Pages

Senin, Mei 28, 2012

Taiwan Kerahkan Rudal Anti-China

TAIPEI-(IDB) : Taiwan untuk pertama kalinya mengerahkan rudal-rudal jelajah yang mampu menyerang markas-markas militer penting di sepanjang pantai tenggara China dataran. Rudal ini diketahui memiliki jangkauan hingga 500 km.

Seperti diungkapkan oleh seorang pejabat militer setempat kepada Liberty Times dan dilansir oleh AFP, Senin (28/5/2012), rudal buatan asli Taiwan ini diberi nama Hsiungfeng 2E atau Brave Wind. Produksi massal rudal ini telah selesai dan akan segera digunakan.

Pihak Kementerian Pertahanan Taiwan sendiri enggan berkomentar banyak soal hal ini. Namun, ulasan Liberty Times menyebutkan bahwa proyek produksi rudal ini menghabiskan biaya sekitar 30 miliar dolar Taiwan atau sekitar Rp 9,5 triliun.

Produksi massal ini dilakukan demi mengantisipasi militer China yang diyakini memiliki lebih dari 1.600 rudal yang siap diluncurkan, terutama ke wilayah Taiwan.

"Sampai batas tertentu, persenjataan bisa menjadi alat penghalang. Dalam kasus perang di Selat Taiwan, rudal bisa digunakan untuk menyerang bandara dan markas militer lainnya milik militer China, People's Liberation Army," terang editor-in-chief Liberty Times, Kevin Cheng, kepada AFP.

Liberty Times memperkirakan, ada lebih dari 100 rudal Hsiungfeng 2E yang diarahkan ke wilayah China.

Ketegangan di wilayah Selat Taiwan mulai berkurang sejak Ma Ying-jeou terpilih menjadi Presiden Taiwan pada tahun 2008 lalu. Ma yang merupakan pemimpin Kuomintang, dikenal dekat dengan pihak China. Ma kembali terpilih sebagai Presiden Taiwan dan memulai masa jabatan keduanya sejak Januari lalu. Di bawah kepemimpinan Ma, perdagangan dengan China meningkat dan lebih banyak turis China yang diperbolehkan berkunjung ke Taiwan.

Namun demikian, China masih saja menolak untuk mengesampingkan kemungkinan serangan militer ke wilayah Taiwan, demi mengambil alih kembali pulau tersebut.


Sumber : Detik

TNI AU Simulasi Tangkap Pesawat Asing Tak di Kenal

kosek-sub

PEKANBARU-(IDB) : “Siaga 1, Waspada Merah, Siap Tempur 1”, demikian instruksi Panglima Kosek Hanudnas III Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, SE,  kepada unsur Tempur Sergap (TS) Skadron Udara 12 yang siaga di Lanud Pekanbaru dan Satuan Radar di jajaran*Kosek Hanudnas III saat mengetahui adanya pelanggaran wilayah udara nasional oleh kekuatan udara negara asing.
 
Pusat Operasi Sektor Makosekhanudnas III sebagai Pos Komando Pengendalian Operasi Pertahanan Udara Nasional wilayah III telah mendeteksi kegiatan penerbangan pesawat tidak dikenal yang tanpa ijin masuk ke wilayah hukum NKRI khususnya diwilayah Kosek Hanudnas III.  Guna menindak lanjuti kondisi tersebut, Pangkosekhanudnas III memerintahkan unsur Satuan Radar jajaran Kosekhanudnas III untuk melaporkan pergerakan pesawat asing tersebut dan memerintahkan Pesawat TS melakukan scramble dan menghadang pesawat asing tersebut.

Setelah mendapatkan perintah dari Pangkosek Hanudnas III, unsur pesawat Tempur Sergap Hawk 100/200 yang di lengkapi dengan persenjataan lengkap diterbangkan dari Lanud Pekanbaru untuk melakukan penghadangan dan identifikasi serta penghancuran di udara terhadap pesawat asing apabila pesawat tidak dikenal tersebut adalah pesawat tempur/pembom yang mengancam objek vital kita.

Apabila hasil identifikasi menyatakan bahwa pesawat yang melanggar tersebut adalah pesawat intai, maka pesawat tersebut akan di forcedown (dipaksa mendarat) ke Pangkalan Udara terdekat untuk kemudian diinterogasi, namun apabila pesawat tidak dikenal tersebut adalah pesawat angkut, maka pesawat tersebut akan diusir dari wilayah udara NKRI.  Berkat kesiapsiagaan jajaran Kosek Hanudnas III dan seluruh satuan yang terlibat, segala ancaman udara yang berdampak kepada terganggunya kedaulatan, keselamatan dan kesatuan negara dapat diatasi.

