Pages

Selasa, Mei 01, 2012

Simulasi Kopaskhas Penanggulangan Terroris Di Bandara Ngurah Rai Bali

NGURAH RAI-(IDB) : Setelah teroris berhasil menguasai satu pesawat penumpang di B 1 dengan sejumlah penumpang dijadikan sebagai sandera, bersamaan dengan itu teroris dengan kelompok yang sama juga telah menguasai gedung VIP 2 Bandara Ngurah Rai dengan sejumlah orang yang berada di dalam dijadikan sandera. 

Dalam kondisi yang cukup genting tersebut pasukan anti teror Detasemen Bravo 90 Paskhasau mendapatkan perintah tugas untuk menghadapi teroris dimaksud dan menyelamatkan para sandera.

Simulasi latihan dengan sandi “Albara” (Anti Lawan Bajak Udara) diawali dengan penerjunan pasukan Combat Free Fall sebanyak 15 personel di pantai ujung landasan dengan jarak lebih kurang satu kilometer dari tempat teroris melakukan penyanderaan. 

Setelah mendarat, pasukan dengan mengendap-endap mendekati lokasi, terlebih dahulu mengeksekusi dengan aksi bunuh senyap teroris yang bertugas berjaga-jaga di luar area lokasi. 

Setelah itu negosiator melaksanakan negosiasi dengan pimpinan teroris dimana para teroris menuntut supaya rekan-rekannya yang dipenjara oleh pemerintah dapat dibebaskan. Untuk menunjukkan keseriusannya teroris menembak salah satu sandera yang selanjutnya dievakuasi oleh tim medis.

Melanjutkan aksinya, teroris meminta pesawat yang dikuasainya untuk direfuel, dan pada saat itu juga negosiasi terus berlangsung, dan disaat bersamaan unit Aksus (Aksi Khusus) Den Bravo 90 Paskhasau yang dikomandani oleh Letkol Psk M. Juanda, mendekati dua sasaran sekaligus dan melaksanakan aksi di pesawat maupun di VIP room 2 yang terlebih dahulu diawali dengan tembakan Sniper dan bunyi ledakan. Beberapa saat kemudian, unit Aksus berhasil melumpuhkan teroris baik di pesawat maupun di VIP 2, selanjutnya para pelaku teroris diserahkan kepada Pomau. 

Setelah menguasai situasi, unit aksus melaksanakan evakuasi terhadap para sandera baik di pesawat maupun di VIP room 2. Karena diduga para teroris telah memasang bahan peledak di pesawat, maka unit EOD merapat ke pesawat dan melaksanakan IED di tempat yang aman. Demikian secara umum skenario simulasi latihan Albara yang dilaksanakan di bandara Ngurah Rai.

Hadir menyaksikan latihan secara langsung yaitu, Pangkoopsau II, Marsda TNI Ismono Wijayanto, Muspida provinsi Bali dan para pimpinan komunitas bandara Ngurah Rai. 

Di sela-sela acara, Komandan Lanud Ngurah Rai, Letkol Pnb Jumarto saat diwawancara mengatakan bahwa Latihan Albara dilaksanakan di Bali dengan maksud untuk meyakinkan masyarakat Nasional dan Internasional bahwa bandara Ngurah Rai sebagai pintu utama wisata di Bali dalam kondisi aman sekaligus menunjukkan tentang kemampuan Detasemen Bravo 90 Paskhasau dalam menghadapi kemunkinan aksi teror yang terjadi di bandara. 


Akhir dari kegiatan dilaksanakan upacara penutupan latihan di B 1 Bandara Ngurah Rai dengan Inspektur Upacara oleh Komandan Lanud Ngurah Rai.

Sumber : TNI AU

Kodam XII Menerima 31 Unit Kendaraan Taktis

PONTIANAK-(IDB) : Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI E. Hudawi Lubis yang diwakili oleh Aslog Kasdam XII/Tpr Kolonel Inf Sahal Ma’ruf menandatangani dan menyerahkan kendaraan Truck Rantis 2 ½ Ton Mitsubisi 4 x 4 sebanyak 17 unit pengadaan TNI AD dan Truck Rantis 3/4 Ton Mitsubisi Strada Double Cabin sebanyak 14 unit pengadaan Kemhan ke Korem 121/Abw, Brigif 19/Kh, Rindam XII/Tpr, Yonif 631/Antang, Yonif 641/Bru, Yonif 642/Kps, Yonif 643/Wns Yonif 644/Ws Yonarmed 16/Trk yang berlangsung di Makodam XII/Tpr Jalan Mayor M. Alianyang Kab. Kubu Raya Sabtu (28/04).
   
