Pages

Rabu, Agustus 08, 2012

Satsel Koarmatim dan Kapal Selam US Navy Akan Gelar Latihan Bersama

SURABAYA-(IDB) : Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur (Satsel Koarmatim) dalam waktu dekat akan menggelar latihan bersama dengan kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Untuk menindaklanjuti rencana latihan tersebut, hari ini, Rabu (8/8), Commander Submarine Group 7 US Navy Rear Admiral Philip Sawyer mengadakan kunjungan ke Koarmatim.

Kedatangan Rear Admiral Philip Sawyer tersebut diterima Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Darwanto. SH, M.AP dengan didampingi Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Ari Soedewo dan beberapa pejabat teras Koarmatim di Gedung Laksamana Nala Koarmatim Ujung Surabaya.

Kapal selam Koarmatim yang akan terlibat dalam latihan ini yaitu KRI Nanggala-402, didukung dengan kapal atas air Sigma Class KRI Diponegoro-365 dan satu Helikopter BO-105. Sedangkan Kapal Selam US Navy yang terlibat  adalah USS Los Angeles (SSN/688).

Latihan manuvra laut ke dua kapal selam tersebut, rencananya akan dilaksanakan disekitar Laut Jawa. Namun sebelum melaksanakan manuvra lapangan (Manlap), terlebih dahulu akan dilaksanakan pertukaran perwira dari masing-masing Kapal Selam untuk on board di ke dua Kapal Selam tersebut.

KRI Nanggala-402 adalah Kapal Selam Kelas 209/1300, merupakan salah satu senjata strategis TNI AL yang merupakan Kapal Selam Kelas Konvensional (Battery Electric)   Kedua Kapal Selam berbeda jenis ini sama-sama merupakan senjata strategis bagi masing-masing Negara, baik Indonesia maupun Amerika Serikat.

Latihan Passing Exercise dengan USS Los Angeles   di sekitar perairan Laut Jawa ini adalah dalam rangka menjalin kerjasama antara TNI AL dan US Navy, lebih khusus lagi untuk menjalin kerjasama antara Satuan Kapal Selam Koarmatim dengan  CTF 7 (Squadron Kapal Selam), Armada ke-7 US Navy. Latihan ini  juga dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan ABK KRI Nanggala-402, KRI Diponegoro-365 dan Pilot Heli BO-105 dalam mendeteksi, menganalisa dan mengenali lebih jauh tentang  Kapal Selam USS Los Angeles. 


Sumber : Koarmatim

PT. DI Tuntaskan Tiga Pesawat Korea KT-1B Pesanan TNI AU

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia berhasil menuntaskan pemesanan Korea untuk merakit tiga pesawat KT-1B. Proses pengerjaan pesawat ini memakan waktu lebih dari empat bulan.

"Pengerjaan perakitan pesawat KT-1B ini dimulai sejak April dan hari ini (Rabu) akan kami serahkan kepada Korea," ujar Manager Bisnis Integrasi Direktorat Aircraft PT DI Simet Kadan kepada wartawan usai acara Indonesia-Japan Join Airbone Campaign Pisar-L2 di kawasan PT DI, Jalan Padjajaran, Kota Bandung, Rabu (8/8).

Dia menjelaskan pesawat ini memiliki akselerasi yang sangat baik sehingga tergolong pesawat aerobatik ataupun trainning. Pesawat ini bisa bergerak gesit karena didukung baling-baling turbo dibagian mocong pesawat.

"Ukurannya lebih besar dari maseraty dan mesinnya pun bandel," ucapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan pada proyek perakitan pesawat ini, PT DI hanya berperan sebagai subkontraktor. Pasalnya, proyek kerjasama berlangsung antara Korea Selatan dengan TNI Angkatan Udara.

"Kita hanya subkontraktornya saja. Perjanjiannya sih antara Korea dengan TNI AU," jelasnya.

Setelah perakitan tiga pesawat ini, katanya, PT akan merakit dua pesawat lagi karena total ordernya mencapai lima pesawat. Korea Selatan menaruh kepercayaan kepada PT DI karena kerjasama serupa pernah berlangsung pada tahun 1998.

