JAKARTA-(IDB) : Ketua Badan Kerja sama Antar Parlemen (BKSAP) Surahman Hidayat menyatakan, isu penempatan pasukan AS di Australia, akan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Sidang Umum ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 20 September 2012.
"Isu ini akan dibahas secara multilateral," ujar Surahman Hidayat di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7).
Surahman mengatakan, bukan hanya Parlemen RI yang merasa resah atas pembangunan pangkalan militer AS di Australia. Beberapa anggota parlemen dari negara ASEAN juga merasakan hal yang sama. "Sebab, diyakini bahwa kehadiran pasukan AS di Australia itu dapat memicu terjadinya gejolak keamanan di kawasan ASEAN," ujar politisi PKS ini.
Lebih lanjut Surahman mengatakan, secara umum anggota parlemen ASEAN menghendaki terbebasnya kawasan ASEAN dari kehadiran pasukan asing mana pun, bukan hanya pasukan AS, China, dan pasukan dari negara lain. "ASEAN saat ini aman dan stabil. Sehingga tidak diperlukan kehadiran pasukan asing dari mana pun, dengan alasan dan tujuan apa pun," tegasnya.
Surahman berharap Sidang Umum AIPA mampu menghasilkan resolusi atau kesepakatan bersama di antara parlemen ASEAN untuk menyikapi masalah ini. "Dengan demikian, negara lain mesti tahu dan menghormati peran dari parlemen anggota ASEAN dalam mendukung stabilitas keamanan kawasan dari segala macam bentuk intervensi dari negara lain."
"Isu ini akan dibahas secara multilateral," ujar Surahman Hidayat di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7).
Surahman mengatakan, bukan hanya Parlemen RI yang merasa resah atas pembangunan pangkalan militer AS di Australia. Beberapa anggota parlemen dari negara ASEAN juga merasakan hal yang sama. "Sebab, diyakini bahwa kehadiran pasukan AS di Australia itu dapat memicu terjadinya gejolak keamanan di kawasan ASEAN," ujar politisi PKS ini.
Lebih lanjut Surahman mengatakan, secara umum anggota parlemen ASEAN menghendaki terbebasnya kawasan ASEAN dari kehadiran pasukan asing mana pun, bukan hanya pasukan AS, China, dan pasukan dari negara lain. "ASEAN saat ini aman dan stabil. Sehingga tidak diperlukan kehadiran pasukan asing dari mana pun, dengan alasan dan tujuan apa pun," tegasnya.
Surahman berharap Sidang Umum AIPA mampu menghasilkan resolusi atau kesepakatan bersama di antara parlemen ASEAN untuk menyikapi masalah ini. "Dengan demikian, negara lain mesti tahu dan menghormati peran dari parlemen anggota ASEAN dalam mendukung stabilitas keamanan kawasan dari segala macam bentuk intervensi dari negara lain."
Sumber : Jurnamen