Selesai penandatanganan Berita acara serah terima, Aslog Kasdam XII/Tpr Kolonel Inf Sahal Ma’ruf  didampingi Waka Paldam Letkol Cpl Joko beserta satuan penerima melaksanakan pengecekan kelengkapan kendaraan Truck Rantis ¾ Ton dan Truck Rantis 2 ½ Ton. 


Pada kesempatan tersebut Aslog Kasdam XII/Tpr Kolonel Inf Sahal Ma’ruf dalam sambutannya mengatakan, kendaraan bantuan dari Kemhan dan TNI AD tersebut digunakan untuk memperlancar tugas-tugas operasional satuan dalam mendukung tugas pokok TNI AD khususnya Kodam XII/Tpr dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI di Wilayan Kodam XII/Tpr. Kendaraan-kendaraan tersebut agar dijaga dan dirawat dengan baik. 

Sumber : TNI AD

Iran Berhasil Ciptakan Perangkat Pembajak Rudal

TEHRAN-(IDB) : Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya mengatakan, Iran telah mencapai kemampuan untuk mencegat dan membelokkan rudal musuh jauh dari target mereka.
 
"Setiap rudal akan dihancurkan atau dialihkan kembali sebelum mencapai Iran dan akan menghantam target yang kami pilih," kata Brigjend Farzad Esmaeili pada Senin (30/4) seperti dikutip kantor berita Fars.
 
Sistem tersebut akan melaksanakan tugas-tugasnya setiap kali ancaman datang, tambahnya.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada di bidang peralatan dan sistem militer penting.
 
Mengomentari upaya anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia dan Amerika Serikat untuk menggelar sistem rudal di kawasan, Esmaeili menuturkan, negara-negara regional beralih ke cara-cara seperti tentu setelah mereka menemukan kelemahan di pertahanannya.
 
Pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengadakan pembicaraan di Arab Saudi tentang rencana sistem rudal Teluk Persia untuk melawan apa yang digambarkan sebagai potensi ancaman dari Iran.
 
Sementara Iran senantiasa menegaskan bahwa kekuatan militernya bersifat defensif dan membawa pesan perdamaian dan persahabatan kepada negara-negara regional.

Sumber : Irib

TNI Kembali Kirim Kapal Perang ke Lebanon

JAKARTA-(IDB) : TNI kembali mengirimkan kapal perang (KRI) dalam  misi pemeliharaan perdamaian dunia ke Lebanon  dalam waktu dekat ini.
 
“Kita akan mengirim lagi satuan berikutnya, yakni KRI Hasanuddin (HSN)-366. Saat ini sedang dipersiapkan untuk menggantikan KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 yang telah kembali ke Indonesia,” kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara,  Senin (30/4/2012).

Menurut Agus, mereka  akan bertugas selama enam bulan di Lebanon. Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda itu diperkuat 100 prajurit TNI AL, yang terdiri atas 33 perwira, 48 bintara dan 19 tamtama. Ini merupakan Satgas ketiga yang pernah diberangkatkan TNI ke Lebanon setelah sebelumnya memberangkatkan KRI Frans Kaisepo-368 dan KRI Diponegoro-365 bergabung dalam gugus tugas MTF.

KRI SIM-367 telah selesai melaksanakan tugas selama enam bulan di Lebanon dan akan digantikan dengan KRI Hasanuddin (HSN)-363 yang rencananya akan diberangkatkan pada pertengahan Mei 2012. Menurut dia, awak KRI Hasanuddin-366 juga berjumlah 100 orang prajurit karena memiliki bobot yang sama dengan KRI SIM-367.

Panglima TNI berharap setiap kapal yang ditugaskan dalam misi pemeliharaan perdamaian selalu memperoleh nilai yang memuaskan (satisfied) dan diharapkan prajurit yang ditugaskan berikutnya juga mendapatkan nilai yang sempurna.