 
Hal tersebut adalah merupakan rangkaian skenario kegiatan Latihan Cakra C/12 Tahun 2012 yang melibatkan personel Kosek Hanudnas III Medan dan unsur  Satuan Radar di jajaran Kosekhanudnas III, 4 pesawat Tempur Sergap Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru serta satu pesawat angkut  C-130 Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abd. Saleh dengan jumlah total personel sebanyak 405 orang.

Latihan Pertahanan Udara (Hanud) dengan sandi “Cakra C/12” tersebut telah secara rutin dilaksanakan setiap tahun untuk menguji coba sistem Hanud yang digelar di Kosekhanudnas III dan jajaran.   Selain itu latihan tersebut adalah untuk melatih kesiapsiagaan Kosekhanudnas III dalam rangka menjaga kedaulatan negara dan penegakkan hukum di udara khususnya di wilayah tanggung jawab Kosek Hanudnas III serta untuk menguji dokrin, prosedur dan sistem Hanudnas.

Hasil yang diharapkan dalam menggelar Latihan Cakra C/12 adalah agar seluruh personel Kosekhanudnas III beserta jajarannya dapat mengerti dan melaksanakan mekanisme pelaksanaan Operasi Pertahanan Udara dengan benar. Panglima Kosek Hanudnas III berharap agar setelah latihan ini profesionalitas tiap-tiap anggota dapat meningkat  sehingga Kosek Hanudnas III sebagai Komando Pelaksanan Operasi dapat melaksanakan Operasi Hanud secara terpadu di wilayah tanggung jawabnya, yaitu wilayah Sumatera hampir seluruhnya yang wilayahnya meliputi dari ujung barat Sabang sampai Palembang dalam memelihara integritas dan kedaulatan wilayah udara nasional dan penegakkan hukum di udara sehingga  *keselamatan dan kesatuan bangsa serta kewibawaan negara dapat tetap terjaga.


Sumber : Poskota

TNI Bekali Pemuda Kawal Perbatasan

KEPRI-(IDB) : Komando Distrik Militer 0317/Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, membekali kiat mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di perbatasan kepada para pemuda, tokoh masyarakat, dan mahasiswa setempat.

Pembekalan itu disejalankan dengan silaturrahmi antara TNI dengan berbagai komponen masyarakat Karimun di aula Hotel Marina Tanjung Balai Karimun, Jumat.

Bertindak sebagai narasumber adalah Komandan Kodim 0317/Karimun Letkol (Inf) Edi Nurhabad. Acara itu diikuti sejumlah organisasi kepemudaan, organisasi massa, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Karimun serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuda.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa kebangsaan, persatuan, dan kesatuan sebagai modal dasar dalam menjaga keutuhan NKRI di beranda terdepan Indonesia. Selain itu, bertujuan untuk menjalin silaturrahmi yang erat antara TNI dengan masyarakat," kata Edi Nurhabad.

Edi Nurhabad mengatakan ada dua cara dalam mengawal keutuhan NKRI di perbatasan, pertama kekuatan militer untuk pertahanan dan keamanan dari upaya kekuatan asing merong-rong wilayah NKRI. Kedua, menumbuhkan rasa nasionalisme, cinta Tanah Air dan semangat bela negara di kalangan masyarakat.

"Untuk kekuatan militer, komando atas terus berupaya untuk menambah pasukan salah satunya pembentukan batalyon marinir. Semula, Menteri Pertahanan telah meninjau beberapa lokasi, termasuk di Karimun, namun lokasi yang disetujui adalah di Pulau Galang Batam," katanya.

Di Karimun, menurut dia, sudah ada satu kompi prajurit Batalyon 134/Tuah Sakti yang tidak tertutup kemungkinan akan ditambah satu kompi batalyon marinir jika pembangunan markas di Pulau Galang terealisasi.

"Sementara untuk penguatan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat, kiatnya adalah dengan mengimplementasikan empat pilar yang diibaratkan seperti kaki meja yang satu sama lain saling berkaitan erat dalam menjaga keutuhan NKRI," katanya.

Keempat pilar itu, jelas Dandim, pertama pilar NKRI sebagai konsep berdirinya sebuah bangsa yang besar. Kedua pilar Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga, Pancasila sebagai dasar negara, dan pilar keempat adalah UUD 1945.

