya latihan parsial penembakan torpedo sut kepala latihan ini, yaitu dalam rangka untuk persiapan latihan Armada Jaya XXXI TA. 2012. Karena dalam latihan tersebut, akan dilaksanakan penembakan torpedo sut dengan sasaran permukaan oleh KRI Nanggala dan KRI Ajak,”kata Komandan Satgas Kolonel Laut (P) Syufenri.

Ditegaskan pula oleh Komandan Satgas, bahwa urgensi latihan parsial penembakan torpedo sut kepala latihan oleh KRI Nanggala dan KRI Ajak ini, yaitu untuk menguji kemampuan kesenjataan dan profesionalisme pengawak alutsista. “Untuk itu, saat ini kita cek kesiapan unsur-unsur yang terlibat dalam latihan tersebut,”tegas Kolonel Laut (P) Syufenri.

Ditambahkan oleh Komandan Satgas, bahwa sasaran yang ingin dicapai dalam latihan ini, yaitu terwujudnya kesiapan sistem kendali senjata torpedo sut di KRI Nanggala dan KRI Ajak. Disamping itu juga akan terpeliharanya kemampuan profesionalisme prajurit di ke dua kapal perang tersebut dalam melaksanakan prosedur penembakan torpedo sut.



Sumber : Koarmatim

Komandan Unifil Terkesan Akan Professional Indobatt


LEBANON-(IDB) : Deputy Force Commander (DFC) UNIFIL Brigjen Patrick Phela terkesan dengan profesionalitas dan keramahan yang telah ditunjukkan oleh prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim In Lebanon), hal ini disampaikannya saat melaksanakan kunjungan ke AOR (Area of Responsibility) Indonesian Batallion (Indobatt), Lebanon Selatan, Rabu (19/09/2012).
 
Menurutnya, performance baik yang telah ditunjukkan prajurit TNI/Indobatt dalam melaksanakan tugasnya di lapangan selama ini merupakan cerminan akan profesionalitas yang dimiliki, ia berharap kinerja yang sudah baik ini terus dipertahankan.

Sebelum melaksanakan kegiatan peninjauan ke pos-pos yang dimiliki Indobatt, Jenderal asal Irlandia ini terlebih dahulu diterima oleh Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono didampingi para Komandan Kompi dan perwira staf jajaran Satgas di Markas Indobatt UN Posn 7-1, Adshit Al Qusayr.

Usai kegiatan foto bersama dan perkenalan singkat para perwira Satgas, kegiatan dilanjutkan dengan paparan singkat tentang situasi dan kondisi daerah operasi Indobatt selama 10 bulan terakhir masa penugasan yang telah dilaksanakan.
 
Usai menerima paparan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pos-pos yang berada di area blue line perbatasan Lebanon-Israel, diawali dari Pos B-78, TP (Temporary Post)-36, Markas Kompi Alphard UN Posn 6-3, TP-37 Area Kompi Eagle, Pos XC-5 dan berakhir di Markas Kompi Cheetah UN Posn 9-2.

Sebelum meninggalkan Kompi Cheetah, DFC UNIFIL mengucapkan terima kasih dan menyampaikan rasa terkesannya atas keramahan yang telah diberikan prajurit Indobatt dalam menerima kunjungannya. Sebagai akhir kegiatan kunjungan Komandan Satgas Indobatt memberikan cinderamata berupa plakat lambang Satuan dan baju batik sebagai kenang-kenangan kepada DFC dan Chief Of Staff (COS) Sektor Timur UNIFIL Kolonel Aquado Arroyo asal Spanyol yang turut mendampingi dalam kunjungan ini.

Turut mendampingi Dansatgas Indobatt dalam menerima kunjungan DFC, Kepala Staf Umum Satgas (Kasum) Mayor Mar Agustinus Purba, Kasiops Satgas Kapten Inf Risa WP Setyawan dan Perwira Polisi Militer (Papom) Mayor CPM Tatiet Rosadi.



