Pages

Rabu, Juli 11, 2012

Lockheed Martin Delivers Four F-35s To USAF And Marine Corps

WASHINGTON-(IDB) : With the delivery of four Lockheed Martin F-35 Lightning II aircraft since June 29, an important milestone was achieved as the Department of Defense now possesses more operational-coded F-35s than test aircraft. A total of nine F-35s have been delivered for the year, giving the DOD a total of 30 aircraft fleet-wide. Of these, 16 are operational aircraft and 14 are test planes.

“To date, the F-35 program has focused on system development and flight testing while most recently transitioning to low rate initial production,” said Orlando Carvalho, Lockheed Martin executive vice president and general manager, F-35 program.

“We’ve crossed a critical threshold as we begin delivering our LRIP 3 aircraft. We’re increasingly becoming more operationally focused. These deliveries illustrate the program’s natural progression and maturation that is taking place on a daily basis.”

The four aircraft, which were formally accepted by the Defense Contract Management Agency with the signing of Department of Defense Form 250 (DD-250), are the first jets manufactured as part of Low Rate Initial Production (LRIP) Lot 3.

They will begin ferrying to Eglin Air Force Base, Fla., in the coming days, bringing the total there to 16. The DOD has eight test aircraft at Naval Air Station Patuxent River, Md., and six test aircraft at Edwards Air Force Base, Calif.

Three of the jets are F-35A conventional takeoff and landing (CTOL) variants and will be assigned to the U.S. Air Force’s 33d Fighter Wing.

One F-35B short takeoff and vertical landing (STOVL) aircraft will be assigned to the 2nd Marine Aircraft Wing’s Marine Fighter/Attack Training Squadron 501. Once at Eglin, the 5th Generation fighters will be used for pilot and maintainer training at the base’s F-35 Integrated Training Center.

The F-35 Lightning II is a 5th Generation fighter, combining advanced stealth with fighter speed and agility, fully fused sensor information, network-enabled operations and advanced sustainment.

Three distinct variants of the F-35 will replace the A-10 and F-16 for the U.S. Air Force, the F/A-18 for the U.S. Navy, the F/A-18 and AV8-B Harrier for the U.S. Marine Corps, and a variety of fighters for at least nine other countries.

Source : Defencetalk

Sekjen Kemhan RI Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi I DPR-RI

JAKARTA-(IDB) : Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Herryanto bersama Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono, Selasa (10/7), di Jakarta, melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR-RI, yang membahas tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN Kemhan dan TNI Tahun 2011 – 2012. 

Dalam rapat tersebut, Sekjen menyampaikan bahwa menurut laporan Kemkeu Tahun 2011, penyerapan anggaran Kemhan dan TNI adalah yang tertinggi diantara 10 kementerian dan lembaga negara yang mendapat anggaran terbesar, yakni sebesar 96,7% dari alokasi anggaran yang diberikan. 


Sumber : DMC

Mantis Concept Demonstrator Targeted to Fly In the UK

LONDON-(IDB) : BAE Systems has announced its intention to re-fly the Mantis UAS Concept Demonstrator – this time in UK airspace. This will be the first flight of a UAS (Unmanned Air System) of this class in UK airspace

Flying Mantis will enable the Company to continue to mature a number of UAS capabilities and technologies, underpinning BAE Systems’ strategy to become a world-class provider of unmanned air systems. 

The flight activity will support the development of future MALE (Medium Altitude Long Endurance) and UCAS (Unmanned Combat Air Systems) operational capabilities, including the programmes announced at the Anglo-French Summit in February this year. By looking to fly Mantis in the UK, BAE Systems is directly aiming to address the associated challenges of airspace integration and safe operation of an airborne system in accordance with UK rules and regulations.

Over the coming months the Company will be working with the appropriate regulators to fully understand the safety, airworthiness and regulatory frameworks which will enable such a flight to take place in 2013.

The Company is currently looking at a number of potential locations in the UK which meet the trials objectives and will work with a number of agencies on the feasibility, timing and location of the flights. These locations will be selected in full consultation with the relevant authorities.

Tom Fillingham, Future Combat Air Systems Director, BAE Systems said: “We will undertake a further phase of flight trials for the Mantis but this time rather than going overseas we have given ourselves the challenge to conduct the trials in the UK. To secure our position as a provider of key capabilities in the unmanned market it is necessary that we continue to develop key skills and capabilities. Learning from the re-flight of Mantis will be used in future UAS programmes, including our partnership with Dassault Aviation.”

