Pages

Senin, September 10, 2012

TNI Kibarkan Merah Putih Di Pulau Gambar, Pulau Yang Dikabarkan Di Jual

Salah satu sudut pantai P. Gambar
PONTIANAK-(IDB) : Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai, Kolonel (Inf) Binarko Sugihantyo mengatakan bahwa TNI telah mengibarkan bendera merah putih di Pulau Gambar, yang sempat dikabarkan akan dijual melalui website.

"Sabtu tanggal 8 September, tim kecil dari sejumlah pihak seperti Pos TNI AL Kendawangan, Kodim Ketapang, anggota Polsek Kendawangan dan masyarakat sudah berkunjung ke Pulau Gambar," kata Binarko kepada sejumlah wartawan di Pontianak, Senin.

Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, pantai tersebut luasnya sekitar 3,3 hektare.

Ia melanjutkan, ada dua pulau yakni Pulau Gambar Besar dan Pulau Gambar Kecil.

"Pulau utama, Pulau Gambar Besar sebagian besar berupa batu-batuan, tidak berpenghuni, sedikht pantai berpasir," ujar dia.

Sedangkan Pulau Gambar Kecil, hanya terdiri dari batu-batuan dan sangat kecil.

Ia mengungkapkan, warga setempat pernah melaporkan bahwa beberapa tahun lalu ada kapal pesiar yang membawa orang asing merapat di pulau terdekat dan berenang ke Pulau Gambar Kecil.

"Tetapi untuk dokumentasinya tidak ada sehingga masih berupa informasi saja," ujarnya.

Mengenai kemungkinan Pulau Gambar sebagai tempat penyu bertelur, ia menilai sejauh ini kondisinya agak kecil.

"Karena hanya sedikit pantai berpasirnya," kata Binarko Sugihantyo.

Jarak tempuh dari Kendawangan sekitar 2 - 3 jam menggunakan speedboat. Sedangkan menggunakan kapal kelotok, sekitar 8 - 10 jam. "Tergantung cuaca dan ombak," kata dia.

Gugusan Pulau Gambar airnya sangat jernih dan masih bebas dari polusi sehingga tempat habitat banyak biota laut.

"Kalau di website, disebut sebagai lokasi lobster. Mungkin saja, karena lokasinya masih bersih," kata Binarko.


Sumber : Antara

Kasal : Pembangunan TNI AL Harus Konsisten

kasal-subJAKARTA-(IDB) : Menyikapi perkembangan lingkungan strategis dan dihadapkan kepada konstelasi geografi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, TNI AL dituntut untuk lebih berperan aktif dalam menjaga dan menjamin kepentingan nasional di laut.
 
“Oleh karena itu, pembangunan TNI AL harus konsisten dari generasi ke generasi secara berkelanjutan dan diarahkan guna membangun kekuatan dan kemampuannya sesuai visi TNI AL TNI AL,” tegas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno dalam sambutannya dalam pada upacara Peringatan Hari Lahir TNI AL ke-67, Senin (10/9), di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap Jakarta Timur.

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 TNI AL yang jatuh pada hari Senin 10 September 2012 ini diperingati secara sederhana dengan inspektur upacara Kasal Laksamana TNI Soeparno serta pasukan upacara para prajurit mulai strata Perwira Tinggi, Perwira Menengah, Perwira Pertama, Bintara, Tamtama, dan Pegawai negeri Sipil (PNS) TNI AL yang berdinas di jajaran Mabesal. Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 TNI AL tersebut secara serentak diperingati pula di berbagai Kotama dan pendirian darat TNI AL seluruh Indonesia.

Dalam peringatan tersebut, Kasal berkesempatan menyematkan tanda jasa kepada perwakilan prajurit TNI AL yang berhak menerima.

