Pages

Senin, April 30, 2012

Prajurit TNI AL Tiba Di Tanah Air Setelah 6 Bulan Tugas Di Lebanon

JAKARTA-(IDB) : 6 Bulan sudah puluhan anggota TNI Angkatan Laut (AL) bertugas di Lebanon. Tugas mereka pada April 2012 ini usai sehingga mereka sudah dibolehkan 'pulang kampung' ke Indonesia.

Puluhan anggota TNI AL itu terdiri dari 33 perwira, 48 bintara dan 11 tamtama dipimpin oleh Letkol Laut (P) Agus Hariadi lulusan AAL angkatan 38. Mereka tiba di Tanah Air setelah menumpang KRI Sultan Iskandar Muda 367. Pasukan tersebut telah melaksanakan tugas selama 6 bulan di Lebanon sebagai satuan tugas maritim (task force) (United Nation Interim Force in Lebanon) UNIFIL di perairan Lebanon.

Upacara penyambutan kedatangan mereka digelar di Kolinlamil, Jl Raya Pelabuhan 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/3/2012). Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para anggota TNI AL tersebut.

"Selamat datang dan selamat bergabung kembali di Tanah Air tercinta dengan satuan induk masing-masing, disertai harapan agar pengalaman berharga selama melaksanakan tugas tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan dalam referensi dalam meningkatkan kinerja di satuan," ucap Agus.

Penugasan pasukan TNI itu, imbuhnya, merupakan bagian dari misi pemeliharan perdamaian dunia di bawah naungan PBB. Keterlibatan tentara Indonesia merupakan bentuk kepercayaan sekaligus pengakuan dunia internasional terhadap bangsa Indonesia, khususnya TNI, dalam upaya memberikan kontribusi nyata terhadap terwujudnya perdamaian dunia.

"Operasi pasukan pemeliharaan perdamaian di bawah bendera PBB bukan merupakan hal yang baru bagi Indonesia. Karena sejak 1957 kita telah ikut aktif dalam operasi tersebut di berbagai daerah konflik di seluruh dunia," terang Agus.

Dia menjelaskan keikutsertaan TNI dalam berbagai misi perdamaian dunia merupakan implementasi dari komitmen TNI terhadap amanat konstitusi. Amanat itu ditegaskan dalam UU TNI No 34 tahun 2004 tentang Tugas Pokok TNI melalui operasi militer selain perang yang dilaksanakan sebagai bagian kebijakan politik luar negeri.

Sumber : Detik

KRI SIM 367, Duta Bangsa Untuk Perdamian Dunia

JAKARTA-(IDB) : TNI AL ikut berkontribusi dalam perdamaian dunia. Bentuk kontribusi ini terlihat dari dikirimkannya kurang lebih 1828 pasukan TNI AL ke Lebanon untuk membantu menjaga kedaulatan negeri tersebut. Mereka tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-C/ United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL)

TNI AL sendiri mengirimkan pasukan melalui 3 tahap dengan menggunakan KRI (Kapal Perang Republik Indonesia), pertama KRI Frans Kaisepo-368, lalu KRI Diponegoro-365. Dan saat ini KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang kembali menuju dermaga Kolinlamil (Komando Lintas Laut Militer) di Tanjung Priok.

KRI Sultan Iskandar Muda kemudian menjadi salah satu kapal yang menarik diperbincangkan. Indonesia merupakan negara dari Asia pertama dan satu-satunya yang berpatisipasti dan mengirimkan kapal perang dalam misi perdamaian di Lebanon. Dari kesuluruhan Satgas MTF Unifil, hanya ada dua kapal perang yang membawa helikopter dan salah satunya adalah Indonesia. Lalu, apa lagi keistimewaan kapal ini?

Kapal yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Agus Hariadi (lulusan AAL tahun 1992) merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki TNI AL, berjenis korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) buatan Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen, Belanda, 2008 silam. KRI Sultan Iskandar Muda-367 ini juga memiliki persyaratan minimal untuk kapal perang yang akan bergabung dalam MTF UNIFIL.