Source : Defencetalk

Yang Paling Paham Akan Kebutuhan Alutsista TNI Itu Sendiri

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia menolak anggapan pembelian sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) tidak sesuai kebutuhan, seperti Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman.

Menurut Kasubdit Pendayagunaan Industri Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan Kemhan, Kolonel Gita Amperiawan, pihaknya tidak akan melakukan pembelian jika tak sesuai seperti yang dibutuhkan. "Yang paling paham bahwa alat persenjataan itu dibutuhkan atau tidak ya TNI, bukan orang lain," kata dia kepada Republika saat ditemui di kantornya, Selasa (10/7).

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa pembelian sejumlah alutsista akan menambah kemampuan Indonesia untuk bisa mandiri dalam hal pengadaan dan perawatan. Sebab, pembelian tersebut dilakukan pihaknya dengan menggunakan metode Transfer of Technology (TOT).

Metode tersebut, jelas Gita, digunakan Indonesia untuk mentransfer teknologi alutsita asal negara lain untuk bisa diproduksi industri pertahanan lokal, seperti PT Pindad, PT PAL, dan Dirgantara Indonesia. Bahkan, pihaknya telah menargetkan tahun untuk industri lokal tersebut mampu memproduksi dan merawat sendiri alutsista yang dibutuhkan.

Semisal pembuatan tank yang ditarget sampai tahun 2014. Sementara untuk jenis pesawat, ditargetkan sampai dengan 2022. "Harapannya setelah itu kita bisa swasembada," kata Gita.


Sumber : Republika

Tahun Ini Indonesia Akan Diperkuat Pesawat Tempur Berbagai Jenis

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sedang menunggu kedatangan pesawat tempur yang dipesan dari negeri samba Brazil, Super Tucano EMB-314, tahun ini. Rencananya usai Lebaran, pesawat tersebut tiba di Tanah Air.

"Rencananya sebelum Lebaran perwakilan pemerintah akan berangkat ke Brazil untuk megurusi pengiriman pesawat," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, saat dihubungi Tempo.


Namun, pengiriman pesawat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, untuk tahun ini baru akan dikirim enam unit pesawat dari satu skuadron atau 16 unit pesawat yang dipesan Indonesia.


"Kalau urusan pengiriman itu masalah teknis saja," tambahnya.


Rencananya, pesawat Super Tucano akan dioperasikan oleh Skadron Udara 21 untuk menggantikan peran OV-10 Bronco. Pesawat itu dinyatakan grounded atau tidak lagi dioperasikan oleh Markas Besar TNI Angkatan Udara pada 2009 setelah mengalami sejumlah kecelakaan.


Selain pesawat Super Tucano EMB-314, pemerintah juga tengah menanti kedatangan 24 pesawat hibah dari Amerika Serikat, F16. Namun kedatangan pesawat bekas negeri Paman Sam ini masih membutuhkan waktu cukup lama, pasalnya pesawat tersebut masih dalam proses up-grade.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan menyatakan sedang menunggu kedatangan dua dari enam pesawat jet tempur Sukhoi SU-30 MK2 pada November mendatang. Keenam pesawat itu akan dikirim secara berangsur oleh pabrikan di Rusia sebanyak tiga kali dalam jangka waktu tiga tahun.


Pembelian enam pesawat jet tempur ini diharapkan mampu menambah kekuatan dirgantara Indonesia. Keenam pesawat tersebut rencananya akan melengkapi 10 pesawat serupa yang telah dimiliki TNI AU, hingga genap menjadi satu skuadron. Skuadron Sukhoi ini rencananya
akan di tempatkan di Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. 


Sumber : Tempo

Dankorpaskhas : Latihan Tolak Ukur Keberhasilan Pembinaan

PALEMBANG-(IDB) : Latihan Puncak Korpaskhas ”Trisula Perkasa” Tahun 2012, dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan pembinanan yang telah dilakukan selama kurun waktu sampai bulan juni tahun 2012 sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi Korpaskhas dan seluruh satuan jajaran pPaskhas dalam penyempurnaan program kerja dimasa datang.

Hal tersebut disampaikan Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah, dalam sambutan pada upacara penutuppan Latihan Puncak Korpaskhas ”Trisula Perkas” Ta. 2012 yang dilaksanakan di lapangan Upacara Pangkalan Udara Palembang, Sumatera Barat. Selasa(10/07).

Menurut Dankorpaskhas, pemilihan wilayah Lanud Palembang dan sekitarnya sebagai tempat latihan adalah sebagai suatu komitmen korpaskhas bahwa Lanud, Bandara dan air strip yang ada diwilayah NKRI memiliki nilai strategis sebagai centre of grafity dalam penyelenggaraan operasi udara.