Sumber : Poskota

TNI AU Simulasi Intercept Pesawat Asing

PALEMBANG-(IDB) : Lantaran melenceng dari jalur penerbangan seharusnya,sebuah pesawat asing kemarin dipaksa mendarat oleh TNI AU di Base Ops Lanud Palembang sekitar pukul 14.00 WIB.

Pesawat yang diketahui jenis Boeing 737 itu sebelumnya terpaksa di-intercept dua pesawat tempur jenis Hawk 100 dan Hawk 200 dari Squadron Pekanbaru untuk segera mendarat di Lanud Palembang setelah terpantau radar Kohanutas melenceng dari jalur penerbangan seharusnya. Setelah melalui negosiasi yang alot, pesawat berbendera negeri antah berantah itu pun akhirnya berhasildigiringturun ke Lanud Palembang untuk diperiksa kelengkapan surat-suratnya.


Sebelum akhirnya berhasil menemukan kesepakatan, pesawat berbendera asing tersebut tak urung mendapat penjagaan ketat puluhan aparat yang telah bersiaga di sekitar lokasi pendaratan. Kedatangan pesawat asing juga dikawal kendaraan pasukan TNI AU, tim Crash Car PKPPK PTAP2 Palembang, hingga tim imigrasi.Sejumlah personel gabungan langsung mengamankan daerah sekitar pesawat mendarat.

“Pesawat tiba-tiba terpantau melenceng masuk wilayah teritorial kita.Makanya TNI AU pusat memerintahkan dua pesawat tempur memaksa turun ke Lanud Palembang. Kita belum tahu mereka ini mau apa,makanya dipaksa turun untuk dicek kelengkapannya,”ungkap Danlanud Palembang Letkol Pnb Adam Soeharto kemarin. Adam mengatakan,sekelumit cerita tadi merupakan skenario latihan Force Down yang telah dirancang untuk memantapkan kesiapan pasukan saat kondisi serupa terjadi di Lanud Palembang.

“Jadi kalau ini benar-benar terjadi, aparat kita langsung sigap.Kalau tidak mau diusir, mereka harus dipaksa mendarat dan diperiksa surat izin terbangnya,”katanya. Sementara itu, May Pnb B Sudewo Kepala Seksi Ops dan Latihan Pangkalan Udara (Lanud) Hasanudin Makassar yang berperan sebagai kapten pilot pesawat X mengatakan,latihan digelar untuk me-refresh pengamanan di pangkalan seluruh Indonesia, termasuk beberapa masalah real yang akan ditemui di lapangan yang membutuhkan penanganannya rumit.

“Intinya kejadian seperti itu bisa saja terjadi di pangkalan mana pun, makanya kita me-refresh agar aparat di pangkalan selalu siap,”ujarnya. Dia mengungkapkan, walaupun terkesan sederhana, proses seperti itu cukup rumit karena umumnya pilot pesawat berbendera asing tidak mau begitu saja dipaksa mendarat, meski terpantau radar telah melenceng dari wilayah penerbangannya.

Untuk itu, dibutuhkan tim negosiasi yang bagus dan solid untuk melakukan tindakan tepat bagi pesawat-pesawat yang melakukan hal serupa.“Jadi kalau tadi ceritanya ada crew saya yang sakit. Saya selaku pilot harus menjaga keamanannya.Makanya saya tidak mau langsung turun saat dipaksa mendarat,” ucapnya.



Sumber : Sindo

KRI SBY-591 Tiba Di Makassar, Etape Ke- VI Pelayaran Sail Morotai 2012

MAKASSAR-(IDB) : KRI Surabaya 591, unsur LPD Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan Timur (Satfib Koarmatim) tiba di Pelabuhan Hatta (19/9) Makassar Sulawesi Selatan, menyelesaikan  etape ke-VI kegiatan pelayaran Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (LNRPB)/ Kapal pemuda Nusantara (KPN) Sail Morotai 2012. Kedatangan KRI SBY-591 di Makassar ini diterima oleh Asisten I Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Herry, Komandan Lantamal Makassar Brigjen Mar M.Suwandhi.T, pejabat teras pemda Sulawesi Selatan serta mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat.