Kasal mengatakan, bahwa dalam Visi TNI AL yaitu “Terwujudnya TNI AL yang Handal dan Disegani”, terdapat beberapa hal yang perlu dijabarkan dan diimplementasikan menjadi beberapa misi yang harus dipedomani oleh semua jajaran TNI AL, yaitu: pembinaan kekuatan dan kemampuan angkatan laut yang berkelanjutan secara efektif dan efisien; menjamin tegaknya kedaulatan dan hukum, keamanan wilayah laut, keutuhan wilayah NKRI serta terlaksananya diplomasi Angkatan Laut dan pemberdayaan wilayah pertahanan laut; mewujudkan personel TNI AL yang bermoral dan profesional; mewujudkan kekuatan TNI AL menuju kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF); menjamin terlaksananya tugas-tugas bantuan kemanusiaan; mewujudkan organisasi TNI ALyang bersih dan berwibawa, serta mewujudkan keluarga besar TNI AL yang sehat dan sejahtera.

Kasal juga mengatakan bahwa tanggal 10 September 1945 memiliki arti sangat penting bagi perkembangan TNI AL, karena berdasarkan fakta sejarah pada tanggal tersebut merupakan tonggak awal lahir dan berdirinya TNI AL. “Sebagai generasi penerus TNI AL, hendaknya peringatan ini tidak hanya menjadi seremonial semata, akan tetapi lebih dari itu, momen ini dapat digunakan sebagai sarana introspeksi dan evaluasi diri, sekaligus mengingat dan menghargai jasa perjuangan para pendahulu kita yang telah berkorban demi kemajuan serta kejayaan TNI AL,” tegas Kasal.

Berkaitan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 TNI AL, pada kesempatan tersebut, sebagai pengantar tugas, Kasal memberikan penekanan kepada seluruh prajurit untuk dipedomani, yaitu: pertama, untuk meningkatkan kualitas diri sebagai prajurit TNI AL yang bermoral dan profesional yang memedomani dan menghormati hukum, perundang-undangan, dan hak asasi manusia dalam setiap pelaksanaan tugas. Kedua, melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, disertai kerelaan berkorban serta tulus ikhlas.

Ketiga, senantiasa memelihara keseluruhan alutsista yang dipercayakan negara dengan sebaik-baiknya, agar tetap dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas secara optimal. Keempat, untuk menjaga kekompakan antarprajurit TNI, Polri dan masyarakat, agar dapat terjalin koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan instansi lainnya, sebagai refleksi dari tampilan sosok abdi negara yang kokoh dan solid serta kemanunggalan TNI, Polri dengan rakyat.

Kelima, meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap perkembangan situasi yang cepat berubah, agar dapat bertindak secara proaktif dalam mengatasi setiap permasalahan yang sangat merugikan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.



Sumber : Poskota

TNI AL Siapkan Calon Awak KCR Trimaran KRI Kelewang-625

SURABAYA-(IDB) : Setelah peluncuran secara resmi KCR Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran KRI Kelewang-625 pada tanggal 31 Agustus 2012 di galangan PT Lundin Banyuwangi, maka program selanjutnya untuk penyiapan KCR tersebut masuk ke jajaran TNI AL adalah pelatihan Calon Pengawak (Cawak) KRI Kelewang-625.

Program pelatihan Calon Pengawak KRI Kelewang-625 secara resmi dimulai pada awal September bertempat di Galangan PT Lundin Banyuwangi.   Pelatihan Calon Pengawak KRI Kelewang-625 ini diselenggarakan selama 14 hari yang diikuti oleh  33 personel calon pengawak KRI tersebut.

Sebagaimana diketahui, KCR Trimaran ini adalah jenis kapal pertama yang menggunakan teknologi komposit serta desain dengan bentuk tiga lambung serta peralatan sewaco yang modern yang akan dilengkapi oleh persenjataan meriam CIWS dan rudal C705.

