Pages

Senin, April 23, 2012

KRI Dewaruci Gelar Malam Indonesia di AS

NEW ORLENS-(IDB) : Awak KRI Dewaruci, Kamis lalu (19/4), menggelar Malam Indonesia ketika berlabuh di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, dengan dihadiri pejabat tinggi, pengusaha, profesional, dan tokoh penting setempat.

"Dewaruci menunjukkan kebesaran Indonesia sebagai bangsa maritim dan negara kepulauan terbesar kepada masyarakat dunia, dengan prajurit angkatan lautnya yang kuat, ulet, dan handal," Konsul Jenderal RI di Houston Al Busyra Basnur dalam sambutannya seperti dikutip dalam pernyataan pers dari Konsulat Jenderal RI Houston, Senin.

Kunjungan KRI Dewaruci ke New Orleans memiliki makna strategis dalam membangun hubungan persahabatan Indonesia dan AS, khususnya masyarakat New Orleans dan sekitarnya, kata Al Busyra.

KRI Dewaruci berada di New Orleans 17-23 April 2012 dalam rangka mengikuti festival kapal layar yang diselenggarakan pemerintah Amerika Serikat.

Pengunjung yang hadir disuguhkan makanan khas Indonesia seperti sate, bakso, dan lainnya. Karena keterbatasan tempat, kapal hanya bisa menampung 150-180 undangan.

Selain pameran promosi, pada Malam Indonesia di atas kapal KRI Dewaruci itu juga ditampilkan berbagai pertunjukan seni tari Indonesia, yaitu Indang, Rampak, Reok Ponorogo serta tari Remo yang dibawakan oleh prajurit TNI Dewaruci.

Meskipun undangan yang naik ke kapal terbatas, pertunjukan kesenian Indonesia itu disaksikan oleh lebih dari 400 orang karena banyak penonton yang berdiri di sepanjang dermaga tempat KRI Dewaruci berlabuh.

Acara diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI Houston, bekerja sama dengan KRI Dewaruci dan masyarakat Indonesia di Louisiana yang tergabung dalam Indonesian American Community Association (IACA) dan Asia/Pacific American Society of New Orleans.

Festival kapal layar itu diikuti juga oleh kapal dari beberapa negara lain, seperti Perancis, Inggris, Kanada, Equador dan Amerika Serikat.

Sumber : Antara

Pabrik Amonium Nitrate di Kaltim Sudah Mulai Berproduksi

JAKARTA-(IDB) : PT. Kaltim Nitrate Indonesia sebagai  salah satu perusahaan industri strategis serta  merupakan perusahaan baru dan terbesar di Indonesia yang memproduksi ammonium nitrate telah selesai pembangunannya di  Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik baru yang dibangun untuk melayani kebutuhan ammonium nitrate dari industri dalam negeri ini sudah memulai proses produksinya pada 19 April 2012 yang lalu.
 
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia Ir. Antung Pandoyo, saat melaporkan perkembangan  PT. Kaltim Nitrate Indonesia kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (23/4) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia sekaligus juga mengundang Menhan untuk meresmikan PT. Kaltim Nitrate Indonesia pada bulan Juni 2012 mendatang.

Lebih lanjut Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia menjelaskan, status dari proyek pembangunan PT. Kaltim Nitrate Indonesia sudah 100 % selesai.   Proses dari pelaksanaan proyek pembangunan pabrik ini mencapai prestasi yang luar biasa dengan tingkat kecelakaan kerja yang sangat kecil.

Untuk selanjutnya, PT. Kaltim Nitrate Indonesia  saat ini sedang berusaha memantapkan kualitas dan volume dari produksi.  Dalam enam bulan, PT. Kaltim Nitrate Indonesia yakin dengan dukungan teknologi, mesin serta  tenaga kerja terampil dari dalam negeri sebanyak 200 orang akan  mampu memproduksi produk ammonium nitrate yang berstandar dunia.

