Pages

Rabu, Mei 02, 2012

Analisis : Purnomo, Pramono, Subekti

ANALISIS-(IDB) : Ada aura teh manis panas manakala kita menyentuh nama Purnomo, Pramono dan Subekti. Ada kehangatan yang menyegarkan manakala ketiga person ini mampu memberikan sentuhan spirit militer yang membangunkan. Spirit militer kita terangkat jelas dengan performansi dan pernyataan ketiga pucuk pimpinan piramid pertahanan RI.  Purnomo Yusgiantoro pemegang kendali Kementerian Pertahanan terakhir jelas berkata ketika kasus Tanjung Datu mengemuka.  Jika ada pergeseran patok perbatasan kita serang, ujarnya. Ini adalah satu dari sekian statemen pembangkit adrenalin militer yang disuarakan menteri kancil itu. Mampu memberikan semangat bagi prajurit TNI segala strata dan segala matra bahwa begitulah seharusnya suara militer yang dikumandangkan manakala ada teritori yang dilecehkan.

Seirama dengan itu Pramono Edhie Wibowo, jendral angkatan darat bintang empat, jelas bersenandung ketika meeting dengan anggota DPR RI Komisi I beberapa waktu lalu. Dia bilang, Lu cabut patok gue sikat. Maksudnya dengan pertambahan alutsista TNI AD semacam MBT di Kalimantan jika ada yang berani cabut patok border ya disikat saja.  Ini adalah pernyataan terang benderang walaupun konteksnya adalah agar DPR tidak mempermasalahkan pembelian MBT Leopard yang memang dibutuhkan untuk mengawal border daratan RI di Kalimantan. Dari sisi spirit militer pernyataan orang nomor satu di angkatan darat itu memberikan angin segar bahwa kurikulum militer memang untuk itu tanpa kompromi.
Jet Tempur TNI AU dalam sebuah parade kedirgantaraan
Kodam Mulawaman yang berbatasan dengan Sabah Malaysia merupakan satu dari dua Kodam di Kalimantan yang merupakan pagar garis depan yang berhadapan langsung dengan Malaysia.  Yang satu lagi Kodam Tanjungpura yang berhadapan dengan Sarawak.  Adalah Mayjen Subekti Pangdam Mulawarman yang menyebut lantang bahwa Kodam Mulawarman akan diperkuat dengan 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron Heli Serang berikut rudal anti tank dan satuan pemukul lain MLRS Astros II buatan Brasil.  Satuan-satuan pemukul angkatan darat itu akan disebar di Berau, Malinau, Nunukan dan Sangatta bersama batalyon artileri dan infantri yang sudah tersedia.

Sejatinya pernyataan tiga pimpinan piramida pertahanan RI itu mencerminkan spirit ber TNI, spirit berpertahanan yang membanggakan karena pernyataan komando itu setidaknya memberikan sinyal kepada rumah tetangga agar jangan selalu mengurusi pagar halaman kami yang sudah sah defacto dan de jure. Kita memang perlu pernyataan high adrenalin karena ini menyangkut kewibawaan teritori yang selalu diusik oleh jiran.  Perilaku tetangga ini harus kita hentikan dengan cara memberikan statemen keras sekaligus mempersiapkan kekuatan alutsista di sepanjang perbatasan.

Kepemimpinan jalur komando yang dianut militer yang dijiwai  spirit adrenalin militer dengan lagu seperti ini diniscayakan memberikan efek gentar dan getar bagi siapa saja yang coba melecehkan teritori RI. Lontaran keras memang perlu dikumandangkan agar tidak ada lagi upaya untuk  klaim teritori.  Sejalan dengan itu perkuatan alutsista TNI merupakan keharusan dan kewajiban untuk memberikan nilai gaung yang jelas.  Bahwa kita bukan saja bisa mengaum dengan keras namun juga sanggup menerkam bersama Leopard yang digelar di hutan Kalimantan.  Ini bukan pernyataan perang tetapi memberikan ketegasan bahwa kita siap berkelahi manakala milik kita yang sah dianggap sebagai mainan teritori oleh jiran yang pongah karena merasa memiliki keunggulan militer.

Kehadiran Presiden SBY di Ambalat beberapa tahun yang lalu juga memberikan pesan bahwa kawasan ini adalah milik asli RI dan jangan coba-coba untuk membelokkan opini dengan dalih apa pun.  Kedatangan seorang kepala negara pada teritori yang dipersengketakan dalam bahasa diplomasi menyiratkan makna bahwa teritori itu adalah milik sah yang tak dapat dirundingkan. Demikian juga dalam komando militer karena Presiden adalah panglima tertinggi TNI, pesannya jelas bahwa militer RI siap berkelahi tanpa kompromi karena tugas militer adalah berkelahi sesuai perintah.

