Pages

Jumat, April 20, 2012

Tugas Kopaska Akan Lebih Berat

kopaska-subJAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., yang diwakili Komandan Satkopaskaarmabar Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Kopaska TNI Angkatan Laut yang ke 50 (HUT Emas) yang jatuh pada tanggal 31 Maret 2012 di Markas Komando (Mako) Satuan Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmabar, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Kamis (19/6).
 
Dalam amanatnya Pangarmabar mengatakan, untuk kedepan tugas Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut akan lebih berat dan komplek serta penuh tantangan, hal tersebut sejalan dengan komitmen tugas yang diemban Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) untuk mengamankan wilayah perairan barat Indonesia dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu kesiapan tempur seluruh jajaran Kopaska perlu dipelihara dan ditingkatkan untuk kemudian dikembangkan kemampuannya, hal tersebut hanya dapat dicapai melalui peningkatan kualitas prajurit Kopaska yang didukung oleh kesiapan peralatan tempur yang optimal serta sistem latihan yang efektif dalam rangka mewujudkan postur Kopaska yang profesional.

Selanjutnya Pangarmabar mengatakan, keberhasilan yang telah dicapai dalam dinamika pengabdian Kopaska TNI Angkatan Laut selama 50 tahun merupakan momentum yang tepat untuk introspeksi dan mawas diri agar kiprah pengabdian Kopaska di masa mendatang akan semakin baik dan membanggakan.


Sejak kelahirannya tanggal 31 Maret 1962 Pasukan Katak TNI Angkatan Laut telah banyak mengukir prestasi yang cukup membanggakan dan menjadi catatan panjang dalam sejarah perjuangan TNI Angkatan Laut, antara lain; tergabung dalam operasi laut pembebasan Irian Jaya; konfrontasi dengan Malaysia; penanggulangan separatis di berbagai daerah di tanah air seperti penanggulangan perompakan di Selat Philip, Selat Malaka.


Selat Bangka dan perairan Aceh dan Selat Singapura; penangkapan OTK bersenjata di perairan Pangkalan Susu; pengamanan objek Vital, pengamanan VIP dan pengamanan ibu kota negara serta turut dalam Satuan Tugas Merah Putih yang berhasil dengan gemilang membebaskan MV. Sinar Kudus yang di sandera perompak di Somalia.

Disamping itu Pasukan Katak juga terlibat secara aktif dalam kegiatan Peace Keeping Operation PBB di Libanon serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti; bantuan kemanusiaan terhadap korban bencana di berbagai daerah, survey bawah laut, operasi Search and Rescue dan pengambilan harta karun dari dasar laut.

Pada acara peringatan HUT Kopaska ke-50 tersebut dihadiri oleh sesepuh mantan Komandan Satkopaskaarmabar dan Satkopaskaarmatim diantaranya Laksamana Madya (Laksdya) TNI (Purn) Moekhlas Sidik, MPA., Laksda TNI (Purn) Syamsul Bahri, Laksda TNI Amri Husaini, Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Herry Setianegara, S.Sos., S.H., M.M., Walikota Padang Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si., Dansatkopaskaarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskil Katiandagho dan keluarga besar Kopaska TNI Angkatan Laut.

Sumber : Poskota

Pesawat Militer Akan Dioperasikan Di Papua

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah akan menyiapkan pesawat angkut militer dan kepolisian untuk mengangkut logistik di Papua. Beberapa kali terjadi penembakan terhadap pesawat udara sipil sehingga maskapai penerbangan Susi Air dan Trigana Air belum mau beroperasi di sana.

Di Bandara Mulia, Puncak Jaya, masih dalam bilangan jam, terjadi lagi insiden penembakan pesawat terbang sipil.

"Jika dalam waktu dekat mereka belum beroperasi, kami akan mengerahkan pesawat militer atau pesawat polisi untuk mengganti penerbangan Susi Air dan Trigana Air di Bandara Mulia," kata Kepala Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, Bambang Darmono, kepada pers di Istana Wakil Presiden, di Jakarta, Kamis.

Dia ke Jakarta untuk melaporkan berbagai hal unitnya kepada sejumlah petinggi negara, yang kali itu dipimpin Wakil Presiden, Boediono.

Dia katakan, hingga kini kedua operator penerbangan komersial Trigana Air dan Susi Air belum mau beroperasi di Puncak Jaya karena merasa keamanannya belum terjamin.