"Empat pilar itu jika dilaksanakan secara murni dan konsekuen akan melahirkan kekuatan dahsyat, tidak hanya untuk menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan, tetapi juga menjadi benteng terhadap gempuran budaya asing mengingat Karimun yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura," ucapnya.

Edison salah seorang peserta dari Forum Batak Kabupaten Karimun menyambut baik pembekalan yang dilaksanakan Kodim Karimun mengingat Karimun sebagai daerah perbatasan rentan terhadap berbagai ancaman dan tantangan.

"Kami menyambut baik kegiatan ini, rasa nasionalisme masyarakat perbatasan harus ditanamkan sejak dini. Selain itu, penguatan personel TNI harus ditingkatkan untuk menjaga pulau-pulau terdepan," katanya.

Eri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Karimun mengharapkan empat pilar berdirinya Indonesia terus ditanamkan kepada generasi melalui berbagai forum.

"Sudah seharusnya kegiatan seperti ini terus dilakukan agar nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda tetap terjaga," katanya. 


Sumber : Antara

Kodam IX/Udayana Resmikan Barak Siaga

Illustration
DENPASAR-(IDB) : Komando Daerah Militer IX/Udayana kini memiliki bangunan barak siaga yang dapat menampung 500 personel. Barak Siaga itu ditempatkan di dalam kompleks Markas Kodam IX/Udayana.

Peresmian penggunaan barak tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Ke-55 Kodam IX/Udayana di Denpasar, Senin. "Barak ini kami bangun sejak 2009 dan baru rampung awal tahun ini," kata Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Leonard.

Barak tersebut berlantai tiga dan lantai dasarnya berfungsi sebagai areal parkir. "Selain barak, kami juga merampungkan pembangunan aula yang dapat menampung ratusan orang," kata jenderal bintang dua itu.

Kegunaan barak itu untuk menjadi tempat personel militer di sana bersiaga jika keadaan mengharuskan begitu. Sebagai wilayah wisata utama dunia, Bali memiliki resiko tersendiri dalam hal gangguan keamanan.

Pasukan pengamanan utama sering dikerahkan untuk berbagai operasi pada masa damai. Yang paling sering adalah pengamanan VIP saat kunjungan kepala negara/kepala pemerintahan Indonesia ataupun negara-negara sahabat.

Ia berharap barak tersebut dapat meningkatkan sikap mental disiplin para prajurit karena dengan adanya bangunan itu mereka siap dikerahkan kapan saja. Adalah Batalion Infantri 900/Raiders yang bermarkas di Singaraja, Kabupaten Buleleng, yang sering menjalankan tugas pengamanan itu.

Di sisi lain syukuran HUT Kodam IX/Udayana itu, Leonard mendapat kejutan dari Rosid, pelukis asal Bandung, Jawa Barat, yang mengaku tidak kesulitan menyelesaikan lukisan wajah dari pensil itu.
"Tidak ada kesulitan karena saya sudah puluhan tahun melukis dengan pensil," katanya.

Sementara itu, Leonard terharu mendapat hadiah lukisan dari seorang pelukis ternama seperti Rosid itu. "Saya tidak dapat berkata apa-apa. Ini kejutan karena saya beberapa kali melihat geladi resik, tapi tidak ada acara seperti ini," katanya. 

Leonard digambarkan dalam seragam militer.  


Sumber : Antara

Wamenhan RI Kunjungi Pulau Nipa

KEPRI-(IDB) : Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Irjen Kemhan Laksdya  TNI Sumartono, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksdya TNI Marsetio dan Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo serta sejumlah pejabat Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan, Senin (28/5) melakukan kunjungan ke Pulau Nipa di Provinsi Kepulauan Riau.
 
Kunjungan ke Pulau Nipa kali ini merupakan rangkaian dari kunjungan kerjanya selama dua hari ke Batam dan Surabaya. Selain kunjungan ke Pulau Nipa, selama di Batam Wamenhan dan rombongan juga menyempatkan diri melakukan peninjauan ke perusahaan galangan kapal di Batam yaitu PT. Palindo Marine Shipyard. Sementara itu, di Surabaya Wamenhan dijadwalkan akan mengunjungi PT. PAL Indonesia (Persero), Selasa (29/5).

Kunjungan Wamenhan ke Pulau Nipa merupakan rangkaian kegiatan observasi untuk mengetahui sejauhmana infrastruktur yang telah dikembangkan maupun pembangunan Pulau Nipa sebagai bagian dari kebijakan pemerintah khususnya kebijakan defence supporting economy (pertahanan mendukung ekonomi).