Purnomo, orang sipil yang enerjik itu memang profil yang cerdas dan mampu membawa Kemenhan dengan segudang uang bernilai milyaran dolar untuk belanja alutsista. Tak salah memang ketika Presiden SBY menunjuk dia untuk jabatan bergengsi Kemenhan sejak tahun 2009.  Pria kelahiran Semarang  yang punya banyak gelar keilmuan berbagai strata Doktor, Insinyur, MA, MSc memang mampu mengemban berbagai jabatan berbobot. Sebelum ditunjuk sebagai Menhan, beliau pernah menjabat sebagai menteri ESDM dua periode dan bahkan pernah menjabat dua jabatan sekaligus dalam jabatan organisasi tingkat dunia, sebagai Presiden OPEC dan Sekjen OPEC tahun 2004.
Penerjunan Pasukan Kostrad di wilayah perbatasan
Dalam pengamatan kita hanya sekali saja raut wajah menteri kancil ini menampakkan kemarahan intektualnya ketika koalisi LSM mempermasalahkan pembelian 6 Sukhoi batch 3. Wajar saja kalau dia marah dan mengandaikan LSM itu sebagai antek asing dan kita mengamini karena memang banyak diantara LSM hanya menyanyikan lagu kebangsaan bagi bangsakunya (baca: bank saku) alias membela yang bayar.  Terbukti kemudian pimpinan KPK Busyro Muqoddas mengatakan belum ada indikasi penyimpangan dalam pengadaan 6 Sukhoi TNI AU itu.

Purnomo, Pramono, Subekti adalah simbol untuk menyatakan jati diri pertahanan RI yang harus dibela dengan ongkos yang mahal.  Menjaga keutuhan wilayah NKRI dan kweibawaannya memang memerlukan biaya besar karena rentang perbatasan wilayah kita adalah sebesar benua Eropa.  Adalah sangat layak kekuatan TNI dperkuat dengan minimal 12 skuadron tempur, 300 kapal perang, ratusan MBT dan rudal-rudal pre emptive strike. Perjuangan menuju ke arah itu sudah dan sedang dimulai.  Sejalan dengan perkuatan itu, pernyataan-pernyataan petinggi militer sekali waktu memang perlu digemakan untuk memberikan nilai hentak spirit militer dan spirit berpertahanan.  Jangan main-main dengan kami, itu pesannya.
 
Sumber : Analisis

Menhan Menerima Undangan Untuk Kunjungi Pusat Pelatihan Pasukan Perdamaian di Finlandia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Selasa (1/5), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Mr Kai Sauer di Kantor Kemhan, Jakarta. 

Kedatangannya kali ini menemui Menhan adalah untuk menyerahkan undangan Menhan Finlandia kepada Menhan Purnomo Yusgiantoro untuk datang mengunjungi Finlandia. 

Undangan tersebut termasuk diantaranya mengunjungi pusat pelatihan pasukan penjaga perdamaian milik Finlandia, dilatarbelakangi oleh hubungan yang erat antara kedua negara terutama keikutsertaan dalam bidang pasukan penjagaan perdamaian PBB. 

Kunjungan tersebut dapat dijadikan ajang untuk saling berbagi informasi mengenai pusat pelatihan pasukan perdamaian yang juga dimiliki oleh Indonesia serta kemungkinan bekerjasama di bidang pelatihan ini. 

Menhan Purnomo Yusgiantoro menyambut baik undangan tersebut dan menyatakan keinginannya untuk mengunjungi pusat pelatihan pasukan perdamaian di Finlandia.

Sumber : DMC

Berita Foto :

MAKASSAR-(IDB) : Personel Lantamal VI melaksanakan upacara pelepasan Kapal perang Perancis Vendemiaire F 734 di dermaga petikemas Hatta Makassar. Kapal jenis Freget yang di komandani Letkol Laut Jean Christophe Olieric berada di Makassar sejak tanggal 26 April 2012 selanjutnya akan melanjutklan pelayaran menuju Timor Leste dan Australia.
 
Sebelum diadakan Upacara pelepasan, Komandan Kapal perang Prancis ini mengucapkan terima kasih kepada personel Lantamal VI atas segala bantuan yang telah diberikan selama kapal dan seluruh ABK berada di Makassar. Pasukan upacara pada pelaksanaan pelepasan terdiri dari pasukan Pamen, Pama, gabungan Bintara dan Tamtama serta Satsik Lantamal VI.

Turut hadir dalam Upacara pelepasan Wadan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Pulung Prambudi , Atase Perancis di Indonesia A.Carassau, Asintel Danlantamal VI, Asops Danlantamal VI, Kadis dan Kasatker Lantamal VI.