Pesawat perintis jenis Twin Otter milik PT Trigana Air ditembak orang tak dikenal pada 8 April 2012 di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua. Satu orang tewas dan empat orang lainnya luka akibat insiden itu.

Darmono mengatakan, kepolisian setempat sudah menyerahkan surat jaminan keamanan kepada kedua operator penerbangan di Papua itu, namun mereka tetap tidak percaya. 

Kepolisian setempat juga akan meningkatkan pengamanan bandara untuk menjamin keselamatan penerbangan.

Karena maskapai penerbangan tidak mau beroperasi maka jalur logistik barang menuju dan dari sana sangat terganggu. Satu-satunya moda transportasi menuju dan dari Kabupaten Puncak Jaya adalah pesawat terbang. 

Sumber : Antara

Enam Perusahaan Cina Pamer Produk Senjata di Malaysia

KUALA LUMPUR-(IDB) : Enam besar perusahaan perdagangan senjata Cina ikut dalam pameran pertahanan di Malaysia bersama 850 peserta dalam Pameran Pertahanan dua tahunan ke-13 Asia di Kuala Lumpur yang dimulai Senin.

Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi meresmikan upacara pembukaan di Putra World Trade Centre di mana ribuan personil militer asing menghadiri pembukaan tersebut.

Raja Malaysia, Abdul Halim Muadzam Shah dan Raja Brunei Sultan Hasanal Bolkiah juga mengunjungi pameran itu.

Produsen alat-alat pertahanan Cina, China North Industries Corporation, China National Precision Machinery Import and Export Corporation, China Poly Technologies, China Shipbuilding Trading Co, Ltd, CETC International Co, Ltd dan Aerospace Long-march Internasional Trade Co, Ltd menyajikan gambaran umum kemampuan negara itu dalam industri pertahanan di paviliun Cina.

"Kami mempromosikan strategi dan sistem pertahanan secara keseluruhan bukan individu senjata," kata Dang Nan, wakil presiden Cina National Precision Machinery.

Produsen-produsen resmi Cina itu memiliki hubungan dagang dengan negara-negara di berbagai belahan dunia, namun ekspor senjata mereka diatur secara ketat oleh kebijakan Cina yang melarang ekspor senjata yang digunakan untuk mengancam keamanan dunia atau mengganggu urusan sipil, kata Departemen Pertahanan Cina.

Pameran empat hari yang akan berakhir pada 19 April itu menunjukkan partisipasi produsen-produsen alat pertahanan yang berbasis di Inggris ADS, BAE, Perancis DCN, Portugal EID dan Serbia Yugoimport SDPR.

Sumber : Republika

Indonesia-China Berperan Besar Perkuat Perdamaian Dunia

BEIJING-(IDB) : Indonesia dan China sebagai negara bersahabat dapat meningkatkan perannya untuk memperkuat dan memelihara perdamaian dunia.

Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Imron Cotan mengatakan itu di Beijing, Kamis, saat menerima seorang mantan fotografer Kantor Berita Xinhua Qian Sijie, yang terlibat dalam peliputan Konferensi Asia Afrika di Bandung 57 tahun silam.

Ia mengatakan peran Indonesia dan China dalam mempelopori Konferensi Asia Afrika pada 1955 merupakan bentuk nyata komitmen kedua negara untuk menciptakan perdamaian tidak saja di kawasan Asia Afrika tetapi juga dunia.

Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada 1955 menjadi inspirasi dan semangat bagi sejumlah negara di Asia dan Afrika dan belahan dunia lain untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

"Itu membuktikan bahwa Indonesia dan China dapat menjadi pelopor atau menjadi semangat bagi semua negara untuk menciptakan dan memelihara perdamaian dunia," kata Imron menegaskan.

Bagi Indonesia, keberhasilan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu bentuk pembangunan karakter bangsa yang tidak terlupakan, karena semangat memerdekakan diri dari penjajahan atau imperialisme tidak akan mati.

Sementara itu, Qing Sijie yang menjadi bagian dari delegasi China pada Konferensi Asia Afrika mengatakan sambutan masyarakat Indonesia yang hangat pada pimpinan delegasi China Perdana Menteri Zhou Enlai menunjukkan hubungan yang erat antara Indonesia dan China.

"Sambutan masyarakat Indonesia terhadap Perdana Menteri Zhou Enlai, pada Konferensi Asia Afrika begitu hangat dan tulus, menunjukkan betapa kuat hubungan masyarakat kedua negara," kata pria berusia 84 tahun itu.