Pelatihan yang secara resmi dibuka oleh Dansatgas Yekda KCR Trimaran Kolonel laut (T) Heru Sriyanta di galangan PT Lundin ini akan berakhir pada pertengahan September dengan harapan setelah pelatihan tersebut para pengawak KRI Kelewang-625 dapat mengoperasikan dengan penanganan terbaik seluruh peralatan yang ada di kapal dengan baik,sehingga dapat memperpanjang usia pakai kapal mejadi lebih lama. 



Sumber : Koarmatim

Keterbatasan Anggaran, Rencana Pemekaran Kekuatan Armada Laut Ditunda

JAKARTA-(IDB) : Walaupun Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyadari betapa pentingnya penguatan keamanan maritim, tahun ini pemerintah belum mampu melakukan penguatan. Sebagai contoh, upaya pemekaran kekuatan armada laut yang sudah diinginkan jauh-jauh hari masih sulit terwujud.

Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan anggaran pertahanan yang 42 persennya terserap untuk belanja pegawai sulit untuk membangun kekuatan armada laut.

Walaupun anggaran pertahanan pada 2012 mencapai 77 triliun rupiah, Kemhan belum bisa memenuhi target pembangunan armada. Pemekaran armada kekuatan laut membutuhkan anggaran besar.

Dia khawatir pemekaran akan gagal jika dilakukan secepatnya. Pemekaran armada membutuhkan personel yang banyak dan konsekuensinya membutuhkan dana besar.

"TNI tidak diperkenankan mengembangkan kekuatan jika dengan pengembangan itu nantinya menuntut pemenuhan personel melebihi jumlah yang dimiliki," kata Sjafrie, di Jakarta.


Sumber : KoranJakarta

Pindad Berencana Kirim Surat Resmi Ke Menteri BUMN Pertanyakan PMN 2011

JAKARTA-(IDB) : PT Pindad Persero berencana melayangkan surat kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan, karena penyertaan modal negara (PMN) Tahun 2011 sebesar Rp 700 miliar hingga kini tidak kunjung cair.

Direktur Utama Pindad Persero Adik Avianto Sudarsono mengungkapkan, PMN sebesar Rp 700 miliar itu terdiri atas dana tunai Rp 300 miliar dan tidak tunai. Dana tunai tersebut sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan, namun harus menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP).

"Jadi, karena dana tunainya belum cair, maka kami surati Menteri BUMN agar dapat menggunakan dana perbankan dahulu," kata Adik seperti dilansir antara di Jakarta, Senin. (10/9).

Dia mengakui, secara lisan Menteri BUMN sudah menyetujui perseroan untuk menggunakan fasilitas pinjaman perbankan. Nantinya, dalam surat akan dijabarkan rencana penggunaan fasilitas pinjaman tersebut. Bila PMN cair maka perseroan akan melunasi pinjaman beserta bunga yang dibebankan kepada perseroan. "Surat resmi ini sebagai bukti bila ada permasalahan hukum di kemudian hari.".

Belum cairnya PMN senilai Rp 300 miliar, membuat perseroan sulit untuk melakukan kontrak kerja sama bisnis. PMN tersebut hanya diperuntukkan sebagai investasi, seperti yang tercantum dalam risalah DPR dan Kementerian Keuangan. "Padahal dalam program kerja, PMN senilai Rp 700 miliar itu untuk restrukturisasi modal, kontrak kerja, serta Investasi. Namun, yang disetujui hanya investasi.". 

Adik menegaskan dengan cairnya PMN dapat mendongkrak kinerja perseroan sehingga menjadi sehat secara keuangan. PT Pindad menargetkan bisa membukukan laba sepanjang tahun ini sekitar Rp 80 miliar, dengan penjualan Rp2 triliun. "Artinya, kami dapat memberikan laba yang besar kepada pemerintah," ungkapnya.