Persyaratan tersebut antara lain: mampu mengoperasikan Heli dan kemudian membawa 1 unit Heli BO-105 NV-414, mampu melaksanakan SAR, mampu melaksanakan RAS (Pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas I, dan memiliki combat management system secara real time.

Selain itu mampu melaksanakan self protection, memiliki kemampuan mengidentifikasi kawan/lawan, dilengkapi berbagai persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon.

Kapal ini memiliki berat 1.700 ton, panjang 90,71 m. lebar 13,2 m, kecepatan 28 knots dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN. Dilengkapi torpedo 3A244S dengan dua peluncur, meriam, peluru kendali dan persenjataan elektronik.

Sementara itu, tugas pokok para prajurit ini antara lain : melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) untuk membantu Angkatan Bersenjata Lebanon atau LAF dalam mencegah pemasukan senjata illegal dan materiil pendukung lainnya ke Lebanon sesuai resolusi PBB nomor 1701 tahun 2006, serta membantu LAF dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas penegakan kedaulatan.

Di jajaran Alutsista TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda-367 masuk dalam jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim).

KRI Sultan Iskandar Muda beserta personelnya bertugas selama 6 bulan di perairan Lebanon mulai November 2011 sampai dengan April 2012 dan akan digantikan dengan KRI Hasanuddin-366 yang rencananya akan diberangkatkan pada pertengahan Mei 2012.

Sumber : Detik

Pindad Kekurangan SDM Hadapi Order Yang Semakin Melimpah

Rimau series Pindad yang dipesan Malaysia
BANDUNG-(IDB) : Keterlambatan produksi senjata di PT Pindad (Persero) diakibatkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang sedangkan order semakin melimpah. Perlu adanya perbaikan SDM dan upaya bersama untuk menjadi perusahaan kelas dunia.
 
Demikiam disampaikan Direktur Utama PT Pindad (Persero), Adik A. Soedarsono dalam acara Seminar Nasional Bersama Menuju Perusahaan Kelas Dunia di Hotel Grand Aquila, Jalan Djundjunan Nomor 116, Bandung, Senin (30/4).

"Untuk menjadi perusahaan kelas dunia tidak bisa dilakukan oleh sendiri. Namun, membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat dalam mewujudkannya," ujarnya.

Adik mengakui, di Amerika satu orang pekerja dapat menghasilkan 1.000.000 butir peluru per tahunnya. Selain itu, di Inggris dapat menghasilkan sebanyak 600.000 butir peluru per tahunnya, sedangkan di Indonesia satu orang pekerja hanya dapat menghasilkan 120.000 butir peluru per tahunnya.

Hal tersebut menunjukkan Indonesia sudah ketinggalan jauh dari negara lain. Menurutnya, PT Pindad perlu bekerja keras untuk bisa mewujudkan impiannya menuju perusahaan kelas dunia.

"Tak hanya SDM tetapi inovasi pun harus terus ditingkatkan dan dikembangkan karena teknologi yang begitu cepat berkembang," kata Adik.

Pakar pertahanan dan keamanan negara, Connie Rahakundini menambahkan, SDM yang kurang menunjukkan adanya kesalahan dalam memperlakukan SDM. Pada akhirnya SDM di Indonesia banyak yang lari ke luar negeri dan mengembangkan potensi mereka disana.

Mayor Jenderal TNI Muktiyanto dan Pengusaha Nasional Rahmat Gobel pun hadir sebagai pembicara dalam rangka peringatan ulang tahun PT Pindad yang ke-29. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, yang sebelumnya dipercaya sebagai pembicara tidak dapat menghadiri acara karena harus mengerjakan urusan negara.