Selain itu sasaran utama latihan tetap terpeliharanya kemampuan prajurit dalam melaksanakan tugas operasi serta pengenalan terhadap keanekaragaman lanud maupun bandara diseluruh wilayah negara kesatuan republik indonesia. Dalam menyongsong tugas-tugas yang akan dihadapi dimasa mendatang, prajurit paskhas harus mampu secara terus menerus memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan satuan melalui daur pembinaan yang diperoleh dari sistem pola gelar latihan yang baik. Lanjut Dankorpaskhas.

Menurut Dankorpaskhas hakekat latihan ’Trisula Perkasa” Ta. 2012 ini merupakan simulasi dari keadaan sebenarnya yang mungkin dapat dengan sungguh-sungguh terjadi, para prajurit Korpaskhas dituntut untuk lebih mampu menampilkan kualitas kemampuannya, baik dari segi profesionalisme maupun semangat pengabdian. Guna peningkatan kemampuan profesional harus ditopang dengan latihan terpola, bertahap, bertingkat dan berlanjut yang dilandasi dengan disiplin serta semangat tinggi.

Dakorpaskhas berharap, kekurangan dan keterbatasan hendaknya dijadikan sebagai faktor pendorong guna meningkatkan kreasi dan inovasi dalam pendayagunaan segala fasilitas alat peralatan dan perlengkapan yang ada secara efektif dan efisien sehingga mampu mendukung suksesnya pelaksanaan tugas yang diemban.

Latihan kali ini melibatkan sekitar 750 personil yang terdiri dari pelaku dan pendukung serta melibatkan satu flight pesawat angkut C-130 Hercules dari Skuadron Udara 31 Jakarta dan Skuadron Udara 32 Malang, satu flight pesawat Hellicopter Superpuma dari Skuadron Udara6 Bogor.


Sumber : TNI AU

Dankor Paskhas Tutp Latihan Trisula Perkasa 2012

PALEMBANG-(IDB) : Komandan Korps Paskhas TNI AU Marsda TNI Amarullah selaku Inspektur Upacara (Irup), Selasa (10/7), dengan resmi menutup Latihan Trisula Perkasa TA.2012 dalam suatu upacara di Lapangan Apel Mako Lanud Palembang diikuti seluruh pasukan peserta latihan. 

Penutupan ditandai dengan pelepasan pita tanda latihan oleh Irup kepada perwakilan peserta latihan. Acara dihadiri pejabat militer satuan samping, pejabat sipil baik propinsi maupun kota Palembang, serta undangan lainnya.

Disampaikan dalam sambutan Irup antara lain dikatakan bahwa Latihan Trisula Perkasa Paskhas TNI AU dilaksanakan secara rutin dan terprogram setiap tahun dengan lokasi yang berpindah-pindah. 

Sedang Latihan yang baru saja dilaksanakan adalah dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Paskhas TNI AU sehingga mampu dengan baik dan maksimal dalam melaksanakan setiap tugas yang diemban. Selesai acara seluruh kontingen langsung menuju Apron Bravo untuk kembali ke satuan masing-masing.


Sumber : TNI AU

Berita Foto : Aksi Gelar Lomba Tembak Reaksi Cepat Kopassus

JINAN-(IDB) : Kopassus TNI dengan Special Force China menggelar lomba menembak reaksi cepat perorangan. Dari hasil perlombaan tersebut, keluar 6 (enam) orang sebagai penembak pistol terbaik dari Kopassus TNI AD.

6 orang sebagai penembak pistol terbaik dari Kopassus TNI AD yaitu : Serka Muhammad Nun, Serka Safril, Sertu Lantik Ikhsan, Serda Balubun, Praka Mulyadi dan Prada Rohman Sidik. 

Kemenangan 6 orang prajurit Kopassus dalam latihan menembak pistol ini, menunjukkan bahwa prajurit TNI senantiasa menunjukkan profesionalitas dan kemampuan yang prima sehingga membawa nama harum Indonesia di mata internasional.
Latihan Bersama yang bersandikan Sharp Knife ini merupakan jalinan kerjasama kedua Angkatan Bersenjata untuk lebih saling mengenal dan mempererat hubungan antar kedua pasukan khusus, utamanya dalam penanggulangan teror.
 
Selain itu, juga untuk membangun kesamaan persepsi dan langkah bersama dalam penanganan ancaman terorisme, kejahatan lintas negara, penyelundupan senjata, pelintas batas ilegal yang merugikan negara.
Sumber : Detik

Enam Prajurit Kopassus Jadi Penembak Terbaik di China

JINAN-(IDB) : Prajurit TNI dari Kopassus dengan Special Force China melakukan latihan bersama Sharp Knife ke dua. Dalam latihan tersebut, juga digelar lomba menembak reaksi cepat perorangan yang juaranya diambil dari masing-masing negara.