Mengingat,  pemerintah telah menetapkan kebijakan bahwa pembangunan Pulau Nipa menjadi prototype atau model untuk pulau – pulau terluar lainnya yang memiliki potensi tidak hanya untuk kepentingan kedaulatan pertahanan dan keamanan negara tetapi juga untuk menunjukan kedaulatan ekonomi nasional.

Terlebih, pemerintah melalui Kemhan  sudah menargetkan dalam dua tahun kedepan, Pulau Nipa sudah menjadi kawasan yang melambangkan defence supporting economy. Karenanya, Kemhan berkepentingan  untuk segera memformulasikan suaturujukan dalam bentuk prototipe model bagaimana mengelola pulau–pulau terluar ini agar dapat mendukung pertahanan serta diharapkan pada tahun 2014 Pulau Nipa sudah hijau dan infrastruktur pertahanan maupun ekonomi sudah terbangun.

Sedangkan kunjungan di PT. Palindo Marine Shipyard dan PT. PAL Indonesia (Persero) lebih difokuskan pada pengawasan produksi sejumlah Alutsista yang tengah dibangun di kedua perusahaan galangan kapal tersebut sebagai salah satu program modernisasi Alutsista.


Sumber : DMC

DPR Sidang Tertutup Bahas RUU Industri Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Senin (28/5) ini, Komisi I DPR RI kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen tiga kementerian yakni Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan. Rapat yang membahas RUU Industri Pertahanan ini digelar secara terbatas atau tertutup.

"Rapat kali ini kembali membahas lima klaster masalah yang substansial dalam RUU Industri Pertahanan untuk memperdalam atau mempertajamnya," ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Senin (28/5).

Mahfudz mengatakan, pembahasan RUU Industri Pertahanan kali ini di antaranya memperdalam posisi BUMN Industri Pertahanan seperti apa, terutama dalam hubungannya dengan pemerintah dan pengguna, termasuk soal pembiayaannya.

"Kita perlu berhati-hati dalam hal ini. Namun prinsipnya Industri Pertahanan nantinya harus bisa menyerap kebutuhan alutsista TNI untuk modernisasi alutsista TNI secara independen, didukung modal dan kebijakan yang jelas," tegasnya
.

Sumber : Jurnamen

Helikopter AS 550 Fennec untuk Penerbad

as550fennec 1 Helikopter AS 550 Fennec untuk Penerbad
AS 550 Fennec


JKGR-(IDB) : Selain memesan 8 unit AH 64 Apache, TNI AD terus memperkuat skuadron helikopter dengan berencana mendatangkan AS 550 Fennec multi-role helicopter, untuk mendampingi MI-35, MI-17.
Mesti berbadan kecil dan single engine, namun varian terbaru AS 550 Fennec sangat mematikan. Helokopter AS 550 C2 dilengkapi HeliTOW sighting system dan TOW anti-tank missiles.
HeliTOW sight ini, dipasang di atap helikopter untuk menyuplai: direct view optics+ day and night vision serta laser rangefinder.
Untuk persenjataan serang darat, AS 550 C2 Fennec mengusung 7 misil x 2 roket launcher Forges de Zeebrugge atau 12 x 2 roket launcher Thales Brandt 68mm. 
Fennec juga bisa membawa empat rudal anti-tank seperti BGM-71 TOW atau anti-pesawat (air to air missile). Bahkan varian AS 555 SN, mengusung torpedo sebagai anti-submarine warfare.
 
fennec 381 Helikopter AS 550 Fennec untuk Penerbad
AS 550 Fennec

Persenjataan lainnya adalah: Senjata mesin Giat 20mm tipe M621, FN Hershal twin 7.62mm dan 12.7mm machine gun pod. Sistem surveillance dan observation-nya menggunakan Forward-looking infrared (FLIR), optical cameras dan Spectrolab SX 16 searchlights.
Heli ini juga bisa menggunakan Radar warning receiver Thales Detexis EWR-99 dan countermeasures Alkan ELIPS.
Fennec PT DI
Helikopter AS 550 Fennec untuk Angkatan Darat, akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Saat ini, PT DI sedang mengembangkan dua helikopter baru untuk menggantikan NBO 105 yang produksinya bakal berakhir. 
“Kedua jenis helikopter yang akan diproduksi adalah Fennec dan Ecureuil. “Kami sudah menandatangani kerjasama lanjutan dengan Eurocopter”, ujar Juru bicara PT DI, Rakhendi Triyatna. 
“Produksi helikopter terbaru Fennec (militer) dan Ecureuil (sipil) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri terutama untuk TNI”, ujar Rakhendi Triyatna. 
Fennec0 Helikopter AS 550 Fennec untuk PenerbadSelain untuk kebutuhan dalam negeri helikopter Fennec dan Ecuirrel akan dipasarkan ke berbagai negara. 

