Pages

Rabu, Juni 06, 2012

Latihan Garuda Perkasa 2012 TNI AU Di Lanud Abd. Saleh

MALANG-(IDB) : Suara deru mesin pesawat Herkules dan Cassa di atas wilayah Malang Raya untuk menerjunkan paskhas dan barang di area latihan Lanud Abd Saleh dua hari ini mewarnai Manuver lapangan latihan satuan Lanud Abd Saleh dengan sandi “Garuda Perkasa” 2012 yang berakhir hari ini, (6/6).

Manuver lapangan diawali dengan kegiatan crass team dan penanggulangan huru hara di hari pertama. Dalam crass team disimulasikan sebuah pesawat Cassa 212 mengalami incident terbakar engine 1 dan mendarat darurat di landasan Abd Saleh dan secara cepat crass team Abd Saleh berhasil mengatasinya. Sementara simulasi pasukan gulhura Lanud Abd Saleh berhasil memukul mundur para pendemo dari kelompok masyarakat yang menuntut tanah yang selama ini dikuasai oleh TNI AU.

Selanjutnya, kegiatan latihan operasi udara di awali dengan penerjunan tim pengendalian tempur dari Yon 464 paskhas pada malam harinya dan dilanjutkan pada pagi buta di hari kedua, 3 pesawat Herkules menerjunkan pasukan dari Batalyon 464 Paskhas untuk merebut pangkalan yang dikuasai musuh, setelah pangkalan berhasil dikuasai, 1 pesawat Herkules kembali menerjunkan pasukan pengendali pangkalan dan disusul 1 lagi pesawat Herkules dan 1 pesawat Cassa menerjunkan barang untuk bekal ulang bagi pasukan yang ada di pangkalan.

Komandan Lanud Abd Saleh Marsekal Pertama TNI Gutomo, S.IP menyampaikan apresiasi terhadap latihan ini bahwa semangat dan reaksi para peserta latihan cukup bagus, walaupun ada beberapa skenario latihan yang sifatnya kecil yang tidak dapat terlaksana dengan maksimal. Hal ini harus menjadi evaluasi bagi kita untuk perbaikan pada latihan-latihan yang akan datang. Dengan berakhirnya latihan Garuda Perkasa 2012 ini, saudara-saudara telah teruji, baik secara fisik, mental, kemampuan maupun ketrampilan untuk merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas operasi maupun dukungan operasi. Sehingga dengan hasil latihan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kesiagaan operasional Lanud Abd Saleh dalam melaksanakan tugas-tugasnya, lanjut Komandan.


Sumber : TNI AU

Jenderal AS Kagumi Atraksi Prajurit TNI AL

SITUBONDO-(IDB) : Ada yang menarik setelah latihan bersama (Latma) yang diberi nama "Carat 2012" di kawasan Banongan, Situbondo Jawa Timur. Usai melakukan latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dari jajaran US Pacifik Command (Uspacom), para TNI AL melakukan berbagai atraksi di hadapan para personel AL AS.

Sejumlah atraksi yang ditampilkan para TNI AL sambutan hangat dari para US Navy. Bahkan, Commanding Officer Command Bisk Force 73 (CO CTF 73) Radm Tom Carney tidak henti-hentinya memuji penampilan para TNI AL yang melakukan atraksi untuk menunjukkan kebolehannya.

Jenderal bintang dua US Navy, itu tak segan pula menghampiri para TNI AL yang sedang melakukan atraksi serta langsung mengajak foto bersama. "Selain mendapatkan kehormatan dapat melakukan latihan bersama dengan TNI AL, kami juga bangga dengan para TNI AL yang punya keahlian lain seperti yang ditampilkan di hadapan kami," kata Radm Tom Carney, Selasa (5/6/2012).

Sejumlah atraksi yang dilakukan para personel TNI AL, antara lain, memecahkan beberapa lempeng besi menggunakan tangan kosong, memecahkan beberapa balok es dengan kepala, dan atraksi makan kaca. Selain itu, melakukan atraksi kekebalan tubuh dengan cara tidur di atas ribuan paku, naik tangga pedang tanpa alas kaki, serta melakukan atraksi bela diri pencak silat dengan berbagai jurus.

"Semua atraksi itu dilakukan, dengan tujuan untuk menghibur para TNI AL dan para Angkatan Laut Amerika Serikat, usai melakukan latihan bersama di kawasan Banongan Situbondo," terang Kol Mar R Eko Raharjo, Komandan Satuan Tugas Latihan Gabungan Latma Carat 2012. 


Sumber : Kompas

DPR : Kenapa Memaksakan Diri Beli PKR Ke Belanda ???

sigma maroko tarik PKR Contest: Winner Goes to Damen Schelde
Sigma 10513 Tarik Ben Ziad Maroko
JAKARTA-(IDB) : Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjadi Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanuddin, menyatakan bahwa Kontrak Kementerian Pertahanan dengan Director Naval Sale of Damen Schelde Naval Shipbuilding Evert van den Broek, Belanda, untuk pengadaan Kapal Perusak Kawal Rudal 10514 telah dilaksanakan kemarin, Selasa 5 Juni 2012.

Rencana pengadaannya memang telah disetujui DPR RI, yaitu bahwa kapal perang itu akan dibangun di PT PAL dengan melibatkan para teknisi anak bangsa. Tapi DPR RI kecewa dengan detail kontrak yang dibuat pemerintah, dalam hal ini Kemenhan.