"Pada 1998 kami juga mendapat order dengan volume yang sama. Bahkan, PT DI juga telah diminta mengimprove pesawat yang lama dengan teknologi Automatic Radar Treat System (ARTS) di Bandara Adisucipto Yogyakarta. Ada sekitar 11 orang yang mengerjakannya proyek tersebut," pungkasnya. 


Sumber : Inilah

Menko Polhukam Tanggapi Kisruh Perbatasan RI- Timor Leste

JAKARTA-(IDB) : Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto menegaskan ada beberapa titik perbatasan Indonesia dengan Timor Leste masih dalam perlindungan kedua negara.

"Jadi memang proses di beberapa titik itu dan proses perundingan perbatasn antara kedua negara. Yah namanya perundingan harus dicari kesepakatan-kesepakatan yang klop antara kedua negara," kata Djoko di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (7/8/2012).

Sebelumnya dikabarkan suasana di perbatasan Indonesia dengan Timur Leste terganggu.

Ini disebabkan warga perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Naiulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, terlibat pertengkaran terkait penolakan warga atas pembangunan kantor Imigrasi Timor Leste di wilayah zona netral kedua negara.


Sumber : Tribunnews

Akankah Kita Ucapkan Bye Bye Kilo Selamanya .....?????

changbogo22 Bye Bye Kilo, Welcome Chang Bogo
JKGR-(IDB) : Kementerian pertahanan sudah jatuh cinta kepada kapal selam Chang Bogo buatan Korea Selatan, untuk dijadikan kapal selam terbaru Indonesia, mengalahkan kontestan terdahulu kapal selam Kilo Rusia.

Kementerian pertahanan memilih kapal selam Chang Bogo ini, karena merasa yakin telah memegang teknologi yang akan membuat kapal selam ini menjadi sangat senyap namun mematikan.

“Kita sudah memiliki teknologi untuk membuat kapal selam ini senyap dan handal dalam medan perang”, ujar seorang sumber di Kementerian Pertahanan.

Doktrin perang Indonesia juga perlu diperhatikan, untuk menempatkan kapal selam ini pada proporsi yang sebenarnya. Doktrin perang Indonesia adalah bertahan dan tidak punya niat untuk melakukan penyerbuan/ pre-emtive strike ke luar wilayah Indonesia.

Dengan doktrin tersebut, kapal selam Chang Bogo yang relatif kecil dianggap tepat untuk bermanuver di laut Indonesia.

Doktrin perang laut Indonesia, juga tidak menempatkan kapal selam untuk bergerak sendiri dalam menghantam musuh. Kapal selam itu akan bergerak bersama-sama kapal lain, untuk saling melindungi.

Apakah strategi ini tepat atau tidak. Kita belum tahu. Setidaknya strategi seperti itu yang dianggap tepat untuk Indonesia saat ini.

 Bye Bye Kilo, Welcome Chang Bogo
Rencananya, satu buah kapal selam akan dibuat di Korea Selatan, satu dibuat bersama-sama, dan satu dibuat di Indonesia. “Kontraknya sudah diteken. Tahapannya nanti, ada masa transisi di mana kita bisa membuatnya di Indonesia,” kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Kemenhan, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2012.

Purnomo berharap ketiga kapal selam ini dapat memperkuat armada tempur TNI Angkatan Laut, dan mampu menghadapi tantangan ke depan. “Kita tentu inginkan kapal selam ini dapat beroperasi dengan baik dengan teknologi yang muktahir,” jelasnya.
Untuk memperkuat armada, diperkirakan pada awal tahun 2015 tiga kapal selam buatan Korea Selatan sudah bisa masuk jajaran armada TNI AL. “Awal tahun 2015 satu kapal selam sudah masuk dan tahun berikutnya kapal selam yang kedua,” ujarnya usai penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 4 April 2012 lalu.

specchangbogo Bye Bye Kilo, Welcome Chang Bogo
Dengan adanya tiga kapal selam Chang bogo tersebut, diharapkan daya tempur dan daya tangkal TNI AL akan semakin kuat.

TNI AL juga mengembangkan produk dalam negeri untuk pembuatan kapal perang taktis ukuran 40 hingga 70 meter. Dengan menggunakan teknologi serta sistem persenjataan yang modern, saat ini TNI AL sedang mempersiapkan kapal sekelas fregat.


Sumber : JKGR