Turut mendampangi Menhan dalam kesempatan tersebut antara lain, Staf Ahli Menhan Bidang Teknologi dan Industri Dr. Drs. Timbul Siahaan, M.M., Direktur Teknik dan Industri Pertahanan Direktorat Jenderal  Potensi Pertahanan Brigjen TNI Ir. Agus Suyarso dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber : DMC

Dua KRI Patroli Bersama Dengan HMAS Pirie

LAUT TIMOR-(IDB) : Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berada di jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmatim yaitu KRI Kakap-811 dan KRI Tongkol-813, melaksanakan patroli laut bersama dengan kapal perang Australia, Her Majesty Australia Ship (HMAS) Pirie-P87 di sekitar laut Timor, Jum’at (20/04). Patroli bersama oleh unsur angkatan laut kedua negara berkaitan dengan kegiatan Patroli Koordinasi Australia Indonesia (Patkor Ausindo) tahun 2012.

Pihak KRI mengadakan patroli diwilayah zona teritorial Indonesia, demikian juga kapal perang Australia melakukan aktifitas yang sama di zona perairan mereka. Komunikasi antara unsur KRI dan HMAS Pirie terus dilaksanakan selama kegiatan patroli bersama berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dan kordinasi yang baik dalam mengambil setiap tindakan yang dilakukan oleh kapal perang kedua negara.

Secara umum patroli bersama ini bertujuan untuk saling melaksanakan kordinasi antar angkatan laut kedua negara dalam melaksanakan penindakan terhadap aksi pelanggaran di laut seperti pencurian ikan (illegal fishing), pencurian kayu (illegal Logging), illegal minning, penyelundupan manusia (illegal entry) dan penanggulangan aksi terorisme di laut (maritime terorism). Selain itu patroli bersama ini juga untuk saling melakukan kordinasi dalam mengambi tindakan kemanusian berupa pencarian dan pertolongan korban Search And Rescue (SAR) terhadap kapal-kapal yang mengalami musibah diwilayah  teritorial masing-masing.

Sebelum melaksanakan patroli bersama, unsur kapal perang yang terlibat dalam Satgas Ausindo 12 melaksanakan serial latihan formasi kapal perang Passing Exercise (PASSEX) setelah bertolak dari Kupang. Latihan tersebut diantaranya komunikasi dengan isyarat bendera (flaghoist) dan isyarat lampu (flashex), manuvra taktis (mantak), pembekalan dilaut Replenishment At Sea Approach (RASAP), pertolongan terhadap orang jatuh di laut Man Over Board (MOB). SAR korban dilaut, penanggulangan kebakaran di kapal Damage Control Exercise (DCEX).

Unsur KRI yang terlibat Satuan Tugas (Satgas) Ausindo 12 merupakan kapal jenis Fast Patrol Boat (FPB) 57 buatan PT. PAL Indonesia yaitu KRI Kakap 811 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Himawan, KRI Tongkol-813 dengan Komandan Mayor Laut (P) Bimo Aji serta sebuah pesawat patroli maritim jenis Cassa U-616 dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Surabaya. Unsur-unsur laut tersebut dibawah kendali operasi Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Guspurlatim).

Dari pihak Angkatan Bersenjata  Autralia, Australian Defence Force  melibatkan dua angkatan yaitu angkatan laut Royal Australian Navy (RAN) berupa sebuah kapal patroli HMAS Pirie-P87 dan Angkatan Udara Australia, Royal Australian Air Force (RAAF) berupa sebuah pesawat intai maritim P3-C Orion. HMAS Pirie-P87dikomandani oleh Lieutenant Commander Mitchell Livingstone sedangkan pesawat intai maritim P3-C Orion diawaki oleh Pilot P3-C Orion Wing Commander Mick Janson. 

Sumber : Koarmatim

Peningkatan Kerjasama Kesehatan Militer Negara-Negara Asean

JAKARTA-(IDB) : Kerja sama kesehatan militer antara negara ASEAN, terutama dalam berbagai kegiatan dimungkinkan untuk ditingkatkan dan dilaksanakan secara bersama-sama. Kerja sama bilateral maupun multilateral ini sekaligus meningkatkan persahabatan antara negara-negara ASEAN.