Pengguna helikopter Eurocopter AS 550 Fennec antara lain: Militer Malaysia, Singapura, Thailand, Royal Australian Army, Angkatan Darat dan Udara Brasil, Angkatan Darat Denmark, Perancis, Uni Emirat dan Pakistan.
 


Helikopter AS 550 diproduksi oleh Perancis serta lisensi untuk Brasil, China dan Indonesia.
Hingga saat ini 3150 helikopter Fennec telah dipesan pembeli dari 70 negara dan 2500 diantaranya telah dikirim.
Helikopter ini mampu 6 penumpang berikut persenjataannya. Fennec memiliki automatic direction finder (ADF) dan distance measuring equipment (DME). Dalam operasinya pilot akan dipandu oleh dual layar LCD yang menampilkan sistem senjata dan engine parameter.
fennec di frigate Helikopter AS 550 Fennec untuk PenerbadAS 550 dilengkapi single Turbomeca Arril 2B engine, yang mampu menyediakan 632 kW untuk take-off power. Kecepatan maksimum 287km/jam, jelajah 258km/jam dan mampu terbang 4 jam lebih.

Pada tahun 2005, Pasukan Denmark menggunakan helikopter Fennec untuk mendukung pasukan mereka di Irak.

Selain helicopter Fennec, PT DI juga bekerjasama dengan Eurocopter, Perancis untuk memproduksi helikopter EC 725 dan EC 225. Namun untuk dua jenis helikopter ini, PT DI hanya membuat badan dan ekor helikopter. Sedangkan perakitannya dilakukan oleh Eurocopter di Perancis.


Sumber : JakartaGreater

KRI Banda Aceh 593 Ambil Bagian Dalam Latma Carat 2012

JAKARTA-(IDB) : Salah satu kapal perang dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Banda Aceh-593 mengikuti Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) 2012  yang akan digelar TNI AL dengan US Navy pada sekitar awal Juni 2012 mendatang.
 
Kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Suratun ini,  Jumat (25/5),  bertolak dari dermaga Kolinlamil untuk melaksanakan pelayaran menuju Surabaya, guna mengikuti latihan bersama tersebut, setelah melaksanakan embarkasi beberapa peralatan marinir yang akan dipergunakan dalam latihan.
Latma CARAT merupakan program latihan rutin setiap satu tahun sekali yang digelar oleh TNI AL dan US. Navy. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL mengenai doktrin peperangan laut, operasi amfibi, bhakti sosial  dan penanggulangan  bencana  alam. Selain itu juga untuk meningkatkan hubungan bilateral antar Angkatan Laut kedua negara.
Menurut Rencana  Latma CARAT 2012  akan digelar  di sekitar Surabaya dan Madura dan pantai Banongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Latihan  tersebut akan melibatkan beberapa komponen Angkatan Laut diantaranya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Marinir, Kesehatan dan Pangkalan. Sedangkan dari pihak US. Navy akan mengirimkan beberapa kapal perang, pasukan  marinir  dan  peralatan  tempurnya, tim medis dan unsur-unsur maritim lainnya.


Sumber : Poskota

Satgas Marinir Segera Bangun Tugu Perbatasan Garuda Perkasa Di Pulau Sebatik

NUNUKAN-(IDB) : Satuan tugas Marinir Ambalat XIV yang saat ini bertufas di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, akan membangun monumen tugu Garuda Perkasa di perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Tugu ini dimaksudkan untuk mempererat dan memperkokoh nilai-nilai nasionlaisme dan patriotisme bagi masyarakat di Pulau Sebatik, sebagai wilayah perbatasan antara dua negara," kata Komandan Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten Marinir Suherman di Sebatik, Sabtu (26/5/2012) ini.

Monumen tersebut direncanakan akan dibangun bersama dengan masyarakat wilayah perbatasan Pulau Sebatik, yang dimotori oleh prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

Menurut Suherman, untuk sementara ini lokasi pembangunan direncanakan berdekatan dengan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara. "Ada dua alternatif untuk menjadi lokasi pembangunan," ucapnya.