TNI AL Buat Kapal Logistik Untuk Perang Produksi Dalam Negeri

BANTEN-(IDB) : TNI Angkatan Laut membangun satu unit kapal logistik yang berfungsi sebagai kapal bantu cair minyak. Kapal baru itu bertujuan memperkuat  alat  utama sistem senjata.

Kapal dibuat PT Anugrah Buana Marine Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten. Kapal memiliki panjang 95,5 meter, lebar 1,75 meter, dan tinggi 9 meter.


Kapal memiliki daya tampung minyak sebanyak lima ribu meter kubik. Pembuatan kapal diperkirakan menelan biaya sekitar Rp106 miliar. TNI menargetkan penyelesaian pembuatan kalap 18 bulan kemudian.


PT Anugrah Buana Marine Bojonegara menggunakan baja lokal sebagai bahan baku. Baja didapat dari PT Krakatau Steel di Kota Cilegon.


Tak hanya itu, TNI AL pun membuat tiga unit kapal cepat untuk tempur. Kapal itu untuk memperkuat pertahanan di daerah perbatasan.

Sumber : Metrotvnews

Kemhan Pertimbangkan Kerjasama Pertahanan Dengan Kroasia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat (27/4), menerima kunjungan kehormatan Chairman of The President’s Council on Foreign Policy and International Relations Republic of Croatia, Mr Budimir Loncar, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.  

Mr Budimir Loncar sudah tidak asing lagi berada di Indonesia karena pada era orde baru  pernah menjabat sebagai Duta Besar Yugoslavia untuk Indonesia dan pada era 90-an pernah menjadi wakil UN untuk Indonesia. Mr. Budimir Loncar juga berperan sebagai mediator dalam pembicaraan perdamaian antara Pemerintah dan GAM Aceh di Stockholm, Swedia.

Kedatangannya kali ini sebagai undangan Kementerian Luar Negeri RI dalam membicarakan peningkatan kerjasama bilateral Indonesia - Kroasia. Mr Budimir Loncar berharap kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Kroatia dapat diperbarui dan dikembangkan. Pada kesempatan tersebut  juga diserahkan proposal  kerjasama industri pertahanan kedua negara.

Menhan Purnomo Yusgiantoro berjanji untuk mempelajari proposal kerjasama industri pertahanan yang ditawarkan dan akan memberikan jawaban kepada Kedutaan Besar Kroasia. Menhan akan berupaya meramu kerjasama industri pertahanan antara kedua negara yang memberi manfaat bagi Indonesia dan Kroasia.

Saat menerima kunjungan kehormatan Mr Budimir Loncar, Menhan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin, Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus, dan Kepala Biro TU Stejen Kemhan Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto MA.

Sumber : DMC

Iran Berhasil Pecahkan Kode Pesawat Pengintai AS

TEHRAN-(IDB) : Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Kepala Divisi kedirgantaraan Pengawal Revolusi Iran mengatakan kepada kantor-kantor berita Iran bahwa para ahli juga memperoleh data dari pesawat tak berawak RQ-170 Sentinel itu, hari Minggu (22/4).
 
Pesawat itu dikuasai oleh Iran bulan Desember lalu di Iran timur. Para pejabat Amerika telah mengakui kehilangan pesawat pengintai itu.
Mereka mengatakan Iran akan kesulitan memanfaatkan data dan teknologi dalam pesawat itu karena Amerika telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi nilai intelijen dalam pesawat-pesawat tak berawak yang beroperasi di atas wilayah musuh.
Hajizadeh mengatakan pesawat mata-mata itu sekarang tidak memiliki rahasia lagi, karena semua kode rahasia dalam pesawat tersebut telah terpecahkan.
Termasuk diantaranya informasi mengenai sejarah ‘perjalanan’ pesawat tak berawak itu.

Menurut Hajizadeh, informasi dalam pesawat tersebut mengindikasikan pesawat itu telah terbang di atas tempat persembunyian pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden dua minggu sebelum dia dibunuh.