Sumber : Merdeka

Persiapan Sail Morotai 2012, Asops Kasal Kunjungi Morotai



MOROTAI-(IDB) : Dalam rangka mengecek kesiapan Sail Morotai 2012, Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A, M.B.A, didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono SH., M.Hum., mengadakan kunjungan ke beberapa sarana dan prasarana yang akan dipergunakan dalam kegiatan Sail Morotai 2012, belum lama ini, Sabtu (8/9).

Beberapa fasilitas yang ditinjau, antara lain, Rumah Pintar, Monumen Trikora, Media Center dan Museum Sejarah Perang Dunia Ke-2 serta fasilitas-fasilitas TNI yang ada di Morotai.

Sebagaimana kita ketahui, puncak acara Sail Morotai akan berlangsung tanggal 15 September 2012. Pada puncak acara tersebut, rencananya akan hadir Presiden Republik Indonesia serta beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Perhelatan akbar Sail Morotai ini pun  diikuti oleh peserta dari Australia, Amerika Serikat, Singapura, Kapal Negara, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan puluhan perahu layar.

Morotai memiliki nilai strategis juga sekaligus memiliki nilai sejarah tinggi bagi Bangsa Indonesia. Ke depan Morotai bisa dijadikan Pangkalan aju bagi TNI. Ketenaran Pulau Morotai  ini juga tidak lepas dari sejarah Perang Dunia Ke-2 yang telah mengukirnya. Pada tanggal 15 September 1944, Pasukan Sekutu dari Amerika Serikat dan Australia di bawah kepemimpinan Panglima Tertinggi untuk Pasifik Barat, Jenderal Douglas MacArthur, mendarat di Morotai ini .



Sumber : Koarmatim

Koarmatim Peringati Hari Lahir TNI AL Ke-67

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Darwanto, SH, M.AP memimpin upacara peringatan Hari Lahir TNI Angkatan Laut ke-67 Yang berlangsung di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, 10 (10/9). Kegiatan tersebut, dihadiri  para Asisten Pangarmatim, Komandan Satuan Kapal dan Kasatker Koarmatim lainnya.

Dalam amanat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno yang dibacakan oleh Kasarmatim selaku Irup diantaranya mengatakan, bahwa tanggal 10 September 1945 memiliki arti sangat penting bagi perkembangan TNI AL, karena berdasarkan fakta, sejarah pada tanggal tersebut merupakan tonggak awal lahir dan berdirinya TNI Angkatan Laut. “Oleh karenanya setiap tanggal 10 September, kita selalu melaksanakan upacara peringatan Hari Lahirnya TNI Angkatan Laut yang kita cintai dan kita banggakan bersama, “kata Kasal.

Dikatakan Kasal, sebagaimana generasi penerus TNI AL, hendaknya peringatan ini tidak hanya menjadi seremonial semata, akan tetapi lebih dari itu, momen ini dapat digunakan sebagai sarana introspeksi dan evaluasi diri, sekaligus mengingat dan menghargai jasa perjuangan para pendahulu kita yang berkorban demi kemajuan serta kejayaan TNI Angkatan Laut.

Menurut Kasal, bahwa keberhasilan yang telah diraih dan dicapai oleh segenap jajaran TNI Angkatan Laut sejak berdirinya hingga saat ini, merupakan hasil perjuangan panjang yang tidak terlepas dari pengorbanan serta pengabdian para pendahulu kita dan tidak boleh disia-siakan. Untuk itu, TNI AL harus tetap memantapkan jati dirinya dan terus meningkatkan profesionalisme, agar dapat memenuhi tuntutan dan tantangan tugas yang diamanatkan oleh rakyat dan bangsa Indonesia.



Sumber : Koarmatim

Indonesia Jerman Jajaki Kerjasama Alih Teknologi Tank Medium

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium dengan Jerman sebagai bagian dari pengadaan 100 unit tank tempur utama (MBT) Leopard.