Sumber : TNI AL

KRI Teluk Sampit- 515 Sandar Di Banyuwangi

BANYUWANGI-(IDB) : Kedatantan Kapal Perang tersebut dalam rangka mendukung pengangkutan  combat boat catamaran pesanan TNI AL yang telah selesai dibuat oleh PT Lundin Industry Invest Banyuwangi. Kedatangan KRI Teluk Sampit - 515 disambut langsung oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) M. Nazif  beserta Perwira Staf dan anggota Lanal Banyuwangi.

Kapal perang jenis Landing Ships Tank (LST) dikomandani oleh Letkol Laut (P) I. Komang Teguh Ardana dengan ABK 77 orang tersebut mengangkut dua combat boat jenis catamaran dan akan dibawa ke Merauke, setelah selesai mengikuti L3 Satfib Koarmatim 2012 di perairan Banongan Situbondo.  Kemudian dilaksanakan embarkasi combat boat.

 Setelah beberapa hari singgah di Banyuwangi, sekaligus dalam rangka melaksanakan bekal ulang  logistik, baik bahan makanan maupun bahan bakar KRI, selanjutnya Kapal Perang tersebut    beranjak meninggalkan Banyuwangi menuju daerah operasi. 

Sumber : TNI AL

DPR Pertanyakan Rencana Pembelian 3 Fregat Dari Brunei

JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR mempertanyakan rencana TNI AL membeli tiga unit kapal perang jenis fregat dari Brunei Darussalam. Meski tergolong kapal baru dan murah, namun proyek pengadaannya oleh Brunei dari Inggris sudah bermasalah sebab tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

"Komisi 1 akan meminta tim ahli untuk menganalisa tiga kapal tersebut agar setelah dibeli mampu memberikan perkuatan optimal pada sistim persenjataan TNI AL," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/5/2012).

Sepengetahuannya, tiga kapal perang light fregat yang dijual seharga 300 juta Euro itu pesanan AL Kesultanan Brunei Darusalam*ke Inggris pada 7 tahun silam. Tapi dalam perjalanannya, Brunei membatalkan pesanannya sebab spesifikasi kapal bersangkutan ternyata tidak sesuai yang mereka butuhkan.

Sedemikian ngotot Brunei membatalkan pesanannya, mereka bahkan sampai membawa kasusnya arbitrase internasional. Namun putusan mengalahkan Brunei sehingga tetap harus membeli kapal tersebut yang kemudian dibarter dengan kapal patroli samudra buatan galangan di Lursen, Jerman.

"Pertanyaannya mengapa kapal yang gagal tak memenuhi standard spesifikasi teknisnya harus kita beli? Memang murah, tapi ini jangan-jangan ketika sudah dibeli malah tak bisa dipakai," gugat politisi PDIP ini.

Sumber : Detik

KRI Kakap dan KRI Tongkol Lego Jangkar di Perairan Ashmore Reef

SURABAYA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 dan KRI Tongkol-813 yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Patroli Kordinasi Australia Indonesia (Patkor Ausindo) tahun 2012, melaksanakan lego jangkar disekitar perairan Ashmore Reef, belum lama ini,Selasa (24/04). Bersama kedua KRI, kapal perang Autralia HMAS Pirie-P87 juga melaksanakan lego jangkar di perairan tersebut.

Perbandingan jarak dari Kupang Nusa tenggara Timur (NTT) ke Ashmore Reef sekitar 127Nm. Jika ditempuh menggunakan kapal laut dengan kecepatan 15Knot, membutuhkan waktu sekitar 8 jam 56 menit. Sedangkan jarak dari Ashmore ke Darwin sekitar 509,5Nm. Membutuhkan waktu kurang lebih 30 jam 32 menit jika ditempuh menggunkan sarana transportasi laut dengan kecepatan 15 knot. Jarak dari Kupang ke Darwin sekitar 509,7Nm, dapat ditempuh dengan waktu 33 jam 58 menit dengan kecepatan kapal 15 knot.

Pada saat unsur Satgas Patkor Ausindo 12 sedang lego jangkar, Perwira kapal HMAS Pirie mengunjungi KRI Kakap untuk melaksanakan kordinasi tentang rangkaian kegiatan Satgas selanjutnya. Rombongan dari tentara Australia terdiri dari 3 orang Perwira, dipimpin oleh Lieutenant Mc. Ellister yang menjabat sebagai Executive Officer Assail Three HMAS Pirie-P87.

Kunjungan perwira HMAS Pirie diterima langsung oleh Komandan KRI Kakap Mayor Laut (P) Himawan didampingi Perwira Satgas Kapten Laut (P) Erich, bertempat di Lounge Room Kapal perang tersebut. KRI Kakap dan KRI Tongkol melaksanakan tugas Patkor Ausindo 12, dibawah kendali operasi Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Guspurlatim).

Sumber : Koarmatim