Pada 18 April Pemerintah Daerah Bandung memperingati 32 tahun museum Asia Afrika dan 57 tahun Konferensi Asia Afrika dengan menggelar acara khusus selama sepekan.

Acara dimulai dengan peristiwa langka, berupa pengibaran 106 bendera negara Asia Afrika di sekitar Gedung Merdeka Bandung.

Mulai 18-24 April 2012, setiap hari akan berlangsung pameran batik dari Asia dan Afrika di gedung bekas Perpustakaan Daerah Jawa Barat yang terletak di belakang Museum Konferensi Asia Afrika.

Pameran kerajinan tangan khas Jawa Barat rencananya digelar di tempat itu sejak pukul 8 pagi.

Di ruang audiovisual museum, setiap hari pada 18-20 April akan memutar film, seperti Anak Naga Beranak Naga dan November 1828. Diskusi film menghadirkan Ariani Darmawan dan Remy Sylado, mulai pukul 18.30 WIB.

Pada Sabtu (21/4) dan Minggu(22/4), Asian-African Friendship Festival dipusatkan di Jalan Cikapundung Timur yang berada di samping kanan Gedung Merdeka. Selain diisi aneka makanan, festival itu bakal diramaikan permainan rampak kendang, alat musik bambu, serta penampilan kelompok kesenian mahasiswa asing di Bandung.

Tur ke belasan lokasi bersejarah di Bandung dimulai Sabtu pukul 6 pagi. Kemudian ada Cosplay Show berupa pakaian lintas budaya menjelang petang. Malamnya, panitia merangkai pertunjukan wayang orang, wayang golek, dan wayang kulit, di Gedung Merdeka.

Selain itu diadakan pula perbincangan dengan saksi sejarah Konferensi Asia Afrika akan digelar Senin (23/4).

Beberapa tokoh yang diundang antara lain Joop Ave dan Jackson Leung, serta diakhiri dengan peluncuran buku biografi mantan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo berjudul Tonggak-tonggak di Perjalananku, serta audiobook Roeslan Abdulgani berjudul Bandung Connection. Seluruh rangkaian acara itu bisa diikuti secara gratis.

Sumber : Antara

Indonesia Beli Tank, Malaysia Borong Rudal Anti Tank Rusia

JAKARTA-(IDB) : Tak hanya Indonesia yang gencar berburu peralatan militer ke Rusia. Negara Jiran, Malaysia, diberitakan tengah bernegosiasi dengan Rusia untuk mendapat sejumlah persenjataan.

Laman Ria Novosti, Selasa 17 April 2012, melaporkan Malaysia akan menandatangani kontak pembelian sejumlah rudal dari perusahaan militer Rusia, Rosoboronexport.

Rudal anti tank Kornet dan rudal anti pesawat udara Igla menjadi incaran negeri jiran itu. Selain itu, Malaysia juga diberitakan berhasrat membeli rudal kendali dan kapal patroli dari Rusia.

Wakil Kepala Rosoboronexport, Viktor Komardin, mengatakan Rusia siap menjual lisensi pembuatan Molniya--kelas kapal rudal--dan Mirazh--kelas kapal patroli--ke Malaysia.

"Malaysia tertarik dengan Kapal Molniya dan Mirazh kami," kata Komardin seperti dikutip Ria Novosti. Dia menambahkan, Malaysia ingin membuat kapal ini di galangan lokal. Komardin juga menilai pembuatan kapal di Malaysia juga cukup bagus.

Sementara itu, Indonesia hampir dipastikan membeli tank ringan, BPM-3F, dari Rusia. Saat ini, proses negosiasi pembelian ini tengah berjalan. "Ini masih preaudit, lalu teken kontrak, baru diketahui berapa unityangkita beli," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Hartind Asrin kepada VIVAnews. "Preaudit kira-kira dua minggu lagi selesai."

Namun, Hartind mengaku belum tahu berapa unit BMP-3F yang akan dibeli Indonesia. Ria Novosti melaporkan, Indonesia akan membeli 37 unit BMP-3F dengan harga sekitar US$100 juta.

Sumber : Vivanews

NATO Tak Anggap Rudal India Sebagai Ancaman

BRUSSELS-(IDB) : NATO tidak memandang India sebagai ancaman keamanan dunia meski negara itu berniat menguji coba rudal balistik antarbenua yang berkemampuan membawa hulu ledak nuklir. 

Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen di Brussels, Belgia, Rabu (18/4/2012).