"Pada kegiatan Asean Chief Military Medicine Conference (ACMMC) II atau Konferensi Kepala Kesehatan Militer ASEAN, kali ini akan dibahas pula tentang kegiatan pertukaran aktivitas para perwira muda kesehatan militer ASEAN sebagai calon-calon pemimpin masa depan," kata Kepala Dinas Penerangan Umum, Pusat Penerangan TNI, Kolonel Minulyo Suprapto, dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (22/4).

Para Kepala Kesehatan Militer ASEAN akan menghadiri Konferensi Kepala Kesehatan Militer ASEAN yang berlangsung di Indonesia pada Selasa (24/4) ini. Kegiatan ini rencananya akan dibuka Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono.

Tujuan konferensi, antara lain meningkatkan kepercayaan dan saling pengertian antara kesehatan militer negara-negara ASEAN yang akan diwujudkan dalam bentuk kerja sama kegiatan yang diinginkan oleh masing-masing negara.

Sumber : KoranJakarta

Kosek Hanudnas II Latihan Pengamanan Udara Di Jalur Laut ALKI II

BALIKPAPAN-(IDB) : Jajaran Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) II melakukan latihan pengamanan udara di wilayah yang berada di jalur alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Latihan melibatkan unsur satuan radar, pesawat tempur Sukhoi SU-27/30, helikopter Nas-332, dan pesawat intai Boeng 737. Kapentak Kosek Hanudnas II Kapten Sus Henny Purwani menuturkan, latihan tersebut terdiri atas latihan Kilat B/12 selama dua hari pada 16–17 April dan Cakra B/12 pada 18–19 April di Balikpapan.

Latihan berupa simulasi pengusiran terhadap kekuatan udara asing yang tertangkap radar telah melanggar wilayah udara nasional Indonesia. Pangkosek Hanudnas II Marsma TNI Agoes Haryadi bertindak selaku direktur latihan. Pangkosek Hanudnas II Marsma TNI Agoes Haryadi menuturkan, latihan ini untuk menjamin kesiapsiagaan unsur Hanud TNI Angkatan Udara. ”Dengan kesiapsiagaan ini, segala kegiatan yang berdampak pada terganggunya kedaulatan, keselamatan, dan kesatuan negara dapat diatasi,” katanya kemarin.

Sumber : Sindo

TNI AD Bangun 3 Bandara Di Perbatasan Kalimantan

NUNUKAN-(IDB) : Panglima Daerah Militer VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Subekti mengatakan pihaknya akan mengerahkan Detasemen Zeni Tempur Kodam VI untuk membangun dan menambah panjang landasan tiga bandar udara di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur.

"Membangun dan menambah panjang landasan itu agar pesawat Hercules bisa mendarat di bandara-bandara tersebut," kata Panglima Daerah Militer (Pangdam) Mayjen TNI Subekti di Balikpapan, Senin.

Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan, Krayan, Nunukan, dengan panjang landasan pacu 900 meter lebar 23 meter; Bandara Long Ampung di Kayan Selatan, Malinau dengan panjang landasan 850 meter lebar 23 meter; Bandara Datah Dawai di Long Lunuk, Long Pahangai, Kutai Barat dengan panjang landasan 750 meter lebar 23 meter.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga akan jadi pengelola ketiga bandara tersebut, kata Pangdam.

Pesawat pengangkut pasukan bersenjata lengkap dan kargo udara Hercules C130 yang kapasitas penuhnya mencapai 70 ton memerlukan panjang landasan 1.093 meter untuk lepas landas maupun mendarat.

"Jadi, landasan yang ada sekarang kami akan perpanjang hingga dua kali lipatnya, hingga minimal 1.600 meter," papar Pangdam Subekti.

Bandara Long Bawan yang sedang dikerjakan saat ini panjang landasannya sudah 1.100 meter dengan lebar 30 meter.