Mengenai penentuan terakhir lokasi pembangunan tugu ini, akan dibahas kembali dengan para unsur musyawarah pimpinan kecamatan (muspika)di dua kecamatan itu.

Perencanaan ini, lanjut Suherman, telah dikoordinasikan pula dengan para tokoh masyarakat dan pengusaha di Pulau Sebatik, berkaitan dengan pendanaannya.

Pembangunan tugu ini bagi masyarakat wilayah perbatasan di Pulau Sebatik, diharapkan agar mereka lebih
mencintai Tanah Air.

Ia mengakui, selama bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, ketergantungan masyarakat Sebatik ke Tawau di Malaysia, sangat tinggi.

"Kami ingin menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik. Saya lihat ketergantungan ekonomi dengan Malaysia sangat tinggi, sehingga dimungkinkan melunturnya rasa nasionalismenya," kata Suherman.


Sumber : Kompas

Kapal Perusak Baru Tengah Dipershapkan Iran

TEHRAN-(IDB) : Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari menyatakan Iran sedang membangun kapal perusak baru. Laksamana Sayyari Sabtu (26/5) mengatakan angkatan laut Iran memproduksi kapal perusak yang lebih maju dan canggih daripada produk sebelumnya Jamaran, yang diproduksi sebagai bagian dari rencana lebih luas untuk meningkatkan kekuatan armadanya di perairan internasional.

Dia mencatat bahwa angkatan laut Iran memulai program swasembada di bidang produksi sistem peralatan militer setelah kemenangan Revolusi Islam tahun 1979.

  Angkatan Laut Iran meluncurkan destroyer Jamaran pertama di perairan Teluk Persia pada Februari 2010. Kapal perusak itu berhasil menyelesaikan misi internasionalnya yang pertama pada tanggal 18 Desember setelah melakukan kontra pembajakan di Teluk Aden.

Kapal perusak berkekuatan 1.420 ton itu merupakan bagian dari armada 16 kapal perang Iran yang dilengkapi dengan radar modern dan kemampuan perang elektronik.


Kapal perang dengan kecepatan tertinggi hingga 30 knot, dan dilengkapi helipad itu memiliki sistem teknologi canggih anti-pesawat, anti kapal permukaan dan anti bawah permukaan. Kapal juga telah dilengkapi dengan meriam dan torpedo laut.


Angkatan Laut Iran melakukan patroli di Teluk Aden sejak November 2008 untuk menjaga kapal dagang dan kapal tanker minyak yang dimiliki atau disewa oleh Iran maupun negara lain. 


Sumber : Irib

Korem Di Daerah Perbatasan Dipimpin Seorang Jenderal

DENPASAR-(IDB) : Komando Daerah Militer IX/Dayan meningkatkan kapasitas Korem yang berada di daerah perbatasan dengan menempatkan posisi jenderal ditampuk pimpinan satuan tersebut.

"Untuk wilayah di bawah kami ada satu Korem yang ditingkatkan dengan dipimpin oleh jenderal bintang satu atau brigadir jenderal," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Wing Handoko, di sela-sela lomba sepeda santai rangkai peringatan HUT satuan tersebut ke-55, di Denpasar, Minggu.

Ia menjelaskan satuan yang ditingkatkan itu adalah Korem 161/Wirasakti, Kupang, yang dipimpin Brigjen TNI F Setiawan yang menggantikan Kolonel Inf Edison Napitupulu.

Surat penetapannya, tambah Handoko, sudah disampaikan melalui Skep Pati No.Kep 294 sejak awal bulan ini dan saat ini tinggal menunggu serah terima jabatan saja.

"Tujuan dari peningkatan satuan itu guna lebih mengoptimalkan kemampuan korem tersebut dalam menghadapi berbagai persoalan terkait perbatasan yang banyak dinamikanya," ujarnya.

Handoko mengatakan, beban satuan yang berada di wilayah perbatasan negara  sangatlah berat sehingga membutuhkan pimpinan cakap dalam menghadapi persoalan dan mengkoordinasikan situasi keamanan di daerah tersebut.

"Selain di Korem Kupang, sejumlah korem lainnya di luar wilayah Kodam IX/Udayana yang letaknya di daerah perbatasan juga dipimpin oleh jenderal, di antaranya Kepulauan Riau dan Kalimatan Timur serta Barat," ucapnya.


Sumber : Antara