"Ternyata rincian detail kontrak yang dilakukan pemerintah banyak dipertanyakan. Kapal itu sekarang dipastikan akan dibangun di galangan kapal Belanda, dan dari nilai kontrak seharga 220 juta USD, Indonesia (PT PAL) hanya mendapat pekerjaan sebesar 7 juta USD saja (kurang dari 3%), sementara untuk TOT (transfer of technology)  Indonesia malah harus membayar lagi sebesar 1,5 juta USD, belum lagi harus membayar untuk sistem senjata dan pelurunya," ujar Tubagus kepada VIVAnews, Rabu 6 Juni 2012.

Kondisi kontrak semacam itu, lanjut Tubagus, bertentangan dengan semangat Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan terutama sebagaimana diatur pasal 4 ayat 2 (d): "dalam pemenuhan kebutuhan  Alutsista TNI sekurang kurangnya memiliki syarat alih tehnologi/produk bersama untuk kepentingan pengembangan industri pertahanan dalam negeri."

Oleh karena itu, Komisi I DPR RI yang membidangi pengawasan kinerja pemerintah dalam program pertahanan, keamanan, dan politik luar negeri, akan memprotes kontrak antara Kemenhan dengan perusahaan galangan kapal di Belanda tersebut dalam agenda rapat kerja mendatang. "Komisi I DPR akan menanyakan rincian kontrak ini pada kesempatan pertama," kata Tubagus.

"Mengapa harus memaksakan diri membeli dari Belanda? Padahal pabrik kapal Orizonte dari Itali menurut PT PAL sudah menawarkan diri bekerjasama membangun kapal itu di Indonesia dengan local content minimal 25%  dan siap melibatkan perusahaan lain di dalam negeri seperti PT Pindad, PT Karakatau Steel dan lain-lain," ujar Tubagus.


Sumber : Vivanews

PAL Persipkan Diri ToT PKR 10514 Belanda

image025 PKR Contest: Winner Goes to Damen ScheldeJAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) membantah PT PAL Indonesia mendapat porsi kecil dalam pembangunan Kapal PKR 10514 yang dilakukan dengan skema joint production dengan Belanda. Indonesia-Belanda melakukan kerja sama pembangunan kapal PKR 10514 dengan nilai $220 juta.

Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Mayjen TNI Ediwan Prabowo mengatakan, pengetahuan yang didapat PT PAL tak bisa dibandingkan dengan uang.

“Tak semata-mata terhitung dari harga barang, tapi seberapa besar teknik dan kemampuan yang diberikan pada Indonesia,”kata Ediwan usai melakukan penandatanganan kontrak pengadaan Kapal PKR 10514 di kantornya di Jakarta, Selasa (5/6).

Direktur Utama PT PAL Indonesia Firmansyah juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, apa yang didapat Indonesia dalam kerja sama ini tak bisa di ukur dengan uang. “Kami mendapatkan kesempatan belajar. Kalau diukur dengan uang, tentu sangat tinggi,”ujarnya.

Firmansyah juga mengatakan, untuk menunjang kerja sama pembangunan PKR 10514 itu, PT PAL terus mempersiapkan diri. Selain mempersiapkan sarana dan prasarana, PT PAL juga tengah menyiapkan personel yang akan membangun kapal tersebut.

“Kesiapan kami sudah hampir 80 persen. Tinggal menyiapkan personel, dan personel pun dilakukan dengan seleksi yang tak cuma sekali,”jelasnya.


Sumber : Jurnas

Israel Ciptakan Misil Terkecil di Dunia

TEL AVIV-(IDB) : Perusahaan pertahanan Israel, Rafael, akan memamerkan misil terkecil di dunia di Pameran Keamanan Udara dan Laut Eurosatory di Kota Paris, Prancis. Pameran itu akan digelar di Negeri Mode pada pekan depan.

Misil kendali Mini Spike, merupakan misil pertama yang digunakan untuk menyerang kekuatan serdadu musuh. Misil kecil itu sanggup menggempur target sekira 1,5 kilometer dan lebih ditujukan untuk membunuh pasukan yang bersembunyi di dalam parit.

Senjata itu memiliki bobot yang amat sangat ringan yakni 4 kilogram. Untuk mengendalikan misil itu, sistem komunikasi nirkabel pun dipersiapkan.

Mini Spike juga memiliki ukuran 70 cm dan berdiameter 77 mm. Para pasukan pun dapat dengan mudah membawa empat misil tersebut. Demikian, seperti diberitakan Israel Defence, Selasa (5/6/2012).

Perusahaan Rafael merupakan salah satu perusahaan pertahanan yang cukup terkenal di Negeri Yahudi. Perusahaan itu dibangun untuk menunjang Kementerian Pertahanan Israel. Rafael juga sudah meraup keuntungan senilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pameran Eurosatory, Rafael juga akan menunjukkan Iron Dome, senjata anti-misil yang digunakan oleh Israel untuk menangkal serangan roket. Iron Dome kerap disebut-sebut ketika Israel menerima serangan dari ratusan roket para pejuang Palestina. Kongres AS pun berninat untuk mendanai Israel dalam proyek Iron Dome itu.


Sumber : Okezone