Pengembangan bandara di perbatasan ini, menurut Pangdam, sejatinya adalah program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan dukungan anggaran dari APBD Kaltim. Adapun besarnya anggaran, yakni Bandara Long Bawan sebesar Rp120 miliar, Bandara Long Apung Rp130 miliar, dan Bandara Datah Dawai Rp150 miliar.

Ia menjelaskan pelibatan TNI itu karena ketiga bandara juga memiliki posisi strategis pertahanan keamanan. "Bukan kebetulan kami TNI punya prajurit zeni yang selain jago bertempur juga piawai membangun," kata Pangdam.

Selain itu, kata dia, karena kondisi geografis yang sulit dicapai melalui transportasi darat dan harga-harga material yang berkali-kali lipat harga normalnyaa, pengembangan bandara tersebut kesulitan mendapat kontraktor pengerjaan.

Hercules menjadi patokan selain karena pesawat militer, C130 ini sesungguhnya pesawat besar atau berbadan lebar yang paling pendek kebutuhan landasan lepas landasnya.

Dalam keadaan setengah kosong atau dalam bobot 36 ton, pesawat itu hanya perlu lebih kurang 450 meter untuk take off dan landing.

"Jadi, kami tidak hanya bisa menerjunkan pasukan di perbatasan, tetapi juga bisa menjemput mereka," kata Pangdam.

Hercules, lanjut dia, juga mampu mendarat di landasan rumput atau tanah begitu saja tanpa disiapkan secara khusus.

Apabila sudah dikembangkan nanti, selain Hercules, pesawat sekelas Airbus 130 atau Boeing 737ER yang berpenumpang hingga 150 orang bisa mendarat di tiga bandara tersebut. Jenis pesawat itu juga dimiliki maskapai perintis seperti Trigana Air.

Pangdam Subekti juga mengatakan bahwa TNI akan bekerja sama dengan Malaysia untuk menyuplai material dalam proses pembangunan tersebut.

"Kalau disuplai dari Indonesia harga semen bisa mencapai Rp1,3 juta per sak. Kalau didatangkan dari Malaysia cuma Rp300 ribu per sak," katanya.

Peningkatan kapasitas bandara di perbatasan ini akan memperlancar distribusi barang serta orang. Kelancaran itu diharapkan akan menekan harga barang di perbatasan serta mengurangi keterisoliran dari dunia luar. Proyek ini, kata dia, dijadwalkan selesai seluruhnya pada tahun anggaran 2013.

Dikatakan anggota Komisi V DPR RI Hetifah Sjaifudian, kenyamanan untuk ukuran masyarakat sipil juga jangan dilupakan meskipun bandara dibangun oleh militer.

"Pada awalnya bandara itu untuk melayani masyarakat sipil. Dan, pasti apa yang nyaman buat sipil, pasti enak juga buat tentara," katanya. 

Sumber : Antara

PT. DI Kerjasama Dengan Kazakhstan Produksi N-219

JAKARTA-(IDB) : PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) sepertinya akan mendapatkan bagian lebih dari hasil pertemuan Pemerintah Indonesia dan Permeintah Kazakhstan hari ini. Dimana PT. DI tertarik menjalin kerja sama dengan industri dirgantara Kazakhstan untuk produksi bersama pesawat N-219.

"Kami juga tertarik kerja sama di bidang industri pesawat terbang. PT. DI tadi bersama dengan engineering company dari Kazakhstan bekerja sama memproduksi N-219," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, di Jakarta, Jumat, (13/4).

Pesawat N-219 dirancang mampu mengangkut 17 penumpang dan kini masih dalam tahap pengembangan. Diharapkan 15 prototype N-219 sudah dapat diluncurkan 2014 nanti.

Untuk membangun satu pesawat prototype, PT. DI memperkirakan kebutuhan untuk membangun satu prototype membutuhkan biaya hingga US$ 4 juta (Rp 360 miliar). Sehingga untuk membuat lima belas pesawat prototype nantinya PT. DI membutuhkan dana US$ 60 juta (Rp5,4 triliun).

