Pages

Rabu, Juli 25, 2012

Tank Medium Pindad Siap Diproduksi

marder 920 1 Tank Medium Pindad: Labirin
JKGR-(IDB) : Kita telah mendengar berulangkali PT pindad akan membuat tank medium untuk mengisi kebutuhan TNI AD. Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono mengatakan tank Pindad itu berkekuatan 500 tenaga kuda dengan bobot sekitar 28 – 30 ton.

Beberapa anggota Komisi I DPR mengaku telah melihat prototype tank pindad tersebut. Antara lain Wakil ketua Komisi 1 DPR, TB hasanuddin. “Prototipe tank sudah jadi dan sudah jalan. Hasilnya cocok, kenapa tidak dikembangkan. Tinggal sekarang bilang oke, buat yang banyak”, ujar TB Hasanuddin.

KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo juga berbicara tentang tank medium Pindad. “Pindad hanya mampu mengembangkan tank tingkat sedang. Untuk tank berat kita belum mampu. TNI sedang bekerja sama dengan PT Pindad mengembangkan tank yang ada”, ujar KSAD.

Seharusnya prototype-nya sudah berwujud karena tahun 2008, Presiden SBY meminta PT Pindad membuatkan Tank bagi TNI AD.

Informasi terakhir yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan adalah, PT Pindad bekerjasama dengan Korea Selatan untuk membuat tank/ Infantry Fighting Vehicle K-21 yang dipasang turret 90mm dari CMI Belgia.

k 21 korea Tank Medium Pindad: Labirin
Tank / IFV K-21 Korea Selatan
Akan tetapi, kita tidak punya gambaran seperti apa tank medium yang akan dibuat Pindad. Tank K-21 hanya mengusung Canon 40mm atau 30 mm. Sketsanya pun tidak tahu seperti apa ?. Gelap. 

Informasi terbaru muncul dari “Julian Assange Indonesia” Audryliahepburn. Menurut “Julian Assange Indonesia” ini, tank medium Pindad berbentuk menakjubkan. Kira kira hull-nya (body) menyerupai tank Merkava Israel dengan turret menyerupai Abrams Amerika Serikat. 

Tank medium Pindad itu, berbobot 28-30 ton, memiliki canon 105mm dengan setir di sebelah kanan dan engine di kiri.

Yang menjadi pertanyaan adalah, hull tank medium negara mana yang akan dijadikan rujukan ? Tank Merkava merupakan MBT dengan bobot 60 ton ke atas, demikian pula dengan M1 Abrams.

merkava4 Tank Medium Pindad: Labirin
Heavy Tank Merkava Mk4 Israel
Sejauh ini panser Anoa merujuk pada VAB Renault Perancis. Rantis Pindad 4×4 merujuk ke Renault Sherpa APC 4×4 Perancis. Jika kita menelusuri rekam jejak Pindad, maka tank yang akan dibuat seharusnya merujuk ke Perancis. 

Pilihannya adalah AMX-56 LeClerc. Namun LeClrec berupa main battle tank berbobot 54 ton. Pilihan lain, AMX-30 dengan bobot 36 ton dan canon 105mm. Namun tank ini sudah jadul. Pertama diproduksi tahun 1966. Bentuk hull-nya pun tidak mirip dengan Merkava Isreal.

Leclerc David Monniaux Tank Medium Pindad: Labirin
MBT LeClrec Perancis
Bagaimana dengan tank Korea Selatan ?. Tank utama Korea Selatan adalah K2 Black Panther 55 ton dan KIA1 berbobot 56 ton. Spesifikasi tank Korea yang berbobot 28-30 ton adalah IFV K-21. 

Namun tank itu tidak didisain untuk mengangkut Canon 105. Bentuknya pun jauh dari Merkava. Pertanyaan lanjutan adalah, tank Pindad ini menggunakan turret apa ?. Sejauh ini kita belum pernah mendengar Indonesia akan membeli turret M1 Abrams, walaupun Abrams memiliki turret canon 105mm.

Untuk urusan Canon, yang paling memungkinkah adalah menggunakan CT-CV Turret 105 mm Belgia, karena TNI telah lama bekerjasama dengan CMI- Belgia, sejak pemasangan canon 90mm di tank Scorpion Inggris.