Jika proses ini lancar, Indonesia ke depan bakal memproduksi tank medium merujuk pada Marder 1A3 milik Jerman. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, pemerintah sekarang ini dalam proses pembicaraan agar bisa dilakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium Marder 1A3 dari Jerman.“Semua pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) ada transfer of technology (alih teknologi/ToT),” tandas Eris di Jakarta kemarin.


Meskipun sekarang ini Indonesia tidak sedang melakukan pembelian tank medium tersebut, proses alih teknologi tetap memungkinkan dilakukan.Hanya, hal itu bergantung proses pembicaraan antarkedua negara. “Ini masih proses. Itu nanti merupakan bagian dari pengadaan MBT Leopard,”katanya. Dia mengaku, pemerintah telah mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah Jerman agar hal tersebut disetujui.“ Kita masih akan bicarakan lagi ke mereka.Saya belum bisa menyampaikan keputusannya,” imbuh Eris.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan, pihaknya belum mengetahui rencana pemerintah tersebut. Namun, secara umum dia menyambut baik jika langkah alih teknologi pembuatan tank medium itu betul-betul bisa direalisasikan. Tubagus mengatakan, pihaknya akan menyetujui bilamana kerja sama yang dilakukan bisa memberikan keuntungan bagi badan usaha milik negara (BUMN) industri pertahanan. Apalagi dengan memproduksi tank medium,kebutuhan alutsista TNI ke depan tidak lagi bergantung pada asing.“Bisa juga untuk dijual. Ada nilai tambah ekonominya,”ujarnya.

Di samping itu, memproduksi tank medium juga akan menguntungkan dari segi strategi pertahanan sebab tank-tank jenis inilah yang sebenarnya sangat cocok untuk karakter geografis Indonesia.



Sumber : Sindo

Kesuksesan Senjata Pindad Di Dunia Internasional

JAKARTA-(IDB) : Industri pertahanan militer Indonesia bukan hanya mulai menggeliat, tapi mulai beranjak menunjukkan kemampuannya. Beberapa negara di belahan dunia, jatuh hati pada produk senjata dan alat transportasi militer buatan Indonesia.

Salah satu produk senjata Indonesia yang menjadi buruan luar negeri adalah produks PT Pindad Indonesia. Tak hanya negara-negara ASEAN, kini senjata serta beberapa produk dari Pindad mulai masuk ke sejumlah negara di Afrika Asia Timur.

Malaysia, Brunei Darussalam, Uganda, Timor Leste, serta Irak merupakan daftar negara yang siap mengantre produk-produk buatan pabrikan Bandung, Jawa Barat itu.

Banyak alasan mereka mempercayakan Indonesia, khususnya Pindad untuk memperkuat militer negaranya. Berikut penjelasan Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono, saat wawancara khusus VIVAnews, Kamis 30 Agustus 2012 di Bandung: 

Sejak kapan Pindad promosi senjata?

PT Pindad saat ini tengah gencar melakukan program promosi ke sejumlah negara di benua Afrika. Kegiatan promosi  dilakukan dengan pemerintah, karena pemerintah melakukan promosi ke beberapa negara terkait industri pertahanan yang ada di Indonesia.

Produk-produk Pindad yang dilirik oleh negara seperti Irak dan Iran itu dikarenakan produk kita sangat simple, sederhana serta ringan. Jika dibandingkan dengan produk-produk Eropa yang karakteristiknya berat bodi dan tidak ringan, Irak menilai senjata Indonesia ringan dan santai dibawanya.

Negara mana saja yang pernah memesan produk Pindad? 

Sejumlah negara melirik industri militer Indonesia. Negara-negara balkan bahkan berminat dengan senjata produk Pindad. Penjajakan dengan negara Irak sendiri misalnya, sebenarnya sudah dilakukan sejak pendudukan Amerika berakhir tahun 2003 lalu.