Tari Paduppa, tarian khas daerah Makassar  menyambut kedatangan KRI SBY-591 di Pelabuhan Hatta Makassar.  Upacara penyambutan dengan Inspektur Upacara Asisten I Gubernur Sulawesi Selatan dilaksanakan di Pelabuhan Hatta dengan latar belakang KRI Surabaya-591. Dalam sambutan Gubernur Sulawesi Selatan yang dibacakan oleh Inspektur Upacara Asisten I Gubernur Sulawesi selatan mengatakan “ Bangsa Indonesia adalah bangsa bahari dengan wilayah laut yang luas, maka keberhasilan  bangsa ini juga ditentukan dari kemampuan mengelola dan memanfaatkan potensi laut”.

“Kepada seluruh peserta LNRPB/KPN Sail Morotai 2012, jaga selalu kesehatan, kekompakan dan keakraban dengan seluruh peserta, panitia dan ABK KRI. Manfaatkan kegiatan pelayaran ini sebagai wahana untuk mengasah jiwa kepemimpinan, kepeloporan dan kemandirian pemuda”, pesan Gubernur Sumsel dalam Upacara Penyambutan.

Selama di Makassar, para peserta LNRPB/KPN Sail Morotai 2012 akan melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya kunjungan ke Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Wisata ke Bantimurung dan Benteng Rotterdam, pentas seni dan budaya di geladak KRI Surabaya-591. Selama melaksanakn kegiatan di Makassar, para peserta akan didampingi oleh Satgas TNI AL dan Panitia Pendamping dari Kementerian Pemuda dan Olahraga serta panitia setempat.


Sumber : Koarmatim

RUU Industri Pertahanan Akan Pangkas Peran Agen

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan mengklaim jika disetujui dan disahkan menjadi undang-undang, maka RUU Industri Pertahanan akan memangkas habis agen dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) di Indonesia. "Salah satu tujuannya memang untuk menghalangi agen yang merugikan negara," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Hartind Asrin saat dihubungi oleh Tempo, Rabu, 19 September 2012.

Dia meminta masyarakat tidak langsung curiga dengan RUU ini. Sejumlah pihak misalnya mempersoalkan rencana pengalihan tanggungjawab pembinaan industri pertahanan, dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara menjadi ke Kementerian Pertahanan. Ada yang menganggap rencana itu akan membuka kembali peluang para purnawirawan TNI berbisnis. "Pengalihan itu hal yang wajar, orang militer lebih paham masalah-masalah militer," kata Hartind.


Hartind mengakui bahwa sejumlah pasal dalam RUU Industri Pertahanan masih perlu dibahas lebih lanjut. "Belum final, masih ada banyak masukan lain terkait hal itu," kata dia. RUU ini sendiri merupakan inisiatif DPR dan rencananya disahkan Desember 2012 depan.


Industri Pertahanan Memang Harus Dekat TNI


Rencana pemerintah mengalihkan tanggung jawab pembinaan industri pertahanan dari Kementerian BUMN ke Kementerian Pertahanan dinilai positif. Dengan perubahan ini, maka industri pertahanan tidak dibebani kewajiban untuk menghasilkan profit dan dividen semata.


"Industri pertahanan harus dikembalikan pada bisnis intinya, dan tidak boleh dibebani lini produksi lain," kata Andi Widjajanto, pengamat pertahanan Universitas Indonesia, Rabu, 19 September 2012. Apalagi, katanya, pasar untuk industri macam ini amat spesifik.


Andi kemudian mencontohkan bisnis PT. Pindad yang terpaksa mengembangkan produksi mobil listrik sebagai upaya menambah profit. "Jadi untuk memastikan industri pertahanan ada di jalur yang benar, pelibatan TNI memang dibutuhkan," kata dia.