CT-CV Turret 105 mm Belgia memang diciptakan untuk light atau medium tank, baik roda bergerak atau rantai berjalan. CT-CV Weapon System dilengkapi canon yang mampu menembakkan berbagai jenis amunisi kaliber 105m NATO, maupun ATGM.

Dengan sudut tembakan -10° hingga +42°, turet ini diklaim cocok untuk daerah urban serta geografis yang sulit, termasuk beyond-line-of-sight engagements. CT-CV Turret 105 mm didisain untuk panser atau tank medium yang bisa diangkut pesawat terbang. Turret ini memiliki sistem pengindera siang dan malam, menembak lawan sambil bergerak, ammunition rack with autoloader, fully digitized system, sehingga dijuluki Hunter Killer. 

CT CV Weapon System Tank Medium Pindad: Labirin
Turret CT-CV Weapon System, Belgia
Jadi apakah mungkin tank K-21 Korea Selatan akan dipasang CT-CV Turret 105 mm Belgia ? Namun hull tank K-21 tidak mirip Merkava Israel. Turet CT-CV Weapon system Belgia, juga tidak mirip dengan Turret M1 Abrams. 

Jadi kira-kira, dari mana asal muasal tank medium Pindad yang disebut berbobot sekitar 30 ton itu ? Apakah tank itu benar-benar dibuat oleh Pindad atau beli bekas lalu dimodifikasi/refurbished ? Tambah bingung lagi.

Mari kita dengarkan penjelasan dari Direktur Produk Manufaktur Tri Hardjono yang disampaikan tahun 2012 silam: “PT Pindad akan melakukan pengembangan Panser Canon 6×6 Anoa, untuk menghasilkan Kavaleri (Canon 90 mm) dan Infanteri Fighting Vehicle (Canon 20 mm)”.
 
Kalimat tersebut bisa diartikan Pindad akan membuat Panser Tarantula/Black Fox dengan Canon CSE 90mm Belgia. IFV Canon 20mm berarti semacam Tank K-21 Korea Selatan.

“PT Pindad juga akan menjalankan program retrofit tank AMX-13 beroda rantai untuk peningkatan daya gerak, daya gempur, fungsi optik, dan komunikasi”.

Kalimat ini jelas, dan kita sudah melihat AMX-13 hasil retrofit Pindad. 

“Selain itu, PT Pindad akan melakukan peremajaan medium tank dengan perkiraan harga per unit mencapai Rp 35 miliar. Pengembangannya memakan waktu 1,5 sampai 2 tahun. Pada 2014 nanti, medium tank ini sudah bisa unjuk kemampuan di hadapan masyarakat”.

Tri Hardjono tidak menjelaskan tank medium mana yang akan diremajakan senilai Rp 35 miliar/ unit. Peremajaan itu dilakukan sejak tahun 2012 dan seharusnya selesai tahun ini. Tank mana yang dimaksud ?. Indonesia saat ini tidak memiliki medium tank. BMP-3, AMX-13, Scorpion, Alvis Stormer, semua berbobot di bawah 20 ton. Apalagi AMX-13 hanya 15 ton.

Apakah PT Pindad meremajakan generasi kedua tank medium China Type 69. Tank ini memang mengusung canon baru 105mm, turbocharged engine, Points of light into the fire control system, night vision, friction dampers serta suspensi baru. 

China Type 69II Tank Medium Pindad: Labirin
Tank Type 69-II China

Tapi menurut saksi mata, tank baru Pindad itu, akan melakukan proses pemotongan baja. Bisa jadi ada beberapa proyek yang dikerjakan PT Pindad, bisa juga tidak. Informasi yang didapat terlalu melebar dan tidak fokus. 
Memang agak susah mencari tank medium yang canggih saat ini, karena negara-negara maju secara militer, tidak lagi mengembangkannya, pasca perang dunia II. Mereka memilihuntuk memodernisasi main battle tank seperti: Leclrec Perancis, T-99 China, MBT 70 Jerman, T-90 Rusia, M1 Abrams AS, Arjun India, Zulfikar Iran, Merkava Israel, Al-Khalid Pakistan, PT-91 Polandia, Challenger 2 Ingris dan lain sebagainya.
Tank medium seperti Panzer IV Jerman, M4 Sherman AS, AMX 30 Perancis, sudah ditinggalkan.
Memang ada beberapa negara yang mengembangkan tank medium, namun tidak banyak, antara lain Argentina dengan Tanque Argentino Mediano atau tank TAM. Tank tersebut dijadikan Argentina sebagai main battle tank dengan canon 105 mm FM K.4 Modelo 1L. Tank berbobot 30 ton ini dibuat berbagai varian seperti: Self-propelled howitzer, Armored Recovery, dan ATMG. Namun tidak ada sejarahnya Indonesia bekerjasma dengan Argentina. Beritanya pun tidak pernah terdengar.