Sejak saat itu pemerintah definitif Irak mencoba melakukan komunikasi dengan pemerintah RI. Komunikasi saat itu baru sebatas penjajakan tentang kerjasama berbagai hal. Baru untuk permasalahan industri pertahanan dibahas secara intensif sejak tahun 2008. Kebetulan saya juga menjadi Ketua Tim Koordinator kerjasama industri pertahanan ini dengan Irak.

Terakhir dari pihak Irak kesini 2004 awal kalau tidak salah. Kami sendiri baru pulang dari Irak 4 hari sebelum lebaran kemarin. Hasilnya, alhamdulilah positif bahwa Irak siap menjajaki secara serius tak hanya dengan Pindad, melainkan dengan seluruh industri Militer di Indonesia.

Apakah Irak dan negara lain akan memesan dalam jumlah besar?

Rencananya memang Irak akan bekerjasama dalam jumlah besar dengan Indonesia, tak hanya Pindad yang mendapatkan proyek besar dari Irak. PT PAL, PT DI (Dirgantara Indonesia), serta beberapa sentra industri kemiliteran menjadi tujuan Irak dalam membangkitkan kembali sistem pertahanan militernya.

Setelah perayaan HUT TNI ke-67 pada Oktober mendatang, Irak dipastikan akan memulai era baru kemiliterannya. Dalam perayaan HUT TNI Oktober 2012 mendatang akan ditampilkan hasil karya anak negeri dalam hal industri militer di hadapan Perdana Menteri Irak.

Selain Irak, negara mana lagi yang berminat? 

Uganda dan Timor Leste kini tengah menjajaki hal serupa. Namun kedua negara tersebut hanya menjajaki indutsri militer saja. Kalau untuk Irak sejauh ini belum ada deal apapun, baru sebatas proses. Sedangkan yang sudah penjajakan intensif serta uji coba alat yakni Uganda dan Timor Leste. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan deal.

Jenis produk Pindad apa saja yang diminati? 

Dari pertemuan pertengahan Agustus lalu, yang paling diminati Irak adalah Senjata Serbu 2 Pindad (SS 2) serta Panser Angkut  Anoa dan panser serbu Anoa. 
Pilihan pada Panser Anoa dan SS2 karena Irak butuh senjata serbu ringan dan Panser yang bisa melakukan perang di dalam kota, dimana letak geografis Irak menjadi alasan pihak pemerintah Irak jatuh hati pada SS2 dan Anoa.

Apakah SS2 produk sendiri atau komponennya masih impor?

Kalau untuk SS2 yamg kita produksi hari ini merupakan asli produk Indonesia seluruhnya, berbeda dengan SS1 sebelumnya kami hanya mendapat under license-nya saja. Kami bangga dengan produk asli ini yang bisa menembus pasar dunia. Memang keseluruhan dilakukan oleh tenaga ahli dari dalam negeri, sisanya dibantu konsultan dari luar negeri.

Selain SS2 dan Panser, produk apa lagi yang diminati?

Tidak hanya Pindad yang sedang dalam hal penjajakan dengan Irak. PT PAL, PT DI, industri helm perang, rompi anti peluru, industri parasut, baju perang Hamatex Sritex, PT Jangkar, serta tenda pleton juga akan dijajaki Irak guna membangun sistem pertahanan militernya.

Ada sekitar 10 industri pertahanan di Indonesia yang akan dijajaki Irak. Informasi dari pemerintah sendiri tak hanya industri militer yang dijajaki industri lainnya seperti infrastruktur kota serta perminyakan juga akan dijajaki dalam waktu bersamaan dengan penjajakan Industri militer.

Bagaimana peran pemerintah  dalam pemasaran ke luar negeri serta sokongan modal? 

Kerjasama ini antar pemerintah atau Government to Governtment. G to G itu menguntungkan. Kenapa? selain legalitas, aspek pencairan dana juga lebih cepat karena pencairan dilakukan langsung oleh Pindad dengan negara tujuan tidak melalui broker.



Sumber : Vivanews