“Pengiriman prajurit dalam misi pemeliharaan perdamaian di Lebanon menjadikan prajurit TNI memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan standar PBB. Prajurit juga akan mendapatkan banyak pengalaman yang dapat ditularkan kepada prajurit lainnya,” katanya usai menerima kedatangan Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-C/UNIFIL dari Lebanon.

Agus mengatakan, penugasan pasukan TNI pada misi pemeliharaan perdamaian merupakan bentuk sekaligus pengakuan dunia internasional terhadap bangsa Indonesia, khususnya TNI, dalam upaya memberikan kontribusi nyata terhadap terwujudnya perdamaian dunia sesuai yang tercantum dalam piagam PBB.

Indonesia merupakan negara Asia yang pertama kali dan satu-satunya yang berpartisipasi dengan mengirimkan kapal perang dalam misi perdamaian dunia di Lebanon. KRI SIM-367 merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki oleh TNI AL, berjenis korvet kelas Ship Integrated Geometrical Modularity Approuch (SIGMA) buatan Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen Belanda.

Sumber : Poskota

Kopaska TNI AL dan NDU RSN Latihan Bersama

SURABAYA-(IDB) : Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL danNaval Diving Unit (NDU) Republic Of Singapure Navy (RSN) menggelar Latihan Bersama dengan sandi “Ex Pandu 12/12”. Latihan dibuka oleh Asops Pangarmatim Kolonel Laut (P) ING Sudiartawan di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslat Kaprang) Kolatarmatim Ujung  Surabaya, Senin (30/4).

Latihan yang melibatkan Satkopaska Koarmatim dan Satkopaska Koarmabar dan RSN NDU tersebut, akan berlangsung hingga 13 Mei mendatang. Adapun tujuan latihan itu sendiri yaitu, memelihara, mengembangkan serta meningkatkan keterampilan prajurit Kopaska TNI AL serta kesiapan operasional Satkopaska TNI AL. Memantapkan kemampuan profesionalisme prajurit Komando Pasukan Katak, baik perorangan maupun Tim khususnya dalam melaksanakan operasi anti teror aspek laut. Serta meningkatkan hubungan diplomatik dua negara, khususnya bidang militer dan terjalinnya kerja sama taktis Kopaska TNI AL dengan RSN NDU.

Dalam sambutan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum yang dibacakan Asops Pangarmatim diantaranya mengatakan, pencapaian keberhasilan penugasan Kopaska , harus didukung oleh tersedianya sumber daya manusia yang profesional dan memiliki kesamaptaan jasmani yang prima. Oleh karenanya, guna mewujudkan profesionalisme prajurit, maka diperlukan upaya-upaya untuk menambah wawasan yang lebih luas dengan cara berlatih dan berlatih yang dilaksanakan secara terus menerus, bertingkat dan berlanjut, serta sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan jaman.

Selain latihan yang digelar di dalam negara sendiri, diperlukan pula adanya latihan yang berskala regional maupun internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pada hari ini akan dilaksanakan lagi latihan bersama antara Kopaska TNI AL dan Naval Diving Unit (NDU) RSN dengan sandi “Ex Pandu 12/12”.

“Memasuki latihan yang ke 12 ini, pemimpin TNI AL mengharapkan adanya peningkatan dalam berbagai hal, baik tentang materi latihan, maupun dalam mewujudkan kebersamaan, kekeluargaan dan kerja sama, sehingga latihan kali ini benar-benar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya serta diperoleh hasil yang optimal,”tegas Pangarmatim.

Sumber : Koarmatim

KRI Banjarmasin Distribusikan Rantis Ke Wilayah Indonesia Timur

JAKARTA-(IDB) : Salah satu unsur Kapal Perang Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Banjarmasin-592 melaksanakan Operasi Angkutan Laut Militer dalam rangka mendukung pengangkutan Kendaraan Taktis (Rantis) pengadaan Kementerian Pertahanan (Kemhan), TNI Angkatan Darat dan pendistribusian kendaraan dinas TNI Angkatan Laut ke wilayah Indonesia Timur.

Pendistribusian kendaraan taktis dan perlengkapan lainnya ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan dukungan kepada prajurit di daerah dan mengoptimalkan kinerja dalam menjaga keamanan serta kedaulatan NKRI.


Kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang dikomandani Letkol Laut (P) Aris Harijadi W, SH, ini bertolak dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (29/4), mengangkut Rantis dan perlengkapan lainnya, seperti Crane, Forklift, dan Lowder diantaranya milik Kodam XVI/Patimura, Kodam XVII/Cendrawasih, Rantis TNI AL yang akan didebarkasi di Surabaya, dan ke wilayah Indonesia Timur, seperti Makassar, Ambon, Sorong serta Jayapura sebagai tujuan akhir.


KRI Banjarmasin-592 selain sebagai kapal angkut, dirancang sebagai kapal pendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya. Kapal ini juga mampu mengangkut lima unit Helikopter (tiga di geladak heli, dan dua di hanggar). Selain itu, juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.

Sumber : PelitaOnline

Pindad Segera Kirimkan Panser Malaysia Dan Selesaikan 100 Panser Pesanan TNI AD

BANDUNG-(IDB) : Sebanyak 32 unit panser 6x6 produksi PT Pindad pesanan Malaysia paling lambat diserahkan mulai akhir tahun ini. Penentuan waktu pengiriman itu masih terus dibahas kedua belah pihak.

Hal tersebut dikatakan Dirut PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono di Bandung, Senin (30/4).

"Setidaknya pada akhir 2012, akan ada panser yang diserahkan kendati dilakukan secara bertahap. Semua pesanan itu selesai pada Maret 2013," jelasnya.

Menurut dia, negeri jiran tersebut meminta agar kendaraan tempur itu bisa dikirimkan secepatnya. Situasi tersebut cukup merepotkan kemampuan produksi BUMN Strategis itu.

Karena itu, Pindad kemungkinan akan menukar prioritas produksi guna memenuhi pesanan tersebut.

Di saat bersamaan, perusahaan yang berbasis di Bandung tersebut tengah mengerjakan 100 unit pesanan TNI. Permintaan dalam negeri diproyeksikan rampung pada akhir tahun ini.

"Kemungkinan kita pinjam dulu dari produksi untuk AD, sekitar lima unit," jelasnya.

Panser yang diinginkan Malaysia terdiri dari konfigurasi panser pengangkut personil (armoured personnel carrier), medis, dan komando. Harga satuan standardnya mencapai 1 Juta US Dollar yang bisa meningkat tergantung varian panser yang diinginkan.

Kemampuan kendaraan tersebut di antaranya mampu berlari tidak kurang dari 60 km per jam. Hal itu sudah mampu dipenuhi Pindad lewat kehadiran Panser Anoa 6x6 milik pasukan perdamaian TNI di Lebanon.

Sumber : SuaraMerdeka

DPR Tinjau Alutsista Tua Batalyon 631 Kalmantan Tengah

PALANGKARAYA-(IDB) : Komisi I DPR melakukan kunjungan ke Batalyon Infanteri 631/Antang Elang yang berada di bawah Komando Resor (Korem) Militer 102/Panju Panjung, Kalimatan Tengah. Kunjungan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, itu bertujuan meninjau alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah berumur.

Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman di Palangkaraya, Senin (30/4/2012), mengatakan, persenjataan Batalyon Infanteri 631 sudah tua. Sudah cukup lama TNI tidak mendapatkan anggaran yang memadai untuk memodernisasi alutsista. Kini, peluang untuk meningkatkan kualitas alutsista semakin terbuka.

"Selama 10 tahun sejak reformasi, TNI mengalah dengan bidang pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan dalam bidang anggaran," ujarnya.

Kunjungan Komisi I DPR juga bertujuan memperoleh informasi tentang pertahanan dan kesiapan TNI di Kalteng, khususnya Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.

Menurut Hayono, pengamatan sejauh ini menunjukkan, Kalteng memiliki potensi konflik sosial, tetapi antisipasi yang dilakukan sangat baik. Keberadaan Badan Intelijen Negara (BIN) dianggap sangat penting untuk mendeteksi kekerasan yang mungkin terjadi secara dini di Kalteng.

"Selain itu, kami juga akan menyerap informasi bidang komunikasi dan informatika melalui pertemuan dengan TVRI dan RRI," katanya. 

Sumber : Kompas