tam tank Tank Medium Pindad: Labirin
Tank TAM, Argentina
Kalau melihat produsen tank terkemuka saat ini, PT Pindad bisa jadi membidik Infantry Fighting Vehicle (IFV) Marder buatan Jerman. 
IFV Marder memiliki bobot 28,5 ton dengan mengusung canon 20 mm Rheinmetall dan MILAN ATGM launcher. Model hull-nya mirip dengan tank Merkava Israel. 
IFV Marder mulai dipensiunkan dari militer Jerman dan sekarang ditawarkan keluar negeri. IFV Marder yang ditawarkan termasuk paket retrofit untuk memenuhi kualifikasi operasi tempur terkini. 

Dengan demikian seharusnya tidak ada masalah bila Pindad ingin memiliki IFV Marder ini. 

Sama halnya dengan pembelian 100 MBT Leopard 2 eks Jerman oleh TNI AD. Leopard 2 mulai dilepas Jerman, karena negara itu sedang terlibat join production dengan Amerika Serikat untuk proyek MBT-70. 

marder 1A3 Tank Medium Pindad: Labirin
IFV Marder 1A3 Jerman
Bahkan perusahaan Rheinmetall Jerman, menyiapkan diri untuk meng-upgrade Marder tersebut, baik dalam bentuk Infantry Fighting Vehicle ataupun berupa main battle tank ukuran medium. 

Menurut Rheinmetall, perubahan dari IFV menjadi medium-weight main battle tanks merupakan solusi yang jitu secara keuangan, tanpa mengurangi kehandalan tank tersebut. 

marder1a5 Tank Medium Pindad: Labirin
Marder 1A5
Gambar di bawah ini adalah IFV Marder yang telah di-overhauled oleh Rheinmetall dengan teknologi proteksi dan sistem kemudi yang baru. 

Tank medium Marder ini mengusung canon 105mm Oto-Melara. Turet asli Marder diganti dengan turet baru: M151 Protector remotely controlled weapon. 

Proteksi balistiknya juga ditingkatkan menjadi STANAG Level 4+ dan Mine Protection Level 3a/3b+. Mesinnya dirubah menjadi MTU MB883 diesel bertenaga 600 tenaga kuda.


marder tank 2 Tank Medium Pindad: Labirin
Marder Retrofit Canon 105mm
Pembangunan Tank medium PT Pindad berbasis IFV Marder dengan canon 105 mm Rheinmetall/ Oto-Melara, bisa seiring dengan pengadaan dan refurbished 100 MBT Leopard 2 yang sedang dipesan TNI AD.


marder upgrade 2 Tank Medium Pindad: Labirin
APC Marder (Upgrade)
Pindad akan melakukan pemotongan pertama baja tank medium beberapa bulan lagi. 

Semoga saja disainnya merujuk ke IFV Marder Jerman, sehingga terwujud apa yang dikatakan, hull menyerupai Merkava dan turet mengikuti Abrams. 

Tank itu pasti laris manis di Asean dan membanggakan. Kita jadi ingat pernyataan Atase Militer Perancis ke Indonesia: “Kalau membuat alutsista, langsung ke negara produsennya”.


marder family upgrade Tank Medium Pindad: Labirin
Hasil Retrofit Marder Jerman yang Pensiun
Quote of the Day:

“Jadi jangan lagi ada anak buah saya yang hanya gosok-gosok tank itu saja (tank lama), membersihkan rantai, mengganti oli, tanpa bisa digunakan. 

Kasihan sekali, dan itu sangat menyakitkan”: KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.


Sumber : JKGR

Kemhan RI – USDAO Bahas Isu – isu Maritim

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Direktur Kerjasama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan) Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus,menerima kunjungan Mr. Joshua Deaton dari United States Defence Attache Office (USDAO) Jakarta, Rabu (25/7) di kantor Kemhan, Jakarta. 

