Pages

Kamis, Mei 31, 2012

Presiden Yudhoyono Akan Kunjungi Pulau Nipah

BATAM-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan mengunjungi Pulau Nipah, Sabtu (2/6/2012). Presiden antara lain akan menanam pohon di pulau perbatasan Indonesia-Singapura itu.

Komandan Kodim Batam Letnan Kolonel Ahmad Rizal Ramadhan menuturkan, Presiden direncanakan berkunjung sehari. Di sana, Presiden antara lain akan bertemu dengan TNI yang ditugaskan menjaga perbatasan.

"Sekarang kami sedang mempersiapkan kunjungan Presiden," ujarnya, Rabu (30/5/2012), di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Pulau Nipah adalah salah satu pulau terdepan Indonesia dan masuk wilayah Batam. Saat ini, pulau itu hanya dihuni TNI yang ditugaskan di sana.

Pemerintah berencana mengembangkan pulau itu sebagai pelabuhan tambat. Banyak kapal asing membutuhkan tempat tambat sementara untuk menanti giliran bongkar-muat di Pelabuhan Singapura.

Sebelum dijaga TNI, pulau itu sempat terabaikan dan nyaris tenggelam. Tanah di pulau itu dan pasir di sekelilingnya dikeruk dan dijual ke Singapura. Di Singapura, pasir itu dipakai untuk mereklamasi pantai sehingga daratan Singapura bertambah.'

Di masa Pemerintahan Megawati, pulau itu direklamasi sehingga luasnya bertambah dan tidak jadi tenggelam. Namun, pulau itu masih harus terus dikembangkan. 


Sumber : Kompas

TNI AU Kirim 12 Penerbang Ke Brasil

MALANG-(IDB) : Sebanyak 23 personel TNI Angkatan Udara terdiri atas 12 penerbang tempur dan 11 teknisi diberangkatkan ke Brasil sebagai persiapan kedatangan pesawat tempur ringan Super-Tucano.

Infrastruktur di Skuadron 21 Lanud Abdurachman Saleh, Malang juga terus disempurnakan. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Azman Yunus mengungkapkan, ada petugas yang dikirim ke Brasil untuk masing-masing sistem dari pesawat itu, termasuk penerbang.“ Tentu yang dikirim adalah yang qualified. Mereka untuk membawa pesawat nanti ke Indonesia,” katanya saat kunjungan di Lanud Abdurachman Saleh Malang kemarin.

Azman menuturkan, mereka yang diberangkatkan akan menularkan ilmunya kepada personel lain di Tanah Air. Selain itu,Brasil juga akan mengirimkan teknisi ke Indonesia sehingga memudahkan proses penguasaan pesawat. Menurut Azman, pesawat Super-Tucano tidak serumit dengan pesawat-pesawat yang sekarang di miliki TNI Angkatan Udara di Lanud Abdurachman Saleh seperti Hercules.

“Itu (Super-Tucano) mirip dengan pesawat KT1B di Yogyakarta,”imbuhnya. Kasihar Skuadron 21 Lanud Abdurachman Saleh Mayor Tek Anton Firmansyah mengatakan, sebanyak 12 penerbang yang dulunya menerbangkan pesawat OV-10F Bronco akan diberangkatkan ke Brasil.OV-10F Bronco merupakan pesawat yang sudah grounded dan akan digantikan Super-Tucano.

Para penerbang tempur itu setelah OV-10F Bronco grounded tidak lagi berada di Skuadron 21 secara keseluruhan. “Mereka yang sudah tersebar itu dikumpulkan lagi untuk menerbangkan Super-Tucano,” ujar Anton. Selain mempersiapkan penerbang, di Skuadron 21 juga sudah dibangun shelter baru untuk sekitar enam Super-Tucano. Ada juga bangunan yang nanti digunakan sebagai tempat simulator.Adapun hanggar juga disempurnakan. 


Sumber : Sindo

Sengketa LCS Indonesia Berpihak Pada Hukum Internasional

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menegaskan, Indonesia tidak akan memihak dalam permasalahan sengketa Laut China Selatan. Menurut Marty, Indonesia hanya akan berpihak pada hukum internasional.

"Indonesia tidak memihak di Laut China Selatan, kita berpihak pada suatu pendekatan yang berdasarkan kepatuhan pada hukum laut dan hukum internasional," ujar Marty di rapat kerja Komisi I DPR RI, Jakarta, (30/5/2012).

Marty pun menambahkan, isu Laut China Selatan merupakan masalah yang terus menerus menjadi perhatian karena risiko akan munculnya ancaman di wilayah itu makin besar. Kemajuan isu Laut China Selatan juga menjadi prioritas Indonesia ketika masih menjabat sebagai Ketua ASEAN.

Selain itu, Marty mengatakan pula, KTT ASEAN ke 21 akan memustakan perhatiannya pada isu yang bersifat inhouse, seperti halnya mencapai komunitas ASEAN 2015.

Hal-hal lain yang ingin dicapai, antara lain stabilitas keamanan Pasifik dan terjalinnya hubungan yang baik antara ASEAN dan komunitas internasional.


Sumber : Okezone