Andi tak mempermasalahkan jika pasca pengalihan ke Kementerian Pertahanan, banyak jabatan komisaris di industri pertahanan ditempati para purnawirawan TNI. "Itu praktek yang banyak terjadi di seluruh dunia," ujarnya. Selama bukan perwira aktif, Andi menilai hal itu lazim saja.


Wacana pengalihan industri pertahanan ke Kementerian Pertahanan muncul pada Rancangan Undang-Undang Industri Pertahanan yang sedang dibahas di DPR. Sejumlah kalangan menilai rencana itu bakal mengembalikan TNI pada kegiatan bisnis, sesuatu yang sudah dilarang oleh UU TNI.



Sumber : Tempo

Puluhan KRI Marakkan Sail Morotai 2012

MOROTAI-(IDB) : Puluhan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), turut menyemarakkan iven internasional, Sail Morotai tahun 2012. Lebih dari sepuluh KRI di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), mengikuti Sailing Pass di perairan sekitar Dermaga Pelabuhan Very, Juanga, Morotai, Sabtu (15/9). Puncak acara perhelatan akbar itu dihadiri Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn serta jajaran menteri kabinet Indonesia bersatu.

Acara Sailing Pass diikuti oleh 10 KRI dan beberapa kapal perang dari negara sahabat dan kapal-kapal milik Polair, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan kapal surve milik (BPPT). Unsur KRI yang terlibat dalam Sailing Pass tersebut yaitu, KRI Slamet Riadi-352, KRI Abdul Halim*Perdana Kusuma-355, KRI Hasan Basri-382, KRI Teluk Ratai-503, KRI Teluk Bone-511, KRI Badik-623, KRI Rencong-622, KRI Hiu-80.., dan KRI Kakap-811.

Kapal perang dari negara sahabat, USNS Henson (US. Navy), HMAS  Sirius (Royal Australian Navy), RSS Presistence (Republic Singapore Navy), dan kapal patroli milik Polair, DKP serta Kapal Pelni KP Abimanyu. Acara juga dimeriahkan dengan tarian kolosal Soya-Soya dan tarian Tide-Tide, atraksi terjun payung serta Sailing Pass (pawai) kapal-kapal nelayan.

Beberapa kapal perang yang tergabung dalam Satgas Terpadu Sail Morotai-12, melaksanakan lego jangkar di perairan sekitar Dermaga Daruba, Morotai Selatan. Kapal perang tersebut adalah kapal perang rumah sakit, KRI dr. Soeharso-990 dari jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim, mengangkut Satgas Operasi Bhakti (SBJ) LXI/2012, KRI Surabaya-591 dari Jajaran Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim, mengangkut Satgas Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari/Kapal Pemuda Nusantara ke-3 serta KRI Banda Aceh-593, dari jajaran Kolinlamil Jakarta, mengangkut Satgas Ekspedisi Bhakti Nusantara ke-3.

Melalui Sail Morotai 2012, Koarmatim ikut berperan serta melalui kegiatan Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya LXI /2012, di wilayah Lantamal VI dan Lantamal IX dengan kegiatan*bakti sosial dan pelayanan kesehatan di Takabonerate, Bacan, Ternate dan Morotai.

Operasi Bhakti SBJ LXI/2012 bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kesehatan masyarakat lokal, khususnya masyarakat yang berada di pesisir pantai serta pulau–pulau kecil. Sedangkan kegiatan Sail Morotai tahun 2012 dilaksanakan untuk mempromosikan potensi pariwisata yang berada di wilayah Morotai.

Satgas SBJ LXI/2012, menyalurkan sejumlah bantuan dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Diskesal), Pundi Amal SCTV, Dexa Medica, Alumni ITB 75, Lions Club, Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia serta bantuan dari SMP 160 No. 94 Cegar, Cipayung, Jakrta Timur. 



Sumber : Koarmatim
,/div>