Hasilnya, enam orang prajurit TNI menjadi penembak terbaik. Melalui keterangan persnya kepada wartawan, Selasa (10/7/2012), Kepala Penerangan Sharp Knife ke-2 TA. 2012 China, Lettu Inf Imam Mahmud mengungkapkan, latihan kali ini dilakukan dua pasukan khusus tersebut untuk saling berlaga demi mencapai hasil yang maksimal.

"Dari hasil perlombaan tersebut,  keluar 6 (enam) orang sebagai penembak pistol terbaik dari Kopassus TNI AD, yaitu : Serka Muhammad Nun, Serka Safril, Sertu Lantik Ikhsan, Serda Balubun, Praka Mulyadi dan Prada Rohman Sidik," ujarnya.

Ia mengungkapkan, kemenangan enam orang prajurit Kopassus dalam latihan menembak pistol ini, menunjukkan prajurit TNI senantiasa menunjukkan profesionalitas dan kemampuan yang prima. Hal tersebut mampu membawa nama harul Indonesia di mata internasional.

"Meskipun latihan ini hanya merupakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan China, namun pengalaman yang di dapat sungguh bermakna guna terus meningkatkan kemampuan dan profesionalitas TNI di masa yang akan datang," lanjutnya.

Menurut Imam, latihan bersama yang bersandikan Sharp Knife ini merupakan jalinan kerjasama kedua angkatan bersenjata untuk lebih saling mengenal dan mempererat hubungan antarkedua pasukan khusus terutama untuk mengantisipasi berbagai masalah bersama.

"Terutama untuk penanggulangan teror. dan langkah bersama dalam penanganan ancaman terorisme, kejahatan lintas negara, penyelundupan senjata, pelintas batas ilegal yang merugikan negara," lanjutnya.

Latihan Bersama Sharp Knife ke-2 Tahun 2012 ini, akan akan berlangsung sampai dengan 15 Juli 2012. Acara tersebut di buka secara resmi oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya bersama Kepala Staf Kodam Jinan (China) Mayjen Ma Qiu Xing di Pangkalan Latihan Terpadu Jinan China. 


Sumber : Kompas

Konvoi Kapal Perang Rusia Kembali Bergerak ke Suriah

MOSCOW-(IDB) : Rusia kembali mengirimkan konvoi kapal perang menuju pelabuhan Tartus di Suriah, Selasa (10/7/2012). Sumber militer Rusia membantah pengerahan kapal-kapal perang itu berkaitan dengan kondisi terakhir konflik berdarah di Suriah.

Kantor berita Interfax yang dikutip Agence France Presse (AFP) mengatakan, Rusia mengirimkan enam kapal perang ke Laut Tengah. Konvoi tersebut meliputi kapal perusak antikapal selam Admiral Chabanenko dan tiga kapal pendarat dari Armada Utara Angkatan Laut (AL) Rusia.

Empat kapal tersebut dilaporkan telah meninggalkan pangkalannya di Severomorsk, dekat Lingkaran Artik, Selasa pagi. Interfax menyebutkan, empat kapal dari Armada Utara itu akan bergabung dengan kapal fregat Yaroslav Mudry dan sebuah kapal pendukung di Laut Tengah.

Sementara itu, Reuters melaporkan, satu kapal perusak antikapal selam Smetlivy juga diberangkatkan dari pangkalan Armada Laut Hitam AL Rusia di Sevastopol, Selasa pagi.

Menurut sumber di AL Rusia yang tak mau disebutkan namanya, kapal tersebut juga akan menuju Suriah. Sumber yang dikutip Interfax mengatakan, pemberangkatan konvoi kapal perang itu bagian dari rencana kesiapan militer armada Rusia saja.

Mereka akan ditempatkan di kawasan Laut Tengah sampai September, dan akan mampir di fasilitas AL Rusia di Tartus, Suriah, untuk mengambil pasokan logistik, seperti bahan bakar, air minum, dan bahan makanan.

Sumber tersebut menegaskan, misi AL Rusia itu tak ada kaitannya dengan situasi konflik berdarah di Suriah dan tekanan dunia internasional yang makin besar.  

Rusia dikecam keras Barat karena tidak memutuskan hubungan militer dengan Suriah kendatipun konflik antara pemerintah itu dan pemberontak menewaskan ribuan orang.


Sumber : Kompas