Selain industri pesawat terbang, pemerintah Indonesia juga menawarkan Kazakhstan untuk berinvestasi di bidang hilir minyak sawit, kapas, karet ban, dan gandum.

Untuk itu, Presiden Kazakhstan menyampaikan kepada Hatta untuk segera merealisasikan rencana investasi antarkedua negara tersebut tanpa melalui nota kesepahamam atau Memorandum of Understanding (MoU).

"Presiden Kazakhstan sangat welcome dan mengatakan tidak ingin MoU serta ingin langsung realisasi. Untuk itu, dia mengharapkan kunjungan kami, tim pemerintahan, Menko Perekonomian dan kementerian-kementerian pada Mei guna merealisasikannya," katanya.

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan nantinya akan membentuk komisi bersama. Dengan tim itu, setiap kementerian dapat fokus dalam kelompok kerja untuk menilai semua potensi kerja sama.

Hatta mengakui, perdagangan antarkedua negara hingga kini masih sangat kecil yaitu US$35 juta. Namun, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan nilai perdagangan dengan membenahi sektor-sektor yang menghambat.

"Pertama, masalah transportasi dua negara. Kedua, perlindungan investasi dan ketiga pencegahan pajak ganda. Ini yang akan dibahas dan diselesaikan," paparnya.

Sumber : Itoday

Iran Kekuatan Dominan di Teluk Persia

TEHRAN-(IDB) : Komandan Korps Angkatan Udara (AU) Garda Revolusi Iran Jenderal Amirali Hajizadeh mengatakan Pulau Abu Musa yang diklaim oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebagai wilayahnya merupakan bagian kedaulatan yang tidak terpisahkan dari Iran.

"Pulau Abu Musa dan dua pulau lainnya yang diakui oleh UEA sebagai wilayahnya merupakan bagian yang tidak terpisah dari Iran. Oleh karena itu klaim dari Kepala Negara Arab tertentu dinilai tidak berdasar dan sangat memprihatinkan," ujar Komandan Korps AU Garda Revolusi Iran Jenderal Amirali Hajizadeh dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Iran, IRNA, yang dikutip Trend Minggu, (22/4/2012).

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, hadir pula Komandan Korps Angkatan Laut (AL) Garda Revolusi Iran Jenderal Ali Fadavi. Menyikapi situasi yang terus memanas di kawasan Teluk Persia Jenderal Fadavi dengan mengatakan, Iran saat ini tidak hanya menjadi penjaga, namun juga menjadi kekuatan dominan di kawasan Teluk Persia.

"Selama delapan tahun berlangsung Perang Suci Iran-Irak, Irak berusaha untuk menghentikan ekspor minyak Iran. Namun, Teheran membuktikan dapat melindungi keamanan regional dan mengontrol jalur transportasi kapal tanker minyak," ujar Komandan Koprs AL Garda Revolusi Iran Jenderal Ali Fadavi.

Jenderal Fadavi juga menyorot sikap Amerika Serikat (AS) yang meremehkan Teheran dengan mengatakan, Iran tidak memiliki kemampuan untuk memecahkan kode pesawat mata-mata AS yang jatuh di wilayahnya beberapa waktu lalu.

"Kita justru dengan mudah dapat memecahkan kode pada pesawat mata-mata AS serta menggagalkan misi yang diembannya," tambah Jenderal Fadavi.

Ditambahkan pula oleh Jenderal Hajizadeh, kini negaranya telah mampu memproduksi sistem radar jarak pendek dan jarak jauh. Tidak hanya memproduksi, kini Iran juga telah mengekspor sistem radar tersebut.

"Kementerian Pertahanan Iran kini telah memproduksi sistem rudal dengan jangkauan 500 kilometer dan penelitian tentang rudal dengan rentang jarak antara 1.000 sampai dengan 1.500 pun telah selesai sehingga dapat segera diproduksi. Perang suci telah membuat kami dijatuhi sanksi, namun kini kami mampu melakukan swasembada senjata," ujar Jenderal Hajizadeh.

Sumber : Okezone