Dalam pertemuan ini, dibahas tentang prespektif Indonesia mengenai perkembangan Angkatan Laut di Laut China Selatan dan isu-isu maritime lainnya. 

Turut mendampingi Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin. Sementara itu Mr. Joshua Deaton didampingi Mr. Dan Kliman dari Center for a New American Security (CNAS).


Sumber : DMC

Sekjen Kemhan RI Terima Direktor General Department of Military Trade and Foreign Affair, SASTIND

JAKARTA-(IDB) : Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A., , Rabu (25/7) menerima Direktor General Department of Military Trade and Foreign Affair, State Administration for Science, technology and Industry for National Defence (SASTIND) China Mr. Liu Yunfengdi kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
 
Kunjungan Direktor General Department of Military Trade and Foreign Affair, SASTIND China kepada Sekjen Kemhan RI ini, dilakukan di sela – sela kesempatannya saat menghadiri pertemuan  
1st Defence Industry Cooperation Meeting Republik Indonesia – China yang berlangsung di kantor Kemhan RI. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan MoU dan LoI antara Kemhan RI dan SASTIND China pada tanggal 22 Maret 2011.


Sumber : DMC

Dukungan Aturan Perundangan Industri Pertahanan Disiapkan

JAKARTA-(IDB) : Komitmen pemerintah untuk memajukan industri pertahanan harus diikuti dengan dukungan peraturan perundang-undangan yang memadai. Dengan demikian, industri pertahanan dalam negeri tidak terombang- ambing oleh situasi politik yang berkembang.

Regulasi itu juga harus mengatur mengenai ketentuan yang harus dipenuhi apabila terpaksa melakukan impor alat utama sistem senjata (alutsista). Saat ini, DPR tengah membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Industri Pertahanan. Diharapkan, UU ini nantinya akan menjamin pemberdayaan industri pertahanan nasional karena akan mengikat para user untuk membeli alutsista dari dalam negeri.

Selain itu juga, mengatur soal sinergitas antarindustri strategis maupun industri pertahanan. Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati mengatakan, klausul tentang komitmen untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri harus dimasukkan dalam RUU yang sedang dibahas itu. Dengan adanya regulasi yang mengikat, maka ada jaminan bahwa pelaksanaan pemberdayaan industri pertahanan bisa stabil dan tidak terpengaruh perubahan sistem politik maupun kepemimpinan negara.

“Political support bagi industri pertahanan merupakan hal penting karena tanpa itu, industri pertahanan semata khayalan teknologi,”ujarnya. UU Industri Pertahanan juga mesti mengatur ketentuan jika pemerintah terpaksa melakukan impor alutsista. Misalnya, mengenai keharusan adanya proses alih teknologi (transferoftechnology/ ToT).Jika ini diatur,maka ToT bisa lebih terjamin pelaksanaannya. Saat ini pemerintah sedang gencar membeli produk alutsista dari berbagai negara,seperti tank tempur utama Leopard dari Jerman,pesawat tempur Sukhoi dari Rusia,pesawat tempur ringan T-50 dari Korea Selatan.

Juga ada hibah pesawat tempur F-16 asal Amerika Serikat dan pesawat angkut Hercules dari Australia.Adapun rencana yang sudah mulai direalisasi seperti Super Tucano asal Brasil. Susaningtyas menuturkan, semua pembelian itu harus ada proses alih teknologi dan untuk menjamin bahwa proses itu dilaksanakan, maka perlu diikat dalam UU.Tanpa ada pengaturan yang jelas, pemerintah bisa dianggap memiliki dualisme pembangunan.

Di satu sisi berjuang mewujudkan kemandirian alutsista dalam negeri dengan memberdayakan industri pertahanan, di sisi lain terus memesan produk alutsista luar negeri.“Jangan sampai didominasi dengan barang impor,”ujarnya. Dia menambahkan, akan lebih baik jika ada integrasi dukungan antara pemerintah, parlemen, dan masyarakat dalam struktur kebijakan yang dapat dimplementasikan secara baik.

“Seperti di Spanyol, mereka serius melakukan riset untuk pengembangan teknologi dan negara mendukungnya,”paparnya. Bahkan di Spanyol, tambahnya, juga menggodok metode jual-belinya sedemikian rupa. Sehingga, hal ini akan memberikan keuntungan bagi negara tanpa mengurangi kepercayaan pihak pembeli.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menuturkan, pembangunan industri pertahanan akan diperkuat dengan pembentukan undang-undang. Undang-undang ini diharapkan menjadi landasan pembuatan aturan-aturan turunan yang bisa dijadikan naungan bagi pembangunan industri pertahanan ke depan.