Sumber : Poskota

Taiwan Senang Amerika Mempertimbangkan Lagi Penjualan Besawat Baru

TAIPEI-(IDB) : Taiwan mengatakan pihaknya menyambut janji Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali rencana penjualan jet tempur baru ke pulau itu, satu kesepakatan pertahanan yang cenderung akan membuat marah Beijing.

Taiwan telah mendesak untuk pembelian 66 pesawat baru buatan AS jet tempur F-16, tetapi kesepakatan itu telah dihentikan oleh Washington.

Gedung Putih pada Jumat menjanjikan "pertimbangan serius" untuk penjualan jet-jet di balik "perkembangan ancaman militer terhadap Taiwan".

"Taiwan menyambut setiap proyek yang akan membantu meningkatkan dan memperkuat kemampuan pertahanan diri kami," kata juru bicara kementerian pertahanan Taiwan David Lo, namun menolak untuk menguraikan masalah sensitif itu.

Menurut hukum AS, pemerintah harus menyediakan alat untuk pertahanan diri Taiwan, pemerintahan demokrasi sendiri yang Cina klaim sebagai wilayahnya.

Washington mengumumkan pada September akan melengkapi Taiwan dengan 146 jet F-16 A/B dengan teknologi baru, dalam kesepakatan senilai 5,85 miliar dolar AS yang mengecewakan keinginan pulau itu untuk mendapatkan 66 F-16 C/Ds baru.

Meski paket itu kurang dari apa yang Taiwan harapkan, hal itu memicu respons marah Cina, yang memperingatkan bahwa kesepakatan itu akan merusak hubungan militer Cina-Amerika Serikat.

Sumber : Republika

Antisipasi China FIlipina Sampai Merengek Bantuan AS

MANILA-(IDB) : Filipina menyatakan bahwa mereka akan meminta lebih banyak bantuan militer AS untuk menghadapai China yang terus berupaya menguasai wilayah Laut China Selatan. Manila berpendapat bahwa China mengabaikan hukum kelautan "internasionalisasi".

Menteri Luar Negeri Albert del Rosario mengatakan Filipina sedang mencari bantuan ke Amerika Serikat untuk memperkuat sistem pertahanan dan ingin mengambil manfaat maksimal dari perjanjian pertahanan.

"Kami akan ke Amerika Serikat untuk memaksimalkan manfaat pertahanan bersama Amerika ini," tegas Del Rosario.

Rencananya, Del Rosario dan Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin akan bertemu Hillary Clinton dan Leon Panetta di Washington pada 30 April mendatang.

Pertemuan di Washington ini digelar setelah sebelumnya Filipina dan China bersitegang di Scarborough Shoal, salah satu pulau di Laut Cina Selatan dimana kapal dari kedua belah pihak saling berhadapan.

"Kami ingin semua negara, termasuk Amerika Serikat, membuat keputusan pada apa yang terjadi di sana dan apa implikasinya untuk negara mereka sendiri," tegas Del Rosario.

Del Rosario tidak mengatakan bantuan khusus apa yang diharapkan Filipina dalam pembicaraan dengan AS. Meski demikian, para pejabat pertahanan Filipina sebelumnya telah membocorkan bahwa Manila akan meminta sebuah kapal penjaga pantai dan jet tempur F-16.

Sumber : Jaringnews

Top Brass China Visit Secures Joint Missile Deal

BANGKOK-(IDB) : Thailand and China have agreed to jointly develop multiple rocket launchers with a guidance system as part of a move to strengthen military ties.

Sukumpol: Wants greater accuracy

The two sides reached the agreement during a visit to China by the Thai military top brass in what was described by Defence Minister Sukumpol Suwanatat as a call by "the whole family" to China which is "our close relative".

It is the first time in 15 years that a defence minister has led all key military leaders ranging from the defence permanent secretary, supreme commander and armed forces chiefs to meet Chinese senior military officers, led by National Defence Minister Gen Liang Guanglie.