India saat ini sedang bersiap menguji rudal balistik Agni-5, yang merupakan rudal buatan asli India. Rudal tersebut memiliki jarak tembak hingga 5.000 kilometer, yang berarti mampu menjangkau sebagian besar wilayah Asia —termasuk bagian paling utara dari China, dan sebagian besar wilayah Eropa.

India berniat menembakkan rudal dengan roket tiga tingkat berbahan bakar padat itu dari Wheeler Island di Teluk Bengala untuk menembak sasaran di bagian selatan Samudera Hindia. Jika uji coba ini sukses, India akan bergabung dengan klub eksklusif negara-negara pemilik rudal balistik antarbenua (ICBM), yakni AS, Rusia, Inggris, Perancis, dan China.

Berbicara dalam jumpa pers di markas besar NATO di Brussels, Rasmussen mengatakan, pihaknya tak menganggap kemampuan rudal India itu akan menjadi ancaman bagi NATO dan wilayah negara-negara anggotanya.

Hal ini sangat berbeda dengan saat Korea Utara meluncurkan roket untuk mengorbitkan satelit sipil pekan lalu. AS dan sekutu-sekutunya mengecam rencana Korut itu dan menganggap peluncuran itu sebenarnya adalah uji coba rudal jarak jauh.

Sumber : Kompas

Komisi I DPR RI Terkesan dengan Produk Industri Strategis Republik Ceko

CEKO-(IDB) : Dalam rangka melakukan kunjungan kerja ke Republik Ceko, Delegasi Komisi I DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I, Agus G. Kartasasmita mengunjungi beberapa Industri Strategis di Wilayah Ceko, antara lain: MPI Excallibur yang memproduksi senjata artileri dan Main Battle Tank (MBT), Perusahaan radar “Eldis” yang produknya telah digunakan oleh beberapa bandara Indonesia serta perusahaan senjata dan amunisi “CZ”. “Ternyata kami menemukan banyak alternatif pengadaan alutsista dengan kualitas dan harga yang bersaing bagi upaya modernisasi Indonesia selama kunjungan di Republik Ceko ini”, Demikian pernyataan ketua Delegasi disela-sela kunjungan tersebut. Dalam pertemuan dengan perusahaan-perusahaan tersebut, Delegasi DPR RI juga mendorong penggunaan local content dan kerjasama alih teknologi dengan perusahaan Indonesia.

Kunjungan Delegasi Komisi I DPR RI yang tujuan utamanya untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara bertemu dengan beberapa counter part selama kunjungan di Republik Ceko, antara lain Ketua Komisi Pertahanan DPR Ceko, Wakil Ketua DPR Ceko, Wakil Menteri Luar Negeri Ceko dan Wakil Menteri Pertahanan Ceko. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut Delegasi DPR RI menyampaikan mengenai perkembangan Indonesia terkini dan peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh RI – Ceko di berbagai bidang, khususnya terkait dengan kebutuhan Indonesia untuk meningkatkan kualitas alutsista. Ketua delegasi juga menekankan bahwa Ceko dapat memanfaatkan Indonesia sebagai pintu masuk dalam peningkatan kerjasama dengan negara-negara ASEAN.

Selain itu, Delegasi Parlemen RI mendorong Pemerintah Ceko untuk memperhitungkan Indonesia dalam ekspor strategi Ceko dan mengharapkan dukungan atas upaya Pemerintah Indonesia untuk delisting Indonesia dari Annex I ke Annex II Schengen Protocol, yaitu upaya mencabut Indonesia dari daftar negara-negara yang wajib memperoleh visa untuk memasuki negara-negara di Eropa yang menggunakan Schengen Visa. Delegasi juga menginformasikan kepada pihak Ceko mengenai kehidupan beragama di Indonesia dan bagaimana Islam Indonesia dapat berjalan selaras dengan kehidupan demokrasi di Indonesia.

Disela-sela kepadatan kunjungan tersebut, Delegasi Komisi I DPR RI juga berkesempatan melakukan dialog dengan mahasiswa, masyarakat Indonesia dan diaspora Indonesia yang tinggal dan menetap di Republik Ceko. Perwakilan mahasiswa Indonesia yang pada awalnya memberikan kritik atas kunjungan tersebut, namun akhirnya memberikan pengakuan atas pentingnya kunjungan Delegasi Komisi I DPR RI ke Republik Ceko dan memberikan apresiasi atas kinerja dan hasil-hasil yang dicapai selama kunjungan tersebut.

Sumber : KBRI Ceko