Sumber : Sindo

Jelang Sail Morotai, TNI AL Lakukan Sapu Ranjau

MOROTAI-(IDB) : Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspeksi lapangan, operasi survei, dan pemetaan hidro-oseanografi di perairan Morotai, Maluku Utara.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, pelaksanaan inspeksi tersebut sekaligus untuk meninjau kesiapan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Morotai dalam rangka melaksanakan dan mendukung Sail Morotai tahun 2012. "Dalam waktu dekat ini TNI Angkatan Laut juga akan melaksanakan kegiatan penyapuan ranjau oleh Satuan Kapal Penyapu Ranjau Komando Armada RI Kawasan Timur surabaya, "kata Untung di Jakarta, Selasa (24/7).

Wilayah Morotai merupakan salah satu lokasi pertempuran pada akhir Perang Dunia II. Di wilayah perairan tersebut, banyak sisa-sisa perang seperti bangkai kapal. Faktor sejarah ini pula yang diharapkan ikut mendongkrak daya tarik Sail Morotai pada September mendatang.

Menurut Untung, selain penyapuan ranjau juga dilakukan kegiatan penyempurnaan rencana Sailing Pass. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait lain untuk kesuksesan acara, seperti dengan melaksanakan rapat akbar pelaksanaan Sail Morotai beserta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemko Kesra) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Sail Morotai diselenggarakan di Ternate dan Morotai Provinsi Maluku Utara pada Juni-September 2012 dengan puncak acara yang dilaksanakan di Pelabuhan Daruba Morotai pada tanggal 14 September 2012. Sail Morotai ini merupakan lanjutan dari Sail Bunaken (2009), Sail Banda (2010), dan Sail Wakatobi-Belitong (2011).


Sumber : Jurnas

Bila POLRI Gagal Menjaga Kamtibmas, Fenomena Petrus Bisa Terulang Kembali

JAKARTA-(IDB) : Penembakan Misterius (Petrus) yang terjadi pada periode 1982-1985 silam dapat kembali terjadi di masa ini atau masa mendatang jika kinerja aparat kepolisian tidak maksimal. Demikian dikatakan Wakil Ketua I Komnas HAM, Yosef Adi Prasetyo, yang juga Ketua Tim Penyelidikan Petrus di kantornya di Jakarta, Selasa (24/7).

"Jangan sampai Polri dianggap gagal menjaga Kamtibmas. kalau Polri gagal, kemungkinan Petrus akan kembali terjadi. Karena dulu Polri dianggap gagal, jadi Kamtibmas diserahkan pada TNI dan terjadilah Petrus ini,"kata Yosef Adi.

Yosef yang akrab dipanggil Stanley ini juga mengatakan, kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan agama atau etnis harus ditindak tegas oleh aparat kepolisian. Karenanya dia berharap Pemerintah dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini dan mengambil kebijakan untuk mencegah peristiwa ini terulang kembali. "Jangan biarkan ada kelompok-kelompok bersenjata di masyarakat yang akan mengganggu kenyamanan masyarakat. Polri sebagai penegak Kamtibmas, harus tegas. Tak boleh membiarkan kelompok berlandaskan SARA melakukan sweeping,"ujarnya.

Anggota Komnas HAM, Joni Nelson Simanjuntak, menambahkan, persepsi dalam pemberantasan kejahatan harus diubah dan tak boleh sama dengan saat Petrus terjadi. "Perspektif pemberantasan kejahatan harus dilakukan dalam perspektif HAM, bukan memberantas orangnya dan harus sampai ke akar masalahnya,"ucap Joni.


Sumber : Jurnas

Menhan Menerima Kalakhar Bakorkamla Yang Baru

JAKARTA,(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerima Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Kalakhar Bakorkamla) Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto, Senin (23/7) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Laksda TNI Bambang Suwarto yang juga masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan (Dirjen Kuathan) Kemhan, belum lama dilantik menjadi Kalakhar Bakorkamla oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto. Laksda TNI Bambang Suwarto menggantikan Laksamana Madya TNI Y. Didik Heru Purnomo yang memasuki masa pensiun.


Sumber : DMC