Under the new agreement, the Thai Defence Technology Institute will work with China to develop new multiple rocket launchers called "DTI-1G [Guided]" which will be more accurate and have a greater range than existing systems, said ACM Sukumpol after the meeting.

Multiple rocket launchers are known for their devastating capabilities and ability to deliver a large amount of ordinance simultaneously, but are not recognised for precision because they are not usually equipped with a guidance system.

In an earlier joint deal, Thailand and China developed the DTI-1 system, which had a range of between 60 and 180km, but it lacked accuracy.

The new DTI-1G project will last three years and will be funded under a 1.5-billion-baht budget, ACM Sukumpol said.

Gen Liang also told the delegation that if Thailand wants to buy weapons from China, it will be willing to sell them at "friendly prices", ACM Sukumpol quoted Gen Liang as saying."The price of Chinese weaponry has increased greatly recently. Arms are not as cheap as before so we will have to consider this carefully," ACM Sukumpol said.

As well as technological cooperation, the Thai and Chinese defence ministries have also agreed to hold a joint military exercise involving their air forces for the first time.

"We will need to discuss more details of this because Thailand and China have different military doctrines in the aviation area," ACM Sukumpol said.

So far the two countries have held joint military drills involving the army's special warfare units and the navy's marine corps.

In another demonstration of closer military ties, 130 officers from the Royal Thai Navy Corps will participate in a joint exercise to be held in Guangdong in southern China between May 9 and 29.

Source : BangkokPost

Kontingen Indonesia Terbaik Di Kongo

KONGO-(IDB) : Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/MONUSCO atau Indonesian Engineering Company yang tengah melaksanakan tugas di Republik Demokratik Kongo dalam misi MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo), menerima kunjungan Force Engineer MONUSCO Letnan Kolonel Zhang Dong Seng (China) bersama asistennya Mayor Mohammad Zahid (Bangladesh), kedatangan mereka disambut oleh Dansatgas Zeni TNI Letnan Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho di Bumi Nusantara Camp Dungu-Kongo, Sabtu pagi (28/4/2012) waktu Kongo.
 
Kunjungan Force Engineer MONUSCO dalam rangka melihat secara langsung hasil pekerjaan Kontingen Indonesia, diantaranya pembangunan jalan antara Dungu-Duru, pemeliharaan jalan dan jembatan antara Dungu-Faradje serta pembangunan kantor Force Armed Republic Demokratic of Congo (FARDC) yang sedang dikerjakan oleh Prajurit TNI.

Saat meninjau ke beberapa lokasi yang sedang dikerjakan oleh Kontingen Indonesia,  Force Engineer dan asistennya didampingi oleh Dansatgas Letkol Czi Sapto, Pasiops Kapten Czi Rahadian Firnandy dan Pa SO Eng Letnan Kharisma Aditya. Turut serta dalam rombongan tersebut, Dansatgas Nepal Engineering Company Mayor Gurung Manoj dan Pasiops Kapten  Pandey yang ingin melihat langsung kondisi pasukan Indonesia dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
         
Melihat kiprah prajurit TNI yang sedang mengerjakan jalan mulai dari clearing, filling limonite, levelling, compacting, drainase dan kondisi jalan yang baru selesai dikerjakan pemeliharaan perbaikan serta pembangunan kantor FARDC, Letkol Zhang Dong Seng sangat senang dengan hasil yang telah dan sedang dikerjakan oleh Indonesian Engineering Company.

Force Engineer MONUSCO Letkol Zhang Dong memberikan apresiasi kepada Indonesian Engineering Company, karena di nilai sangat bagus dan profesional dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan dan sudah sewajarnya kalau selama ini Kontingen Indonesia selalu menjadi kontingen yang terbaik di antara seluruh Kompi Zeni yang sedang melaksanakan misi di bawah MONUSCO. 

Sumber : Seruu